Gak terasa per Desember 2018 nanti aku sudah setengah tahun memakai hijab. Jadi ingat dulu waktu awal-awal aku pakai hijab, hampir semua orang menanyakan hal yang sama yaitu, “Itu gak sayang itu, rambutnya yang baru dicolouring, curly sana sini, rambutnya bagus gitu ditutup sama kerudung?” Aku cuma menjawab “Gak” 😊 Ya no explanation, cuma jawab gak aja. Habis mau jawab apalagi, ilmuku belum cukup menjawab untuk alasan secara agama 😊
Memutuskan memakai hijab juga bukan semata-mata atas dorongan suami, serius 😊✌ Ini murni dari keinginan aku pribadi. Malahan suami aja kaget tiba-tiba aku keluar rumah pakai hijab, ke acara blogger gathering (waktu itu bersama Blogger Perempuan Network) waktu bulan puasa lalu. Tanpa minta ijin saya tiba-tiba pakai aja gitu 😀 Aku cuma bilang,
Aku : “Cakep and pantes gak aku pakai hijab?”
Suami : “Iyaaa…Pantes.”
Udah cuma gitu doang LOL. Tapi gara-gara aku pakainya bisa setengah jam lebih, suami akhirnya gerah liat aku pakai hijabnya kelamaan LOL, en then dia bilang,
Suami : “Udahh ribet banget siih pake hijab gitu doang, lepas ajaa… kalo belum siap maah. Lamaaa amaat pakenyaaaaa.”
Aku : “Gak ahh.. masih mau coba.”
Suami : “Nanti jangan jadi ribet sendiri ya di tengah jalan. Tar jarum copot malah bikin ribet and malu sendiri.”
Aku : “Gaak.”
Oke, singkat cerita, hijab yang aku pakai sukses gak mencong sana sini sampai selesai acara.
(Untuk alasan detail and lengkapnya alasan aku pakai hijab, yeahh kapan-kapan aja yah aku ceritainnya 😀) Mulai sejak itu, aku sudah mulai hunting bahan hijab yang enak dan murce. Kalau soal model aku gak terlalu musingin. Karena memang tinggal lihat di Youtube aja, selesai. Tapi permasalahan bahan, itu membutuhkan waktu. Aku cukup mempelajari bahan demi bahan mulai dari semua toko yang menjual hijab, aku tanya semua, bahannya apa, lalu kelebihannya apa. Yah, satu-satunya cara memang harus datang langsung ke toko dan pegang langsung bahannya.
Kenapa pusing-pusing belajar soal bahan hijab sih? Hmmm gini ya, buat aku kenyamanan dalam berhijab itu nomor satu. Yang kedua ada desainnya. Kalau gak nyaman, seharian bakal jadi bad day. Karena hijab sama baju itu beda sist! 😏 kalau baju masih okelah gak nyaman-nyaman banget terkadang masih aku pakai karena desainnya oke. Kalau kerudung kan menutupi kepala, ya bagiku itu kudu nyaman, titik! 😁✌ apalagi tau sendiri kan cuaca Jakarta panasnya bikin panas kepala 😋
Jujur sebagai pemakai hijab pemula, mempelajari suatu bahan jilbab itu PR besaaar. Karena kan kita pengennya bahannya yang nyaman, harganya bersahabat dan modelnya juga gak old fashion banget. Tapi faktanya, gak semua pramuniaga itu bisa menguasai product knowledge soal hijab. Betenya aku disitu. Jualan kok gak menguasai produk sih? Aku sampai ngomel-ngomel sama pramuniaganya, “Niat jualan gak sih mba? Kok gak tau sih saya nanya detail soal produk?” LOL
Duh, maaf yaa, aku itu orangnya perfectsionis. Kalau gak ngerti soal produk, mending gak usah jualan aja sekalian! 😀
Karena tidak cukup puas dengan jawaban beberapa pramuniaga yang saya tanyakan, akhirnya aku belajar sendiri ke tukang kain. Aku datangi tukang kain satu persatu. Niat ya 😊 dan sampailah sekarang aku sedikit demi sedikit bisa belajar bahan yang enak dan nyaman untuk hijab itu seperti apa.
Suatu hari aku mendapat kiriman hijab dari sebuah online store (I&U Apparel), warna pink dan orange. Lalu langsung aja deh kucoba pakai untuk berolahraga (jalan santai di pagi hari). Jalan santai ini sering kulakukan setiap hari Minggu pagi sejak masuk di trimester II kehamilan bersama keluarga.
Jadi aku jalan santai, suami dan Narend olahraga sendiri. Yang penting kami masing-masing melakukan gerakan dan mengeluarkan keringat 😁

Wow, ternyata hijab yang pink ini bahannya crepe. Kamu tahu bahan crepe? Bahan crepe ini memiliki tekstur yang sangat unik. Kalau lihat sekilas seperti kasar atau berkerut. Walaupun demikian bahan crepe ini sangat lentur, gak kaku, dan tetap nyaman saat bersentuhan dengan kulit.
Disini aku gak pakai inner atau ciput. Yah maklumlah, sejak hamil aku udah gak pernah lagi pakai inner. Bawaannya gerahan aja. Apalagi saat itu aku ingin berolahraga. Lebih nyaman aja kalau tanpa inner.
Sebenarnya ini challenge juga, karena buat hijaber pemula kayak aku, pastinya butuh tangan terampil untuk menciptakan design hijab yang gak butuh waktu lama. Karena kalau tanpa inner, hijabnya kan bisa geser-geser 😁✌ Tapi kalau bahan crepe kayak gini, gak lho.
Satu lagi hijab square yang kudapat warna orange ini. Dan pas banget aku lagi gak punya hijab warna orange. Sepertinya bahan corn skin. Kamu tahu bahan corn skin? Percayalah, saya juga baru tau 😁
Jadi bahan Cornskin sesuai dengan asal katanya (Corn = Jagung dan Skin = kulit), adalah jenis kain berserat yang seratnya mirip kulit jagung.
Cornskin itu gak sama seperti bubble crepe walaupun crepe juga berserat. Kalau cornskin lebih kepada serat jagung cuma bedanya lebih halus.
Kelebihan bahan ini memang adem kalau dalam musim panas dan enak diaplikasikan menjadi turban dan scarf (buat yang gak berhijab). Jadi gak terlalu tebal. Tapi kekurangannya dia mudah lecek, jadi kalau habis disetrika jangan langsung dilipat, sebaiknya digulung saja.
Dan bahan cornskin ini cocok dipakai buat acara non formal.
Kalau dari kedua bahan yang aku dapat, aku lebih suka yang bahan crepe (pink). Karena saat dipakai (tanpa ciput), dia bisa ngikutin bentuk kepala, dan gak geser sana sini. Beda halnya kalau bahan cornskin itu, harus memakai ciput biar gak geser sana sini.

Gara-gara sering ngulik sana sini dan belajar sendiri, sekarang aku jadi sedikit banyak paham soal bahan hijab. Saat ini favorit aku masih square hijab. Karena kalau pashmina, it takes so many times to apply it. Yang tadinya cums butuh 2 menit pakai squarw, kalau yang pashmina aku bisa butuh waktu sekitar 5 menit 😁
Aku mau kasih tips nih buat para hijaber pemula atau yang mungkin dalam waktu dekat akan berhijab , tapi punya dana terbatas :
1. Usahakan koleksi hijab yang warna dasar terlebih dahulu, gak usah maksain diri beli yang model ini/itu, dsb. Seperti warna hitam, putih, biru tua, pink, merah dan hijau.
2. Perbanyak koleksi yang hijab square. Percayalah, model square itu lebih mudah mengaplikasikannya dibanding yang model pashmina.
3. Perkaya diri dengan banyak membaca, banyak bertanya kepada semua store saat hendak membeli hijab. Malu bertanya sesat di jalan. Bertanya juga gak ada salahnya.
4. Bukan berarti hijab yang harganya mahal itu paling bagus. Pelajari bahannya apa, jahitannya bagaimana (rapih/tidak), modelnya bagus atau tidak.
Wahh nampaknya curhatan aku panjang juga 😁 kalau ada yang mau ditanyakan, monggo lho di kolom komentar. Buat yang mau lihat koleksinya I&U Apparel (bacanya ai en yu aparel) 🙂 bisa kepoin mereka di instagramnya @iandyouapparel. Bisa langsung pesan juga disana ya.
Aniway, semoga cerita dan tips aku bisa bermanfaat ya.
Sangat menginspirasi mbak, saya udah agak lama sih berhijab. Tapi masih suka galau dengan banyaknya merk hijab. Terimakasih ya mbak udah mau share π
cantiiiikk banget Oliiiinnn
Moga istiqomah dengan jilbabnya ya οΏ½οΏ½
Amin. Thank you
Thank you Nurul Rahma π
Iya. Kita sebagai konsumen harus cerdas memilih bahan yang enak dan nyaman untuk kita kenakan sehari2.
Alhamdulillah, semoga istiqomah ya mba. Saya juga punya yang cornskin untuk ngantor, lembut dan adem. Tapi favorit sih masih bahan voal, soalnya gampang dibentuk dan nggak gampang kusut ^_^
bener banget tuh bagi pemula yang baru memakai hijab, sudsah bnget memilih bahan ya π
artikel yang bermanfaat
Salam kenal admin kunjungan perdana