Gak kerasa ya kita udah mau 2 tahun aja jalanin pandemi. Yang kerasa sih up and downnya emosi saya selama mengajarkan anak SFH atau PJJ (online) 😀 Awalnya sih aneh ya, anak harusnya belajar di sekolah sekarang belajar di rumah, online dan didampingi pula 🙂 Plus juga yang tadinya gak pernah pegang smartphone, sekarang malah setiap harinya pegang smartphone 🙂 *pening kepala mamak* 🙂 Yang awalnya smarpthone bisa dipakai bersamaan, lama kelamaan pekerjaan saya jadi makin banyak pendingan.
Baca Juga : Dampak Positif dan Negatif Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi
Smartphone Aja Gak Cukup
Alhamdulilah sih bisa dibilang saya masih bersyukur tinggal di perkotaan, masih dapat akses internet, dan juga ada smartphone yang mumpuni untuk bisa dipakai anak PJJ. Kalau yang tinggal di pelosok daerah atau pedesaan, jangankan smartphone, internet saja mereka harus berjuang.
Awalnya saya merasa aktivitas online sekolahnya Narend bisa di akomodir dengan kehadiran smartphone, namun lama kelamaan saya jadi merasa kalau smartphone aja gak cukup, dibawah adalah hal-hal yang saya rasakan :
1. Mata terlalu fokus dengan layar kecil smartphone
Kalau dulu anak-anak di larang untuk melihat TV dari dekat karena bisa membuat mata rabun, smartphone pun juga begitu, anak-anak harus di berikan pengarahan dan reminder jarak menatap layar kecil smartphone.
2. Radiasi Smartphone
Selain layar yang kecil, smartphone punya radiasi yang berbahaya jika terlalu lama terpapar bisa membahayakan kesehatan anak.
3. Mobile Games Addict
Smartphone memang enak untuk digunakan karena simple dan mudah di gunakan terutama banyak sekali games yang mudah untuk di install dan asik untuk di mainkan oleh anak-anak. Jadi smartphone milik anak terpaksa di install Family Link untuk membatasi dan me-monitor penggunaan smartphone pada anak.
Baca Juga : ASUS Vivobook 14 (A416), Solusi WFh dan SFH
Bigger is Better
Sebagai alternatif, saya memperbolehkan Narend menggunakan laptop saya beberapa kali karena memang PR dari sekolah membutuhkan peranan laptop untuk menyelesaikannya. Mulai dari belajar mengetik dengan menyalin soal sekolah sampai membuat ilustrasi menggunakan canva. Lagi-lagi hal yang sama adalah Narend menggunakan laptop saya untuk sekolah, alhasil sama seperti sebelumnya, saya jadi tidak produktif dan lagi-lagi pekerjaan saya jadi pending.
Untuk itu suami berusaha mencarikan laptop yang cocok dan pantas untuk SFH, tadinya mau beli Vivobook A416 tapi entah kenapa suami malah nyari laptop ukuran 15 inch, saya tahunya karena laptopnya lagi dibuka dan ada history di search box Google “Vivobook 15 A516”.
Spesifikasi Asus Vivobook 15 A516
Karena penasaran dengan hasil search box itu, saya coba buka website Asus yang isinya tentang laptop ini, sebelum lanjut, seperti biasa, saya selalu di ajarkan suami untuk melihat spesifikasi lalu cari dibagian harddisk atau storage wajib menggunakan SSD dan berat atau weight kurang dari 2kg. Kalau di rangkum dari website Asus, kira-kira begini.
Pas lagi seriusan baca tabel spesifikasi, terutama harganya yang ciamik dan pastinya masuk ke kantong emak-emak kaya saya, eh tiba-tiba suami ngagetin sambil ngomong “Lah loh, ada yang diem-diem buka laptop orang”, walah ketauan deh ritual “ngintip” laptop suami. Katanya kenapa dia memilih laptop 15 inch karena 3 hal yang sangat di butuhkan Narend, yaitu :
1. Jarak antar tombol keyboard
Kalau kamu perhatikan antara laptop compact dengan laptop 15 inch jarak antara tombol di keyboard, kalau yang compact pasti berdekatan sedangkan laptop 15 inch pasti jaraknya lebih lebar. Kalau kita sebagai orang dewasa yang terbiasa mengetik, beberapa kali saja salah ketik wajar, tapi kalau anak-anak yang baru belajar mengetik, saat salah mengetik dikarenakan tombol keyboard yang sangat berdekatan, memberikan dampak negatif untuk faktor psikisnya.
2. Layar Lebar
Makin lebar layarnya, maka makin enak untuk dilihat, tentunya anak-anak akan makin senang dan semangat, baik itu mulai dari nonton Youtube, membuat desain dengan Canva sampai Zoom Meeting dengan guru dan teman-teman sekolah.
3. Laptop untuk main game
Percaya atau tidak, waktu di berikan laptop, biasanya anak-anak akan antusias pada awalnya, namun lama kelamaan akan bosan, karena memang sesuatu yang tidak bisa dipakai untuk bermain, pasti anak-anak menjadi bosan. Karena itu kita bisa melakukan stimulasi dengan menginstall game kesukaan mereka seperti Minecraft.
Intermezzo
“Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.”
“Nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2019. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya. Penggunaan aplikasi Office seumur hidup dapat memastikan Anda untuk selalu memiliki akses ke fitur yang Anda kenal dan sukai. Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software juga akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk melindungi perangkat, program dan data Anda.”
“Laptop dengan prosesor Intel® Core™ 10th Gen series ke atas didesain untuk performa dan mobilitas. Dengan efisiensi yang tinggi serta dimensi thin and light, laptop menawarkan peningkatan performa dan produktivitas untuk penggunanya. Konektivitas WiFi generasi terbaru juga memungkinkan transfer data 3x lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.”
Intel® Core™ i5 generasi ke-10
Laptop ini sudah menggunakan prosessor Intel terbaru yaitu Intel® Core™ i5 generasi ke-10, agar kamu bisa mendapatkan performance yang super cepat, namun jika harga menjadi kendala, Vivobook 15 A516 ini juga memberikan opsi lain yaitu prosessor Core i3 dan Celeron N4020.
Untuk urusan grafis, untuk bermain game-game terkini, laptop ini juga sudah di bekali NVIDIA GeForce MX330, namun jika harga menjadi kendala, kamu bisa memilih opsi internal grafis yaitu Intel UHD Graphics.
Sedangkan dari sisi memory, laptop ini bisa dipersenjatai RAM up to 8GB DDR4.
Dual Storage
Laptop ini sudah support dual storage. Nah buat kamu yang belum mengenal dual storage, intinya laptop ini bisa dipasang 2 harddisk yang tipenya berbeda, yang satu SSD, yang satu lagi SATA. Jadi kamu bisa memilih dan mempercepat proses di windows. Kalau mau booting OS cepat, OS taruh di SSD, butuh aplikasi running cepat taruh aja di SSD. Nah kalau untuk menaruh dokumen, lagu, foto, kamu bisa menaruh di SATA yang tidak butuh proses cepat.
Laptop ini punya 3 opsi yang bisa kamu pilih menyesuaikan budget, mulai dari 256GB SSD, 512GB SSD dan yang terakhir 1TB SATA + 256GB SSD. Kalau jadi beli, plannya OS nanti di install suami di SSD, trus game-game berat kaya Need for Speed juga di SSD.
Asus Vivobook 15 A516 ini adalah laptop pilihan pertama yang akan dijadikan laptop pertama Narend. Mulai dari bobotnya yang hanya 1.8kg, screen-to-body-ratio 83% (ini nih yang bikin laptop 15 inch ukurannya sama seperti laptop 14 inch), lapisan layar anti glare atau anti silau, dual storage dan VGA Card nVidia GeForce MX330, dan yang terakhir adalah harga yang sangat terjangkau untuk kantong emak-emak kaya saya.
Baca Juga : ASUS Vivobook 15 (A516) Hadir Dengan Layar 15 inch
Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS – 15 Inch Modern PC. Bigger Dream, Wider Screen
Writing Competition bersama dewirieka.com
Keren memang laptop asus yang terbaru ini, apalagi dengan layar yang lebar.