AYO%2BNAIK%2BBUS%2521.png

AYO NAIK BUS! BIAR GAK MACET

Bahas soal kemacetan di Jakarta nampaknya sudah jadi rahasia umum. Saya jadi ingat dulu waktu zaman-zaman saya ngantor tahun 2007-2009, Jakarta belum semacet sekarang. Kantor saya dulu ada di Semanggi dan Cilandak. Ini maksudnya saya sempat pindah kantor. Jadi saya sempat ngantor di kedua area itu. Jadi saya pernah merasakan akses ke kantor menggunakan jalan biasa (via motor, angkutan umum dan busway), serta bawa kendaraan pribadi via jalan tol Dalam Kota, dan juga Akses Tol JORR. Jadi semuanya saya pernah merasakan. Malahan saya bebas memilih kendaraan apa hari ini yang akan saya gunakan. Tapi dulu seringnya sih menggunakan angkutan umum, karena dulu masih belum punya kendaraan pribadi. Kalaupun motor juga itu dijemput suami (setelah nikah) 😀
Sejak saya ngantor itu rumah saya masih di Jakarta Timur dan Bekasi. Saya sempat 3x pindah rumah. Perjalanan ke kantor membutuhkan waktu maksimal 1 jam. Baik lewat biasa ataupun jalur tol. Yes, itu sudah maksimal. Jadi bensin dan waktu yang saya keluarkan sangat minim. Masuk jam kantor jam 8.30 pagi, saya berangkat dari Bekasi pukul 06.30, sampai di Cilandak pukul 07.30. Saya sempat tidur dulu di parkiran, ngobrol sama temen kantor dulu, makan pagi di kantor dulu. Bahkan mungkin kalau saya numpang tidur di musholla atau numpang mandipun masih sempat, lha wong dari rumah ke Jakarta aja cuma 40 menit (paling lama) 😝
Tapi itu dulu banget ya *catet* sekitar 10 tahun lalu. Sekarang? It’s like a dream! Gakkan mungkin saya ke Jakarta cuma butuh waktu 40 menit. Yang ada saya harus berangkat earlier (lebih pagi), 2-3 jam sebelumnya untuk bisa ke Jakarta tepat waktu dan enjoy selama perjalanan. 
Kapan Ya Jakarta Bisa Bebas Macet?
Ya itu mungkin itu menjadi harapan semua penduduk yang tinggal di Jakarta. Sayapun walaupun tinggal di Bekasi juga kena impactnya. Kenapa? Karena semua activity saya dan suami masih berpusat di Jakarta. Jadi kalau ngomongin Jakarta macet? Ya semua wilayah kena impactnya, yaitu Jabodetabek. Sayapun punya harapan kecil kapan ya Jakarta bisa bebas macet seperti dulu? Bahkan dulu saya sempat kepikiran, saking stressnya lihat kemacetan di Jakarta, dan usul ke suami, saya ingin sekali pindah keluar kota, gak jauh-jauh sih, paling Bandung atau Solo aja, trus cari kerja dan buka bisnis disana. Kebetulan keluarga suami semua adalah pengrajin batik Solo, jadi saya mau fokus di bisnis saja. Tapi suami masih ragu-ragu, karena selama ini masih nyaman di Jakarta. Jadi walaupun rumah kami jauh dari Jakarta, tapi kami masih nyaman beraktivitas seperti sekarang. Untuk itulah saya mengiyakan waktu ada undangan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk membahas seputar Public Transportation. Public Transportation yang saya maksud disini lebih concern kepada bus umum ya, salah satunya Bus TransJakarta. 

Ohya tema bahasan pertemuan saya dengan BPTJ kali ini adalah Cafe Talk Enjoy Life with Public Transportation. Kenapa sih orang-orang harus beralih ke kendaraan umum?
Untuk sesi pertama dibawakan oleh Bapak Bambang Pri sebagai perwakilan dari BPTJ.

Pak Bambang bilang bahwa Jakarta saat ini sudah memasuki level gawat, “Kalau kondisi seperti ini dibiarkan Jakarta mau jadi semacet apalagi?” Iya bener juga sih dipikir-pikir. Kemacetan saat ini diperparah dengan adanya pembangunan LRT dan MRT. Kalau dulu macetnya masih ada jam-jam tertentu, tapi kalau sekarang hampir setiap jam macet. 
Kalau saya boleh beranalisa, Jakarta macet sebagian besar faktornya karena semua orang membawa kendaraan pribadi. Baik motor ataupun mobil. Betul gak? Mungkin saya tergolong salah satu di dalamnya, karena saya juga punya beranggapan seperti itu. Karena angkutan umum belum mewadahi apa yang menjadi keinginan saya sepenuhnya. Nyaman ataupun aman. Tapi melihat kondisi Jakarta seperti ini, sepertinya kata lebih nyaman dan aman menggunakan kendaraan pribadi harus saya ubah, karena jika bukan dimulai dari diri saya, siapa lagi?

Evaluasi Kebijakan Tol Jakarta – Cikampek dan Rencana Paket Kebijakan Tol Jagorawi, Tol Jakarta, Tangerang dan Mobilitas Asian Games 2018

Selanjutnya saya akan bahas kebijakan ganjil – genap di tol Bekasi. Kalian sudah pada tahu kan akan peraturan baru ini? Nah, kebijakan tersebut dibuat oleh Pak Hananto.

Pak Hananto bilang, sejak ada kebijakan baru peraturan ganjil – genap di Tol Bekasi, volume traffic di gate Bekasi Barat mulai berkurang.

5-9 Maret : 8.205
12-16 Maret : 5.266
19-23 Maret : 6.288
26-28 Maret : 5.145

Angka tersebut saya dapatkan dari statistik BPTJ. Jadi tiap hari diukur berapa banyak volume mobil yang masuk ke Jakarta dari Gate Bekasi Barat.

Oke, sekarang pertanyaan baru akan muncul :

Macetnya Jadi Pindah ke Rute Lain, Salah Satunya Jalan Raya Kalimalang Gimana?

Ya gak masalah. Sebenarnya tujuan kebijakan ganjil-genap di Gate Bekasi Barat ini adalah untuk distribusi beban. Bukannya meniadakan atau melarang orang menggunakan kendaraan pribadi. Karena beban di Gate Bekasi Barat dan Timur sudah melewati batas normal. Gak hanya mobil pribadi sih, tapi juga mobil-mobil besar seperti truk dan sejenisnya. Jadi kalau bebannya cukup terdistribusi ke daerah lain, jadi tidak terjadi kepadatan pada satu titik saja.

Solusi Kebijakan Ganjil-Genap di Tol Bekasi (Barat/Timur)

Mau tidak mau kita harus menerima kebijakan yang sudah dibuat oleh BPTJ. Dan sudah dibuktikan juga dengan angka statistik. Kalau ditanya, melihat dari angka saja, kamu bisa ambil kesimpulan gak bahwa kebijakan ini cukup efektif? 😊

Kebijakan Lanjutan di Tol Jagorawi dan Tangerang


Setelah kebijakan di gate bekasi dianggap ada impact positifnya, kebijakan ini akan dilanjutkan ke atea berikutnya yaitu Cibubur, Jagorawi dan Tangerang.

So, solusinya apa nih buat para warga Bekasi dan sekitarnya kalau mau tetep bawa kendaraan pribadi?
Kamu bisa berangkat lebih awal sebelum jam ganjil-genap. Atau kamu bisa berangkat dengan menggunakan mobil atau motor pribadi, lalu naik Busway Premium (Royal Trans) deh 😊.

Tentang Royal TransJakarta Bekasi

Salah satu kendaraan yang bisa menggantikan kendaraan pribadi adalah Transjakarta Premium. Salah satunya kamu bisa melihat Transjakarta Royal Trans Bekasi. 

Kenapa Royal TransJakarta Bekasi ini menjadi yang pertama?

Mungkin dibilang bangga juga gak, karena BPTJ bilang bahwa Bekasi menjadi daerah percontohan Transjakarta Premium, karena setiap harinya BPTJ mendapat komplain dari orang-orang betapa padatnya lalu lintas menuju Jakarta. Dan nyatanya penduduk Bekasi juga banyak lho, saya gak ambil data dari BPTJ, tapi saya lihat sendiri saat saya berangkat pagi-pagi ke Jakarta, arus mobil dari Bekasi buanyak minta ampun. Begitu juga sebaliknya, arus dari Jakarta menuju Bekasi rame luar biasa.

Ini membuktikan bahwa banyak warga yang tinggal di pinggiran Jakarta tapi beraktivitas di Jakarta. So, untuk itulah Bekasi menjadi area percontohan pertama dilakukannya sistem Ganjil – Genap di Pintu Tol Bekasi Barat.

Yeah, namanya peraturan baru, ada yang kontra, dan ada juga yang pro. Ada juga yang baru hari pertama diterapkan tapi banyak juga yang belum tahu.

BPTJ sudah menyiapkan solusi buat warga yang tinggalnya di Bekasi tapi ingin beraktivitas di Jakarta, yaitu kamu bisa menggunakan Busway Premium Bekasi ini. Busnya super duper nyaman. Semua fasilitas yang warganet butuhkan tersedia disini, you named itlah! Free Wifi, Colokan Charger, AC. Gak ada bus penyambung dari rumah sehingga kamu terpaksa naik kendaraan pribadi menuju busway premium ini? Gak masalah. BPTJ juga sudah menyiapkan lahan parkir di Mega City. Tarif parkirnya kalau dulu waktu pertama kali launching adalah IDR 20ribu, tapi sekarang turun menjadi hanya IDR 10ribu seharian.

Ohya, terkait dengan hal ini, BPTJ juga katanya ke depannya akan berusaha lebih baik untuk membuat kendaraan umum jadi lebih nyaman dan aman. Gak hanya bus, tapi juga kendaraan umum lainnya seperti kereta api dan angkutan umum. Sehingga kita (para wanita) jadi lebih aman di perjalanan.

Untuk kedepannya, kalau kamu mau membuat Jakarta menjadi lebih baik, kamu bisa ikut berkontribusi kok. Hal simple aja, kamu bisa naik kendaraan umum setiap hari. Dengan naik kendaraan umum kamu gak perlu capek-capek lagi membawa kendaraan pribadi, kamu bisa melakukan hal lain sambil menunggu macet di perjalanan. Setidaknya jika dimulai dari kamu, kamu bisa mengurangi setidaknya kemacetan di Jakarta. Kontribusi kecil sangat berarti lho 😉

Saya gak pernah terpikir bahwa saya bisa sedekat itu dengan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) kalau saya tidak menjadi blogger. Anyway, terima kasih ya Bapak-bapak BPTJ yang sudah mengundang saya 😉 Karena melalui acara ini kami semua bisa menyuarakan apa yang menjadi permasalahan warga ibukota selama ini dalam menghadapi macet.

Kita sama2 bangun transportasi jakarta untuk jadi lebih baik lagi.

29 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *