Surat+Resign.jpg

Menjadi Mompreneur, kenapa tidak?

Saat saya membaca bahwa mba Uniek mengadakan Give Away tentang Perempuan dan Bisnis, sontak saya langsung ingin mengikutinya. Mata saya tidak tertuju akan hadiah-hadiahnya, tapi terlebih apa yang bisa saya sharing untuk teman-teman semua supaya semua bisa terinspirasi.
Saya adalah seorang ibu rumah tangga, dan juga seorang mompreneur. Yah yang memberikan title mompreneur itu adalah saya sendiri. Karena saya sebagai pelaku bisnis dan juga sebagai ibu rumah tangga. Simple kan? 🙂
Saya menjadi mompreneur sejak tahun 2009 lalu, saya tersadar dari kekhilafan saya, langsung memutuskan resign dari pekerjaan saya dan langsung banting stir membuka usaha fashion. Agak jetlag juga sih, dari yang biasanya terima gaji tiap bulan, sementara sekarang saya harus berjuang keras hari demi hari untuk mendapatkan rupiah. Yang entah di akhir bulan saya bisa untung atau balik modal.
Sama dengan yang lainnya, saya pernah menjadi karyawan swasta selama 4 tahun saja, setelah kuliah, lalu tiba-tiba saya sadar bahwa saya harus bangkit dari keterpurukan saya dalam hal kebebasan waktu. Ya, saya harus bangun subuh, memasak dan melayani suami berangkat kerja dulu, lalu bekerja di kantor 8 jam sehari, lalu kembali ke rumah dan harus berlanjut lagi dengan aktivitas pekerjaan rumah tangga. Dan itu saya lakukan terus menerus sampai saya tidak bisa menikmati waktu dengan keluarga. Selain saya ingin mempunyai time freedom, teman saya juga sempat meracuni saya untuk menjadi wiraswasta. Tanpa pikir panjang, 2 minggu saja saya merenung, langsung saya menggugat eh salah, maksudnya menggugat kantor dengan memberikan surat cinta bahwa saya mengundurkan diri, alasannya klasik, ingin pindah ke kantor lain dengan gaji yang lebih baik. Padahal saya ingin mempunyai perusahaan dan kerajaan saya sendiri hehehe…

Sumber : Google

Gak enak kan disuruh-suruh bos? Dimarah-marahi bos terus?


Keputusan saya berbisnis banyak dicemooh orang-orang, tidak terkecuali orangtua dan teman-teman kantor saya terdahulu. Sempat bersiteggang dengan orangtua juga. Tapi namanya saya sebagai istri ya ikut saja apa kata suami. Suami saya mendukung 100% untuk saya menjadi seorang entreprenur. Alhamdulilah 🙂 Lalu setelah saya bergabung di berbagai komunitas wirausaha, saya makin memantapkan langkah dan diri saya untuk berkecimpung dalam dunia bisnis. Dan insyallah saya istiqomah menjalaninya. (Doakan ya friends!) 🙂
Kenapa memutuskan berbisnis?
Okey, tujuan saya memutuskan untuk berbisnis adalah someday seandainya nanti saya memiliki anak jika Tuhan mengizinkan insyallah, saya ingin melihat perkembangan anak-anak 100% tanpa saya meninggalkan pekerjaan saya. Lalu saya ingin menjadi istri yang sesungguhnya yaitu melayani suami saya 100%, bangun pagi membuatkan sarapan, menyiapkan pakaiannya untuk berangkat ke kantor juga memasak untuk keluarga. Dulu sih, jujur aja saya ingin sekali menjadi wanita karir. bercita-cita ingin meniti karir sampai posisi Vice Precident. Tapi karena sindiran teman saya itu membuat saya berpikir ulang dan saya memutuskan berbisnis saja 🙂
Saya berhasil mendobrak image yang ada di pikiran saya, bahwa kerja itu gak musti di kantor, seharian,  9 to 5 (nine to five), terus ditentuin lagi jam istirahatnya (kayak jaman sekolah aja,jam turun main) 🙂 Aduuh, udah gak jaman deh. Benar-benar hak kebebasan saya sepertinya “dirampas” aja gituh 🙂 Buat saya kerja itu bisa di coffee shop, cafe, bisa di rumah, mall, atau bahkan di jalan. Asal punya koneksi internet yang mumpuni dan laptop, bisnis apapun bisa dijalankan.
Asiknya ngupi sambil kerja di Cafe cihuy!

Saya tidak punya basic bisnis ilmu marketing, ilmu design, ilmu bisnis juga saya tidak punya, semua learning by doing. Tahukah saya punya apa, saya punya tekad kuat, serta ide bisnis yang ingin saya wujudkan. Kebetulan keluarga suami saya semua berada di Solo, dan juga sejak dulu saya banyak mengamati batik-batik yang ada di Tanah Abang, di mall perbelanjaan, saya paham semuanya batik printing dan menurut harganya sangatlah mahal. Karena batik printing hanyalah kain yang memiliki motif batik, yang produksinya sangat mudah berbeda dengan batik cap dan batik tulis.

Menurut saya gak worth it sebuah baju motif batik tersebut dikatakan baju batik, yang sebenarnya itu adalah pekerjaan dari mesin. Jadilah saya membuka usaha batik saya ini.  Jadi bisa dikatakan saya berbisnis dalam bidang batik ini karena semata-mata saya mempunyai misi, saya mau mengedukasi kepada orang banyak, bahwa ini lho batik yang sesungguhnya, yaitu batik cap dan batik tulis. Jadi saya berbisnis bukan semata-mata untuk mengejar materi, tapi kepada ingin memperluas passion saya sekaligus edukasi tentang dunia batik kepada masyarakat luas. 

Contoh Usaha Batik Saya
Oya, 1 modal saya yang paling besar dalam berbisnis adalah suami saya yang selalu support saya di setiap kegiatan bisnis saya (thanks dear!) 🙂
Dengan tekad kuat, alhamdulillah sekarang usaha saya sudah berjalan 1.5 tahun dan saya enjoy disini. Saya sudah menemukan passion saya disini. Hanya bermodalkan 1 buah laptop 5,5 juta (harga tahun 2008 dulu) dan 1 buah modem pulsa 50 ribu sebulan, sudah bisa menghasilkan uang. Awal saya memulai bisnis, uang yang saya gunakan berasal dari uang tabungan saya pribadi.

Usaha saya hanya mengandalkan internet. Yup! Bisnis saya berbasis online. Semua fasilitas online saya manfaatkan, mulai dari facebook, fanpage, website, blog, twitter, dan lain sebagainya. Harapan saya someday jika modal dan tekad saya sudah bulat saya ingin mewujudkan kebutuhan dan juga menjawab pertanyaan dari para pelanggan-pelanggan saya yaitu ingin membuka butik offline.
Kenapa Bisnis Online?
Awalnya saya meragukan kemampuan social media, apakah bisa saya mampu berbisnis melalui social media? Tapi telah saya buktikan sendiri hasilnya memang luar biasa ya. Mulai dari cerita mulut ke mulut, saya sebar pin BB untuk pemasaran, membangun website, bangun network, semua orderan mengalir begitu saja. Saya telah membuktikan the power of social media itu benar-benar membantu usaha saya. Hal terpenting bagi saya adalah bisa bergabung dengan komunitas yang mendukung usaha saya, karena melalui komunitaslah bisnis saya bisa berkembang, promosi dan saya mendapat banyak networking. Oleh karena itu saya membuat quotes : “Without networking, your are nothing”
Sumber : Google
Saya ingin sekali semua teman-teman, terutama untuk semua para wanita yang ada di sekeliling saya, bahkan  mungkin di seluruh jagat raya, ayoo segerakan berbisnis. Jadilah womenpreneur seperti saya. Seperti kata Aa Gym, yaitu 3M : Mulailah dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang. Sebagai awalnya kamu bisa memulai dari hobby kamu. Jadikan hobby kamu sebagai sumber income kamu. Sekaligus passion kamu. Jadikan itu sebagai bisnis kamu. Percayalah pada awalnya banyak orang yang tidak mendukung bisnis kamu. Karena buat mereka, bekerja di kantor adalah pilihan yang terbaik. Orang kantoran selalu berpikir bahwa berbisnis akan selalu rugi. Jangan pernah pikirkan hal-hal negatif seperti itu. Wujudkan ide-ide gila yang ada di kepalamu. Kenapa saya khususkan untuk para wanita? Karena menurut saya sudah sepantasnya seorang wanita itu mempunyai bisnis sendiri, selain bisa dekat dengan keluarga, sekaligus juga bisa menyalurkan bakat kita plus mengalirkan pundi-pundi rupiah lagi.
Pasti saat ini di dalam benak kamu akan melontarkan pertanyaan :

‘Mau berbisnis  apa yah?
Pertanyaan klasik seperti itu cuma kamu yang punya jawabannya friends! Temukan passion itu dari diri kamu sendiri. Jangan tanya saya, jangan tanya orangtuamu, temanmu, tapi tanyakan ke diri sendiri. Sudahkah kamu menemukan passionmu untuk menjadikan bisnismu? Sudahkah mantapkah kamu untuk berbisnis?

Untuk memulai bisnis, gampang-gampang susah, kenapa ? karena pada dasarnya orang yang mau memulai bisnis bingung akan bisnis yang akan dimulainya, sehingga banyak pertanyaan yang dilontarkan pada diri sendiri, mungkin kamu pernah melontarkan 5 pertanyaan dibawah sebelum memulai bisnis :

1. Bisnis apa yang cocok untuk saya ?

2. Modalnya darimana yah ?
3. Laku gak yah saya jualan ?
4. Balik modal apa gak yah ?
5. Kapan saya untungnya ?

Berikut kira-kira gambaran saya dari 5 pertanyaan diatas :

1. Bisnis apa yang cocok untuk saya ? Cobalah memulai dari hobi, tanyakan kepada diri anda, apa hobi anda, apakah anda suka membaca buku? jika iya, mungkin berjualan buku 2nd via internet, atau menjadi reviewer buku cocok buat anda.

2. Modalnya darimana yah ? Mungkin pertanyaan ini yang paling sering dilontarkan oleh orang-orang, “Saya gak punya uang banyak”, modal tidak harus banyak loh, banyak orang-orang yang sukses sekarang dimulai dari modal mulai dari 500rb, masak sih jaman sekarang gak punya uang 500rb padahal handphone sudah Smartphone (Blackberry, Iphone) ? cobalah untuk menyisihkan sebagian uang anda mulai sekarang, jika sulit mulailah dari 100rb/bulan, tidak sulit kan ?

3. Laku gak yah saya jualan ? Jangan pernah berharap untung, apalagi untung besar dari bisnis pertama anda, karena biasanya butuh waktu mulai dari marketing sampai terjadi penjualan.

4. Balik modal apa gak yah ? wah baru memulai bisnis sudah memikirkan balik modal 🙂 kalau bisa malah awal-awal memulai usaha, teman-teman rugi terlebih dahulu dan bisa belajar dari kesalahan, sehingga usaha bisa bertahan, dan memperbaiki kesalahan, sehingga bisnis bisa mengenal luar dan dalam 🙂

5. Kapan saya untungnya ? Awalnya mungkin tidak banyak teman-teman yang mendapatkan untung waktu memulai usaha, tapi dengan berjalannya waktu, dan konsisten plus kerja keras, akan berbuah hasil yang manis 🙂

Untuk memulai usaha susah ya mba Oline ?  ada tips-nya gak ?

Untuk memulai usaha teman-teman bisa mulai dari hobi. Kok hobi? karena hobi adalah hal yang pasti disukai dan dikuasai. Banyak usaha yang berhasil dari hobi, karena mau untung mau rugi, biasanya orang tidak keberatan, jadi mulailah jualan dari hobi anda. Soal permodalan, banyak hal yang bisa anda lakukan, jika berawal dari hobi, pastinya anda sudah memiliki dana cadangan dong 🙂 namun saran saya, modal yang anda keluarkan tidak lebih dari 20% pendapatan anda, kecuali anda masih tinggal dirumah orang tua dan belum menikah 🙂 dan yang terpenting adalah hati anda, siapkah anda untuk berbisnis? tanyakan pada diri anda, apakah anda siap untuk sibuk saat waktu senggang anda atau saat weekend, karena biasanya bisnis untuk pemula, dikerjakan diluar waktu kantor atau saat anda tidak sibuk (selesai mengurus anak dan suami). Dan yang terpenting ada pepatah “Bergaul dengan orang jualan parfum, kita akan ikut wangi”, maka bergabunglah dengan komunitas yang berhubungan dengan bisnis anda, darimana dapatnya? bisa mulai search di Google ataupun YahooGroups/GoogleGroups/Facebook Groups, jangan takut untuk bertanya kepada para senior yang sudah berpengalaman.

Menarik yah berbisnis ? 🙂 sebagai mompreneur kita dituntut harus kreatif, mulai dari pemanfaatan waktu, modal usaha sampai membangun networking, dan jangan lupa untuk berdoa 🙂

Dan pada akhirnya teman-teman saya yang awalnya mencibir saya, sekarang bisa berkata
Aku mau dong berguru sama kamu, tolong ajarkan saya bagaimana cara berbisnis ya…
Dan aku menanggapinya hanya dengan senyuman bangga 🙂

7 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *