Setuju gak kalau kubilang bahwa setiap mommies yang baru saja melahirkan pasti pernah punya masalah dengan kulit bayi? Biasanya penyebab utamanya berasal dari produk perawatan bayi. Eh tapi ada juga loh yang katanya karena faktor asupan makanan dari ibunya. Jadi, mana yang benar? 🙂
Menjadi istri dan ibu adalah kodrat setiap perempuan, setuju? Mempunyai anak adalah anugerah dari Tuhan dan merupakan moment bahagia yang tak terlupakan. Apalagi saat dianugerahi anak pertama. Rasanya luar biasa dan menakjubkan. Tapi, tau gak, menurut survei hampir 90% dari ibu-ibu muda yang baru saja dikaruniai anak (pertama) mengalami banyak kekhawatiran, seperti : apakah si ibu bisa menjaga dan merawat bayinya dengan baik? terus bagaimana kalau nanti bayinya punya masalah ruam popok? terus bagaimana kalau nanti bayinya mengalami masalah kulit? Bagaimana, bagaimana, dan bagaimana? Apakah yang harus saya lakukan?
Nah, pertanyaan-pertanyaan itu yang membayangi saya selama ini, kenapa? karena saya baru saja melahirkan putera pertama kami yang bernama Narendra Havian (
Baby Narend, begitu kami menyebutnya) tepatnya 4 bulan lalu 🙂 Buat yang mau baca cerita persalinan saya bisa baca
Welcome to the world Baby Narendra Havian. Pada awal saat saya melahirkan, saya mengalami bahagia yang sangat luar biasa namun kalau boleh jujur juga diliputi kekhawatiran, “
Kok khawatir?” Iya, saya khawatir, apakah nantinya saya bisa menjadi ibu yang baik untuknya? saya khawatir saya tidak dapat merawatnya dengan baik karena ini pengalaman baru untuk kami. Saya khawatir, apa yang saya berikan belum tentu yang terbaik untuknya dan banyak lagi kekhawatiran lain.
|
Baby Narend tepat berusia 4 bulan 🙂 – Doc: Pribadi |
Biasanya kalau baru melahirkan dikasih kado apa aja sih?
Ayo ngaku, kalau ngasih kado buat temennya yang baru melahirkan apa ayo? 🙂 Nah kalau aku paling banyak dikasih kado, produk kosmetik bayi yang beragam merknya. Entah dari produk shampoo, sabun mandi, bahkan sampai cologne atau minyak telon dengan berbagai merek. Wah, di rumah seperti kayak jualan deh saking banyaknya orang kasih produk perawatan bayi. Berbaris rapih laksana tentara di lemari, sampai-sampai saya bingung mau pakai yang mana duluan 🙂
Naah, namanya orangtua baru, saking banyak terima kado kosmetik bayi, pasti pernah mengalami “kegalauan” dalam memilih kosmetik bayi, “
Kok gitu?” gimana gak galau, wong dapat produk perawatan bayi dengan merek yang berbeda-beda mending cuma 2-3 merek, ini saya terima 5-6 merek loh dan dengan kemasan yang berbeda-beda loh, ada yang bagus keren, ada yang biasa aja. Walau kita mendapatkan banyak produk dan brand, kita harus pintar-pintar untuk mengetahui merk mana yang cocok untuk bayi kita. “
Kenapa gak asal pakai saja?” Wah hati-hati loh, jangan sembarangan pakai produk perawatan bayi dengan merek yang berbeda-beda, misalnya sabun mandi pakai merek P****n, shampoo pakai merek J*****n, hal ini karena tidak semua produk bisa cocok dengan kulit bayi, alasannya simple karena kulit bayi sangat sensitif, salah-salah pakai malah berabe, akan timbul berbagai macam penyakit kulit, salah satunya yang paling sering kita dengar adalah “
iritasi“, “
Gak percaya?“, cobain aja deh pakai produk bayi dengan berbagai merek setiap hari, tapi aku gak tanggung akibatnya loh.
Produk bayi apa aja sih yang menyebabkan iritasi pada kulit?
Ini terjadi pada baby Narend. Sewaktu pulang dari rumah sakit, saya “
diberi pesan sponsor” produk P****n dari Rumah Sakit, Lengkap banget, mulai dari shampoo, sabun mandi, minyak telon, hair lotion dan teman-temannya. Pertanyaannya “
Apakah produk dari Rumah Sakit ini boleh dipakai?“, jawabannya “
Dipakai boleh-boleh saja, tapi sebelumnya harus dicek dulu“, begini nih ceritanya, buat yang belum punya bayi mungkin tidak tahu, tapi yang sudah punya pasti mengetahui ritual ini, ritual apa? pada hari H mau pulang, pastinya suami akan mengurus semua biaya selama dirumah sakit, nah setelah itu kita akan dipanggil ke ruang bayi untuk dijelaskan semua yang berhubungan dengan bayi supaya kita gak bingung, pas itu coba tanyakan produk kosmetik bayi yang digunakan selama di Rumah Sakit.
Nah setelah ditanya, ternyata baby Narend menggunakan produk P****n, setelah mendengar itu, kami putuskan untuk melanjutkan memakai merk tersebut, jadi sepulang dari rumah sakit, saya langsung memakai shampoo, hair lotion dan bedak P****n, nah alhamdulillahnya, baby Narend cocok dan tidak ada reaksi negatif apa-apa pada kulitnya. Berarti aman dengan produk itu. Saya lanjutkan pemakaiannya sampai dia di usia 3 bulan.
Namun cerita tidak selesai sampai disitu, tepatnya bulan lalu saat baby Naren berusia 3 bulan, baby Narend sempat mengalami masalah dengan kulit, tertarik? silahkan baca
Baby Narend Kena Alergi, wah waktu kejadian, saya sempat down, selama 3 bulan baby Narend tidak ada masalah apa-apa, bahkan ruam popok pun tidak pernah karena keuletan memastikan popoknya aman dan nyaman. Jadi ingat kalau sebelumnya saya pernah ganti produk sabun bayi dengan merk lain, yaitu J*****n. Karena saat itu sabun mandi yang biasa saya gunakan sudah habis, bahasa gaulnya “
kepepet“, maklum aja ya, namanya juga ibu-ibu, gak bisa liat ada barang nganggur.
Lalu apa yang terjadi?
Lebih kurang 3 hari setelah memakai produk J*****n tersebut, langsung deh timbul reaksi pada kulitnya. Gejalanya adalah terdapat bintik-bintik merah pada bagian wajahnya, awalnya saya berpikir kalau bintik-bintik merah tersebut adalah bekas ASI yang telah basi, yang masih menempel pada wajahnya yang belum sempat saya bersihkan. Selama 3 hari ini, saya menganggap hal ini bukan masalah yang serius, jadi saya coba basuh dengan washlap dan air hangat setiap kali selesai menyusui, berharap bintik merahnya hilang.
Sembuh? Malah tambah parah hiks..
Keesokan harinya, saat saya mau mengganti popok, ternyata bintik-bintik merahnya tersebut malah makin menjadi-jadi, yang awalnya hanya di pipi sebelah kiri, sekarang jadi merambah ke bagian pipi kanan. Kemudian lanjut ke bagian lipatan-lipatan kaki dan tangan, pikir saya “Mungkin ini karena biang keringat“, bahasa gaulnya “keringet buntet” (Entahlah siapa yang menamai ini, yang pasti gak ada di Kamus Indonesia). Nah kalau diperhatikan, keringat yang tidak bisa keluar alhasil menjadi jerawat, gak asik kan kalau kecil-kecil udah jerawatan. Secara rutin, saya sering membasuhnya dengan air hangat setiap dia berkeringat serta rajin mengganti baju, seprai, sarung bantal dan kain bedongnya sebagai selimutnya.
Tapi apa yang terjadi? tidak sesuai harapan, keesokan harinya malah makin parah. Kemudian saya hentikan pemakaian produk J*****n tersebut. Feeling mengatakan bahwa biang keladi bintik-bintik merah ini adalah karena produk ini, namun, ternyata bintik-bintik tak kunjung reda, makin bingung aja harus ngapain lagi, mau pakai obat sih tapi saya bukanlah orangtua yang pro terhadap obat-obatan, jadi sebisa mungkin kalau bisa pengobatan alami yah alami. Tapi melihat gatal-gatalnya makin parah terasa tak tega dan kasian banget waktu baby Narend menggaruk-garuk bintik-bintik merahnya dan yang bikin makin gak asik, alergi ini berlangsung selama 1 minggu, akhirnya saya putuskan untuk pergi ke dokter anak langganan saya.
|
Gatal-gatal ini menyeluruh di bagian muka 🙁 – Doc: Pribadi |
Apakah hanya faktor produk kosmetik saja yang jadi masalah utama pada kulit bayi?
Secara umum, saat kulit bayi bermasalah, biasanya alergi diduga dari ASI yang di minum, setelah itu baru kesalahan pemakaian produk kosmetik. Karena dengan ASI, efek yang timbul akan langsung terlihat, tidak perlu lama, cukup maksimal 2 hari kemudian langsung timbul reaksi penolakan. Begitulah diagnosa dari dokter anak saya.
Menurut literatur dan teori yang saya baca di internet, seorang pakar berkata bahwa gatal-gatal pada bayi bisa disebabkan oleh cuaca yang terlalu ekstrim. Nah, saya coba praktekkan di rumah. Untuk suhu kamar saya pasang suhu standard 27 derajat celcius. Tapi gatal-gatal itu gak kunjung reda. Akibatnya malah Baby Narend jadi sering keringetan. Setiap kali dia merasa gatal, dia selalu menggaruk-garuk badan dan perutnya, akibatnya seluruh badannya menjadi merah-merah. Tambah paniklah saya 🙂
Beruntung siang itu saya menghadiri talkshow yang diadakan oleh mommies daily dan
pampers. Sudah saya sharing ceritanya
disini. Saya jadi merasa kaya akan ilmu tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit bayi. Ternyata betul, apa yang dikatakan Dr. Rini siang itu dengan diagnosa dokter anak saya. Saya disuruh mengingat-ingat, makanan apa yang 2 hari ini saya konsumsi? Seingat saya, saya tidak pernah makan makanan yang aneh-aneh seperti hidangan laut, dairy food berlebihan, atau kacang-kacangan yang berlebihan, dan sebagainya. Saya selalu makan masakan rumah, tidak pernah beli. Karena sepengetahuan saya, saya tidak pernah dan tidak punya penyakit alergi.
Tapi kenapa Baby Narend jadi gatal-gatal hebat yah? Apakah alergi adalah penyakit menurun?
Astagaaaa saya baru ingat! Terakhir kali saya makan tumis ikan peda! alasannya yah karena saya lagi pengen banget makan ikan peda (apa ini lagi ngidam lagi yah hihihi) dan kebetulan waktu pagi-pagi tukang sayur sedang ada ikan peda, padahal biasanya sih enggak ada. Kalau dipikir-pikir betul juga sih, karena setelah saya makan makanan itu, kulit baby narend langsung merah-merah bereaksi gatal-gatal, yang awalnya saya pikir karena salah pemakaian produk, ternyata karena makanan yang saya makan.
Terus bagaimana menghindari masalah umum pada kulit baby ?
Well pastinya masalah kulit yang dihadapi oleh tiap bayi berbeda-beda, namun saya coba tarik benang merahnya sesuai dengan saran dari Dr. Rini, seperti :
1. Test Skin
Untuk sebuah produk baru, sebaiknya di tes skin terlebih dahulu. Caranya, kita beli produk dalam ukuran kecil terlebih dahulu. Lalu pakaikan produk tersebut kepada bayi kita. Kita pantau hasilnya selama 2 hari. Jika timbul reaksi aneh seperti gatal-gatal atau kulitnya memerah karena iritasi, segera hentikan pemakaian.
2. pH netral
Gunakan produk perawatan bayi yang mempunyai pH netral dan mengandung pelembab untuk mengurangi masalah kulit
3. Tidak boleh terlalu sering mandi
Sewajarnya bayi dimandikan 1-2 kali sehari. Tidak boleh lebih. Karena bisa mengurangi kelembapan kulitnya. Dan gunakanlah air hangat.
4. Jika ingin diet, harus sesuai dengan petunjuk dokter
Khusus busui tidak sembarangan diet loh, pola makannya harus diatur, karena jika sembarangan akan berefek pada ASI yang sulit keluar.
5. Pakaian baru harus dicuci terlebih dahulu
Biasanya baju baru masih mengandung formaldehid atau bahan kimia tambahan. Hendaknya sebelum dipakai harus dicuci terlebih dahulu.
6. Gunakan material yang nyaman
Jangan memakaikan pakaian yang terlalu ketat, terlalu tebal, kotor, atau yang bersifat iritan seperti wol atau sintetik. Disarankan lebih baik menggunakan bahan katun.
7. Hindari makanan yang dicurigai menyebabkan kekambuhan
Anda pasti punya makanan yang membuat anda alergi, coba di catat beritahukan kepada suami, orang tua dan pembantu untuk menghindari makan makanan ini.
8. Rajin mengganti popok dan baju pada saat yang tepat
Saya selalu rajin mengganti popok minimal 4 jam sekali. Selalu memakaikan popok dengan ukuran yang pas. Tidak terlalu ketat atau tidak terlalu longgar.
Untuk point nomor 8, kamu pasti bertanya-tanya “Tiap 4 jam ganti popok?“, yup karena disarankan oleh suster dan dokter di rumah sakit untuk mengganti popok tiap 4 jam sekali, jadi kalau 1 hari ada 24 jam, berarti hari ganti popok 6x, jika 1 popok harganya 2500, 1 hari menghabiskan 15rb, dalam 1 bulan ada 30 hari, kalau dihitung untuk diapers saya menghabiskan 450rb, saya pernah untuk coba mengurangi penggunaan popok 4x dalam 1 hari, saya menggunakan brand Ma****ko namun ternyata karena baby Narend pipisnya banyak, jadi diaper Ma****ko tidak bisa menampung secara sempurna, bahkan celana menjadi basah.
Solusinya?
Seperti yang kita ketahui, bayi butuh kenyamanan sehingga bisa bobo dengan tenang dan nyaman serta terhindar dari ruam popok. Buat yang istrinya keluar Kondisi yang terlalu basah dapat merusak lapisan pelindung kulit lembut
bayi, membuat pori-pori kulitnya membesar dan mudah ditumbuhi
mikroorganisme yang dapat mengakibatkan infeksi. Lagipula, kondisi popok
yang basah akan membuat si kecil tidak nyaman sepanjang tidurnya, akibatnya si ibu akan merasa si kecil selalu rewel 🙂 Setelah mencari tahu di internet , ternyata ada produk yang mampu menampung sampai 12 jam loh, diaper itu adalah Pampers, design popok yang pas dan nyaman, kering serta mampu menyerap lebih banyak dan lebih lama, dan yang terpenting adalah bisa sampai 12 jam.
Pampers juga memiliki lapisan lembut selembut kapas membuat si kecil nyaman sepanjang hari. Sudah teruji dengan 5 kelebihan dan pastinya bebas dari masalah kulit seperti iritasi atau ruam popok. Buat yang mau mengetahui kelebihan dari 5 Star Skin Protecton, bisa melihat video “Dari Kandungan ke Dunia” dibawah
Nah udah tahu kan pentingnya pengetahuan tentang pemeliharaan kulit bayi? Sayapun jadi kapok buat coba-coba produk kosmetik buat newborn. Karena sudah punya pengalaman tidak menyeanngkan seperti itu, untuk
menghindari penyakit kulit, alhasil sekarang saya tidak mau sekedar
coba-coba. Apalagi kalau ada promo produk 🙂
kasihan ya kalau lihat bayi kena ruam di kulit. sehat selalu buat babynya ya
Selamat ya mak atas kelahiran Narendra, pasti lagi mulai gulang guling ya, hehe…
Iya memang dilema ya, di saat kulit bayi penuh perawatan, kado kosmetik bayi berbagai merk juga penuh di kamar, sayang gak kepake, emaknya aja deh yg pake, hihi
anak ketigaku juga sempat kena eksim susu mak
Hai Oline,
Ini menarik ya. Saya belum punya bayi tapi saya nggak nyangka segitu hebatnya efek ibu yang ingin mencoba makanan baru terhadap kondisi kulit bayi yang disusuinnya.
Apakah dr Rini menyebutkan sampai kapan bayi harus dimandiin dengan air hangat? Karena saya nggak ingin selama-lamanya calon anak saya nanti tergantung pada air hangat untuk mandi 🙂
Udah anak ketiga tapi tetep aja kena juga ya? Berarti penanganan dan sensitivitas tiap anak memang beda2 ya.