SEO atau Search Engine Optimization atau bahasa Indonesianya optimasi Google sudah menjadi rahasia umum, dimana banyak blogger yang mengetahui tentang SEO, namun sayangnya tidak mengetahui bagaimana caranya menggunakannya, alasannya karena banyak blogger yang menganggap SEO itu terlalu technical, jadi takut untuk digunakan, apalagi platform blog terlalu banyak, mulai dari WordPress.org, Blogger, Weebly, Wix, Squarespace, Tumblr sampai WordPress.com, sehingga terkadang technical SEO di satu platform cukup sulit untuk di implementasikan di platform blog lain.
SEO = Repot ?
Untuk belajar SEO, sangat banyak resource yang bisa kamu dapatkan di internet, misalnya saja kamu menggunakan wordpress, tinggal search “how to seo wordpress”, jika kamu pakai tumblr, tinggal search “how to seo tumblr”.
Gampang kan, tinggal mengikuti step by step secara detail, maka kamu sudah bisa memaksimalkan SEO untuk platform blog kamu. Nah yang menjadi masalah adalah walaupun blog kamu sudah SEO ready, bukan berarti orang akan menyukai artikel yang kamu buat, karena biasanya (baca: kebanyakan, tapi biasanya sih yang baca artikel saya sih enggak 😊), menulis artikel seperti robot, jadi artikel yang dibaca seperti editorial, dan terkadang isinya hanya point tanpa penjelasan yang bermanfaat untuk pembaca, bahkan hanya butuh paragraf 1-2 lalu pembaca menutup blog kamu. Hal tersebut mengakibatkan, pembaca tidak akan membaca artikel blog kamu yang lain, sehingga ada kemungkinan kamu akan kehilangan calon subscriber bahkan mengurangi pembaca yang sudah menjadi subscriber kamu.
Organic SEO
Pada dasarnya SEO ada 2 macam, yang pertama off-site SEO, yang kedua on-site SEO. Secara umum off-site SEO lebih kearah membangun backlink di website yang memiliki PR (baca: Page Rank) serta PA/DA yang tinggi, sedangkan on-site SEO menitik beratkan pada optimasi dari sisi platform blogger seperti penggunaan Pluggin SEO, modifikasi keyword dan description pada coding, mengganti nama link sesuai dengan keyword sampai membuat nama image sesuai dengan keyword yang dituju. Namun hal tersebut memang bagus, yaitu bagus untuk Google Crawler (baca: algoritma Google yang membaca metadata di blog kita), namun tidak semata-mata bagus, jadi walaupun artikel kamu masuk ke halaman satu Google, belum tentu pembaca tertarik membaca artikel kamu sampai selesai.
Karena itu, dibutuhkan Organic SEO, sehingga orang yang membaca artikel kamu bisa ketagihan sampai ke paragraf terakhir dan bahkan membaca artikel kamu yang lain. Buat kamu yang mau lebih jelas tentang off-site dan on-site SEO bisa baca artikel saya Ini Cara Optimasi On-Page & Off-Page Yang Blogger Wajib Tahu
Organic SEO = Artikel Bermanfaat ?
Setelah membaca sampai sini, kamu pasti bertanya “Lin, organic SEO itu seperti apa sih?“. Jika kamu sebagai orang yang sedang mencari resep dan cara memasak nasi goreng kencur, pasti di Google kamu akan mengetik “resep nasi goreng kencur” dan “cara memasak nasi goreng kencur“. Di halaman pertama Google, kamu akan melihat beberapa website yang judulnya “resep nasi goreng kencur” dan banyak sekali listnya, berikutnya kamu akan melihat deskripsi yang ada pada Google sebagai gambaran pada isi artikel yang akan kamu klik, jika judul dan deskripsi yang kamu inginkan ada, maka kamu akan klik dan membaca artikel yang di tulis, dari sana tinggal bagaimana pembaca tertarik untuk membuka artikel kamu yang lain dan jika tertarik dengan artikel lain maka pembaca akan menjadi subscriber blog kamu.
Namun untuk mencapai kesana tidak mudah, karena pasti banyak sekali saingan (baca: pemilik blog lain) yang menulis resep nasi goreng kencur, nah untuk itu, maka kamu butuh melakukan hal-hal dibawah ini :
1. Buat Judul Yang Specific
Percaya gak, Google akan menampilkan resep nasi goreng yang bukan nasi goreng kencur, jadi waktu kamu klik sebuah artikel, isinya malah cara membuat nasi goreng ayam atau nasi goreng sosis? Hal tersebut terjadi karena blogger hanya menulis resep nasi goreng ayam, namun di keyword artikel mengisi nasi goreng kencur, dengan harapan orang akan klik artikel tersebut. Biasanya para pembaca sudah berpengalaman, jadi jika judulnya tidak mengandung nasi goreng kencur, tidak akan di buka, karena itulah saat menulis artikel yang pertama adalah buat judul sesuai dengan keyword yang kamu tuju, dan buatlah judul yang benar-benar specific seperti “Resep Nasi Goreng Kencur ala Oline” atau “Resep Nasi Goreng Kencur Spesial Semarang“. Tapi ingat maksimal di Google hanya membaca sampai 50-60 karakter, lebih dari itu tidak di tampilkan.
2. Buat Deskripsi Yang Membuat Penasaran
Selain judul, orang yang mencari di Google akan melihat pada deskripsi artikel, dan kebanyakan orang-orang mengcopy paragraf pertama untuk dijadikan deskripsi, memang sih tidak salah, namun akan lebih baik jika kamu menulis ulang deskripsi artikel kamu, kenapa? Karena deskripsi artikel adalah hal penentu kedua (baca: setelah judul) untuk menentukan artikel kamu layak untuk di baca atau tidak. Jangan membuat deskripsi yang standar, namun buatlah deskripsi yang membuat tanda tanya dan penasaran, misalnya : “Resep nasi goreng kencur ini merupakan resep turun menurun dari keluarga saya, apalagi banyak orang yang tidak mengerti cara mengolah kencur, jadi banyak yang gagal“, dari deskripsi itu, orang akan merasa bahwa artikel yang akan di baca berisi resep turun menurun dan sudah teruji alias anti gagal, dan yang terpenting ada kata-kata “banyak yang gagal” sehingga orang yang belum pernah membuat nasi goreng kencur akan merasa kalau tidak membaca artikel ini pasti nasi goreng kencurnya 50% gagal. Jadi anggaplah kamu menulis deskripsi sebagai investasi, karena hal tersebut menentukan apakah orang bisa di drive masuk ke blog kamu. Tapi ingat ya, jangan terlalu panjang membuat deskripsi, karena Google membatasi hanya 50-160 karakter.
3. Ceritakan Masalah Pada Paragraf Pertama
Orang yang mencari artikel di Google, pasti orang yang sedang mencari solusi permasalahan mereka, karena itu, cobalah tempatkan diri kamu sebagai mereka, dan wajib menulis keyword di halaman pertama, namun jangan sampai terkesan sebagai keywork, tapi buat sebagai satu kesatuan pada artikel. Misalnya : Resep Nasi Goreng Kencur adalah salah satu resep yang cukup sulit untuk pemula, berbeda dengan resep lain dimana bahan utamanya pasti sama tinggal di ubah isiannya seperti ayam, bakso, daging sapi, alasannya banyak orang yang tidak mengetahui karateristik kencur sehingga bumbu yang sudah dibuat jadi amburadul rasanya saat di tambahkan kencur pada bumbunya, bahkan banyak orang yang gagal dan membuang nasi goreng buatannya saking tidak enak. Dengan menulis seperti itu, orang yang membaca akan terbawa ke alam bawah sadar mereka bahwa orang yang menulis artikel itu sama seperti mereka, baru pertama kali membuat nasi goreng kencur sehingga menimbulkan perasaan takut gagal. Jika
4. Isi Artikel Yang Bermanfaat
Banyak blogger yang melakukan copas resep nasi goreng lain (baca: copy cat) karena hanya mengejar traffic dari hasil klik artikel di Google. Jadi, setelah orang membaca paragraf utama kamu, usahakan isi artikel kamu sesuai dengan ekspektasi mereka dan yang terpenting adalah detail, yup makin detail isi artikel kamu dan informasi yang kamu tampilkan bermanfaat maka pembaca artikel kamu akan tertarik membaca artikel sampai selesai.
5. Related Artikel
Saat pembaca selesai membaca artikel lain, percaya tidak percaya, mereka akan coba melihat artikel kamu yang lain, nah kalau platform blog kamu sudah di lengkapi fitur Related Article, maka dibagian bawah artikel akan muncul related artikel, nah related artikel ini harus sesuai dengan apa yang jadi masalah pembaca. Jadi kalau sebelumnya kamu menulis artikel dengan judul “Resep Nasi Goreng Kencur ala Oline“, di related artikel kamu menulis tentang “Tips anti gagal mengolah kencur” dan pastinya isi artikelnya kamu sesuaikan dengan point 1-4 diatas 😊
Nah supaya tidak repot mengotak atik platform blog kamu seperti installasi pluggin dan teman-temannya, yang paling mudah adalah menaruh website/blog kamu di Hosting Indonesia & Cloud Hosting, alasannya target market kamu ada di indonesia, jadi lebih mempercepat akses ke blog kamu dan yang terpenting adalah blog kamu di taruh di cloud hosting, sehingga tidak ada lagi downtime pada server provider kamu (baca: zero downtime), sehingga meminimalisasi error saat blog kamu di akses oleh pembaca blog. Salah satu hosting provider Indonesia yang saya percaya sampai saat ini adalah Qwords, karena sampai sekarang alhamdulillah tidak ada masalah apa-apa karena CS-nya sangat membantu dan support 24-jam dan zero downtime 😊
Ke-5 langkah di atas memang butuh latihan, karena pada dasarnya blogger kan kerjaannya menulis artikel yang bermanfaat, sehingga jika gaya tulisan kamu makin informatif maka pembaca kamu sudah dipastikan menjadi subscriber, sehingga mereka tidak perlu mencari di Google lagi, namun mereka akan menunggu newsletter artikel baru kamu. Dan yang terpenting, jangan lupa untuk menaruh blog kamu di Cloud Hosting agar kamu bisa tidur nyaman, karena blog kamu berjalan 365 hari setahun.
Jadi selain unique visitors yang dikejar, bounce juga mesti rendah ya. Kalo udah gitu halaman blog jadi awet nangkring di page one.