Kalimantan adalah sebuah kepulauan di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Sabah dan Sarawak di bagian utara. Sedangkan bagian timur berbatasan dengan Selat Karimata, bagian selatan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi. Dengan diapit dengan berbagai laut dan selat, budaya kuliner yang dihasilkanpun sebagian besar adalah dari daerah perbatasan Melayu dan Indonesia. Saya pribadi belum pernah mengunjungi Pulau Kalimantan, oleh karena itu kesempatan mencicipi kuliner Kalimantan di 5 island in 5 weeks Signature Restaurant ini saya manfaatkan sebaik-baiknya. Ini merupakan challenging buat saya, karena sepengetahuan saya kuliner Kalimantan banyak didominasi dengan rasa-rasa yang unik dan menantang. Karena itulah saya memberanikan diri untuk eksplorasi Borneo Cuisine di Signature Restaurant. Untuk food experience dari daerah Kalimantan berlangsung tanggal 26 Agustus – 1 September 2015.
Minggu ini adalah kali kedua saya mencicipi kuliner Nusantara di Signature Restaurant, Kempinski Hotel. Menu yang ditampilkan kali ini adalah dari daerah Kalimantan. Setelah sebelumnya saya mencicipi kuliner dari daerah Bali di minggu sebelumnya. Untuk jadwal kuliner saya kali ini tanggal 30 September 2015 saat makan malam. Karena undangan untuk 2 orang, saya menikmati dinner kali ini bersama dengan suami saya.
Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan seat, karena reseptionis yang mengantarkan saya sebelumnya sudah pernah melihat saya ke Kempinski ini. Bahkan ada beberapa pelayanpun yang menyambut kami dengan ramah. Its so surprisingly! Kami sampai disuguhi welcome drink seperti ini. 1 kata speechless! π
![]() |
It’s Infused Water |
Kami datang agak terlambat, sampai di lokasi pukul 8 malam. Sudah lewat 1 jam dari jam makan malam. Tapi beruntung saat itu saya bertemu dengan Chef Meliana yang sedang berada di meja reseptionis, hendak naik ke kamarnya. Dengan ramah beliau bersedia menemani kami sambil menerangkan satu persatu kuliner dari khas Kalimantan ini.
Semua yang dimasak oleh Chef Meliana adalah makanan sehari-hari suku Dayak. Ada beberapa nama yang unik yang saya baru dengar, seperti Telur Dadar Pare, Ikan Habang, dan sebagainya.
Oke, dimulai dari menu pertama yaitu main course.
MAIN COURSE
GRILLED SPICY CHICKEN
Menu ayam yang satu ini berasal dari Samarinda. Olahan ayam ini dipanggang dengan bumbu spesial khas Kalimantan sehingga menghasilkan rasa yang sangat autentik. Menu ini terbilang menu khas dan menu langka yang patut dilestarikan. “Karena tidak semua anak muda mau memakan ini. Padahal ini menu sehari-hari, menu turun temurun yang harus kita lestarikan” Chef Meliana menjelaskan. Cara memasaknya, sebelum di-grill, ayam terlebih dahulu di-marinate dengan bumbu khusus, kemudian direbus, setelah bumbunya meresap, ayam baru siap dipanggang.
Untuk rasa ayam panggang ini menurut saya hampir sama seperti ayam panggang biasa.
PACRI NANAS.
Menu yang satu ini benar-benar unik. Sebelumnya saya belum pernah makan sayur seperti ini. You know what it is? Yes, this is pineapple, alias nanas yang diolah dengan bumbu gulai sehingga menghasilkan cita rasa yang unik. Di bayangan saya nanas itu adalah asam dan manis. Tapi di tangan Chef Meliana, beliau bisa mengolah bahan dasar nanas ini menjadi buah yang enak untuk disantap sebagai main course. Saya tidak merasakan ada rasa asam sama sekali di menu yang satu ini.
IKAN MASAK HABANG
Ikan ini original dibawa langsung dari Kalimantan. Ikannya khas dan cuma ada disana. Untuk rasanya kalau kamu pernah makan ikan kakap, nah ikan masak habang ini gak beda jauh seperti itu. Dan ini merupakan salah satu menu favorit saya di Borneo Cuisine ini. Rasa ikannya gak amis, legit dan juga bumbunya meresap sampai ke dalam daging ikannya. Buang jauh-jauh gulai rasa padang yang ada di pikiran kamu. Ikan Masak Habang gulai ini memakai salah satu bumbu khas Kalimantan yang membuat rasa gulainya ini semakin strong. But quite enough. Saya suka π
BEBEK MASAK HABANG
Gak suka ikan, bisa juga mencoba menu yang satu ini, Bebek Masak Habang. Rasanya gak beda jauh dari rasa opor ayam. Tapi rasanya gak bikin eneg dan bebeknya juga tidak berbau amis. Nampaknya Chef Meliana ini bisa mengolahnya sempurna, sampai-sampai saya mengira menu ini adalah berbahan dasar ayam π
TELUR DADAR PARE
Kalau dengar dari namanya sudah tau ya, kalau ini adalah telur dadar berisikan pare. Teman-teman sudah pernah coba makan? Menu yang satu ini ternyata menu makanan suku Dayak sehari-hari lho. Bahkan di rumah Chef Meliana suka memasak menu ini untuk anak-anaknya di rumah. Chef Meliana memberikan tips cara memasak telur dadar pare : Pertama-tama parenya diremas dengan menggunakan garam selama kurang lebih 15 menit. Lalu setelah itu dicuci bersih kemudian diremas kembali dengan menggunakan garam selama kurang lebih 15 menit lagi. Setelah itu, peras air parenya. Lalu pare tersebut dimasukkan ke dalam adonan telur dadar yang siap untuk digoreng. Tentunya dicampur dengan berbagai bumbu dasar seperti bawang merah dan putih.
Kalau dengar dari namanya sudah tau ya, kalau ini adalah telur dadar berisikan pare. Teman-teman sudah pernah coba makan? Menu yang satu ini ternyata menu makanan suku Dayak sehari-hari lho. Bahkan di rumah Chef Meliana suka memasak menu ini untuk anak-anaknya di rumah. Chef Meliana memberikan tips cara memasak telur dadar pare : Pertama-tama parenya diremas dengan menggunakan garam selama kurang lebih 15 menit. Lalu setelah itu dicuci bersih kemudian diremas kembali dengan menggunakan garam selama kurang lebih 15 menit lagi. Setelah itu, peras air parenya. Lalu pare tersebut dimasukkan ke dalam adonan telur dadar yang siap untuk digoreng. Tentunya dicampur dengan berbagai bumbu dasar seperti bawang merah dan putih.
This is my experience untuk main course yang pertama. Telur dadarnya ini ternyata gak pahit ya. Sama sekali gak pahit.
Next to another main course.
SATE AYAM MELAYU
Main course ini sangat-sangat unik. Dari namanya saja kita sudah terbayang menikmati sate ayam citarasa melayu. Kalau sebelumnya saya terbiasa makan sate ayam dengan bumbu kacang atau kecap, nah kali ini saya merasakan sensasi makan sate ayam dengan cara penyajian yang berbeda. Disini terdapat ketupat, bumbu kacang, kaldu ayam, dan kelengkapannya seperti daun bawang, bawang goreng, jeruk nipis, dan sebagainya. Awalnya saya mengira kaldu ayam ini adalah untuk makan soto ayam, wah ternyata saya salah! Kaldu ayam ini digunakan untuk menemani makan si sate ayam ini.
Saat Chef Meliana menemani kami, kami sempat diperagakan untuk penyajian sate ayam melayu ini. Dan tampilannya seperti di bawah ini. Awalnya saya berpikir agak aneh ya, menikmati sate ayam berbumbu kacang dengan ditambahkan kuah seperti ini? Wah ternyata enak lho! Ini benar-benar sensasi baru buat saya. Bila suka pedas, bisa ditambahkan sambal dadak belasan, yaitu sambel khas Kalimantan.
DADAH BELASAN AROMATIC DAYAK
Sambel ini menjadi pelengkap menu semua main course, bukan hanya untuk sate ayam. Kalau di Jawa kita tau ada sambel terasi, tapi kalau versi Kalimantan penyajian sambelnya berbeda, yaitu dengan kelapa dan cabe dan juga bawang. Sebelum dinikmati, sambel ini dibakar terlebih dahulu. Bukan hanya rasanya aja yang unik, tapi wangi kelapa yang dibakarpun juga unik, ada semacam wangi kelapa gosong disana yang membuat selera makan kita bertambah.
TENGGIRI ASAM PEDAS DENGAN TERUNG ASAM RIMBANG
Salah satu menu ini langsung dibawa dari daerah Kalimantan, yaitu asam rimbang. Saya sempat berpikir apa kira-kira sama ya asam rimbang dengan belimbing wuluh? Ya, saya mengenalnya belimbing wuluh, yang suka kita pakai untuk makanan-makanan tertentu, untuk menambah cita rasa sedikit masam. Ternyata berbeda. Saat saya merasakan asam rimbang ini gak ada rasa asam sama sekali. Rasa ikan tenggirinya pas banget dengan selera lidah saya. Kuahnya juga gak terlalu kental. Jadi walaupun menu berbahan dasar gak membuat saya eneg.
SAMBEL RAJA KUTAI KING SAMBAL
Sambel yang satu ini juga unik. Namanya Sambel Raja. Penyajian makannya pun beda. Sambel raja ini disajikan dengan bahan sayuran yang direbus terlebih dahulu seperti kentang, kacang panjang, dan tumis udang. Ohiya, saya paling suka rasa udangnya.
Sambelnya ini sebenarnya sambel tomat biasa. Tapi entah kenapa saya jatuh cinta terhadap sambel yang satu ini.
SOTO MANGGALA
Soto bukan hanya milik suku Jawa atau Betawi, tapi Kalimantan juga punya Soto, namanya Soto Manggala. Soto Manggala ada kuliner khas Pangkalan Bun yang kuah aslinya menggunakan ceker ayam, bumbu kayu manis, pekak, lada, garam dan beberapa bumbu rempah lainnya. Tapi khusus di kuliner 5 island 5 weeks ini menggunakan dada ayam. Soto ini tidak menggunakan santan, jadi bisa disajikan sebagai appetizer. Disajikan dengan potongan singkong rebus, telur ayam, daun bawang, bawang goreng dan tak lupa perasan jeruk nipis jika menyukai rasa agak sedikit asam.
DESSERT
Now It’s 11 o’clock. Its time for me to go home. Gak terasa saya sudah 3 jam disini. Ternyata kuliner kalimantan itu enak-enak ya. Dari keseluruhan kuliner Kalimantan ini saya paling suka dengan Sate Ayam Melayu dan Ikan Masak Habang-nya. Dan kuliner Kalimantan itu tidak se-ekstreem yang saya bayangkan, in fact cocok dengan lidah saya. Bukan hanya itu, pelayanan untuk Hotel Kempinski ini benar-benar mendapat acungan jempol. Excellent! π
Kalimantan ternyata punya dessert yang cukup unik. Yaitu Cold Dessert. Dinamakan manisan dingin karena dinikmatinya bisa dalam keadaan dingin.
Untuk dessert yang pertama saya mencoba Lawa Gamai. Dessert ini adalah terdiri dari manisan rumput laut yang dikeringkan lalu diolah bersama remahan bumbu kacang. Menurut saya Lawa Gamai ini akan lebih nikmat bila bumbu kacangnya disajikan lebih pedas. Lawa Gumai ini benar-benar enak menurut lidah saya. Dan cocok untuk penggiat diet π
Oke, dessert yang kedua adalah Acar Kuning Pontianak. Kalau biasanya kita menikmati acara kuning sebagai main course, tapi kali ini saya mencoba sebagai dessert.
Berikutnya adalah Pecel Bihun Pontianak. Ini merupakan challenge buat saya., karena biasanya saya menikmati pecel dengan sayur-sayuran saja. Tapi kali ini saya merasakan bahan dasar bihun dijadikan pecel. Bumbu kacangnya seperti rasa pecel biasa, yang membedakan hanya isi dari pecel itu, salah satunya adalah bihun rebus.
Rujak Ebi Singkawang. Rujak ini terbilang cukup unik. Karena kuah rujaknya berbahan dasar ebi yang digerus kemudian dicampur dengan kacang tanah.
Namun ada juga dessert yang disajikan hangat, seperti Bubur Gunting. Dinamakan bubur gunting karena adonan yang sudah terbentuk ini dipotong-potong menggunakan gunting. Rasa bubur gunting hampir mirip seperti bubur kacang hijau, manis dan kuahnya tidak terlalu kental. Saya lebih suka menikmati bubur gunting dalam keadaan hangat π
MY EXPERIENCE
Overall untuk kuliner Kalimantan menurut saya semuanya cukup unik dan ini merupakan pengalaman pertama dan juga baru untuk saya. Tapi sangat disayangkan kuliner yang menjadi favorit saya yaitu Soto Banjar tidak dihadirkan disini. Mungkin karena jenis makanan yang (utama) dihadirkan sudah terpenuhi, yaitu ada 15 jenis khas Kalimantan terdiri dari 9 main cources, 1 soup, 2 carving, 2 desserts dan salads.
Setelah selesai kami food experience disini, sayapun berfoto dengan Chef Meliana.
.
Now It’s 11 o’clock. Its time for me to go home. Gak terasa saya sudah 3 jam disini. Ternyata kuliner kalimantan itu enak-enak ya. Dari keseluruhan kuliner Kalimantan ini saya paling suka dengan Sate Ayam Melayu dan Ikan Masak Habang-nya. Dan kuliner Kalimantan itu tidak se-ekstreem yang saya bayangkan, in fact cocok dengan lidah saya. Bukan hanya itu, pelayanan untuk Hotel Kempinski ini benar-benar mendapat acungan jempol. Excellent! π
Kuliner khas Kalimantan ini perlu dilestarikan dan semoga dengan 5 island 5 weeks ini semakin banyak orang yang paham dan mengenal kuliner Kalimantan dan semakin mencintai budayanya sendiri π
Signatures Restaurant Hotel Indonesia Kempinski Jakarta
Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta 10310, Indonesia
Phone Reservation : 021 2358 3898
Email : marketing.jakarta@kempinski.com
Website : www.kempinski.com/jakarta
Salam
Banyak ya macam masakannya…
Post kedua sudah keluar aja mbak. οΏ½οΏ½ asiknya bs ketemu chef nya pas dinner. Saya gak ketemu.
Penasaran sama satenya nih mbak.
tampaknya enak-enak ya
kelihatannya Grilled Spicy Chicken enak, apalagi baca komennya rasanya seperti ayam panggang biasa. Lah, kenapa generasi mudanya pada males makan yg satu itu?
Eeeerrr.. dan aku gak jadi ke sanaaa T_T
padahal kapan lagi bisa cobain makanna khas kalimantan tanpa harus ke Kalimantan π
Btw, mbak olin foto2nya makin bagus euuyy..
Woow, enak bener menu Bormeo ini ya mba, aku baru icip yang menu manado, ketemu oline juga waktu itu
Eh, kok bisa lebih dari sekali kesananya,? hehehe kepo nih
Kalimantan emang kaya rasa, salut sama Signature Restaurant yg masih memperkenalkan menu Kamlimantan…
Aku paling suka Bebek Masak Habang sama Telor Dadar Pare, itu makanan khas rumahannya chef Meli and yang bikin amaze, padahal chef Meli udah mau pulang, tapi masih mau meluangkan waktu utk menjelaskan makanan khas Kalimantan buatannya ^^ two thumbs up