Kalau bisa dibilang ini tindakan ternekat saya dengan suami memilih tahun ini kami berangkat keluar kota sekalian mudik. Karena semuanya benar-benar yang pertama kali, baik naik pesawat pertama kali, keluar kota Jakarta dan Bandung untuk pertama kalinya bertiga, plus ini juga pertama kalinya kami keluar pulau bertiga (untuk yang keluar pulau pantengin aja artikel aku sampai bawah ya hihihi). Mungkin bagi sebagian orang menganggap biasa aja, tapi bagi kami traveller pemula, ini suatu keberkahan, karena sangat tidak mudah travelling dengan seorang anak balita yang sangat hiperaktif tanpa bantuan seorang ART. Tapi kami berhasil melewatinya. Mau tau ceritanya? Yuk ikutin ceritaku sampai selesai ya! 🙂
Day 1 : Lebaran di Bekasi
Hari pertama lebaran kami di Bekasi. Karena orangtua dari suami tinggal di Bekasi. Tapi khusus lebaran tahun ini saudara papa dan mama gak banyak yang datang ke Bekasi, karena hampir 80% semua mudik ke Solo dan Surabaya. Padahal tahun lalu semuanya gak mudik, jadi semuanya ngumpul di rumah deh, jadi rame 🙂
Day 2 : Lebaran di Tulung Agung
Tujuan kota pertama kami adalah Tulung Agung. Tapi karena tidak ada penerbangan dari Jakarta menuju Tulung Agung, jadi kami terpaksa memilih destinasi Surabaya. Jadi dari Surabaya baru menuju ke kota Tulung Agung. Surabaya – Tulung Agung membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam (kondisi normal dan lancar), dan 6-7 jam (kondisi macet lebaran).
souce : Foto Video Grafi
|
Nasi Pecel Surabaya |
Saya baru tahu kalau di Surabaya juga ada nasi pecel, saya kira hanya ada di Solo. Katanya nasi pecel di tiap daerah beda-beda. Tapi rata-rata hampir sama, semua menggunakan bumbu kacang. Dan untuk di Surabaya, menggunakan peyek. Kalau di Solo, menggunakan kerupuk karak. Dan nasi pecel yang saya coba ini rasanya manis, seperti rasa petis gitu. Kamu udah pernah coba petis kan?
Waktu itu saya ingin berjalan-jalan di sekitar Tulung Agung dengan menggunakan sarana transportasi. Yang sering terlihat oleh kami adalah becak. Ada angkutan umum, tapi gak banyak. Setelah saya bertanya ke saudara disana, ternyata penduduk di Tulung Agung, kalau mau beraktivitas kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi. Ada bus, tapi itu untuk antar kota. Ojek juga tidak ada. Waktu saya cek Uber (Taksi Online), disana tidak terdeteksi, alias gak ada. Wah saya jadi mikir, seandainya saya membuka usaha Uber, mungkin laku kali ya? 🙂 Pokoknya sangat jauh berbeda keadaannya dengan Jakarta, yang serba ada.
Saya penasaran apakah benar di Tulung Agung tidak ada kendaraan umum yang mudah dijangkau? Akhirnya karena saya penasaran, saya googling di internet, dan ternyata benar. Memang di Tulung Agung sangat minim sekali kendaraan umumnya. Itulah sebabnya penduduk disana rata-rata mempunyai kendaraan sendiri.
Day 4 : Goes To Surabaya
Perjalanan saya kali ini dilanjutkan ke Surabaya. Awalnya tadi kami berencana ingin naik kereta ke Surabaya. Tapi saat kami ke stasiun, semua tiket ke semua tujuan kereta FULL sampai dengan 2 pekan ke depan. Dashyat! Lalu saudara saya memberikan ide, naik bis. Cuma kami berpikir, dari rumah mama ke Terminal Bis naik apa ya? Tidak mungkin kami naik becak, karena kami membawa 2 koper, sementara pangkalan becak itu jauhnya luar biasa dari rumah mama. Uber juga gak ada. taksi convensional juga tidak ada. Kalaupun ada, saya harus berjalan dan mencari di jalan raya dulu. Sementara jarak dari rumah mama ke jalan raya itu sekitar 2 km. Saya sempat hopeless bagaimana kami bisa ke Surabaya? Lalu saudara saya memberikan ide lagi untuk mencoba ‘travel’. Saya googling di internet dengan keywords ‘Travel Tulung Agung‘, ternyata saya googling, di Tulung Agung tidak ada bis travel yang mangkal, kota ini adalah hanya tempat transit para travel aja. Kota pangkalan travel sebenarnya ada di Kediri atau Blitar. Langsung akhirnya saya ganti dengan keyword ‘Travel Kediri‘ atau ‘Travel Blitar‘, dan ternyata banyak! Dan akhirnya kami dapat Joy Travel. Alhamdulillah, kami jadi juga bisa ke Surabaya. Akhirnya kami berangkat dari Tulung Agung pukul 5 pagi.
Oiya untuk pulang, karena mau mencoba maskapai yang berbeda, maka kami membeli tiket pesawat Sriwijaya Air secara online juga.
Selanjutnya bersambung ke Menyusuri Keunikan Serta Kuliner Kota Pahlawan Surabaya Dalam 2 Hari ya 🙂
waahhh. mbk oline asli tulungagung tho ? baru tauuu, hehe,
ditunggu lanjutan ceritanya ya mbk, 🙂
Genthuk candil nya menggoda kakaa
Tulisan menarik. Terimakasih atas partisipasinya dalam lomba blog Airpaz. Semoga menang dapat tiket pesawat gratis dari Airpaz yah 🙂