Me at Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta |
Tips membeli tiket jika ingin saat peak season, harus beli dari minimal 1 bulan sebelumnya. Jika harganya menggila, setidaknya gak sampai dua kali lipat jika beli dadakan 1 minggu sebelumnya.
Tips buat temen-temen yang ingin mendapatkan harga murah, bisa memilih AirAsia. Kamu bisa memilih dengan asuransi atau dengan bagasi. Disana ada pilihannya (retail).
Dari semua toko tas yang saya cari, semua rata-rata berat kosongnya adalah 2,kg, ada yang 2,2 kg, 2,5kg, ada juga yang beratnya 1,8 kg. Kenapa ada yang bisa sampai kurang dari 2 kg untuk berat kosongnya? Karena bahannya.
Awalnya saya memakai koper pasport yang berat kosongnya 2,8 kg, lalu setelah diisi plus backpack saya totalnya jadi 8,9 kg 🙁 Padahal sebelum berangjat saya sudah lakukan simulasi barang bawaan dulu, tapi setelah ini itu semua dimasukkan (termasuk sendal, gorilla pod, dsb) itu jadi juga 8,9 kg. Akhirnya saya terpaksa ganti tas lagi yang bahannya bukan dari hard case.
Untuk selanjutnya soal koper yang berhubungan dengan Air Asia bisa baca di postinganku terpisah ya.
So tips dari saya jika ingin travel lite dan tidak ingin membawa bagasi, pilihlah bahan tas yang bukan dari hard case. Karena jika hard case / cover, setelah diisi nantinya bisa over dari 7 kg. Kecuali kalau memang kamu tidak ingin membawa barang yang banyak. Koper ukuran 20 inch bisa kok masuk kabin (bagaimanapun modelnya).
Tukar Uang di Money Changer
Sebelum berangkat wajib banget tukar uang di Money Changer. Nah, agak drama sedikit waktu saya mau tukar uang ini. Jadi saya menukarnya pas banget H-1 sebelum keberangkatan. Yaitu pertama saya cari di Money Changer Metropolitan Mall, tapi ternyata tutup! Waktu itu pas banget saya lagi ambil uang di BCA (yang posisinya samping Money Changer). Saat itu hari Sabtu dan jam menunjukkan pukul 5 sore. Wah berarti saya ambik kesimpulan bahwa weekend tidak semua Money Changer itu buka. Sebenarnya bisa sih tukar uang di bandara, cuma saya takut ribet, jadi saya memilih tukar uang di Indonesia saja.
Saya gak mau kehabisan akal, akhirnya saya cari info lagi. Googling lagi dan akhirnya saya dapat Money Changer di Summarecon Mal Bekasi. Dia tutup jam 8 malam (jangan terkecoh info yang ada di website, karena di website bilangnya tutup jam 11), ada baiknya kamu harus telpon dulu for make sure. Alhamdulillah saya sampai lokasi pas banget jam 7.30, dan ia masih buka.
Biasanya orang ke Singapore itu (khusus baru yang baru pertama kali), 3 hari 2 malam, dan uang yang dibawa minimal 2 juta.
Tips tukar uang ke Money Changer : Jangan mepet-mepet H-1 sebelum keberangkatan, karena bisa-bisa waktunya gak cukup atau Money Changer-nya tutup. Paling tidak tukarlah H-3 supaya hati gak was-was. Selain itu, mintalah uang dengan pecahan kecil saja. Misalnya waktu saya ke Singapura kemarin, saya bawa uang ada yang 50 SGD, which is IDR 500ribu kan? Finally itu susah luar biasa. Jarang banget tempat yang mau menerima uang besar. Jadi bawa saja 1 lembar 50 SGD.
Tips bila kamu ingin menginap 3 hari 2 malam, uang yang dibawa adalah 2 juta, pecahannya adalah jadi 1 lembar 50 sgd (IDR 500ribu), 10 lembar 10 sgd (IDR 1juta), 8 lembar 5 sgd (IDR 400ribu), 10 lembar 2 sgd (IDR 100ribu). Jika ingin membawa lebih, tinggal ditambahkan saja dari jumlah diatas.
Lanjut ke Jalan-Jalan Singapura Part II ya.
paspor 3 hari selesai, cepet juga ya mba. Ah senangnya bisa jalan-jalan ke Singapura.
aku sendiri pengen balik ke singapore lagi..
iya kapasitas 7kg itu emang cukup pusing kalo kita ga pake bagasi, cuma enaknya lebih praktis buat pindah2.
Ditunggu lanjutan ceritanya, kak. Singapore ngga ngebosenin kok, perlu berkali-kali ke sana, hehehe.
Duh serunya liburan ke Singapore, saya aja ke ula sebelah belum kesampaian XD Apalagi ke Singapore yaa XD
Jadi pengen balik SG lagi Kak. Selama ini selalu barengan acar kantor, jadi saya nggak terlalu pusing mikirin macem2. Soalnya bujet selalu ada. Next saya ada rencana reuni ke sana juga. Catatan Kak Oline bisa jadi bahan bacaan banget.
Biar rasanya mendadak jadi miskin karena apa-apa mahal di Singapura, tapi aku ngga pernah bosan ke sana. Lebih sering masuknya siy lewat Batam, naik fast ferry. Kalau terbang dari Medan juga bisa, deket cuma 1 jam.