Wardah Beauty Fest 2020, Belajar Financial dan Kelola Stres

Wardah Beauty Fest 2020

Sudah hampir 1 tahun ya masa pandemi ini. Gak terasa juga sudah hampir 1 tahun saya mengajar anak saya PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) atau daring (dalam jaringan). Di bulan-bulan pertama awalnya ngerasa berat, gak bisa, bosan, lalu lama-lama kerasa sudah terbiasa. Anak saya Narend, awalnya tidak terbiasa kelas online, sekarang malah udah gak mau belajar tatap muka lagi katanya, lebih enak online. *seketika mamak pusing*. Iya, kalau disuruh mengajar PJJ lebih lama lagi, saya khawatir saya tidak kuat, load pekerjaan saya di rumah bertambah banyak. Terkadang saya suka merasa stres, suka menangis sendiri, tapi gak tahu apa yang saya tangisi. Beruntung banget kemarin saya ikutan acaranya Wardah Beauty Fest 2020 yang berlangsung tanggal 3-4 Oktober 2020 lalu yang digelar secara virtual, yang bertemakan Cantikmu Siap Hadapi Dunia.

Dan salah satunya bahasan webinarnya adalah tentang Financial & Stres Management : Keep it Manageable. Nara sumber webinar kali ini ada 3 orang, yaitu mba Prita Ghozie, Analisa Widyaningrum dan Tiqasya. Topiknya relate banget tentang bagaimana memanage stress dan keuangan terutama di masa pandemi ini.

So, untuk hasil liputan webinarnya akan saya share disini ya. 

Wardah Beauty Fest 2020 01

Financial Management

Wardah Beauty Fest 2020

Untuk sesi pertama oleh mba Prita Ghozie. Teman-teman sudah pada kenal belum sama Mba Prita Ghozie? 🙂 

Mba Prita Ghozie ini adalah seorang wanita, istri dari 2 orang anak, dan juga seorang dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beliau juga CEO dan Principal Consultant dari ZAP Finance. mba Prita juga seorang public speaker, content creator dan published writer. Buku-bukunya yang sudah berhasil ia terbitkan antara lain adalah Make It Happen! dan Cantik, Gaya & Kaya. Beliau salah satu financial inspirator saya banget pokoknya deh! 🙂 Semua karyanya saya punya di rumah, bahkan saya juga sering menonton channel youtubenya di ZAP Finance TV namanya, karena saya sangat mengagumi mba Prita 🙂

Mba Prita juga awalnya sama seperti saya atau mungkin teman-teman semua, yang mengawali karir sebagai karyawan di perusahaan teknologi multinasional asing terbesar di dunia. Tapi lama kelamaan beliau akhirnya fokus dan membesarkan bisnis keluarga yaitu ZAP Finance sejak tahun 2009. ZAP Finance fokus di peningkatan literasi keuangan masyarakat.

Dianggap Anak Bawang

Di awal-awal mba Prita mendirikan perusahaan ZAP Finance juga bukan berarti tanpa tantangan. Tantangan terberatnya dulu adalah dulu belum banyak yang profesinya sama seperti mba Prita, yaitu Financial Consultant. Jadi anggapan miring anak bawanglah, anak baru luluslah, persepsi seperti itu pasti ada. Nah, bagaimana mba Prita bisa survive dengan tantangan seperti itu? Kuncinya adalah fokus terhadap visi misinya, fokus memberikan literasi soal keuangan yang baik untuk masyarakat, terlepas mau viral atau tidak, mba Prita terus fokus. Karena ia yakin, pada akhirnya waktu juga yang membuktikan, mana ilmu yang baik untuk diikuti, dan mana yang tidak baik.

Salut ya buat semangat dan daya juangnya! 🙂
Tips Mba Prita Memanage Keuangan di Masa Pandemi ini

Pertama, kita harus membuat post (anggaran) pengeluaran.

Baca juga : Work From Home, Bikin Hemat Pengeluaran Atau tambah Boros?

Kedua, dianjurkan untuk kita memiliki 3 rekening digital supaya memanagenya lebih mudah. Kalau saya, punya rekening di Ipotpay (untuk investasi dan juga alat pembayaran, karena di Ipotpay tidak ada biaya administrasi), Shopee dan OVO (untuk pembayaran digital beberapa transaksi), karena saya juga memanfaatkan promonya. Jadi setelah saya atau suami gajian, langsung deh saya transfer ke-3 rekening tersebut. Sisanya yang cash juga sedikit saja 10% pendapatan, misalnya untuk belanja sayur atau anything yang tidak menerima pembayaran digital.

Ketiga, gunakan aplikasi untuk mencatat pengeluaran (harian, mingguan atau bulanan). Ada banyak aplikasi yang bisa kita gunakan untuk mencatat secara digital. Lakukan konsisten di saat waktu santai.

Tips Mba Prita Cara Mengelola Keuangan dengan 5 Pilar

Ada beberapa tips dari mba Prita yang bisa kita terapkan, terutama di masa pandemi ini mungkin ada yang mengalami pendapatannya berkurang, tapi pengeluaran jadi bertambah, dsb. 

Pertama, kita harus mengelola investasi, menambah pendapatan, dan coba cari asset kita ‘yang sudah tidur’ atau nonaktif kita aktifkan kembali (bisa dijual atau disewakan). Misalnya kita punya mobil atau rumah yang tidak kita pakai, kita bisa untuk disewakan.

Kedua, tidak mudah berhutang. 

Ketiga, memperkuat dana darurat. Karena kita tidak tahu masa pandemi ini kapan berakhir. 

Keempat, fokuslah pada prioritas, bukan oranglain.

Kelima, jangan cepat menyerah. 

Tips-tipsnya simple sih ya terdengarnya, tapi sebenarnya sulit 🙂 Asalkan ada niat insyallah bisa kita lakukan 🙂

Investasi Apa Yang Paling Tepat di Masa Pandemi ini?

Sering banget ya kita dengar orang bertanya untuk hal yang satu ini. Nah, berikut jawaban dari mba Prita.

Pertama, kenali kita diri sendiri, profile resiko kita apa?

Kedua, hanya berinvest di tempat resmi yang terdaftar di OJK.

Baca Juga : Investasi di Bibit, Bareksa atau Ajaib ya?

Ketiga, jika kita pemula, pahami pelan-pelan, pelajari soal investasi, pelajari yang aman misalnya emas batangan. Yang returnnya tidak terlalu tinggi, naik perlahan tapi aman.

Atau bisa juga investasi di SBN retail (Surat Berhutang Negara), sudah pasti aman karena dijamin undang-undang.

Atau kalau memang sudah sedikit paham soal seluk beluk investasi, boleh naik sedikit ke saham, tapi plis jangan sekedar asal ikut-ikutan, “karena ini bukan beli ikan cupang” begitu kata mba Prita 🙂

Stress Management

Pembahasan selanjutnya dari mba Analisa Widyaningrum.  Hayo siapa yang sudah kenal juga dengan mba Ana ini? 🙂

Mba Ana (demikian sapaannya) ini adalah seorang psikolog klinis dan inspirator muda. Mba Ana ini pendiri dari Analisa Personality Development Center, yaitu bergerak di bidang jasa konsultasi psikolog dan sekolah kepribadian. Selain itu juga mba Ana ini mengisi konten di channel Youtubenya bernama Analisa Channel dengan lebih dari 300ribu subscriber. Apa saja sih kontennya? Kontennya sih lebih kepada daily life, self love, psikolog dsb. Selain itu juga mba Ana ini adalah spokeperson dari Wardah.

Mba Ana juga aktif mengisi konten di Podcast lho, dengan nama MengAnalisa. Saya menjadi follower and pendengar setia di Podcastnya lho 🙂

Wardah Beauty Fest 2020
Kenapa tertarik Menjadi Seorang Psikolog

Mba Shafira selaku host acara ini melontarkan pertanyaan kepada mba Ana, apa yang menjadi ketertarikan mba Ana untuk menjadi seorang psikolog?

Mba Ana dulu pernah membaca buku tentang ilmu psikologi. Disitu dia merasa belajar bahwa selama kita hidup dan belajar tentang proses mental seseorang. Kita bisa belajar dengan oranglain. Kita jadi belajar memahami karakter oranglain. Akhirnya kita jadi memahami pola pikir kita sendiri tanpa mengubah pola pikir kita. Kita jadi belajar dari cerita oranglain, seperti mendengarkan untold story dari oranglain. So ya, mba Ana happy banget dengan profesinya saat ini 🙂

Bagaimana Tanggapan Mba Ana Menghadapi Masa Pandemi Yang Tidak Menentu ini?

Sebenarnya masa pandemi in momentum kita untuk berubah. Cepat atau lambat pola hidup kita juga akan berubah. Sebenarnya juga tanpa disadari manusia sehari-harinya sudah dihadapkan oleh stres, tapi sejak pandemi ini dengan berlatar belakang ekonomi dan psikologis, kita semua jadi tertantang menghadapi semua ini.

Bagaimana Kita Tahu Bahwa Kita Sedang Stres?

Kalian suka sadar gak sih misalnya kalian sedang stres? Hihii… sayapun kadang suka gak sadar. Ada yang diam-diam tapi stres juga. Nah, mba Ana bilang, cara mudah mengetahui kita sedang stres itu adalah pertama, kenali dulu makna stres itu apa? Psikologis orang stres itu jadi berubah. Tapi secara psikologis, stres itu level teta (kalau kita merasa ketakutan, sedih, dsb). Nah, nanti sebisa mungkin rasa ketakutan itu yang ada di level teta, kita bawa ke gelombang beta.

Cara Mudah Mengetahui Kita Sedang Stres

Kenali Secara Fisik. Kita bisa Scanning dulu badan kita. Kita perhatikan dulu dari yang tampak dari tubuh kita, kita flash back  dulu apa yang sudah kita lakukan.

Kenali emosi kita. Apakah kita tiba-tiba berubah, atau tidak.

Amati perilaku yang signifikan dari tubuh kita. Apakah ada yang berubah siginifikan seperti kita jadi sering tidur, kerjaan kita gak selesai-selesai, tidur tidak nyenyak, dsb.

Nah, jika kita mengalami ketiga hal tersebut, bisa dipastikan kita sedang stres, dan butuh bantuan pihak ketiga. Dalam hal ini bisa psikolog.

It’s Ok Not To Be Ok itu bukan cuma judul film saja, tapi memang tidak apa-apa kok kalau kita sedang tidak oke. Sadar bahwa manusia juga merasa kekurangan. Sebenarnya kita bisa menyembuhkan stres itu sendiri, caranya dengan kita coba healing our self, mencoba mendengarkan alarm tubuh, flash back apa saja yang sudah kita lakukan. Karena kalau kita ke psikolog, sama aja sih, alurnya seperti itu juga 🙂

Tips dari Mba Ana 

  1. Awareness proses berpikir.
  2. Rubah perilaku kita. Coba kita melakukan kegiatan di pagi hari yang mindfull. Ada satu moment untuk start to talk to ourself. Lakukan selama 21 hari. Hal simple saja seperti olahraga. Karena dengan berolahraga peredaran darah jadi lancar, kemudian menimbulkan perasaan bahagia.
  3. Buatlah jadwal harian. Karena sebenarnya 1 hari manusia memiliki 50ribu pikiran. Ternyata ketika kita banyak di rumah pikiran-pikiran negtaif jadi membayang-bayangi pikiran kita. Ciptakan kegiatan positif seperti create content, or anything that make our happy.
Bagaimana Memaknai Stress Positif dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Kita?

Kalian pernah mendengar stres yang positif gak? Hihii jujur aja saya baru dengar loh 🙂 karena saya pikir semua stres pasti bermakna negatif. Tapi ternyata menurut mba Ana, ada lho stres yang positif.

Stres positif itu misalnya seperti challenge pekerjaan, Kita merasa tertantang untuk melakukan itu. Nah, stres positif yang seperti itu bisa meningkatkan performance kita dalam pekerjaan. Kita bisa melanting 1 lompatan lebih jauh jika kita mampu melampauinya. 

Stres Positive

Stres positif bisa dimulai dari mindset kita dan ada 1 improvement untuk menghasilkan kegiatan positif. 

Testimoni dari Financial Enthusiast

Wardah Beauty Fest 2020

Tiqasya, adalah seorang dokter umum dan juga seorang finance enthusiast. 

Awal ketertarikannya dengan finance literacy berangkat dari jabatan yang diberikan oleh suaminya yaitu Menteri Keuangan (keluarga). Dia harus berpikir ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga. Butuh kecukupan financial, bagaimana mendapatkan pendidikan yang terbaik, dsb. That’s why buku yang pertama kali dibaca oleh Tiqa (demikian dia disapa), adalah bukunya mba Prota Ghozie yang berjudul Make It Happen! Dan dari situlah ia termotivasi untuk membuat perencanaan keuangan yang lebih baik lagi. 

Tips and Trik Bagi Pemula Jika Ingin Berinvestasi

Tiqa memberikan tips bagaimana seorang pemula jika ingin berinvestasi, karena dia awalnya juga dulu dari belajar learning by doing.

  1. Belajar dari berbagai literasi. Belajar dari akun-akun yang memberikan edukasi tentang keuangan, investasi.
  2. Punya 1 sosok yang bisa diajak mentoring atau konsultasi. Dalam hal ini Tiqa adalah suaminya sendiri.
  3. Kenali profile resiko diri sendiri
  4. Harus bisa mengalokasikan dana. Tidak ada hutang dan punya dana darurat dulu. 
  5. Harus tahu jenis instrumen yang akan kita mau apa. Jangan asal sekedar ikut-ikutan saja. Ibaratnya kalau kita mau bepergian, harus tahu kendaraan yang akan kita pakai itu apa.
Tips Belajar Saham Untuk Pemula
  1. Start small

Mulai dulu dari yang kecil dulu. 

2. Mulai pelajari saham itu seperti apa. Karena teori dan praktek itu berbeda.

3. Mulai menambah alokasi dana kita ke saham. 

4. Penting untuk tahu sektor saham yang mau kita beli. Misalnya saham yang sedang dibutuhkan saat pandemi ini adalah saham-saham yang berhubungan dengan konsumsi (makanan), kita bisa membeli saham itu. 

Saran dari Tiqa : belilah saham yang produknya kita pakai sehari-hari terutama saat pandemi, pilihlah yang memiliki likuiditas baik, serta pendapatannya terus naik.

Baca Juga : Ipotpay Fund Talk with Millenials (Waktu Yang Tepat Untuk Membeli Reksadana)

Investasi - CatatanOline
Doc : Pribadi

Di penghujung webinar, ada satu pertanyaan yang ditujukan untuk mba Prita dari media, dengan pertanyaan seperti ini

Dana Pendidikan Dulu Atau Dana Darurat Dulu?

Menurut kalian mana yang lebih dulu? 🙂

Jawabannya dari mba Prita Ghozie adalah dana darurat. Terutama di masa pandemi seperti sekarang, punya dana darurat itu it’s a must. Karena konsepnya bukan tabungan. 

Berbeda halnya kalau pertanyaannya, dana beli rumah dulu, atau dana pendidikan? jawabannya adalah dana untuk beli rumah dulu. Karena kebutuhan pertama adalah psikologis yaitu tempat tinggal. 

Dana pendidikan atau rumah dulu? Kalau anaknya sudah lahir, sebaiknya dana pendidikan dulu, karena lebih urgent. Karena pendidikan anak kan tidak bisa ditunda? Dan rumah adalah kebutuhan psikologis.

Wardah Beauty Fest 2020

Finally tiba di akhir sharing saya. Jujur aja webinar dengan topik kali ini benar-benar bagus, topik-topiknya sangat related dengan aktivitas saya sehari-hari dan juga dengan kondisi saya yang saya alami saat ini. 

Memang penting banget ya kita bisa mengatur keuangan sejak dini, karena banyak kejadian diluar sana diluar kemampuan kita. Dan Butuh menganalisa lebih dalam lagi.

Terakhir saya juga tidak lupa mengucapkan selamat kepada Wardah sudah berkontribusi kepada wanita-wanita cantik Indonesia selama 25 tahun, semoga produk-produknya makin berkualitas, harganya ramah dikantong ya. 

Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya.

35 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *