Ayo Membaca dengan Let’s Read. Saya ingat betul dulu waktu saya masih duduk di bangku sekolah (SD), saya termasuk anak yang kurang gemar membaca, karena jaman dulu buku-buku bacaan yang saya miliki tidak bergambar. Membuat mata saya bosan dan cepat lelah. Tapi karena dulu orangtua saya ingin anaknya (notabene : saya) gemar membaca, jadinya saya sering juga dibelikan buku bacaan yang oleh bergambar oleh orangtua saya. Yang saya ingat dulu itu buku bacaan seperti Bobo, kalau saya tidak salah ingat Bobo terbitnya sekali seminggu, kalau sudah terbit, wah rasanya senang luar biasa. Jadi sejak saat itu deh saya jadi gemar membaca. Karena buku yang saya baca semuanya full colour 🙂
Buku Cerita Pertama Saya
Waktu saya kecil dulu, setiap saya mau tidur, mama saya punya ritual setiap malam, yaitu membacakan dongeng ke saya. Buku-buku cerita yang dibacakan juga semua full colour, bukan majalah, tapi buku cerita. Pernah suatu waktu saya dibelikan kumpulan buku cerita yang tebalnya bisa 200 halaman, dan itu full colour. Itu rasanya saya sangat sayang dengan buku itu. Setiap hari saya bawa ke tempat tidur untuk menemani saya tidur, lalu mama membacakan saya cerita melalui buku cerita tersebut. Tapi sayangnya buku cerita tersebut sempat hilang, karena teman saya sempat meminjam dan tidak dikembalikan lagi 🙁 rasanya saya sedih banget. So, gara-gara kejadian itulah setiap buku cerita milik saya, tidak akan saya pinjamkan lagi ke oranglain, karena saya sangat sayang dengan koleksi buku-buku saya 🙂
Baca Juga : 5 Tips Ala Mommy Oline Supaya Anak Gemar Membaca
Memilih Buku Untuk Narend dan Rissa
Bisa dibilang hobby saya sekarang membaca buku. Karena saya hobbynya membaca, alhasil di rumah buku bacaan banyak sekali 🙂 Sehingga anak-anak jadi gemar membaca juga 🙂 Yah, ada benarnya juga ya pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya 😀
Kalau dulu belum sebooming sekarang dunia digital dan ramai e-book, saya selalu belanja buku (buku untuk saya, suami dan anak-anak) di toko buku Gramedia, Pameran seperti Big Bad Wolf (yang diadakan setiap tahun) sampai hunting buku-buku bekas, kebetulan di mall dekat rumah kami ada toko buku-buku bekas. Yah hitung-hitung sekalian jalan-jalan sih.
Baca Juga : Big Bad Wolf 2020
Nah, perlahan-perlahan sudah mulai banyak nih buku-buku yang saya dan anak-anak inginkan, sudah ada dalam tampilan e-booknya, sesekali juga saya sering juga membelinya via internet di e-commerce kesayangan.
Budget Membeli Buku
Walaupun saya dan suami memiliki hobby yang sama yaitu membaca buku, bukan berarti kami dengan bebas membeli buku apa saja di toko buku sesuai dengan pilihan kami, oh tentu tidak! 🙂 Saya selalu membudgetkan untuk urusan beli buku kalau dulu waktu punya 1 anak Rp. 200ribu (waktu Narend belum terlalu gemar membaca and beli buku), tapi sekarang harus menyisihkan budget minimal Rp. 300ribu. Budget segini kondisi Rissa masih usia 2 tahun ya. Kalau dia sudah bisa baca, bakalan nambah lagi deh, bisa sekitar Rp. 400ribu – 500ribu sebulan.
Budget beli buku per bulan 300ribu (ini udah minimal banget) buat buku keperluan berempat ya, kalau dikalikan 12 totalnya sudah Rp. 3.6juta. Ini sudah bisa buat nyicil beli motor deh nih 🙂 beda ya, kalau sudah freak sama buku, kalau sudah suka banget sama ceritanya, bakalan beli percaya deh. Apalagi kalau sudah jalan-jalan and pegang langsung ke toko buku, dari yang awalnya gak berniat beli, karena novel terbaru, penulisnya juga favorit saya, akhirnya saya jadi beli juga deh, padahal udah gak bawa uang tunai tuh, cuma kartu ATM, tetep aja gesek juga 😀
Buku-Buku Anak di Rumah
Koleksi buku-buku anak-anak di rumah itu beragam, mulai dari yang harganya cuma RP. 9000 perak sampai yang harganya Rp. 150ribu. Biasanya full colour.
Nah, kekurangannya nih kalau sering beli buku, selain dompet menipis, trus juga media penyimpanannya juga ikutan menipis, alias sudah hampir gak ada space di rumah! Buku buanyak sekali di rumah, saya hampir pusing mau ditaruh dimana lagi ya bukunya? 🙁 padahal setiap bulan sudah saya decluttering, sudah saya pilah-pilah, mana saja buku yang masih saya baca, mana yang tidak. Jika sudah tidak saya baca lagi, segera saya sumbangkan ke panti asuhan dekat rumah.
Ada buku baru saya mau beli tapi gak ada media penyimpanan, kalau dibawa juga bisa berpotensi rusak, hilang, robek, berat pula di dalam tas saya.
Buku Digital
Dulu jaman-jaman belum sebooming sekarang buku-buku digital alias e-book, saya sempat kepikiran, mungkin gak ya nantinya kita bisa beradaptasi dengan beli buku hanya e-book saja? Ya itu mungkin! Jawaban suami demikian. Karena memang perlahan-lahan eranya dan kebiasaan orang akan mengarah kesitu. Orang sudah lebih banyak membawa smartphone yang dimana di dalamnya terinstall aplikasi membaca (e-book), sehingga orang dengan nyaman membaca dimana saja dan kapan saja, tanpa khawatir rusak, robek, dsb.
Dan Let’s Read menjawab kebutuhan saya, sebuah aplikasi digital membaca.
Apa Itu Let's Read
Kalian sudah tahu belum apa itu Let’s Read?
Let’s Read adalah sebuah aplikasi buku anak yang bisa diakses dan didownload di Playstore atau di Appstore. Let’s Read sendiri digagas oleh Books for Asia yaitu sebuah program donasi buku yang dikelola oleh The Asia Foundation.
Jadi tujuan aplikasi ini adalah untuk membudidayakan membaca di kalangan anak-anak di Asia.
Untuk download aplikasinya Let’s Read sendiri tidak berbayar, alias free.
Kelebihan Let's Read
Kelebihan pertama sudah jelas ya, praktis banget, tinggal bawa smartphone aja kemanapun, sudah bisa membaca buku.
Kedua, full colour. Anak jadi lebih nyaman dan semangat membacanya. Namanya anak-anak usia SD seusianya Narend kan sangat suka dengan visual, jadi sebisa mungkin berikan buku yang bergambar. Supaya mengembangkan daya imajinasinya.
Ketiga, hadir dalam berbagai bahasa.
Keempat, bahasa yang digunakan bahasa resmi, atau EYD, bukan bahasa alay. Jadi penting nih buat anak-anak, jadi bisa menambah perbendaharaan kosakata anak-anak.
Tips Ala Saya Menggunakan Aplikasi Let's Read
Walaupun libur dan anak-anak bisa dengan bebas mengakses gagdet dengan senang hati, terutama membaca buku online via Let’s Read ini, bukan berarti dia bisa membaca seharian penuh ya, saya juga tetap menerapkan batasan untuk anak-anak di rumah.
- Batasi penggunaan gadget, boleh membaca asalkan beri jeda atau istirahat mata per 1 jam. Jadi setiap 1 jam anak harus segera istirahat dari gadget. Toleransi 2 jam. Nah selama 2 jam itu handphone boleh dicharge, dan si anak bisa melakukan aktivitas lainnya.
- Aktivitas membaca buku online ini tidak boleh mengganggu aktivitas dia lainnya seperti, jam tidur tidak boleh berubah, jam makan tidak boleh berubah, dsb. Terutama jam pelajarannya ya.
Dengan demikian, hobby membaca juga tidak terabaikan, mata tetap sehat.
Testimoni Menggunakan Aplikasi Let's Read
Saya pribadi sudah menggunakan aplikasi ini terutama masa pandemi nih, sudah hampir 6 bulan 🙂 awalnya sempat ragu apakah Narend akan suka atau tidak ya? Secara selama ini dia suka membaca buku fisik kan? Setelah saya download, dan saya cobakan ia untuk membaca, dia malah happy banget! 🙂 alhamdulillaah. Berarti setidaknya saya bisa berhemat beberapa ratus ribu untuk budget beli buku 🙂
Terutama di masa pandemi nih, anak-anak jadi lebih banyak screening time. Jadi saya manfaatkan saja screening time ini jadi suatu kegiatan yang bermanfaat (menambah ilmu).
Hobbynya dapet, funnya juga dapet 🙂
Walaupun judulnya aplikasi di smartphone, perpustakaan digital untuk anak-anak, saya sebagai orangtua tetap mendampingi saat anak-anak mengakses aplikasi ini, karena saya bisa mendongeng juga untuk mereka 🙂 serta saya juga bisa mengontrol penggunaan smartphone. Supaya tidak melebihi batas yang sudah saya tentukan di rumah, 1 hari maksimal 2 jam.
Saya sudah download dong, sekarang giliran kamu 🙂
Bisa dibilang saya merekomendasikan aplikasi Let’s Read ini, supaya membuat moment membaca anak jadi menyenangkan. Budayakan gemar membaca sejak dini, melalui cerita bergambar di Let’s Read membuat membaca jadi menyenangkan 🙂
Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya.
Masa2 kangen jalan ke gramed sama anak2 ya. Klo full color nambah semangat deh anak2. Aku baru tau ini lets read. Mau nyobain buat anak2 ah
aku suka sama lets read ini mbak, koleksi bukunya banyak banget
jadi nggak akan kehabisan stok buat bacain cerita ke anak
selain itu ilustrasinya juga keren , anak anak makin tertarik membaca
seruu banget ya baca2 di lets read. btw aku juga sering baca di sana. tp jgn kelamaan nnti pedes matanya
Asyik nih aplikasi lets read untuk anak-anak kita, jadi tetap terbiasa membaca karena untuk saat ini bentuk buku pun ada dalam format e-book,
aku belum download nih. harus bersih2 supaya memory muat.sejauh ini hampir tiap malam sudah ritual baca digital sama anak2. tp bahannya masih cari secata random aja
enak ini aplikasinya kalau buat bacaan selama perjalanan juga ketimbang repot bawa buku cetak. Jadi pengen download buat anak-anak biar pegang gadget-nya berfaedah
Narend seneng nih bisa tetap membaca dengan tampilan visual yang menarik di Let’s Read. Iya, kalau diturutin belanja buku, apalagi buku anak-anak, budgetnya emang luar biasa.
Saya dan anak-anak juga suka membaca dari aplikasi Let’s Read, Mbak, khususnya untuk cerita berbahasa Jawa. Kan jarang tuh bisa bacain anak-anak cerita dengan bahasa ibu. Anak-anak jadi ngerti dikit-dikit bahasa Emak Bapaknya. Keren emang aplikasi ini.
Aku harus mengenalkan Let’s Read ini sama Kaka naeema nih. Suka kekurangan buku dia nih.
aplikasi Let’s read ini membantu minat baca pada anak-anak makin meningkat ya, karena adanya di handphone jadi dia gak nonton Youtube aja. BIsa juga didampingi sama orangtuanya
Dengan buku digital ini malah lebih rapi ya mba penyimpanan, dan jadi enak karena gambarnya interaktif. Anak-anak di rumah juga suka nih baca lets read. Ceritanya lucu dan punya pilihan bahasa daerah juga ya
Anak-anakku uda masuk usia SD semua, tapi kalau mamak uda mulai aba-aba mau dongeng…langsung pada happy.
Intinya anak-anak sebenarnya suka berimajinasi yaa… Dan fasilitas beragam cerita dari Let’s Read bikin Mama dan anak happy.
Andalanku nih Let’s read. Koleksi ceritanya banyak banget. Ga khawatir kehabisan cerita baru. Ilustrasi nya juga keren banget
Anakku belum pernah nih dikenalkan dengan buku digital. Semoga dia suka juga. Lumayan ya bisa lebih hemat lagi pandemi gini, tapi bisa tetap lanjut dengan kebiasaan membaca.
aku baru tau tentamg aplikasi ini nih mak oline. mau kucoba juga ah buat anak anak, mau langsung cuss donlod nih, makasi infonya yaaa
Hebaat ihh ada budget khusua untuk pembelian buku, Mbak. Aku malah belum, nih. Btw, belajar dg gadget lebih seru buat anak2, ya. Zaman digital gini dan anak2 emang lebih intensnya emang dg gadget.
Rekomendasi mama oline nih ya.. seneng banget akutuh kalo ada aplikasi yang membantu para orangtua atar moment membaca anak anak jadi menyenangkan yaa.. memang sebagai orangtua harus mencari cara yang terbaik