1547856893720.jpg

Staycation Akhir Tahun yang Produktif Bersama Asus

Aku dan Asus Zenbook S UX391UA – Doc: Me

Tahu gak, ritual yang pasti dilakukan di akhir tahun oleh kebanyakan orang-orang kantoran? Yup, tebakan kamu benar, yaitu menghabiskan jatah cuti tahunan, kenapa? Karena kebanyakan perusahaan, akan mereset jatah cuti tahunannya di bulan Januari, jadi jika kamu tidak mengambil jatah cuti max akhir tahun, maka seluruh cuti kamu akan hangus. Alhamdulillah perusahaan tempat suami bekerja tidak ada sistem hangus, jadi untuk akhir tahun ini tidak mengambil Block Leave, namun hanya mengambil cuti pada tgl 31 Desember lalu tgl 2 Januari masuk kantor seperti biasa, jadi nanti cutinya bisa diambil waktu saya lahiran, lumayan kan. Karena sedang hamil dan suami tidak block leave (Block Leave adalah cuti dengan mengambil 1-2 minggu sekaligus), pilihan untuk pergi akhir tahun berubah dari Vacation menjadi Staycation.

Loh lin, emangnya apa bedanya antara vacation dan staycation?

kalau ditanya, pasti setiap orang punya pengertian masing-masing, nah menurut saya pribadi, perbedaan utamanya adalah jika kamu staycation, kamu tidak direpotkan untuk buru-buru ke bandara supaya gak telat pesawatnya dan harus memikirkan berat koper dan barang-barang yang dibawa, jadi selama staycation kamu bisa menggunakan mobil sendiri karena jarak yang ditempuh masih cukup singkat, sehingga mau membawa barang apapun selama bisa masuk ke mobil yah no problem. Destinasi yang dipilih untuk staycation akhir tahun ini adalah Bandung, alasannya selain dari rumah ke Bandung hanya butuh waktu 3-4 jam, di sana juga lumayan banyak tempat wisata yang bisa di datangi. Berbicara tentang tahun baru, tidak jauh-jauh dengan yang namanya resolusi, nah untuk tahun 2019 ini selain saya berdoa bisa lahiran dengan selamat dan normal, selain itu ya, Tahun Baru, Laptop Baru 😊

Bedanya staycation dan vacation secara umum menurut saya, untuk nominal hanya asumsi – Doc: Me

Kamu mungkin penasaran, laptop apa sih yang diinginkan oleh blogger seperti saya? Simplenya sih saya ingin laptop yang sesuai dengan kebutuhan saya, nah sekarang kan lagi membahas tentang staycation, jadi even lagi staycation saya tetap bisa “bekerja”. “Wah lin, masak sih staycation pakai acara kerja segala sih?” Tenang sodara sodari sebangsa setanah air, selama akhir tahun ini tidak ada job yang saya terima, nah maksud saya “bekerja” disini adalah memaksimalkan waktu staycation tidak hanya menghabiskan waktu liburan, namun juga bisa mendapatkan manfaat dari hal itu, gimana makin penasaran? 😊

Buat saya, “bekerja” adalah passion, dimana saya bisa menyalurkan hobi saya untuk mendapatkan pundi-pundi uang sekaligus bisa menghabiskan waktu bersama keluarga yang saya cintai.

Karena berbicara liburan, otomatis saya membutuhkan laptop yang
desainnya keren biar gak malu-maluin waktu dipakai di tempat wisata,
laptop yang kuat jadi kalau gak sengaja ke pentok kiri-kanan waktu
jalan-jalan gak masalah, laptop yang enteng jadi kalau dibawa seharian
gak bikin encok, laptop yang baterenya tahan lama jadi gak tergantung
sama colokan listrik, laptop yang bisa di pakai ngetik cepat dan gak
bikin pegel tangan waktu di pakai lumayan lama, laptop yang kalau di
pakai rendering video di Premiere gak pakai acara lelet dan lemot dan
yang terpenting laptop yang bisa touch screen jadi enak kalau pakai stylus-pen waktu desain di Corel dan editing di Photoshop. 

Asus Zenbook S UX391UA – Doc: asus.com

Nah biar gak makin penasaran, laptop yang saya maksud disini adalah flagship dari Asus yaitu Zenbook S UX391UA. Kamu pasti penasaran kenapa saya mupeng banget sama laptop ini. Alasannya karena menurut saya banyak sekali kelebihan dan fitur dari laptop ini yang bisa membantu pekerjaan serta memaksimalkan potensi emak-emak seperti saya.

Enteng dan Tipis

Laptop ini beratnya cuma 1.1 kg dan tipisnya cuma 12.9 mm, jadi kalau dimasukkan ke dalam tas, terkadang kamu lupa kalau sedang membawa laptop.
Logika emak-emak : Kalau laptop beratnya cuma 1.1kg, berarti di tas masih bisa di isi dengan kamera mirrorless, makeup, skin care, makeup lagi, skin care lagi, lumayan lah ya 😊

Beratnya cuma 1.1 kg euyy – Doc: Me

Stylish dan Ultratough

Laptop yang terbuat dari besi serta Diamond-cut edges berwarna emas, apalagi tersedia 2 warna keren (baca: tidak hitam) yaitu Deep Dive Blue dan Rose Gold, plus Military-grade MIL-STD 810G yang lulus pengetesan Drop Test, Vibration Test, Altitude Test, High & Low Temperature Tes.
Logika emak-emak : Positifnya karena laptopnya tahan banting, kalau nanti talenan ilang, bisa di pikirkan sebagai pengganti talenan untuk potong sayur sampai alas untuk duduk, atau bahkan kata suami bisa jadi bullet proof pas tembak-tembakan 😊

Full metal body, keren dan tangguh – Doc: Me
Military grade – Doc: asus.com

Exclusive Logo

Tulisan “Zenfone Series” dan “ASUS Zenbook” bikin laptop kamu personalize, kesan premium-nya terasa sekali.
Logika emak-emak : Gak malu-maluin deh pas laptop di pinjem sama temen, bahkan mendukung penampilan buat foto di Instagram.

Premium and cool ya – Doc: Me
Tulisan berwarna gold pada layar, kueren – Doc: Me

1 Port USB Type C + 2 Port USB Type C Thunderbolt 3

Ini dia enaknya punya port USB Type C, karena untuk charging bisa pakai 3 port yang ada, beda dengan laptop lain yang port charging dibedakan, selain itu untuk charging laptop bisa menggunakan port kiri dan kanan, jadi waktu mau charge di meja, gak repot, di kiri bisa, di kanan bisa. Kerennya, waktu mau di pakai untuk transfer data via USB, koneksinya 8x lebih cepat dari USB 3.1 yang tradisional, kasarnya kalau copy data di laptop lama kamu 80 menit, di UX391UA cuma 10 menit, sadis kan.
Logika emak-emak : Kalau sebelumnya copy data di USB bisa bikin 1 menu makanan pagi untuk Narend, sekarang baru jalan ke dapur, proses copynya sudah kelar duluan.

1 USB Type C – Doc: Me
2 x USB Type C Thunderbolt 3 – Doc: Me

ErgoLift Hinge

Istilah ErgoLift mungkin baru kali ini kamu dengar, karena selama ini laptop yang kamu kenal tidak ada yang menggunakan sistem ini, alasannya agar bentuk laptop tetap slim. Zenbook UX391UA mulai memperkenalkan sistem hinge (baca: engsel) ErgoLift untuk improve posisi mengetik dan melihat monitor, alasannya karena masalah pergelangan tangan atau CPS (carpal tunnel syndrome) sudah menjadi PR sejak dulu.
Logika emak-emak : Tangan capek karena biasa ngulek bumbu dapur, sekarang bisa dikurangi oleh Asus 😊 positifnya, jumlah bumbu dapur yang di ulek sekarang jadi makin banyak #eaaa

CPS (Carpal Tunnel Syndrome) ini biasanya di alami oleh pekerja kantoran yang menggunakan laptop secara intens, gejala umumnya tangan kesemutan atau mati rasa, terutama bagian di ibu jari, tengah dan manis.

Bayangin kalau bawa laptop kaya gini di Coffee Shop, yang liat pasti mupeng – Doc: Me
Ini di ErgoLift Hinge khas Asus, the only one – Doc: Me

Intel Core i7 7th Gen terbaru

Jujur saja saya tidak terlalu mengerti untuk urusan processor, kata suami sih makin tinggi corenya, generasinya dan jumlah corenya, maka laptop akan makin cepat dan kencang.Sebagai flagship, Zenbook UX391UA ini sudah di lengkapi processor dan generasi terbaru serta 4 core 😊
Fakta emak-emak : Kalau generate video di Premiere biasanya memakan waktu 10 jam dengan 2 core dan HDD SATA, dengan 4 core dan HDD SSD cuma butuh 2-3 jam. Cepet? Cepet banget, yang saya suka waktu editing, saya bisa play video tanpa harus render video, jadi bisa minimalisasi waktu editing.

Untuk urusan sticker mungkin harus di tingkatkan oleh Asus – Doc: Me

harman/kardon Audio

Kalau mendengar kata harman/kardon saya selalu ingat suami, karena dia itu maniak sama harman/kardon. Katanya harman/kardon itu berasal dari nama pendirinya yaitu Sidney Harman dan Bernard Kardon, dimana sistem audio ini dipakai di mobil-mobil mahal seperti BMW, Mercedes-Benz, Jeep, MINI sampai Land Rover. Selain itu, kelebihannya karena harman/kardon adalah satu-satunya sistem audio yang memiliki power amplifier dan Dobly noise reduction sehingga suara yang dihasilkan jernih dan crispy.
Logika emak-emak : Kalau nonton drama Korea atau film di iflix jadi serasa nonton di bioskop. Lumayan lah, jadi berhemat biaya nonton, di alokasikan untuk makeup 😊

harman/kardon audio system – Doc: Me

Improved Fingerprint Reader

Untuk pekerja kantoran, mengetik password di laptop memang hal yang biasa, karena memang setiap hari berkutat dengan laptop, tapi untuk emak blogger kaya saya, waktunya bekerja tidak akan selama pekerja kantoran, karena itu terkadang saya lupa password laptop bahkan salah ketik berkali-kali, solusinya password saya keep jadi pas lupa bisa nyontek. Untungnya UX391UA ini sudah di benamkan fingerprint reader, jadi untuk login ke laptop tinggal menggunakan 1 jari, simple dan cepat.
Oiya, finger print reader UX391UA ini sudah menggunakan versi improve ya, karena bisanya fingerprint hanya segaris dan butuh beberapa kali untuk scanning, yang sekarang RF scannernya lebih besar dan lebih akurat dalam membaca permukaan jari walaupun dalam keadaan kering, kotor bahkan berminyak, apalagi di Windows 10, otomatis terintegrasi dengan Windows Hello.
Fakta emak-emak : Otak emak-emak sudah cukup ribet dengan berbagai resep makanan, lumayan menghemat memory di otak, karena untuk login laptop cukup pakai fingerprint reader ini 😊

Fingerprint tipe lama – Doc: asus.com
fingerprint reader UX391UA di letakkan di bagian touchpad, tapi tenang tidak berpengaruh dengan mouse kok – Doc: Me

Technical Specs

Saya tidak akan menulis technical specs disini, karena ada kemungkinan update specs dari pihak Asus, nah buat kamu yang mau tahu detail specs-nya, bisa klik di website resmi ASUS.

Ini tampilan tech specs di website resmi – Doc: asus.com

Kalau informasi dan foto-foto aku di atas masih kurang jelas, bisa nonton video “Saya dan Zenbook S UX391UA” dibawah.

Gimana sudah kenalan sama “calon” partner kerja saya kan? 😊 Kembali lagi ngomongin soal staycation. Setiap keluarga pasti punya caranya sendiri dalam mempersiapkan liburannya. Nah sekarang saya mau menjelaskan tips staycation di keluarga saya.

Beda orang, beda keluarga, beda cara dan tipsnya untuk mempersiapkan liburannya, tapi 1 hal yang selalu sama, yaitu Pertimbangan Budget.

Seandainya ada survei, dari 100 orang yang ditanya “Menurut kamu dalam menyiapkan liburan apa yang harus di persiapkan?“, pasti paling banyak orang-orang akan menjawab “Budget”, yup saya juga termasuk keluarga yang menyiapkan budget sebelum mempersiapkan destinasi liburan. Setelah menentukan budget, biasanya saya sudah mendapatkan destinasi tujuan, dari situ langsung deh membuat Itinary, setelah itu baru mencari lokasi penginapan yang dekat dengan Itinary yang sudah dibuat. Nah dari situ bisa diputuskan apakah menggunakan mobil sendiri, rental atau taksi saat sampai di lokasi. Yang terakhir adalah membuat perkiraan pengeluaran secara kasar biar dompet gak kaget selama liburan. Harapan saya,dengan membaca tips dibawah, bisa menginspirasi kamu dalam menyiapkan liburan bersama keluarga kamu ya.

Tips staycation ala Oline – Doc: Me

Tips 1 : Menyiapkan Budget

Kamu tidak bisa menyiapkan budget liburan secara dadakan kaya tahu bulet. Bahkan pakar keuangan pun menyarankan untuk menyiapkan jauh-jauh hari, kalau bisa dari tahun lalu, kenapa? Karena liburan tidak masuk ke pengeluaran bulanan, tapi pengeluaran tahunan (kecuali kalau kamu memang tidak ada masalah keuangan dan waktu, jadi bisa liburan tiap bulan). Nah budgetnya dari mana? Kalau saya mengambil porsi dari Bonus + THR suami (buat wiraswasta bisa menyisihkan setiap bulan 10% dari omset penjualan), jadi kalau kamu liburan untuk Januari 2019 maka mengambil budget Bonus + THR tahun 2018. Nah tinggal dibagi dalam 1 tahun, mau liburan kemana. Kalau saya biasanya memporsikan budget tersebut, misalnya untuk Lebaran 50%, 20% untuk akhir tahun, sisanya 30% untuk liburan yang tanggal merahnya nanggung alias Harpitnas. Yang pasti, jangan memakai kartu kredit lalu di buat cicilan untuk liburan kamu, karena senang-senangnya paling 1-2 minggu, tapi di cicil setahun, nyesek banget kan 😊 Untuk contoh kali ini, misalnya total Bonus + THR sekitar 40 juta, jadi untuk akhir tahun 0.2 x 40 juta = 8 juta. Jadi sebisa mungkin total pengeluaran akhir tahun tidak melebihi 8 juta.

Jangan pernah menggunakan Cicilan Kartu Kredit dalam mengalokasi budget untuk liburan, senangnya 1-2 minggu, nyeseknya setahun. Kamu tetap bisa menggunakan kartu kredit, tapi langsung di lunasi.

Tips 2 : Penting gak sih membuat Itinerary

Kalau kamu tidak menyiapkan budget liburan jauh-jauh hari, saya yakin kamu tipe yang tidak membuat Itin juga, karena beranggapan yang penting sampai di tujuan, mau kemana nanti aja mikirinnya, benar gak? 😊 Jujur saja, dulu saya berfikiran seperti itu, bahkan pernah kejadian kira-kira 7 tahun lalu (2011) waktu mau tahun baru, hari Kamis, 29 Des suami masih masuk kantor, nah hari Jumat bingung mau cuti apa enggak dan gak jelas tahun baru mau stay di Jakarta atau jalan ke Bandung, akhirnya diputuskan hari Jumat, 30 Des untuk cuti dan siang langsung jalan ke Bandung. Perjalanan lumayan macet karena sudah siang, dan sampai disana mayoritas hotel di pusat kota sudah full booked, bahkan suami sampai mencari ke arah Lembang juga sudah full booked (dulu belum ada jasa booking via online seperti Traveloka, Tiket.com), alhasil karena tidak mendapatkan penginapan, malam itu juga pulang ke Jakarta, dan hari Sabtu, 31 Des malah menghabiskan tahun di baru di Ancol.

Sejak saat itu, saya dan suami mulai planning jauh-jauh hari bahkan kalau bisa setahun sebelumnya untuk liburan. Kalau urusan Itinerary bisa di buat anytime karena kalau terlalu jauh terkadang Itin kamu malah tidak valid, jadi biasanya saya membuat Itin 1-2 minggu sebelum hari H. Banyak orang merasa kalau membuat Itin itu repot dan ribet, menurut saya malah kebalikannya, kenapa? Repot dan ribet di awal (sebelum liburan) lebih baik, daripada bingung mau kemana di hari H. Coba kamu bayangkan, kamu sudah membuat plan berangkat jam berapa, makan siang dimana, jalan ke FO mana aja, ke hotel jam berapa, makan malam mau di restoran mana, nanti pas di hari H, kamu tinggal melihat dan mengacu dengan Itinerary yang sudah kamu buat, malahan hemat waktu dan gak bikin pusing kan.

Itinerary tidak selalu harus detail, yang penting point-point utama seperti nama destinasi dan jamnya ada. Jadi jangan takut repot bikin Itinerary ya.

Tips 3 : Cari hotel H-1 bulan VS dekat hari H plus bayarnya gimana

Kalau kamu sudah menentukan destinasi jalan-jalan kamu kemana di Itinerary, selanjutnya adalah memilih hotel, kenapa saya bilang memilih hotel setelah Itin selesai? Karena, sebisa mungkin dari destinasi wisata ke hotel tidak terlalu jauh, kalau saya biasanya max 30 menit perjalanan. Jadi kalau nanti capek bisa ke hotel dalam waktu singkat. Dulu saya pernah memilih destinasi ke Lembang, trus menginap di hotel Lembang, karena destinasi saya paling banyak di Bandung Kota, jadinya dari pusat kota balik ke hotel jauh banget, suami malah kecapean nyetir mobil.

Untuk event-event liburan terkadang tidak semua hotel available di Online Booking, karena biasanya hotel melakukan bundling paket kamar dan acara tahun baru sekaligus, jadi misalnya kalau saya mau menginap tgl 31 Des di hotel A, tgl 1 Jan di hotel B, tidak bisa, jadi harus mengambil 2 hari sekaligus plus di bundling sama acara tahun baru di hotel. Untuk ngakalinnya, saya pesan hotel 1 bulan sebelum tgl 30 Des, biasanya kamar masih available dan harganya belum tinggi. Yang sering kejadian, kalau kamu baru mau pesan hotel di Online Booking 1-3 hari sebelumnya, harga yang kamu dapatkan ada 2 kemungkinan: yang pertama kamu dapat kamar hotel sisa (double bed) atau yang kedua harganya yang naik dikisaran 100-200 rb. Gimana pernah ngerasin gitu gak? Kalau saya sih sering kejadian yang kedua, jadi kalau saya liat-liat kamar hotel tgl 25 Des, harganya bisa naik waktu saya lihat tgl 30 Des dan sisa kamarnya lebih sedikit.

Pembayaran via Online Booking biasanya banyak pilihan, mulai dari transfer bank, kartu kredit sampai cicilan. Saya pribadi selalu melakukan pembayaran lunas di awal menggunakan transfer bank ataupun pembayaran on the spot (dengan jaminan kartu kredit). Satu hal yang harus kamu ingat, sebisa mungkin pembayaran dilakukan tidak dengan cicilan, alasannya? Agar tidak memberatkan di bulan-bulan berikutnya.

Mudahnya memilih hotel – Doc: Agoda.com

Enaknya kalau menggunakan Online Booking, kamu bisa memutuskan pesan kamar dengan mudah, mulai melihat contoh foto kamar, lokasi hotel berapa jauh dari pusat kota, opsi pembatalan pembayaran, ulasan oleh user, diskon kamar sampai sisa kamar yang tersedia.

Supaya gak kaget dadakan seluruh kamar hotel full booked, mending pesan di Online Booking untuk mengamankan kamar hotel. Selain biasanya ada kupon diskon, ada jaminan kamar masih tersedia dan bahkan pembayaran bisa dilakukan langsung di hotel.

Tips 4 : Bawa mobil sendiri VS Rental VS Taksi

Beda utama vacation dan staycation, kalau vacation untuk mencapai lokasi dalam waktu singkat harus naik pesawat, sedangkan staycation bisa di tempuh dengan kendaraan pribadi. Bandung memang bisa di tempuh dengan bus dan kereta, namun karena bertiga dan pertimbangan barang yang dibawa serta mau beli oleh-oleh, diputuskan menggunakan mobil untuk kesana. Saya memang memiliki mobil pribadi (transmisi manual), namun ada opsi lain yaitu rental mobil, kalau dihitung jika saya rental mobil selama 3 hari (lepas kunci) rata-rata harganya perhari adalah Rp. 550.000 (jika meminjam di Trac), jadi kalau saya pinjam dari tgl 30 Des – 1 Jan menjadi 3 hari atau totalnya Rp. 1.650.000. Berhubung destinasi saya tidak terlalu macet parah dan tidak ada  jalanan menanjak yang ekstrem (biasanya suami prefer pakai mobil matic) jadi diputuskan memakai mobil pribadi, lumayan berhemat Rp. 1.650.000.

Setelah tadi diputuskan berangkat menggunakan mobil sendiri, bagaimana saat jalan-jalan di Bandung? Jika melihat Itinerary sekilas karena destinasinya tidak banyak kamu pasti berfikir untuk naik mobil pribadi kan? Well secara logika iya, namun suami terkadang punya pemikiran berbeda yaitu karena capek nyetir dan cari parkir di mall. Karena ini mau tahun baru, destinasi favorit seperti China Town, PVJ, Heritage, Rumah Mode, Kartika Sari pasti penuh pengunjung sehingga parkir mobil bisa menjadi sangat minim, apalagi banyak orang Jakarta yang memilih Bandung sebagai destinasi menghabiskan akhir tahun bersama keluarga.

Rute yang sulit di tempuh, keterbatasan lahan parkir, penuhnya pengunjung, rebutan order taksi online bisa menjadi faktor pertimbangan kamu menggunakan kendaraan pribadi, mobil rental ataupun taksi.

Tips 5 : Perkiraan Pengeluaran

Setelah kamu membuat itinerary, memilih hotel, serta memutuskan naik kendaraan apa berikutnya adalah membuat perkiraan pengeluaran, hal ini bisa menjadi gambaran, berapa uang yang harus di siapkan, apakah over budget bahkan jika tidak sesuai kamu bisa menambah atau  mengurangi destinasi. Simplenya, dari itinerary yang sudah kamu buat tadi, kamu tambahkan kolom pengeluaran, dan kamu masukkan estimasi pengeluaran, nilainya hanya kira-kira, dan realnya nanti bisa lebih bisa kurang atau lebih, benefitnya dengan menghitung perkiraan pengeluaran, kamu ada gambaran nominal yang akan kamu spend selama liburan.

Kamu bisa memperkirakan berapa uang cash yang perlu di bawa, berapa uang yang harus ada di debet card, berapa uang yang harus di masukkan ke kartu elektronik (E-Money Mandiri, Flazz Card BCA) sampai berapa nominal yang harus di transfer ke Gopay ataupun Ovo.

Sekarang beda dengan dulu. Dulu cukup bawa uang cash, sekarang harus isi E-Money untuk parkir di PVJ, Flazz Card untuk bayar tol, Gopay/Ovo untuk bayar taksi online.

Tips 6 : Bawa koper VS Tas ala kadarnya

Saat vacation, koper menjadi barang yang wajib untuk dibawa, karena pasti kamu menggunakan pesawat sebagai alat transportasi utama, sedangkan staycation biasanya tidak menggunakan koper, melainkan tas ala kadarnya, mulai dari backpack, sling bag sampai sport bag. Dan kalau ada survei, alasan orang menggunakan tas ala kadarnya pasti karena simple gak repot seperti membawa koper yang ukurannya besar, tidak fleksibel, berat serta bentuknya yang kotak dan warnanya monoton. Namun saat ini hal itu sudah tidak berlaku lagi, karena di mall banyak dijumpai koper kabin 20 inch dengan roda putar 360 derajat yang harganya tidak sampai 300rb, bahkan di online store bisa kamu dapatkan dengan banyak variasi bentuk dan warna.

Koper kabin yang super murah – Doc: shopee.co.id

Selain itu dengan koper, baju yang kamu bawa terlipat rapi beda
dengan tas ala kadarnya yang bentuknya gak fix, sehingga baju bisa lecek
bahkan bau, apalagi kalau tas kamu tidak anti air, gak kebayang pas
hujan atau ketumpahan air, belum lagi rawan pencurian karena tas rentan untuk di sobke dengan gunting ataupun pisau.


Membawa koper tidak hanya compact dan lebih simple dari backpack atau bahkan tas ala kadar yang lain, tapi koper bisa mendukung penampilan kamu saat staycation, jadi lebih keren apalagi kalau koper kamu warna warni dengan motif dan gambar yang ciamik.

 

Tips 7 : Barang-barang yang harus di bawa selain Baju

Pernah dulu waktu mau staycation di Bogor, saya membuat checklist barang-barang yang harus dibawa, mulai dari baju, celana, baju ganti, popok narend, peralatan mandi, jaket, obat, sandal, kamera, tripod, laptop ehh… tapi ada yang ketinggalan, ayo tebak apa? Yup kamu dapat nilai 100 kalau menjawab charger 😊 ceritanya dulu itu kamera mirrorless tidak punya batere cadangan, dan kamera baru saya pakai untuk event, pas di bawa baterenya udah mau sekarang, trus waktu mau di charge di hotel ternyata charger kamera ketinggalan, feeling gak enak, pas cek ternyata charger HP juga ketinggalan, untungnya suami bawa kabel data dan laptop, jadi chargenya via kabel data di laptop.

Sejak saat itu, saya tidak pernah membuat checklist sederhana, namun saya buat per-kategori dan lebih detail, dan setiap mau liburan, saya selalu berpatokan menggunakan checklist ini, sejak saat itu tidak ada yang ketinggalan lagi. Sekarang sebelum pergi traveling, usahakan membuat checklist yang lengkap, agar tidak ada barang-barang yang tertinggal.

Buat checklist sekali yang rapi dan lengkap, jadi setiap kamu traveling berpatokan dengan list custom kamu itu, dijamin tidak ada barang yang ketinggalan lagi.

Gimana 7 tips dari saya diatas, apakah ada tips yang sama seperti di keluarga kamu? atau ada pengalaman yang sama dengan yang kamu alami? atau kamu tertarik untuk mem-praktekkan saat nanti kamu traveling bersama keluarga? Nah setelah persiapan staycation, berikutnya adalah hari H, apakah memang semua sesuai dengan Itinerary yang dibuat sebelumnya. Penasaran? Yuk ikutin cerita aku di hari H.

Hari H – 30 Desember

Awalnya, saya plan untuk berangkat jam 7 pagi karena mengingat tgl 30 Des adalah hari Minggu dan sejak semalam saya cek di smartphone, perjalanan dari rumah ke Bandung kadang cuma 2 jam, kadang naik sampai 3 jam. Karena satu  dan lain hal, serta masih banyak yang harus saya persiapkan, akhirnya kami baru bisa berangkat jam 9 pagi, jadi miss waktu 2 jam dari Itinerary. Kesiangan sih, tapi ya mau gimana lagi, kami tetap harus berangkat. Kalaupun macet, yah sudahlah pikir saya.

