elc40th.jpg

Transformasi 40 Tahun ELC Mencerdaskan Anak

Happy 40th Birthday Celebrations ELC 🙂 – Doc: Pribadi

Buat yang sudah berkeluarga dan punya anak, pernah dong membelikan mainan untuk anak anda? Saya yakin 99% anda pasti pernah membelikan mainan. Saat mainan diberikan kepada anak anda, pastinya anak anda senang dan happy waktu memegang mainan itu, namun apakah anda tahu mainan itu tepat atau tidak, bahkan terkadang kita harus tanyakan, aman atau tidak mainan itu.

Saya masih ingat betul mainan pertama yang saya berikan untuk baby Narend saat berusia 3 bulan adalah Teether yang saya dapatkan dalam goodie bag waktu saya menghadiri seminar sehari yang diadakan oleh Mothercare di Eka Hospital BSD, waktu itu membahas tentang Breastfeeding dan cara memilih mainan yang tepat untuk baby. Waktu itu saya belum berfikir untuk memberikan mainan kepada baby Narend, karena buat saya semua mainan itu sama, “kotor” dan “berbahaya”, contohnya : mainan yang pinggirannya masih tajam, cat dengan bahan kimia berbahaya, kayu yang bisa terkupas sampai aksesoris kecil yang bisa terlepas seperti mata boneka atau kancing.

Waktu saya datang ke seminar itu, tidak hanya saya mendapatkan “pencerahan” bahwa sejak dini baby harus diberikan mainan agar merangsang motoriknya, namun juga diberitahukan mengenai amannya mainan dari ELC serta cara memilih mainan yang tepat sesuai dengan umur baby kita loh. Jujur saja, saya belum mengenal ELC bahkan saat seminar Mothercare itu, baru pertama kali mendengar kata ELC, alasannya simple aja, karena baru kali ini saya memiliki seorang putra, jadi belum pernah beli mainan edukatif 🙂

Setelah mendengarkan penjelasan selama 1 jam tentang bagaimana memilih mainan yang tepat untuk baby, saya mengambil kesimpulan bahwa mainan harus memiliki 4 faktor penting yaitu Play Value, Safety, Quality dan Value For Money. Mommies penasaran? Yuk kita bahas satu persatu

Play Value (Nilai Bermain)

Pernah gak mommies membelikan mainan, trus babynya gak mau main? Kalau saya sih pernah, udah harga mainannya mahal, eh waktu dikasih ke baby Narend malah di cuekin 🙁 setelah saya selidiki, ternyata mainan yang kita berikan harus kita jelaskan atau contohkan ke baby (dengan kata lain, kita ikut main bersama bayi). Jadi mainan harus memiliki fungsi, mendorong anak untuk bermain dan belajar.

Safety (Nilai Keamanan)

Saya dan suami tempo hari datang ke pasang gembrong, you know nah mom (pusat mainan terbesar di Jakarta), alasannya simple, nyari mainan dengan harga terjangkau buat baby Narend. Waktu disana memang betul harga mainannya murah-murah, kalau di toko mainan terkenal harganya diatas 100rb, disini bisa dibawah 50rb untuk mainan yang fungsinya sama. Waktu saya cek, ternyata hampir semua mainan yang dijual di pasar gembrong finishingnya tidak bagus loh, seperti : ujung mainan yang masih tajam, kualitas plastik yang tidak bagus, banyak bagian kecil yang bisa terlepas dan sepertinya jika terjatuh bisa langsung rusak, nah yang terpenting ada beberapa part yang terbuat dari besi, padahal besi kan bisa berkarat dan berbahaya jika di gigit oleh bayi.




Terus gimana caranya agar kita tahu kalau mainan itu lolos uji keamanan? ternyata di Eropa ada standar keamanan untuk mainan loh, dimana mencakup semua standar keamanan seperti fisik, mekanik, seberapa mudah terbakar, peringatan usia, bahan kimia yang dipakai, petunjuk penggunaan sampai berat mainan.

Jadi saat mommies membelikan mainan untuk bayi, perhatikan simbol-simbol yang ada pada kemasan dan pastikan sesuai dengan kebutuhan bayi anda.

Quality (Kualitas)

Kembali ke pasar gembrong, alasan kenapa mainan disana murah yah karena menggunakan material murah dengan kualitas rendah. Jadi kalau mommies membeli mainan yang harganya mahal, pasti material bahan yang digunakan adalah kualitas terbaik dan pastinya materi yang digunakan hanya dari 3 bahan, yaitu plastik, kain dan kayu (tidak ada unsur besi).

Value For Money (Harga yang pantas)

Dari 3 faktor diatas, pastinya ada kompensasi yang harus dibayarkan oleh konsumen seperti kita moms, yaitu harga yang sesuai, ada istilahnya kan “Ada Harga Ada Barang”, kalau mainan yang kita beli mahal, kompensasi yang kita terima ya mainan yang sesuai, menarik untuk dimainkan serta aman untuk bayi 🙂


Wah menarik juga menjelasan dari Tim Mothercare dan ELC, saya jadi penasaran tentang ELC dan berusaha untuk mencarinya di Google.

ELC Indonesia di Google – Doc: Pribadi

Dari beberapa sumber yang aku dapatkan di Google, berikut rangkuman yang saya buat, mulai dari ELC berdiri sampai konsistensinya di Indonesia.

Sejarah ELC

Dari tadi saya ngomong ELC terus ya moms 🙂 mungkin ada yang belum tahu, ELC itu singkatan dari Early Learning Centre, berdiri pada tahun 1974 oleh John Beale dan istrinya, yang tujuan awalnya sangat simple, yaitu memberikan mainan untuk anaknya, mainan yang menarik untuk dimainkan serta membantu perkembangan motorik anak.

ELC pertama kali berdiri 🙂 – Doc: Pribadi

Awal berdiri, ELC itu masih berupa perpustakaan untuk anak-anak loh, dan disana memberikan konseling untuk para orangtua serta menjual mainan edukatif yang bisa dipegang langsung oleh anak-anak.

Tahun 1980, ELC mulai menerbitkan katalog – Doc: Pribadi

Tags: No tags

2 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *