reproduction-process-in-human_1308-15102.jpg

9 Hal Yang Saya Lakukan Untuk Program Hamil (Ketiga)

Sebenarnya mau posting artikel ini udah lama banget, sejak awal kehamilan ketiga ini, tapi yah namanya lagi hamil ada ajaa bawaannya, terlebih lagi rasa kantuk dan malas. Jadi yaa rencana tinggal rencana deh 😁 Dan barulah kemarin gara-gara banyak yang pengen tau kisah dan cerita program hamil yang aku jalani ini, baru bertekad kuat untuk membuat artikel ini 🙂
Jadi begini ceritanya..
Sebenarnya hamil ketiga ini sudah saya planning saat Narend usia 2 tahun. Maunya sih saat Narend lepas ASI, MPASI, saya bisa lanjut hamil, tujuannya ya supaya gak ketuaan punya anak selanjutnya, saya cuma takut masuk usia forty saya baru mau punya anak lagi. Rasanya lebih riskan lagi kan, plus kesuburan juga makin berkurang, yeah walaupun faktanya memang banyak yang hamil di usia 40 tahun keatas ya. Tapi masalah-masalah yang timbul nanti akan banyak juga.

Tapi nyatanya belum dikasih-kasih juga sama Tuhan. Yeah namanya manusia boleh saja berencana, kembali lagi Tuhan yang menentukan  ya ☺️ Dan barulah setelah Narend usia 4,5 tahun inilah saya kembali diberikan kepercayaan untuk hamil kembali.

Saya positif hamil di bulan Agustus 2018, tepat pasca lebaran 2018.

Permasalahan Yang Timbul Sebelum Kehamilan

Sebelum hamil ada beberapa permasalahan yang saya alami.

Awal tahun 2018, saya dan suami sudah mulai program hamil menggunakan kalender. Tapi kemudian (kalau gak salah beberapa bulan sebelum puasa), periode mens saya aneh, saya dapat menstruasi selama sebulan penuh! Jadi ya saya pakai softex selama sebulan penuh itu.  Jadi seminggu mens, seminggu bersih, seminggu lagi mens, gitu terus selama sebulan. Sehingga saat bulan puasa itu, puasa saya jadi sempet bolong-bolong, karena saya gak yakin saya udah benar-benar bersih apa gak, karena sempat keluar flek juga, jadi bikin bingung.

Akhirnya saya konsultasi ke dokter obgyn, dan bertanya kenapa siklus mens saya jadi berantakan begini. Setelah diperiksa, alhamdulillah gak ada masalah dengan kandungan. Kalau mau sholat, sholat aja gak apa-apa. Patokannya setelah mens terakhir kapan. Bedakan antara mens dengan flek. Kalau flek kan cuma seperti bercak darah yang kecoklatan sedikit saja jumlahnya, tapi kalau mens volumenya lebih banyak. Agak PR juga waktu itu saya jadi mengingat-ingat kapan saya mens terakhir. Soalnya mens lanjut flek jadi agak rancu saat itu 😁

Lalu yang kedua, saya disuruh kurangi berat badan, perbanyak makan sayuran dan rajin olahraga. Lalu ketiga, keputihan saya dibersihkan (tau dong pakai alat yang kayak cocor bebek itu, yang alatnya dimasukkan ke dalam vagina? Nah itu 😷😁)

Sepulang control dokter, saya gak diberikan obat apa-apa. Kami disarankan untuk kembali bulan depan, apapun kondisinya (mens atau hamil).

Sebulan berlalu..

Akhirnya saya dan suami control kembali. Disini kandungan saya dicek kembali untuk tahu keadaan dan diukur lubang indung telurnya. Dokter mengatakan lubang sel telur itu akan mencapai diameter terbesar (sudah matang) di tanggal sekian. Ukuran maksimal 18-20 mm. Nah di tanggal itulah saya dan suami diharuskan berhubungan badan.  Disarankan 2 hari sekali selama 4 hari. Jadi misalnya saat ini ukuran lubang sel telurnya 10 mm, berarti saya harus berhubungan badan di hari ke-5 (per hari ukurannya meningkat +2 mm, alias kelipatan 2). Jadi ukurannya 10, 12, 14, 16, 18, 20. Waktu itu saya berhubungannya 2 kali selama 4 hari dan kondisi saya masih keluar flek sedikit, tapi saya lanjutkan tetap berhubungan badan.

Sebulan berlalu..

Tapi saya gak kunjung hamil. Saya konsultasi kembali. Kali ini berarti kunjungan saya ketiga. Ternyata setelah urusan flek selesai, saya masih harus berurusan dengan keputihan. Kalau mau program hamil, keputihan itu harus dibersihkan, kalau gak dibersihkan, jika vagina kita masih berada dalam keadaan kotor, sperma susah masuknya.

Sepulang dari rumah sakit, sayapun diberikan vitamin asam folat untuk menambah kesuburan.

Sebulan berlalu..

Siklus mens saya sudah kembali normal, keputihanpun babay, akhirnya saya bisa kembali lanjutkan program hamil dengan kalender.

Selama program ini saya tetap hidup sehat, rajin olahraga (walaupun cuma seminggu sekali), perbanyak makan sayuran, kurangin karbohidrat, jauhi stress, gak boleh kecapean dan cukup tidur. Kedengerannya sepele ya, tapi cukup berat bagi saya, karena disini saya harus perang batin, antara materi dengan program hamil. Di satu sisi karir saya sebagai vlogger and blogger lagi hits-hitsnya (alias lagi banyak tawaran manggung, eh salah, maksudnya tawaran job 😁), saya butuh materinya buat bayar cicilan ini itu, di sisi lain saya memang lagi ingin achieve target. Saya punya target subscriber youtube saya ingin sampai 1000 subscriber, dan traffic blog saya ingin mencapai 60-80ribu per bulan. Tapi saya ingat lagi, materi atau anak sih yang sebenarnya saya butuhkan saat ini? Saya lebih memilih anak, karena materi itu bisa dicari, tapi usia saya kan terus berjalan? Akhirnya dengan sekuat tenaga, saya kemudian menolak semua pekerjaan blogger yang nominalnya lumayan 😁

Saya udah diwanti-wanti sama suami, GAK BOLEH KECAPEAN. Kalaupun ada pekerjaan gak boleh ambil di tanggal masa subur kami. Suamipun juga begitu. Habis pulang kantor, gak pernah kemana-mana dulu yang bikin capek, langsung pulang ke rumah dan istirahat.

Lebaran tiba..

Waktu itu saat lebaran saya sudah berhjab. Saya berhijab saat puasa 2 minggu
Saat libur lebaran ini kami happy-happy selama liburan. Gak itungan honeymoon sih, karena kita full travelling, lagipula berangkat sama Narend, mau honeymoon gimana coba? 😁 Tapi disini kami berusaha untuk merelaksasi pikiran kami masing-masing, berusaha enjoy satu sama lain, dan gak terlalu ngoyo soal anak.

We Fight Again..

Sepulang lebaran, kami usaha lagi. Kali ini sebelum  dan sesudah berhubungan kami tidak lupa membaca doa. Selain itu juga sebelum berhubungan di masa subur, kami sempat konsumsi rumput kebar. Kamu bisa browsing deh manfaat dari rumput kebar ini. Salah satunya untuk kesuburan. Rumput kebar ini sering kami konsumsi kalau lagi program hamil (baik kehamilan pertama sampai ketiga) dan semuanya saya berhasil hamil. Kami konsumsi rumput kebar ini sampai habis.

Sebulan berlalu..

2 minggu pertama setelah masa subur, saya sudah harap-harap cemas, dan berdoa mudah-mudahan kali ini saya hamil.

2 minggu berikutnya, saya masih harap-harap cemas. Disini saya udah agak mulai curiga tapi gak mau terlalu happy dulu (takut pehape 😁). Fix selama sebulan saya belum mens juga. Badan saya udah mulai menunjukkan tanda-tanda gak enak badan, gringsangan (apa ya bahasa indonesianya 😁), trus kayak masuk angin terus. Terlebih lagi tiba-tiba masa saya mual-mual gitu sih?

Ahh.. tapi saya gak mau berhalusinasi dulu. Saya menunggu 2 minggu berikutnya, baru saya test pack, supaya pasti.

45 hari berlalu. Kemudian saya beranikan diri untuk beli test pack sendiri. Saya ingat waktu itu saya ke apotik habis belanja sayur dengan mengajak Narend. Saya beli test pack yang bisa ditest kapan aja. Waktu itu saya beli yang harganya agak mahal, IDR 20ribuan.

Pulang dari apotik, sekitar jam 1 siang, saya lanjut ngelonin Narend, kemudian Narend tidur. Nah disinilah saya beranikan diri untuk test pack.

Saya coba pipis, kemudian saya test..

Satu garis muncul..
Gak lama kemudian satu garis berikutnya muncul disampingnya. Gak perlu samar-samar garisnya, langsung tegas dan jelas. Disinilah saya langsung menangis terharu. Saya jadi menangis tersed-sedu sendirian di kamar mandi, lalu saya sholat dan sujud syukur sambil menangis.

Sebenarnya saya masih belum percaya. Saya berencana mau test pack lagi besok pagi setelah bangun tidur.

Suami pulang sampai rumah pukul 8 malam. Test pack yang tadi siang, saya sengaja letakkan di meja rias. Saat dia pulang, saya memang sengaja ada di ruang makan. Saya ingin dia tau sendiri.

Kemudian dia mandi. Setelah mandi dia keluar sambil membawa test pack dan bertanya sama saya,

“Mi, ini beneran kamu positif?”
“Iya aku bilang.”
“Alhamdulillah…Selamat ya Mi, akhirnyaaa…”

Kemudian dia mengelus rambut saya.

Suami bilang, sebenarnya kabar saya hamil sih bukan berita surprise-surprise banget, karena suami udah curiga dari awal saat saya mual-mual parah, dan marah-marah melulu bawaannya. Dia tau bahwa itu bukan masuk angin, tapi itu tanda-tanda hamil, cuma dia belum mau bilang ke saya, takut saya kecewa 😊 (ahh suami paling tau deh gimana menjaga perasaan saya 🤗).

Yahh gak jadi big surprise deh, gagal saya 😣 tapi gimanapun juga, suami tetep happy denger berita ini.

Keesokan harinya saya coba kembali test pack. Dan hasilnya positif. Kemudian minggu depannya kami langsung ke dokter obgyn untuk cek keadaan kantung janinnya. Alhamdulillah janin sudah mulai terlihat kecil, kantung janin dan detak jantungnya juga sudah terlihat. Saat tau kabar saya hamil, dokter obgyn saya happy luar biasa ☺️ ini pertanda bahwa program yang kita bersama jalankan berhasil 😉  program hamil akan berhasil jika dokter memberikan program yang akurat, dan si pasien menjalankan apa yang disarankan okeh dokter.

Selanjutnya saya control tiap bulan untuk mengecek keadaan kehamilan saya.

Gimana Perasaannya Saat Tahu Hamil?

Wahh seneng banget, yang pasti. Ikhtiar kami berarti gak sia-sia. Tuhan selalu memberikan apa yang umatNya saat ini butuhkan. Semua kayak sudah diatur olehNya; Narend sudah berusia 4 tahun, itu artinya saya gak repot lagi. Lalu pekerjaan saya juga sudah bisa dilonggarkan, suami juga sehat wal afiat, dan saya sudah berhijab (artinya saya menjalankan apa yang menjadi kewajiban saya sebagai umat muslim). Karena saya berpikir, mungkin saja jika saya melaksanakan apa yang menjadi kewajiban saya, saya bisa mengutarakan apa yang saya butuhkan, begitu korelasi sederhananya 😁

Saat saya bisa hamil di usia Narend 4 tahun ini aja saya happynya luar biasa. Karena saya sempat berpikir, dooh, saya kan tipe yang hamilnya susah, jangan-jangan dikasih anak berikutnya juga lama deh. Bisa aja saya gak bisa hamil lagi. Tapi saya tetap berusaha. Karena saya percaya usaha diiringin dengan doa insyallah permintaan kita akan dikabulkan.

Keep Fighting!

So, ada 9 hal yang saya lakukan untuk persiapan kehamilan saya kali ini :

1. Cek periode menstruasi
Apakah normal, atau tidak normal? Bagaimana dengan jumlahnya? Bagaimana dengan durasinya?

2. Perbanyak makan sayuran hijau
Sayuran hijau banyak mengandung asam folat. Jadi jangan malas makan sayuran ya kalau mau hamil 😊 kalau gak suka ya bisa diakalin kan 😉 kalau saya alhamdulillah sayuran hijau dan buah suka semua.

3. Perbaiki gaya hidup
Gaya hidup ini meliputi banyak hal, seperti jam tidur, asupan makanan dan minuman, merokok atau tidak, dsb. Rajin olahraga itu juga penting untuk menjaga metabolisme tubuh.

4. Control dokter
Ini penting untuk tahu keadaan rahim dan kandungan kita, apakah subur atau tidak. Selain itu juga dokter akan memberi tahu kita kapan dan bagaimana saat yang terbaik untuk berhubungan.

5. Usahakan BB dalam batas normal (ideal)
Udah denger kan, kalau kegemukan itu bisa menghambat proses hamil? Makanya di 2 kehamilan saya ini saya selalu disuruh diet sama dokter 😁 susah emang. Tiap control BB saya dipantau. Kalau naik 1 kg aja dokter langsung bilang jangan lupa diet. Saya sih gak lupa, cuma badannya aja yang gak bisa diajak kompromi 😂

6. Jauhi stress
Karena stress sangat mempengaruhi tingkat kesuburan.

7. Jangan kecapean
Ini penting, karena karena kalau kecapean dijamin usaha yang kamu jalankan berdua suami sia-sia.

8. Pasrah
Kalau kita sudah berusaha, selanjutnya pasrahkan sama Tuhan. Karena sekeras-kerasnya manusia berusaha, Tuhan jugalah yang menentukan. Istilahnya gak usah ngoyo yah. Tapi tetap berusaha juga. Jangan cuma berharap hamil tapi usahanya gak ada 😁

9. Berdoa
Jangan lupakan berdoa. Mintalah apa yang jadi kebutuhan kita. Curhat aja sama Tuhan. Insyallah Tuhan mendengarkan keluhan kita. Tuhan selalu tahu apa yang dibutuhkan umatNya kok 😉

Pokoknya kalau mau hamil, pikiran kudu happy, gak boleh ada beban. Harus ada salah satu yang dikorbankan, mau karir atau anak? Makanya kan orang-orang ada yang bilang, kalau habis nikah, sebaiknya saat honeymoon dimaksimalkan atau disegerakan, mumpung masih fresh habis nikah dan kalau bisa gak usah tinggal sama orangtua, yeah tau sendiri kan, kalau masih tinggal sama orangtua atau mertua, ada aja yang dikomentarin, lama-lama bikin kita stress. Tapi ya ini gak berlaku ya kalau orangtua dan mertuanya tipe orang yang woles aja, gak terlalu ikut campur sama perihal anaknya 😊

Nah, kalau udah jalanin 9 hal atau tips dari saya diatas, boleh deh kalau mau ambil jalan lain, misalnya mau ambil jalur pakai obat tradisional, atau program bayi tabung (ivf), dan sebagainya. Itu tergantung pilihan masing-masing.

Segitu dulu deh tips dari saya. Semoga bisa menginspirasi temen-temen semua dan yang sedang menjalani program hamil, saya doakan semoga berhasil ya 😊

No Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *