Breast+Pump+Philips+Avent+-+20140622_161118.jpg

Pengalaman Pertama Menggunakan BreastPump Philips Avent

1 Set Breastpump Philips Avent Natural Manual – Doc: Pribadi

Setiap ibu yang baru melahirkan pasti membutuhkan yang namanya Breastpump (bahasa kerennya Alat Pompa). Karena kalau ASI yang berlimpah tidak dibantu dikeluarkan segera, bisa-bisa payudaranya bengkak dan malah menyebabkan mastitis (penasaran mastitis itu apaan kan?). Selain itu keberhasilan ASI yang melimpah ditunjang dengan rajinnya frekuensi memerah dan juga dari cara memerahnya, namun yang paling menentukan yah Breastpump itu sendiri.

Kamis, 19 Juni 2014 08.00 WIB

Dengan mata sayup-sayup aku bangun dari tidurku, kulirik jam dinding kamar ternyata sudah pukul 8 pagi. Ini tandanya sudah waktunya ritual pagi yaitu menjemur baby Narend. Biasanya saat menjemur Baby Narend, aku pergunakan waktunya sekaligus untuk memijat bayi ataupun bercengkrama dengannya. Karena menurut teori bisa memperkuat bonding antara ibu dan anak. Namun karena Baby Narend kali ini ketiduran gara-gara aku susui sebelumnya jadi gak tega untuk membangunkan, biasanya sambil menunggu baby Narend bangun, kupergunakan untuk baca buku atau bermain dengan gadgetku. 
Selagi mengecek agenda, tiba-tiba reminderku berbunyi. Hari ini aku ada 3 agenda yang semuanya mengharuskan aku untuk keluar rumah, itu artinya aku harus meninggalkan ASIP (ASI Perah) untuk Baby Narend. Singkatnya, jadwalku hari ini, jam 10.00 aku harus pergi ke workshop melihat hasil jahitan karyawanku atas rancangan hasil design baju batikku. Dan jam 13.00 WIB aku ada arisan terus lanjut meeting dengan client di Summarecon Mal Bekasi (SMB). Ya, aku selalu hidup dengan teratur, sejak kecil aku selalu membiasakan diri untuk membuat jadwal dibuku, jaman sekarang jadwal aku masukan ke gadget minimal 2 jam sebelumnya. Maklum kan, namanya wanita, lebih tepatnya seorang ibu ^_^, pastilah banyak ina-inu nya. Banyak perintilan yang kudu dibawa. 
Buat arisan dan meeting, aku yang mengajukan dan memilih sendiri tempat pertemuannya di area Bekasi. Maklum, aku kan busui, baru punya bayi berusia 3.5 bulan, yang tidak bisa ditinggal olehku terlalu lama. Paling lama maksimal 4 jam sebenarnya, ini dengan kondisi baby Narend di susui terus tidur yah, dan langsung tidur biasanya 2-4 jam. Jadi aku butuh akses yang tidak terlalu jauh dari rumah, tidak macet tapi nyaman dan ada ruang menyusuinya. Kebetulan workshopku juga tidak jauh dari rumah. Masih di seputaran area Bekasi.
Sejak aku menjadi busui (Baca : Ibu Menyusui), benda wajib yang harus ada dan aku siapkan saat bepergian adalah
– Botol Air Mineral (biasanya aku sedia botol mineral 2x600ml dan 1x330ml)
– Breastpump dan Cooler Bag
– Apron Menyusui
– Baju Ganti
– Breastpad Cadangan yang sekali buang
– Botol Susu Travel (kali ini aku bawa 3 saja, karena baby Narend aku tinggalkan sekitar 6 jam)
– Cemilan
– Charger
Breastpump kesayanganku, Philips Avent 🙂 – Doc: Pribadi

3 botol ASI kosong plus Ice Gel – Doc: Pribadi

Hari ini aku harus keluar rumah mulai jam 10.00 pagi, itu artinya aku harus menyiapkan ASIP minimal 100ml untuk rentang waktu 2 jam ke depan. Nah karena, lanjut arisan dan meeting, maka di SMB aku habiskan dari jam 13.00 sampai jam 16.00 berarti aku harus menyiapkan lagi ASIP 200ml untuk rentang waktu 3 jam ke depan lagi. Asumsi Baby Narend tidur siang selama 2-4 jam. Jadi aku punya target memerah susu minimal 300ml selama kutinggalkan.
Tahu gak, sekarang Baby Narend untuk sekali nenen sekitar 80-120ml, itungannya normal yah konsumsi ASI-nya 🙂 Biasanya setelah ritual menjemur Baby Narend, payudara terasa cukup bengkak karena semalaman tidak menyusui, kok bisa gak nyusuin? Yup, kali ini Baby Narend sudah bisa tidur pulas semalaman selama 6 jam alhamdulillah 🙂 Strateginya, waktu malam menidukan baby Narend, aku hanya menyusui melalui 1 PD (payudara) kiri saja. Yang sebelah kanan kubiarkan besok pagi, agar aku bisa pumping dan kujadikan stock selama kutinggalkan.
Kali ini, aku mulai pumping jam 08.30 selama 15 menit. Alhamdulillah hasilnya 100ml. Lalu aku memanaskan ASIP yang ada di freezer bawah sebanyak 2 botol @100ml lagi. Lalu selesai mandi dan berbenah diri aku langsung berangkat.

Seberapa penting sih Breastpump untuk ibu menyusui?

Cerita flash back sedikit ya. Dulu, awalnya setelah melahirkan, aku sama sekali belum kepikiran untuk memiliki Breastpump. Memang sengaja tidak beli. Karena kupikir belum butuh. Toh kan bisnis aku kerjakan dirumah, jadi tidak keluar rumah seperti orang kantoran 9-5 🙂 Tapi alhamdulillahnya salah satu temanku memberikan hadiah 1 unit Breastpump To***e Ti***e lengkap dengan botol ASI cadangan.

Sejak kelahiran anak pertama aku memang tidak punya Breastpump. Duh, berasa banget ya bahwa Breastpump itu memang harus disiapkan sebelum melahirkan tiba. Karena kalau gak, payudara akan terasa bengkak dan bikin meriang. Dan aku pernah coba bantu memerah dengan tangan, tapi hasilnya tidak maksimal.

Alhamdulillah sekarang aku sudah punya 2 buah breastpump di rumah, kok 2? teman-teman tahu kan yang pertama To***e Ti***e yang merupakan kado dari teman, nah yang kedua aku dapat kiriman Breastpump dari Philips Avent 🙂 Jadi 1 ku tinggal di rumah. 1 lagi ku bawa di mobil. Sebagai busui, sekarang punya rutinitas baru, setiap ada waktu luang minimal 2 jam, aku selalu biasakan untuk pumping. Berapapun jumlahnya itu. Jadi breastpump adalah barang wajib yang selalu menemaniku setia setiap saat 🙂 *kayak iklan ya*

Breastpump kiriman dari Philips Avent – Doc: Pribadi

#KembaliKeLaptop, selesai dari workshop untuk cek jahitan, aku lanjut ke
Mal SMB, karena sudah jam 12an, tepatnya aku lagi diseberang Univ Gunadarma, aku mulai pumping (ini nih kebiasaan busui, tiap 2 jam mompa), aku pumping menggunakan Breast Pump To***e Ti***e ditemani appron batik kesayanganku 🙂 seperti biasa, aku butuh waktu 30 menit untuk memompa ASI dapat sekitar 90-100ml, lumayan lah sebelum ke SMB sudah save 90-100ml 🙂 ok susu aku pindahkan ke botol ASI. Lanjut ke SMB, walau sempat merasakan macet tepat diseberang Mal Metropolitan, ternyata aku tiba tepat waktu, tapi…. teman-teman arisan belum pada
datang. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 13.00. Itu artinya aku
cuma punya waktu sedikit untuk bisa menghadiri arisan sebelum lanjut ke acara
berikutnya. 

Dapat
kabar melalui whatsapp, teman-temanku akan datang sekitar jam 2an. Wah masih lama nih teman-teman datang, ya sudahlah, aku kembali ke mobil untuk mengambil Breastpump Philips Avent, penasaran mau nyobain, untungnya tadi pagi suami sudah menyiapkan Breastpump Philips Avent jadi asiknya tinggal dibawa aja tasi gak aja 🙂 Ini kali pertama aku mencoba
breastpump ini. Awalnya agak aneh ya, karena belum terbiasa, namanya
juga barang baru 🙂

Breast Pump Philips Avent dari berbagai sisi 🙂 – Doc: Pribadi
Ki: Botol ASI Philips Avent, Ka; Ring, Dot dan Cap – Doc: Pribadi

Aku lebih suka membawa Breastpump manual. Karena bentuknya compact, dan juga ringan. Bagi sebagian orang pumping dengan menggunakan breastpump manual akan terasa capek ya. Apalagi yang baru-baru lahiran tuh. Aku juga ngerasain waktu umur baby narend 2 bulan, hasil ASIPku belum sebanyak sekarang. Butuh waktu 30 menit untuk menghasilkan ASIP sebanyak 100ml loh. Tapi sekarang sudah makin lancar keluarnya. Jadi hanya butuh waktu sebentar untuk menghasilkan minimal 120ml. Alhamdulillah ya 🙂

Mau tahu isi box dari Philips Avent Breastpump itu apa aja, coba nonton Youtube dibawah

Enaknya lagi, bisa kubawa kemana-mana, bahkan saat arisan ataupun meeting. Gak perlu pakai listrik. Jadi hemat. Bahkan orang juga tidak tahu bahwa aku bawa breastpump di dalam tasku 🙂

Karena aku di dalam mobil, aku tidak memerlukan apron menyusui. Tinggal duduk di bangku mobil belakang, buka kaca setengah, langsung deh pumping. Kebetulan area parkiran mall SMB ini tidak terlalu pengaph seperti mall lainnya. Jadi tidak perlu menyalakan AC. Hemat juga 🙂 Karena dalam rentang waktu hampir 2 jam aku tidak menyusui, alhasil, dalam waktu 10 menit terkumpul 100ml, akhirnya 15 menit sudah kekumpul hasil perahan sebanyak 120ml dan ini menggunakan Breastpump Philips Avent.

Baru 10 menit udah 100 ml yeayy 🙂 – Doc: Pribadi

Pernah gak lupa bawa botol ASI, jadi susu masih berada di Breastpump, ribet kan kalau sampai tumpah, untungnya Philips Avent memberikan solusi, mau tahu solusinya, yuk nonton videonya dibawah 🙂

Wah dengan beda merek seperti ini, ternyata tidak hanya jumlah ASI yang bisa besar, namun juga waktu perah juga bisa terbayarkan

1. Dari segi penampang payudara : Sangat pas dengan ukuran payudaraku yang mungil nan padat berisi ini. Jadi, pelekatan posisinya harus pas dengan payudaranya. Karena jika tidak pas, akibatnya ASIP akan mengalir dan tidak bisa pumping secara maksimal. 
2. Jika pelekatannya “pas“, dan tehnik pumping-nya juga benar, proses pumping-nya juga jadi lebih cepat. Akibatnya hasil ASIP-nya juga jadi banyak.
3. Karena bentuk penampang (corong) nya pas dengan payudaraku, setiap aku pumping, karena vakum, Breastpump Philips Avent ini bisa menghisap sampai tetes terakhir 🙂 Jadi PD aku jadi cepat kosong dan mengisi kembali dengan cepat. Berbeda dengan Breastpump aku yang sebelumnya 🙂
4. Di bagian penampang (corong) nya terdapat tutup atau pelindungnya bila Breastpump-nya sudah selesai digunakan. Alhasil hasil ASIP nya tadi jadi lebih steril. Breastpump aku yang sebelumnya tidak ada tutup pelindungnya. Jadi aku harus menggunakan sumpalan tissue guna menghindari ada bakteri/kuman tidak tahu lbih:)
5. Setelah pumping, aku langsung coba diminumkan langsung ke Baby Narend dengan menggunakan botol Philips Avent yang untuk pumping ini. Awalnya aku meragukan dia akan ‘menolak dot’ karena ini merupakan barang baru. Awalnya sih Baby Narend agak sedikit menolak, lidahnya terus bermain-main diatas dotnya. Karena dia menganggap in bukan dot yang biasa. Awalnya juga dia tidak mau menghisap dotnya. Tapi lama kelamaan dia mulai terbiasa dan proses menyusui menggunakan botol Philips Avent ini berlangsung lantjar jaya 🙂 Ternyata dia butuh penyesuaian dulu paling tidak beberapa saat untuk pengenalan barang baru baginya 🙂
6. Pada bagian belakang dot Philips Avent juga terdapat tutup dotnya. Jadi sangat amat higenis bila dot ini dilepaskan dan dipisahkan dari badan botol susunya. 
7. Untuk Breastpump Philips Avent ini jika pelekatan dengan PD-nya pas, posisi tegak lurus, tidak perlu khawatir akan ada suara-suara yang menjengkelkan. Pasalnya, Breastpump aku yang sebelumnya, jika pelekatannya kurang pas, akibatnya ada bunyi-bunyi suara aneh, yaitu suara tidak vacum (angin masuk melalui celah penampangnya). Aku pernah bawa Breastpump-ku yang sebelumnya, ceritanya mau nonton di bioskop sambil pumping. Karena suaranya kencang sekali, akibatnya tetangga sebelahku jadi curious apa yang aku lakukan, jadi malu deh 🙂

8. Setelah 1 minggu menggunakan Breastpump Philips Avent ini stock ASIP ku jadi semakin banyak di kulkas. Iihhh seneng deh.. alhamdulillaah 🙂

Ada teman yang bertanya “Lin, ini Breastpump Philips Avent, gampang gak nyucinya gak? Bongkar pasangnya susah yah?” Aku jelasin bahwa bongkar pasang Breastpump Philips Avent gampang banget, gak percaya? Coba tonton video dibawah
Nah tadi kan ngebongkar Breastpump, terus kalau mau pasang lagi gimana susah gak ngerakitnya? Jawabannya enggak kok, gampang banget, gak percaya? Yuk nonton videonya dibawah 🙂
Setelah beberapa hari menggunakan Breastpump Philips Avent Natural, yang aku rasakan adalah

1. Bentuknya yang compact jadi bisa dimasukkan ke dalam tas (jangan lupa cap kecilnya untuk mengubah breastpump menjadi botol penyimpanan yah)

2. Karena vakum maka jumlah susu yang dapat diperah maksimal, bahkan sampai PD aku kosong 🙂

3. Biasanya kalau aku pakai Breastpump yang lama, untuk mendapatkan 100ml butuh waktu 30 menit, namun dengan Breastpump Philips Avent Natural hanya 15 menit.

Itu adalah pengalaman pertamaku menggunakan Breastpump Philips Avent, buat para bunda yang belum beli atau berencana membeli Breastpump, mudah-mudahan dengan membaca artikel ini bisa bisa menjadi referensi dalam memilih Breastpump ya 🙂 Happy Breastfeeding ^^

16 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *