|
Mejeng dulu di depan Pusat Kerajinan Nusantara, dimana ayo? : ) – Doc: Pribadi |
Daddy : Lina, kalau kamu sudah besar mau jadi apa?
Oline : Daddy, aku mau jadi Petani
Daddy : Kenapa kamu mau jadi Petani? Kenapa gak jadi dokter atau insinyur?
Oline : Di dekat rumah kita kan ada toko tanaman mba Siti, yang dekat dengan Warung, nah disana jualan benih tanaman, sejak minggu lalu mommy beliin aku benih tanaman, nah tanaman yang ada di teras depan itu hasil aku nanam loh dad
Daddy : Wah kalau gitu kamu nanti jadi Insinyur Pertanian dong ..
Oline : Loh kok Insinyur Pertanian sih dad ? aku kan mau jadi Petani
Daddy : Karena nanti setelah kamu lulus SD, SMP dan SMA kamu akan kuliah, nah waktu kuliah ini, kamu harus memilih jurusan kuliah kamu, kalau kamu suka tanam menanam, nanti kamu akan belajar semua tentang tanaman, untuk itu kamu akan belajar dan kalau kamu lulus akan menjadi Insinyur Pertanian
Oline : Ohh gitu dad, ok daddy, aku akan belajar rajin supaya bisa menjadi Insinyur Pertanian
Itu adalah pembicaraan saya dan alm daddy, saat saya masih SD, yup … daddy sudah lebih dahulu menghadap Allah SWT, tapi cita-cita yang daddy tanyakan dulu selalu ingin saya wujudkan, namun takdir berkata lain, cita-cita saya untuk menjadi Sarjana Pertanian ternyata tidak kesampaian, saya lulus kuliah menjadi Sarjana Pendidikan Biologi. “
Terus lulus kuliah ngajar dong lin?“, yup, usai lulus kuliah, saya sempat beberapa bulan menjadi pengacara … weitss bukannya pengacara persidangan ya, tapi “PENGAngguran banyak aCARA”, tepatnya pengajar freelance, saya dipercaya oleh ibu-ibu sekitar rumah untuk menjadi guru privat anaknya loh, 1 hari saya bisa mengajar 5 orang sekaligus, dan dari hasil mengajar saja sudah cukup lumayan, tapi karena saya ingin pengalaman lain, akhirnya beberapa bulan kemudian saya menjadi Guru Bimbel di salah satu Bimbingan Belajar Bahasa Inggris di Jakarta. Karena saya termasuk labil, dari Guru Bimbel saya lanjut menjadi Personal Assistant, Admin sampai Project Admin 🙂
What I Do Right Know?
Nah saat ini, selain saya sebagai ibu rumah tangga, saya juga bekerja loh, ayo tebak profesi saya apa ayoo? 🙂 menurut survei yang saya lakukan dadakan, karena pertanyaan mama, mertua, adik dan saudara profesi yang paling tepat adalah guru, iya kan? Apakah kamu termasuk orang yang mengira hal itu juga? 🙂 Banyak orang yang berfikir bahwa menjadi seorang guru itu enak, masuk pagi siang sudah pulang, siang sudah free melakukan banyak hal, iya kan? 🙂 kenyataannya, sebagai seorang guru di tuntut tidak hanya bekerja 7-12 loh, saat ini banyak sekolahnya menganut 7-3, belum lagi kalau ada guru yang sakit, otomatis yah saya harus mau menjadi guru pengganti. Weitsss, tidak selesai disitu loh, dirumah saya harus menilai pekerjaan anak-anak hari ini sekaligus belajar dan membuat materi untuk pelajaran besok. Saya pernah mengalami menjadi guru sementara selama 1 bulan, en you know what, saya bekerja bisa dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam.
Karena itulah, saya mengundurkan dari dunia pendidikan, So … apa dong pekerjaan saya sekarang? 🙂 Saat ini saya menjadi seorang wiraswasta, tepatnya jualan batik secara online dengan label
Aurabatik, kenapa online? Yah karena memang untuk sewa ruko itu sangat mahal sekali, 1 tahun bisa 150-300 juta, solusinya adalah menyewa kios di mall, tapi untuk seseorang yang belum pernah buka kios ataupun ruko menjadi challenge tersendiri.
Buka Kios di Mall?
Sebagai salah satu generasi Z, cara untuk survei pertama kali adalah menggunakan mbah Google, dan target pertama saya adalah Pasar Tanah Abang, kenapa? Karena Tanah Abang adalah pusat jual beli kain dan baju terbesar di Asia Tenggara. Coba-coba deh cari di Google.
|
Nanya ke mba Google soal sewa kios di Tanah Abang – Doc: Pribadi |
Nah, search kios di Tanah Abang, sewa pertahunnya sih lebih murah di banding sewa ruko, cuma sewa 35jt per-tahun dan minimal sewa 2 tahun cukup berat di saya, liat dibawah, ada kios yang di sewakan di Thamrin City. Setahu saya, Thamrin City dekat dengan Pasar Tanah Abang.
|
Dari Thamrin City ke Tanah Abang cuma 5 menit perjalanan – Doc: Pribadi |
Jadi ingat waktu itu, teman saya pernah mengajak saya untuk ke
Thamrin City (baca artikel saya
Trade Mall Agung Podomoro Vaganza 2016). Kembali ke laptop, dari urusan harga sewa kios, antara Pasar Tanah Abang dan Thamrin City lumayan banyak. tapi … saya ingat betul, di Thamrin City itu lantai D, 1 dan 2 kan Pusat Batik Nusantara, jadi memang itu adalah satu-satunya lokasi yang di khususkan di Jakarta untuk mencari seluruh Batik di Indonesia. Setelah berdiskusi dengan suami serta menimbang harga sewa kios, akhirnya saya dan suami melanjutkan untuk survei lokasi ke Thamrin City.
|
Thamrin City yang bisa di akses dari GI dengan mudah dan cepat – Doc: Pribadi |
Yuk, ke Thamrin City
Untuk ke Thamrin City dari arah Bekasi, saya bisa mengambil akses keluar di MPR lalu menuju ke Slipi, lalu ke Pejompongan, putar balik di Tanah Abang, sampai deh … atau rute kedua saya keluar di Komdak, lalu menuju ke putaran Semanggi, lalu lurus terus ke GI, dari GI menuju arah Kebon Kacang, terserah kamu sih sukanya lewat rute yang mana. Kemarin waktu ke sini bareng temen, saya naik Taksi, namun kali ini bersama suami bawa mobil, agar kawatir kalau akses dan parkirnya seperti di Tanah Abang, tapi kenyataannya …
|
Parkiran Thamrin City sama seperti GI – Doc: Pribadi |
Bisa kamu lihat, parkirannya mirip seperti GI, luas dan teratur, saya waktu itu parkir di lantai P3A. OK, langsung aja deh menuju ke Plaza. Eh, tapi saya dan suami mau sholat dulu, mudah-mudahan sih Mushola disini gampang diakses tidak seperti mall lain yang hanya ada di 1 lokasi dan kadang malah tidak ada.
|
Wah enak nih, ada petunjuk untuk menuju Mushola – Doc: Pribadi |
Wah enak nih, lokasi Mushola diinformasikan di petunjuk jalan di beberapa lokasi, jadi gak bakal nyasar deh, dan yang saya suka, setiap lantai ada musholanya, jadi gak repot dan ribet untuk cari mushola di sini.
|
Mushola di Thamrin City – Doc: Pribadi |
Nah setelah sholat, lanjut deh menuju plaza, di beberapa lokasi, di lantai 3A, saya melihat beberapa kios masih kosong, namun karena untuk jualan batik dari lantai D, 1 dan 2 langsung deh, saya survei kesana.
Lantai 3A Thamrin City
Selagi masih di lantai 3A, saya ceritakan sedikit tentang lantai ini, disini kamu akan menemukan patung Unta, what…. Unta? Yes 🙂 lihat aja tuh foto dibawah, Narend sampai-sampai ngeliatin terus 🙂
|
Tolong jangan fokus ke poni saya, poninya lagi gak max :p – Doc: Pribadi |
Lantai ini adalah tidak hanya disebut pusat busana muslim, namun di Thamrin City lantai ini dikenal sebagai Wisata Belanja Religi atau kadang ada yang menyebut Planet Haji Umrah. Disini lengkap deh mulai dari korma, peralatan haji, jilbab, baju muslim sampai kain.
|
Gak nyangka disini banyak buah korma dan peralatan haji – Doc: Pribadi |
Menuju ke plaza, terlihat khas mall-mall di Jakarta, dimana kita bisa melihat plaza dibawah dan semua lantai sekaligus. Bedanya dengan mall lain, di Thamrin City seluruh lantainya dipenuhi produk-produk asli Indonesia, setiap lantainya sampai diberi informasi secara lengkap.
|
Wow keren kan plazanya 🙂 – Doc: Pribadi |
Terima kasih Agung Podomoro, terutama Thamrin City, saya dan suami makin yakin bahwa Agung Podomoro akan terus menjadi penggerak ekonomi bagi UMKM dan UKM di Indonesia 🙂 And terima kasih, sudah diberi kesempatan untuk berfoto dibelakang Kabah, sebelum pergi Umroh dan Haji benaran 🙂
|
Buat yang ke lantai 3A, wajib foto disini 🙂 – Doc: Pribadi |
Seru, Mbak Oline. Aku pengen juga, bisa sewa kios dan jualan.
Keren mbak Oline, plazanya besaaar