Tujuan utama ke China Town – Doc: Me

Perjalanan dari rumah menuju KM19 yang biasanya macet parah (mulai masuk gate Mega Bekasi), tapi entah kenapa, kali ini cukup lancar. Tapi tak lama, waktu sampai di daerah Cikarang perjalanan traffic mulai terhambat (40 kpj) karena ada perbaikan jalan di sisi kiri-kanan jalan (LRT dan Elevated Toll). Setelah melihat traffic di Google Maps beberapa km ke depan tidak terlalu macet, akhirnya saya memutuskan untuk berhenti di salah satu rest area (di daerah Karawang), alasannya selain isi bensin untuk menghemat waktu, sekaligus mampir ke toilet dan sekalian sarapan merangkap makan siang. Waktu makan ada spot foto yang tidak biasa karena lumayan wide kalau difoto, saking penasaran cobain foto pakai fitur Wide di Zenfone 5.

Foto standar – Doc: Me
Foto dengan fitur Wide, dari jarak yang sama, lebih luas – Doc: Me

Sebelum makan, tak lupa mengabadikan dengan Zenfone – Doc: Me

Selesai makan siang dll pukul 11.00, kami pun langsung melanjutkan perjalanan menuju Bandung. Tujuan awal kami adalah tempat penginapan kami di Hotel Grand Asrilia Bandung, thats why kami disarankan untuk keluar di gate Buah Batu (karena keluar di gate Pasteur ternyata macet parah, 30 menit slower).

Kami tiba di Bandung kira-kira pukul 12.30. Sebenarnya sebelum sampai hotel rencana awal kami adalah ke China Town terlebih dahulu. Tapi saat kami lewat kesana, ternyata sudah penuh antrian orang-orang. Saya berpikir, wah kalau sepenuh ini, kayaknya gak mungkin saya bisa foto-foto dengan nyaman deh. Akhirnya perjalanan kami lanjutkan ke arah hotel saja deh, toh seperjalanan menuju hotel juga pasti banyak yang akan dihampiri.

Sebelum sampai hotel, kami sempat lewat pasar dan di sebelah kanan jalan kebetulan ada Elizabeth Store (toko tas dan aksesoris). Kami memutuskan untuk mampir saja deh untuk menghabiskan waktu sampai check in hotel sambil lihat-lihat koleksi tas dan akesoris disini.

Pencitraan di Elizabeth 😊 – Doc: Me

Rencana awal cuma sebentar ternyata diluar dugaan. Ternyata durasi kami mampir di Elizabeth store cukup lama, karena ternyata disini ada baju untuk hijab yang lucuk banget! Plus suami juga dapat barang yang dicari-cari selama ini (tas dan ikat pinggang). Gak hanya itu, disamping toko tas ini juga ada Es Teler Elizabeth juga, finally kami jadi mampir dulu deh. Dan tak disangka juga ini adalah es teler yang cukup legend, yang pernah saya temukan juga (es cendol Elizabeth ada di Galaxy Bekasi), akhirnya kami mampir untuk makan es cendolnya disini.

My favorit, Es Cendol dan kali ini Es Cendol Elizabeth yang original, eunakk – Doc: Me
Sambil makan, sambil review di Google Maps – Doc: Me
Lumayan review makanan dapat 81 point 😊 – Doc: Me

Selesai belanja dan makan saat itu pukul 14.30. Perjalanan akhirnya saya lanjutkan kembali ke hotel untuk langsung check in. Sampai di hotel kira-kira pukul 3 sore. Kami langsung beres-beres dan istirahat.

Pukul 19.30 kami keluar hotel untuk mencari makan. Kami mencoba mampir ke satu restoran yang baru bagi kami, yaitu Kandang Ayam. Kenapa kami mampir kesini? Karena saya berpikir mungkin resto yang menyajikan makanan menu ayam-ayam seperti ini yang hanya tinggal goreng aja, bisa setengah jam sajalah pikir saya dalam hati. Wah ternyata saat lihat menunya, makanannya dimasak custom dan homemade semua. Dan lumayan lama pula kami menunggu pesanan kami 🙁 Kira-kira setengah jam lebih pesanan kami baru sampai 🙁 Tadinya saya berpikir mau ganti resto aja deh! Tapi sepertinya gak mungkin, karena kami punya tujuan lain, yaitu saya mau belanja baju ke Rumah Mode atau Heritage (Dago), dan saat itu juga jam menunjukkan pukul 20.00, yah sudahlah pikir saya. Memang saat itu traffic resto cukup ramai.

Namanya unik, Kandang Ayam – Doc: Me
Beneran kaya kandang ayam – Doc: Pribadi

Selesai makan malam pukul 20.45. Tujuan berikutnya yaitu ke FO Heritage. Heritage tutup pukul 21.30. Saya ke Heritage untuk mencari baju Narend. Selesai belanja pas pukul 21.30, sesaat sebelum Heritage ditutup.

Perjalanan dilanjutkan kembali untuk kulineran. Kali ini kuliner yang kami tuju adalah Roti Bakar 234. Menurut youtuber yang saya lihat, katanya roti ini legend banget rotinya besar dan enak banget. Wah saya jadi penasaran. Sampai lokasi pukul 22.00, dan antriannya parah banget, sampai berlapis-lapis, ohemji! Dan itu kebanyakan para kurir makanan. Wah kayaknya saya gak mungkin berjuang bareng mereka nih (pikir saya dalam hati), terlebih lagi saya lagi hamil begini. Akhirnya saya memutuskan untuk pesan online aja deh di Go Food, kebetulan ada nih. Ealaah pas dibuka aplikasinya ternyata Roti Bakar ini tutup jam 22.00, sedih deh saya gak jadi pesan saat itu 🙁

Rooftop Hotel Regatta untuk acara tahun baru – Doc: Me

Akhirnya kami putuskan kembali ke hotel sajalah. Kebetulan saat itu Narend juga udah ngantuk banget. Diperjalanakn, suami melihat spanduk new year eve di Hotel Regatta, 350rb/orang, cuma waktu ke Rooftop kata suami not recommend untuk ibu hamil karena ruangnnya outdoor dan bau rokok tercium pas buka lift. Sampai di hotel kira-kira pukul 23.00 dan kamipun langsung segera istirahat.

Hari H+1 – 31 Desember

Rencana hari itu kami awali dengan breakfast sampai pukul 09.00. Tujuan pertama kami setelah breakfast adalah China Town (karena kemarin kami belum berhasil kesini).

Sampai juga di China Town Bandung – Doc: Me

Sampai di China Town pukul 10.00, wah ternyata tetap tidak ada parkiran sama sekali 🙁 Daripada gagal lagi kedua kalinya, akhirnya saya dan suami cari akal, gimana caranya supaya kami tetap ke China Town. Cari parkiran di sekitar China Town gak ada sama sekali, akhirnya kami jalan lagi beberapa meter dari China Town, kemudian kami menemukan ada Dunkin Donuts. Lokasi Dunkin Donuts ini tidak jauh dari pasar. Nah, disitulah kami parkir mobil kami. Kemudian kami naik taksi online menuju China Town. Cuma itu satu-satunya solusi terbaik saat itu.

Sampai di China Town pukul 10.30. Untuk masuk ke China Town masuk bayar 30ribu per orang (anak-anak diatas 100 cm bayar full). Dan karena Narend boros banget tingginya, jadi ikutan bayar deh.

Tiket masuk ke Chinatown, 1 tiket weekend 30rb – Doc: Me

Sampai di dalam, waduh udah ramai banget! Padahal kami datang sudah cukup pagi lho. Ternyata saya lupa, bahwa hari itu adalah hari libur, pastinya orang-orang semua berpikiran yang sama, dan datang lebih pagi dari saya. Kalau hari libur harus menyiapkan waktu agak banyak karena pastinya antri untuk tiap-tiap spot fotonya.

Area makan outdoor, keren banget – Doc: Me

Akhirnya saya berfoto-foto di dalamnya. Disini cukup banyak spot-spot fotonya, karena memang China Town diperuntukkan untuk tempat wisata foto-foto. Di dalamnya juga ada semacam resto dan cafe, dimana kita bisa pesan makanan dan minuman. Serta ada juga yang menjual aksesoris dan pernak pernik budaya China seperti baju Cheongsam, kipas, boneka, tas dsb.

Spot fotonya banyak dan keren-keren – Doc: Me

Ada hal yang unik waktu saya berada di Chinatown, saya lagi mau istirahat dan membuka laptop, suami waktu itu lagi pesen Ice Thai Coffee, kalau Narend, gak usah ditanya deh, dia sih udah nyari anak lain untuk bermain. Waktu saya buka laptop, ada bapak-bapak yang lagi duduk minum sama keluarganya ngeliatin saya, sempat GR campur aduk sama parno, pas saya lipat laptop saya 360 derajat, sontak bapak-bapak yang sedang minum terbatuk-batuk kaget, dalam hati saya mungkin bapak ini kaget liat ibu hamil yang cantik kali ya. Tiba-tiba setelah membereskan gelas yang tumpah, dia berdiri menuju ke arah saya, mendekati dan tiba-tiba bicara “Mba, maaf boleh mengganggu waktunya sebentar“.

Mata saya langsung mencari suami yang sedang ngantri panjang untuk segelas Ice Thai Coffee, saya jawab “Iya gak-apa, ada apa ya pak?“, mata bapak itu terus mengarah ke laptop saya, dengan reflek saya menutup laptop lalu bapak itu berkata “Mba, maaf itu laptop apa ya, kok bisa di lipat seperti itu“. Oalahhh, datengin hijaber yang cantik ini cuma mau nanya laptop 😊 saya langsung menjawab “Pak, ini namanya Asus Flip S UX370, bisa transformasi menjadi tablet dan touch screen“. Singkat cerita bapak itu sedang mencari laptop kantor dan tertarik untuk membeli laptop yang sama persis dengan laptop saya, langsung deh saya menyarankan “Pak, kalau untuk kerja kantoran dan lama-lama untuk ngetik, lebih baik beli Asus Zenbook S UX391UA karena ada Ergolift dimana bagian keyboard miring sampai 5.5 derajat, jadi membuat mengetik menjadi hal yang alami dan sudut layar 145 derajat membuat mata tidak gampang capek“.

Buka laptop di Chinatown, siapa takut – Doc: Me
Laptop ASUS keren, bisa di lipat kaya tablet, cuma ini jauh lebih keren – Doc: Pribadi

Puas berfoto-foto ria, kami berniat untuk pesan taksi online untuk balik ke tempat parkir tadi. Eh tapi karena macet, saya memutuskan untuk menunggu di sebrang saja. Kebetulan pas di sebrang China Town ada restoran padang (halal kok). Tadinya mau pesan minuman saja sambil menunggu orderan, tapi jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, untuk menghemat waktu, yah sudahlah kami sekalian makan saja. Karena perjalanan kami masih cukup panjang sampai jam 12 malam nanti.

Selesai makan, dan kembali ke mobil kami, kami memutuskan untuk ke PVJ. Kami berencana untuk menghabiskan malam tahun baru di PVJ saja (karena kondisi saya sedang hamil besar, sepertinya kalau jalan-jalan di Gedung Sate, atau alun-alun Bandung, gak mungkin, saya bakalan capek banget). Karena tengah malam ingin di PVJ, kami memutuskan untuk menginapkan mobil di PVJ saja, lalu kami kembali ke hotel dengan taksi online saja. Karena kalau malam tahun baru, kami khawatir tidak dapat parkir, dan kalaupun naik taksi online dari dan kembali ke hotel, takut susah dapat orderannya juga. Gapapa deh bayar mahal di parkirnya. Yang penting kami bisa bernagkat dan pulang.

Kenapa kami memutuskan menghabiskan malam tahun baru di PVJ? Karena di hotel tempat kami menginap, tidak ada acara tahun baru. Kami memutuskan untuk pesan hotelnya dari sebrang PVJ aja, jadi taksinya tidak usah masuk ke dalam mall, mengingat traffic saat itu macet banget, daripada lama, kami mau tunggu di pinggir jalan aja.

Saat kami hendak kembali ke hotel untuk beristirahat, kami melewati Hotel De Java, dan disana ada acara tahun baru, party-party seperti itu deh. Akhirnya gak sengaja kami jadi mampir dan bertanya-tanya tentang acara itu.

Jeduk-jeduk DJ dan Dancer plus laser show di deJava – Doc: Me

Setelah lihat-lihat lokasi dan harga, karena cocok, kami akhirnya memutuskan untuk menghabiskan malam tahun baru di Hotel De Java saja deh. Toh ini kan acaranya party-party and gala dinner gitu, dan indoor, jadi saya gak capek. Saya cuma takut kalau kami di outdoor membawa anak, bakalan repot banget deh. Selesai acara tahun baru pukul 1.30, kamipun kembali ke hotel.

Happy New Year 2019 – Doc: Me

New Year – 1 Januari

Kami breakfast sampai pukul 9, kami beres-beres dan istirahat sampai pukul 12.00. Pukul 12.30 kamipun check out.

Wefie pertama bersama suami dan Narend – Doc: Me

Tujuan pertama kami di hari itu adalah belanja oleh-oleh dan baju di Rumah Mode (teteup yaaa tujuannya ke Rumah Mode, karena kalau ke Bandung gak ke Rumah Mode kayaknya kurang sah ajaaa). Kami belanja oleh-oleh di Kartika Sari (lokasinya gak jauh hanya beberapa meter dari hotel).

Ternyata kami gak hanya belanja oleh-oleh, kami jadi sekalian makan dll deh. Selesai makan dan belanja oleh-oleh saat itu pukul 14.30. Tujuan kedua kami sebenarnya ke Rumah Mode, tapi lihat traffic di Pasteur macet parah, nampaknya jam ini adalah jamnya orang-orag balik ke destinasi awal yaitu Jakarta. Wah kalau kami tetap melanjutkan perjalanan ke Rumah Mode, mau sampai Bekasi jam berapa nih? 🙁

Akhirnya lagi-lagi tujuan ke Rumah Mode batal. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang saja deh.

Wow, dari Bandung ke rumah 3 jam – Doc: Me
Hujan, jalanan jadi becek dan gelap – Doc: Me

Persis seperti dugaan kami, perjalanan Bandung – Bekasi lumayan padat, akhirnya kami baru sampai rumah pukul 20.00 (sebelumnya mampir ke rest area untuk sholat, dan juga sudah mampir ke resto dekat rumah untuk makan malam).

Overall dari Itinerary yang saya buat dengan kenyataannya ada perbedaan, namun dengan membuat Itinerary kamu bisa lebih terstruktur dan tidak bingung sampai di tujuan, belum lagi dengan membuat checklist barang-barang, akan meminimalisasi kemungkinan ada barang yang tertinggal. Overall liburannya seru banget bersama Asus, mulai dari Zenfone Max Pro M2 yang dipakai suami dari rumah sampai Bandung membuka Google Maps non stop dipakai juga untuk jalan-jalan di Bandung, trus Zenfone 5 untuk foto-foto makanan dan yang terakhir Asus Flip S UX370 yang baterenya tahan lama plus tipis, jadi enak dan gak berat serta bisa dibuka dan dipakai dimana-mana, mulau dari menikmati minuman di Chinatown, lagi bete macet-macetan di dalam mobil, nunggu antrian panjang waktu mau bayar oleh-oleh sampai surprise ada bapak-bapak yang nanyain laptop saya cuma karena bisa di lipat 360 derajat, mudah-mudahan bapaknya jadi beli Asus Zenbook S UX391UA 😊

Selama staycation memang paling afdol untuk tidak mengurus kerjaan sama sekali agar bisa fokus dengan keluarga, namun buat saya, saya bisa menikmati liburan akhir tahun dengan menikmati makanan lalu saya review di Google Maps yang biasanya mendapatkan previledge dari Google seperti menginap di Airy Room gratis, potongan harga kalau ngiklan di AdSense sampai naik bus gratis pakai aplikasi. Tidak hanya itu, saya juga bisa me-review hotel di Agoda untuk mendapatkan potongan harga menginap kembali sampai kemungkinan untuk menginap gratis di Grand Asrilia kembali karena saya membuat Vlog. Yup, Vlog, itu hobi baru yang biasa saya dan suami lakukan saat menginap, kami mereview hotel lalu publish di youtube, setelah itu tinggal share di social media mention ke hotel tersebut, kalau beruntung biasanya saya mendapatkan tawaran untuk menginap gratis dari hotel selama 2-3 hari di bulan berikutnya, dan tidak hanya itu, kalau video saya tembus 1000 view, bisa dapat 50rb dari Youtube, lumayan banget kan, mulai dari Smartphone sampai laptop, Asus membuat liburan saya yang awalnya hanya spending uang, malah menjadi produktif, thanks Asus.

Oiya kelupaan, dibawah adalah hasil nge-Vlog saya menggunakan Zenfone Max Pro M2 dengan kualitas FHD, dan editing dengan Premiere saya lakukan saat di mobil perjalanan pulang ke rumah dengan Asus Flip S UX370, maaf ada suara Narend yang ter-rekam, maklum masih amatiran 😊

No Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *