unnamed.jpg

Movie Review : Kenapa Judulnya Susah Sinyal Sih?

Akhirnya jadi juga nonton ini, setelah kemarin debat sama suami dia ogah banget nonton ini. Karena dia pesimis film ini biasa aja menurutnya. Tapi setelah saya yakinkan bahwa saya pengen banget nonton ini gara-gara beberapa review bilang film ini wajib tonton, dan saya juga bilang DVDnya gak ada, yang orinya juga bakalan lama banget, dan setelah dibujuk-bujuk akhirnya dia mau juga.
Dan inilah review saya tentang film Susah Sinyal ini.
Nonton film yang disutradarai oleh Ernest Prakarsa ini kayak 11-12 alias persis sama Cek Toko Sebelah, soalnya ada Ernest sendiri sebagai orang Chinnese mutlak dan ada Aci Resti yang karakternya sama.

Karakter
Soal karakter saya paling suka karakternya Aci, dia itu dari awal sampai scene akhir bikin saya ngakak gak brenti2, walopun saya gak suka sama dia karena suaranya bikin berisik 😁

Source : Kapanlagi

Karakter Arie Keriting dan Abdur Arsyad (atau yang familiar dipanggil Beta di sitkom OK-JEK NET TV) itu menurut saya malah B alias biasa aja. Guyonan-guyonan mereka itu udah bisa saya baca. Karena saya sering nonton mereka di Stand Up Comedy dan OK-JEK. Jadi ya overall gak lucu-lucu amat buat saya. 

Lalu Asri Welas juga saya suka banget sama karakternya. Disini dia jadi kayak tante centil gitu deh. Pas bangetlah sama kepribadiannya dia 
Ohya, disini ada pemain baru Valerie Thomas, yang menjadi sekretaris di Law Firmnya Ernest (Iwan). Saya juga suka sama perannya Valerie, dia luwes banget tidak terlihat seperti pemain baru. Dan ohmaigooosh itu bodynyaaaa.. body goals banget. Cantik luar biasaa! Tapi memang di filmnya dia gak banyak ngomong sih.
Aurora Ribero, aktris pendatang baru yang (ternyata) masih berusia 13 tahun, ohmaigaat, kirain udah 19 tahun. She’s sooo amazing. Karakternya baguuus bangeet. Saking bagusnya saya jadi kepoin deh biografinya. Berikut biografinya.

Aurora lahir di Semarang tanggal 18 Mei 2004 dan ia tinggal di Bali bersama orangtuanya. Dan dulunya ia juga model di Bali lho. Dan film Susah Sinyal ini adalah film pertamanya dia. Dan kalau bisa kubilang sih tergolong sukses. Karena ia benar-benar menghayati sekali karakternya. 

Part That I Loved

Gak cuma komedi, tapi juga ada unsur edukasinya. Mengajarkan kita how to make the time is more valuable than money. Part yang so touchy itu di bagian neneknya meninggal. Itu aku beneran nangis. Suka banget sama Adinia Wirasti karakternya pas aja sama perannya dia ini. Ia adalah seorang pengacara sukses dan single mom yang jarang sekali bisa meluangkan waktu dengan anak semata wayangnya.

Tapi saya bersyukur sudah menonton ini, scene antara Kiara dan Mamanya ini, menjadi satu pembelajaran untuk saya kelak, bagaimanapun juga nantinya Narend akan semakin besar dan pastinya membutuhkan perhatian lebih dari saya sebagai orangtuanya. Dan melalui film ini saya jadi banyak belajar sesibuk apapun saya dengan pekerjaan saya, saya harus bisa meluangkan waktu dengan anak. Karena kalau tidak, efeknya akan berdampak seperti Kiara ini. Karena waktu tidak akan bisa tergantikan dengan apapun.

Ohya, OST dari film ini juga enak-enak lho. Mereka adalah Overtunes (Judulnya Bukan Sekedar Kata), Ardhito Pramono, Rendy Pandugo (By My Side) dan juga Aurora Ribero. Untuk Bukan Sekedar Kata, arti dari judul film ini adalah bahwa cinta itu tidak usah diucapkan dengan kata-kata, tapi melalui perbuatan. Dan Aurora di film ini juga emang beneran nyanyi. Nanti kalau kamu nonton akan ada scene dimana ia bernyanyi. Saya pikir itu bukan suaranya yang asli, tapi setelah saya baca reviewnya di internet, Aurora ini memang menyumbang lagu dalam film ini.

Part That I Dont Like

Nah, di film ini juga ada bagian yang gak saya sukai. Yaitu yang saya sayangkan, itu kenapa judulnya Susah Sinyal sih, padahal part of ‘susah sinyal’ nya cuma 10%. Sisanya related to relationship. Jadi menurutku agak gak pas sih judulnya itu.

Di film ini juga ada si Dodit Mulyanto (pemeran Mulyadi di OK-JEK). Sebenarnya di film ini saya mengharapkan acting atau guyonan yang lebih lucu sih, karena kan saya udah lama banget gak lihat dia di layar kaca, sejak OK-JEK 2 (yang ceritanya makin gak asyik lagi untuk diikuti). Tapi nyatanya ya segitu aja sih guyonannya. Malahan yang lebih lucu scene yang mamanya Iwan telpon-telponin si Iwan terus buat nanyain soal persiapan weddingnya. 
Terus juga kenapa di film itu banyak yang pasang-pasangan sih? Seperti Angie dan Ge Pamungkas. Si Ge disitu gak pantes banget main karakter kayak gitu 🤧 Lalu ada Gading Marten dan Gisel. Harusnya sih gak usah mereka berdua main jadi pasangan. Jadi kayak gimanalah gitu 😑😓

Anyway, ini pendapat saya aja lho ya tentang film ini, no heart feeling. Maaf ya kalau reviewnya singkat-singkat. Review ini tadinya mau tak tulis di facebook, tapi jadinya kupindahkan ke blog 😁
Buat yang belum nonton, silahkan nonton, mumpung filmnya masih tayang di seluruh bioskop nih.

Makasih banyak yang udah mampir. Sampai bertemu lagi di artikelku selanjutnya ya.

2 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *