Punya libur 1 hari di tengah-tengah minggu? Rasanya kaki saya ini sudah gak sabar ingin jalan-jalan. Tapi besoknya masih beraktivitas lagi? Narend harus sekolah dan suami harus ke kantor. Yang menjadi destinasi wisata saya dan keluarga kali ini adalah Kota Purwakarta.
Sekilas tentang Kota Purwakarta
Menurut wikipedia, Purwakarta ini adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Barat, yang tidak terlalu jauh letaknya berjarak ±80 km sebelah timur Jakarta.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Karawang di bagian Utara dan sebagian wilayah Barat, Kabupaten Subang di bagian Timur dan sebagian wilayah bagian Utara, Kabupaten Bandung Barat di bagian Selatan, dan Kabupaten Cianjur di bagian Barat Daya.
Kabupaten Purwakarta berada pada titik-temu tiga koridor utama lalu-lintas yang sangat strategis, yaitu Purwakarta-Jakarta, Purwakarta-Bandung dan Purwakarta-Cirebon.
Akses menuju Purwakarta melalui tol Cikampek dan dilanjutkan dengan tol Padalarang. Jadi dia lokasinya sebelum pintu tol Bandung. Jadi 1,5 jam lagi ke Cirebon dan 1 jam lagi ke Bandung. Jadi dia posisinya di tengah-tengah.
Akses menuju kota Purwakarta
Kami sengaja berangkat memilih waktu malam hari supaya kami bisa langsung beristirahat malam harinya dan besok paginya kami langsung explore kota Purwakarta.
Mungkin sebagian besar teman-teman tahu sekarang traffic tol Cikampek macetnya luar biasa karena ada pembangunan jalan layang beberapa km sepanjang tol. Jadi lumayan memakan space arus jalanan jadi lebih sempit. Sedangkan yang melalui tol Cikampek adalah kendaraan bermuatan besar seperti truk semen, truk pengangkut barang, trailler, bus besar atau juga mobil pribadi. Karena tol Cikampek ini adalah akses paling mudah menuju luar kota.
Setelah saya mengalami sendiri ternyata lebih nyaman berangkat malam ketimbang pagi hari. Jadi ya perbandingannya kalau malam hari speed saya bisa sekitar rata-rata 60 kpj, tapi kalau malam hari 20 kpj. Jadi jarak tempuh Bekasi menuju Purwakarta saat itu adalah hanya 56 menit saja. Cepet ya 🙂
Menginap di Ciwareng Inn
Sesampai di lokasi, kami langsung beristirahat. Adapun tempat penginapan kami adalah Ciwareng Inn. Kami memilih menginap disini karena kami melihat penginapan ini lumayan standardlah untuk ukuran pendatang seperti kami. Karena memang hanya untuk menumpang tidur.
Kami memesan penginapan ini via Traveloka. Karena melalui online lainnya tidak ada yang harganya sesuai harapan kami.
(Foto Kamar)
Model penginapan ini persis banget kayak homestay gitu. Jadi bentuknya per kamar dan mobil kita bisa parkir persis di depan kamarnya 🙂
Adapun penginapan ini ada kekurangan dan kelebihannya.
Kelebihannya :
– popular di Traveloka dan peringkatnya 7.
– lokasinya di tepi jalan jadi lebih mudah menemukannya
– lokasinya tidak jauh dari Soto Sadang
– harganya affordable
– ada air panas (lumayanlah buat mandi)
– ada TV
– kamar mandinya lumayan bersih
Kekurangannya :
– karena dekat banget dengan kebun, jadi kamarnya ada semut. Saya jadi terpaksa pinjam sapu untuk nyapu di kamar. Lol.
– kasurnya spring bed dan tidak empuk. Tapi not so badlah sesuai harga kamarnya.
– pintu kamarnya hanya kunci kamar biasa bukan yang memakai kartu, jadi sebaiknya membawa koper supaya lebih aman (bisa dikunci)
– tidak mendapat perlengkapan mandi, jadi harus membawa sendiri dari rumah.
– tidak ada wifi
– tidak ada kopi dan teh di dalam kamar
– menu sarapannya hanya nasi goreng dan mie goreng (mie instan).
Selesai makan pagi, kami langsung check out menuju destinasi pertama. Lokasi destinasi pertama yang kami datangi adalah Taman Sri Baduga.
Taman Sri Baduga
Taman ini lumayan ngeheitz di internet. Kalau orang ke Purwakarta kayaknya wajib kesini. Ohya sebelum ke taman ini kamu harus tahu jam operasionalnya ya, supaya gak sia-sia.
Jam operasional Taman Sri Baduga :
Sayangnya kami sampai di lokasi jam 10 pagi, pas banget taman ini ditutup. Hmm yaudah tak apa-apa. Walaupun gak bisa masuk ke dalam tamannya, pengunjung tetap bisa menikmati di tepi taman dan sekitarnya kok. Berfoto-foto ria.
Di depan taman ada delman atau mainan odong-odong untuk anak-anak yang disewakan. Akhirnya kami menyewa delman untuk berkeliling di sekitar taman ini. Harga 1 putaran 30ribu.
Di sebrang taman juga ada jajanan khas Purwakarta lho. Mulai dari sate, tape bakar, es dawet dan es cendol tepung beras.
Waktu menunjukkan pukul 11.30 siang, waktunya kami bersiap-siap menuju lokasi makan siang. Hmm, dimanakah lokasi lunch kami kali ini?
Sate Maranggi
Yes, Sate Maranggi Hj. Yetty. Sate ini adalah yang paling terkenal yang lokasinya di daerah Cibungur Purwakarta. Mungkin ini kali kedua saya mengunjungi resto ini, terakhir kali waktu saya SD tahun 80an bareng mama. Haha udah jadoel banget ya. Jadi saya lupa-lupa ingat bentuknya kayak gimana.
Saat masuk ke resto ini suami saya terkagum-kagum dengan luasnya area parkir dan begitu banyaknya pengunjung yang kesini saat itu. Saat saya ceritakan karena memang sate ini adalah kuliner recomended di daerah Purwakarta. Jadi kalau ke Purwakarta wajib makan Sate Maranggi disini.
Untuk selanjutnya akan berlanjut ke Explore Kota Purwakarta edisi kedua ya.
Udah berkali2 ke sate maranggi cibungur, ga bosen2…