Kalau ada yang ngikutin postingan Instagram saya mungkin tahu ya gaya bahasa, angle atau style saya orang yang sederhana dan apa adanya. Karena emang saya bukan tipe yang menghalalkan segala cara untuk memuaskan orang banyak. Percaya atau gak, jalani hidup apa adanya ternyata lebih bahagia lho 😊 Gak pakai bintangnya kok, tanpa syarat ketentuan berlaku 😊
Bahasan ini pas banget minggu lalu suami cerita kalau dulu itu ada challenge, suka gak lihat gak misalnya orang suka posting foto seakan-akan berada dalam pesawat seperti gambar di bawah ini?
Source : buzzfeed.com |
Siapa yang percaya kalau cewe itu memang sedang foto di atas pesawat? 😊 Ahh sayapun juga saat melihat gambar itu sedikit terkecoh lho, kalau siapapun yang posting buntut (ekor) pesawat, pasti dia sedang ada di dalam pesawat. Padahal sebenarnya bisa diakalin lho seperti ini.
Pakai kloset plus layar TV 😅
Jangan salah lho, hal simple seperti itu ada yang melakukan untuk sekedar terlihat ‘keren’ atau ‘kece’ di media sosial. Orang itu berlomba-lomba tampil sebaik mungkin di social media. Makanya ada yang bilang social media itu adalah bak pencitraan. Harus tampil sempurna.
Beli Follower?
Jaman sekarang mah apa aja ya dilakukan, seperti contohnya banyak diantara para influencers membeli sejumlah followers atau likes, guna untuk ‘mempercantik angka engagement’. Sebenarnya sih itu tidak salah, kembali lagi kepada masing-masing individu. Tapi kalau misalnya sampai ketahuan rules by Instagram, bisa-bisa kita juga kehilangan followers juga dalam waktu cepat. Jadi naiknya cepet, turunnya juga cepet.
Biasanya gunanya untuk apa sih para influencers itu membeli followers? Yah so far yang saya tahu ya, gunanya untuk mendapatkan job. Karena sudah semakin banyak orang berlomba-lomba menjadi influencers. Orang melihatnya tinggal posting aja di social media, lalu pundi-pundi uang mengalir. Padahal tidak semudah itu. Banyak pertimbangan atau kondisi yang harus dipatuhi.
Jadi beli followers itu tujuannya untuk apa? Mendapatkan sejumlah angka untuk bisa di swipe up, atau banjir komen, banjir likes? 😊
Dunia social media memang sangat penuh pencitraan. Tak bedanya dengan sinetron 😉
Hidup Apa Adanya
Saya ngeblog sejak tahun 2012. Menjadi influencers bisa dibilang officialnya tahun 2014-an. Dulu saya berpikir social media itu harus tampil sempurna, gak boleh ada cacat sedikitpun. Karena kalau jelek sedikit, likes saya sedikit, engagement saya rendah.
Tapi saya belajar lagi tentang dunia social media, bahwa engagement dan likes bukan didapatkan dari foto yang bagus saja, yang apa adanya aja juga bisa mendapatkan nilai engagement tinggi. Kuncinya kita harus rajin networking. Sama seperti halnya kita hidup bertetangga di rumah.Kita harus saling tegur sapa kan. Kita sebagai mahluk sosial membutuhkan oranglain. Jadi layaknya hidup nyata, di social mediapun seperti itu. Rajin-rajin Instawalking ke user lainnya, sedekah likes (love), rajin komentar. Dengan begitu oranglain juga akan berlaku hal yang sama juga dengan kita. Akhirnya lama kelamaan engagement kita akan naik dengan sendirinya. Engagement naik, folllowers kita juga akan naik.
Seperti itu logikanya.
Tapi info terupdate yang saya dapatkan, katanya sekarang social media mengalami kejenuhan untuk yang tampil perfect. Orang sudah jenuh. Justru yang tampil apa adanya mendapatkan engagement yang tinggi. Bisa jadi mungkin orang berpikir sudah semakin cerdas bahwa influencers adalah ‘bayaran dari agency atau klien’, jadi semua foto adalah settingan belaka. Hanya iklan.
Nah, disinilah PR besar kita sebagai influencers sebisa mungkin menyajikan konten yang apa adanya, tanpa kepura-kepuraan, tanpa tedeng aling-aling, jujur, tanpa follower palsu, tanpa modus dan tanpa tipu-tipu.
Selalu tampil sempurna di hadapan social media itu capek lho, saya ngalamin banget. Dulu banget sih tapinya. Makin kesini saya mau tampil apa adanya aja. Saya ingin publik tahu saya seperti ini apa adanya. Saya gak mau lagi ada yang ditutup-tutupi. Toh pada akhirnya publik juga akan tahu sendiri kok. Karena kan influencers punya kehidupan nyata juga, gak melulu hidup di dunia maya.
#TanpaSyaratKetentuan
Hal ini ternyata sejalan dengan semangat IM3 Ooredoo menghadirkan layanan yang simpel dan bebas syarat ketentuan. Salah satunya memberi kita dukungan lewat Freedom Internet 100% kuota utama bisa kita gunakan untuk internetan 24 jam di semua jaringan. Bahkan fitur pulsa savenya melindungi pulsa agar tetap aman, tidak terkena tarif dasar ketika kuota habis. Menjawab kebutuhan sekaligus keinginan kita untuk tetap nyaman saat terkoneksi.
Seperti paket data saya nih, aman sentosa jaya, mau internetan di jam berapa aja, amaan, makanya sisa paket data saya awet banget, padahal setiap hari saya gak lepas dari streaming selama #dirumahaja 😋
Paket segini gak habis-habis karena ada paket rollover. Dipakai jam berapa aja aman gak tipu-tipu.
Karena hidup apa adanya itu lebih nyaman tanpa khawatir 😉
Aku dari pertama kenal sosmed ga kpikiran sih hrs gimana gimana. Lebih memilih tampil "ala gue" aja,apa adanya.Soal follower juga ya ngalir gitu aja cuma banyak nanya aja sama yg expert gimana caranya follower bs naik secara organik,konten menarik,dkknya.Emang lebih enak klo hidup apa adanya Mba.
Kalau saya di IG lebih profesional mungkin ya, tapi nggak juga pakai berhalu ria hahaha.
Profesional di sini maksudnya karena memang buat job sih 😀
Jadinya, foto yang diunggah kalau bisa sih bukan foto pas bangun tidur dan masih belekan hahahahahahaha.
Pun juga kontennya nggak aneh-aneh, karena mempengaruhi branding.
Kalau beli follower kadang pengen dong, tapi pertama nggak tahu yang jual follower terpercaya itu di mana?
Yang kedua takut nanti akun di banned, itu followernya sekarang aselih dan penuh perjuangan soalnya dapetnya huhuhu.
Yang ketiga, masih malu sih kalau beli follower hahahahaha.
Meski sekarang makin parah sih ya masalah follower, 10K itu udah cemen, mainnya minimal 15K ke atas hahaha.
Nah kalau di efbi mah saya lebih apa adanya, tapi hanya tulisan sih, saya jarang upload foto, lebih suka nulis apa adanya 😀
Btw saya kepo ama IM3 Ooreedoo nih Mba, saya beli paket unlimited dong, ternyata ada syarat dan ketentuannya, nyebelin juga ya kena syarat dan ketentuan itu hihihi
Iya betul mba, hidup apa adanya and legowo itu ternyata lebih nyaman..
tanpa tipu-tipu dan pencitraan ya mba Oline dan menjalani hidup yang seperti itu lebih menyenangkan ya!
Capek banget klo hidup mikirin hal yg pura2 gitu. Buang energi iyaaa �� follower banyak bukan standar bahagia smua orang ya
Aku suka fotonya sambil gendong dedeeee
Memang apa adanya bikin hidup tenang sih yaa
aku ga pernah kepikiran posting mengarang kayak yg pura2 nek pesawat itu. malah kalo foto selfie lebih suka matiin fitur biutinya karena ga pede liat muka yg laen dari biasanya hahaha.
hidup apa adanya emang bikin tenang yaa
Beneran ngakak deh mbak liat foto pertama itu. adaaa ya niat banget melakukan hal seperti itu demi foto seolah di pesawat? wkwkwkw. Gak habis pikir.
Iya sih, setuju. Kayaknya orang udah jenuh banget liat yg serba sempurna. Sekarang yg tampil apa adanya malah followersnya pada banyak kok. Tapi tetep mereka biasanya punya 1 ciri khas dan menawarkan manfaat.
Haha ngakak sama poto yang pertama mbak 😀
Kadang di medsos menurutku ada dua pencitraan sih pertama karena emang tuntutan job jd suapaya gak malu2in brand yang dia endorse, kalau menurutku yang kelompok pertama ini msh wajar. Yg masalah kalau dia berpenampilan wah di medsos krn emang pengen dianggap gtu, pdhl aslinya ya gtu deh. Yaa tapi niat org posting apa kita jg gak tau kan #imho hehe.
Ya apa adanya. Mau ngapa2in smua ada. Eeh ada IM3 ya, kuotanya adaa aja. Gak habis2
Kalo dari aku yang menggelutii dunia digital khususnya internet marketing dan pelakunya yang sering di bilang IMers. Pencitraan itu perlu banget, karena salah satu teknik marketing untuk personal branding/brandnya itu sendiri.
Tatkala menggeluti dunia blogging yg dari awal apa adanya trus makin sini banyak pencitraan, aku biasa saja, wajar lah pencitraann, entah dengan berbagai alasan, itu bukan urusanku. Ku suka lihat totalitasnya..
Tapi di sisi lain, buatku diri sendiri tergantung kebutuhan aja, mau berada didunia mana pun yang terpenting jadi diri sendiri dan jujur pada diri sendiri.
sosial media terutama instagram itu tempatnya para netijen buat show off hidupnya, dirinya, kemampuannya, dan kebisaannya, karena itu ketika menghasilkan dari sosmed atau ig ini banyak yang set value dirinya atau dikenal dengan personal branding, membuat citra bukan pencitraan. itu dua hal yang beda. terkait beli followers dan beli likes, itu urusan masing-masing, karena ada juga yang memanfaatkan promote ads di instagram buat ningkatin likes dan viewers hingga nambahin viewers di blog lalu sekarang ini banyak program giveaway yang dibuat oleh beberapa kelompok, aku termasuk yang nyobain giveaway ini entah jadi sponsor, nebeng sama yang bikin giveaway atau colab sama sesama teman yang followersnya lebih besar, usaha-usaha seperti ini banyak dilakukan oleh penggiat sosmed. apa adanya boleh, bukan seadanya 🙂
Sosial media memang dominan dengan segala kesempurnaan. Tapi memang akan lebih baik menjadi yang apa adanya tanpa kepalsuan hanya demi eksistensi.
Oh iya, aku juga suka nih pake IM3 Ooredoo freedom internet yang bikin kita bebas berekspresi
Saya juga ngalamin nih mbak, kalau foto sekadar upload keseharian, kok banyak likenya, sementara job post malah dikit hihi jadi ngaminin juga apa yang dibilang mbak oline, mungkin orang udah jenuh sehingga lebih suka foto apa adanya.
Wkwkwk itu kreatif banget, moto di kloset berasa lagi naik pesawat ahaha.
Capek ya mbk kalo ngikutin yang nggak sesuai dengan diri. Hidup sederhana, apa adanya bikin hidup lebih bahagia, tenang dan nyaman
Di masa-masa pandemi gini, koneksi internet tanpa batas memang diperluin banget ya.
Hidup penuh kepura-puraan itu apa nggak capek ya. Jadinya mikirin harus bagaimana bagaimana, sementara orang lain belum tentu peduli.
Jalani apa adanya, malah banyak senangnya.
Sosial media saat ini memang sudah menjadi bagian dari keseharian seseorang ya.. tapi ya balik lagi, sosial medianya digunakan untuk apa, kerja? atau hanya untuk share share keseharian hidup saja.. balik lagi kepada penggunaan sosial media dari masing masing individu.. menurutku sih sebaiknya memang tetap memberikan hal yang bermanfaat di sosial media dan bukan curhat yang bikin jelak diri sendiri karena rekam jejak digital akan selalu ada
Aku pakai si kuning nih Lin, memang paketnya no tipu, jadi bisa digunakan sepanjang hari ngga ada waktu tertentu..happy lihat foto Olin Miss youuu…semoga sehat selalu ya
Wkwkwkwk kocak banget ituuuuh
Kreatif sih
Ampe closet di bawa ke depan TV.
Alhamdulillah so far kenal medsos ga smp membuatku jd orang lain…
Apa adanya itu melapangkan kok…
Ringan hati
saya juga pakai paketan internet ini, sudah lumayan lama, alasannya ya krn jaringannya dimana stabil (sering mudik ke kampung halaman soale), terus harga paketnya termasuk harga hemat.
Memang lebih nyaman dan santuy jika jadi diri sendiri, lebih feel free menjalani apa saja.
Jadi, si kuning apa adanya aja ya, engga ada biaya tambahan atau syarat yang ditutup-tutupi…
Iya yang kusuka ini paketan harganya murah. Lumayan stabil juga ya untuk koneksinya. Cepet juga.
Wahh itu baru sebagian kecil mba, adalagi kok yg lebih parah itu pura2annya :)))
Ya namanya juga utk kepentingan sosmed, harus nampak sempurna utk beberapa org 😀
Demi citra diri
Wuaaah toss dulu mak dedew! :))
Iya ini paketannya bisa dipake kapan aja, gak ada jam malam, no tipu-tipu pokoke deh 🙂
Ya sosial media utk sebagian org masih utk pencitraan sih, imho 🙂 jd no wonder kalo ada yg tampil sempurna 🙂
Hehe aku tipe yg sering curhat malahan di sosmed. Tp ya gak yg terlalu intimate bgt, yg sekiranya bs dishare aja 🙂
Iya betul mba.
Hidup kebanyakan mikirin perasaan atau tanggapan orglain kitanha jd gak move on move on. Capek sendiri lama2.
Jadi diri sendiri ajalah ya, lebih nyaman. Lebih happy.
Wakaka, iya itu kreatif and noat bgt yang bikin 🙂
Tapi ya gak sedikit juga org banyak yg percaya loh :))
Iya sekarang org lebih suka liat kehidupan orglain apa adanya aja, tanpa filter, and no edit2 🙂
Jd lebih alami.
Ya betul. Alangkah baiknya di sosmed dan dunia nyata selalu tampil apa adanya aja, gak ada perubahan ya.
Semua itu kembali lagi ke usernya, tujuannya utk apa dsb. Semua punya tujuan and konsekuensi yg dihadapi pastinya.
Aku jg sering pakai Ig Ads kok dan emang pengaruh bgt buat engagement.
Sampe capek aku ngabisin kuotanya, ternyata rollover, alias terus diakumulasi gak abis2 :))
Iya Instagram itu rulesnya lebih kejam ketimbang platform sosmed lainnya. Jd kalo mau shortcut beli likes dsb, ya minimal tau dulu konsekuensinya apa.
Suami aku pakai Indosat ini mom jadi kalau misal kuota aku abis aku minta thetering ke dia aja deh kenceng gitu…
Setuju, Mbak, saya juga memilih untuk hidup apa adanya. Gak mau pura-pura malah nanti capek sendiri. Apalag ingin mendapatkan pujian dari orang lain. Gak, deh!
Ya ampuun… ngakak deh lihat gambar cewek foto di atas pesawat ternyata pakai alas closed. Ih kreatif banget ya aku aja gak bisa mikir seunik itu, wkwkwk.
Emang ya sekarang medsos itu serem banget banyak orang yang jaim dan tidak bisa menjadi dirinya. Bahkan di twitter ada tuh banyak orang yang nyamar-nyamar kayak gitu dan menipu orang. Miris ya
Benet bnget kak kunci dari bersosmed itu kita harus rajin networking. Sama bertetangga cuma kadang hrs bisa menahan diri aja
perasaan udah ada efeknya deh di IGS yang fake travelling hehehe ini niat bener pake closet mbanya 😀 medsosnya sih tergantung buat apa? aku sudah khatam gunakan medsos buat keluh kesah dan curhat ra jelas sejak jadi blogger mending digunain buat job dan share tulisan
Waah…keren banget, kak…
Nulis sejak tahun 2012 itu pakai platform apakah?
Memang yang sedari awal uda nulis dan ngeblog, paling yahuudd tulisannya.
Ooredoo bikin happy.
Aku juga pakai im3 sejak SMA. Dan akhirnya menularkan virus indosat ke semua keluarga. Hingga aku menikah, mertua jadi ganti indosat, hehe…katanya pengen kaya mbak Lendy, yang simple dan apa adanya.
Gak banget deh beli follower berasa menjadi orang lain heheh, dlu nyaris mau coba tp stlh dipikir lagi kok bisa seantusias it bahkan follower pun dj beli, etdahhh mending jadi apa adanya aja
Aku yang gak apa adanya di sosisl media ya lebih rapi. Klo di rumah celana pendek kaos oblong wkwk. Tapu memang hidup apa adanya lebih nyaman dan gak capek