Sekolah%2BFormal%2BVS%2BHomeschooling.png

PILIH HOMESCHOOLING ATAU SEKOLAH FORMAL YA?

Mendapat challenge membahas tentang pendidikan dari Emak2blogger, dan Mak Ika Puspita, sejujurnya membuat saya berpikir, untuk ke depannya Narend akan disekolahkan dimana ya? 😉 Sejujurnya sih memang masih jauh, tapi yang namanya pendidikan memang harus direncanakan dari sekarang karena berhubungan erat dengan biaya pendidikan yang harus kita siapkan dari sejak ini. 

Setahun lalu waktu saya menghadiri event talkshow yang membahas tentang pilihan sekolah untuk anak. Disana saya melihat ada beberapa pilihan sekolah untuk Narend. Salah satunya saya sempat mampir ke salah satu booth-nya Kak Seto yaitu tentang Homeschooling. Sempat terpikir sih Narend akan dimasukkan ke Homeschooling. Kenapa? Ya menurut survey yang saya baca katanya Homeschooling itu lebih kepada pembentukan karakter anak sih. Karena dicustomized sesuai kondisi anak. Jadi kayak semacam les dan pembelajaran di rumah gitu deh. Tapi sebenarnya kekurangan dan kelebihan HomeSchooling itu apa sih? Atau memang lebih baik sekolah formal aja?
Tapi sebelum saya memilih ada baiknya saya melisting kekurangan dan kelebihan dari sekolah Homeschooling ya.
Kelebihan Homeschooling
Ada beberapa kelebihan dari Homeschooling nih dari beberapa survey yang saya baca.
1. Memaksimalkan potensi atau bakat anak sejak dini. Tanpa mengikuti peraturan dari sekolah. 
2. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi anak. 
3. Biaya pendidikan bisa disesuaikan dengan keadaan orangtua. 
4. Anak lebih bisa cepat mandiri dan kreatif secara individu yang tidak didapatkan di sekolah formal. 
Kekurangan Homeschooling
Homeschooling ternyata juga ada kekurangannya. 
1. Bagi orangtua yang sudah komit memasukkan anaknya ke Homeschooling, harus komitmen dan ada keterlibatan tinggi dari orangtua.
2. Sosialisasi yang sesuai anak kita jadi relatif rendah. 
3. Perlindungan orangtua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi sosial dan masalah. 
Hmm, ternyata ada kekurangan dan kelebihannya ya. Bagaimana dengan sekolah formal ya? Sebenarnya apa pengertian dari sekolah formal itu? 

Sekolah Formal
Sekolah formal adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jadi jelas jenjangnya. Level pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan atas. Nah, sekarang saya mau bahas dari kelebihan dan kekurangan dari sekolah formal ya. 
Kelebihan Sekolah Formal
1. Siswa belajar tepat waktu
2. Siswa lebih kritis, kompetitif and tinggi rasa sosialnya
3. Bisa lebih berkreativitas
Kekurangan Sekolah Formal
Namun begitu, sekolah formal juga tetap ada kekurangannya, seperti :
1. Jadwal belajar yang sangat ketat. Bahkan melebihi aktivitasnya. Sehingga tidak bisa fleksible.
2. Menjadi tempat tawuran, tinggi senioritas.
3. Terkadang melupakan kualitas dari pelajar. 
Melihat perbedaan kelebihan dan kekurangan kedua tipe pendidikan dan pembelajaran diatas, pendidikan apa yang tepat untuk anak kita sebenarnya? Lalu apa yang saya lakukan dan persiapkan dari sekarang?
1. Biaya Pendidikan
Yang pasti yang namanya biaya pendidikan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Setiap tahun biaya pendidikan selalu naik dan tidak pernah turun. Sebagai orangtua saya insyallah sudah menganggarkan budget pendidikan untuk Narend. Jadi terlepas nantinya Narend ingin sekolah di Homeschooling, saya pribadi sih tidak apa-apa. Soal biaya saya anggarkan untuk homeschooling 2x lipat dari sekolah formal. 
2. Survey Bakat Anak
Katanya bakat itu akan kelihatan saat anak memasuki usia 12 tahun. Either benar atau tidak sih saya kurang tahu 🙂 Yang pasti dari sejak dini, saya terus menstimulasi Narend untuk memperlihatkan bakatnya. Sukur-sukur nanti kelas 1 SD sudah kelihatan bakatnya. Jadi lebih mudah saya menentukan apakah dimasukkan ke sekolah formal atau homeschooling?
Mungkin segitu dulu untuk bahasan homeschooling dan sekolah formal. Yang pasti saya pribadi tidak melarang apapun atas kemauan Narend. Jika ia nantinya ingin homeschooling saja, ya gak apa-apa. Atau kebalikannya. Asalkan saya tetap mengimbangi dengan kekurangan yang dimiliki oleh sekolah tersebut. Karena saya dan suami orangnya fleksible aja sih, gak mau memaksakan kehendak. Yang penting anaknya mau belajar, dan tekun, menyukai apa yang ia pilih, itu saja sudah cukup bagi kami 😊
Kalau menurut kamu moms, memilih sekolah yang bagaimana untuk anak-anak? 😉

2 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *