Caroline%2BAdenan%2B-%2BPhilips%2B03.JPG

Si Pintar yang Mengerti Kebutuhan Ibu Rumah Tangga

Hobby saya kalau di rumah itu memasak. Classic sih, tapi memasak itu bisa menghilangkan stress dan kepenatan seharian bekerja. Siapa bilang ibu rumah tangga itu gak sibuk? Pastinya lebih sibuk mengalahkan porsi suami dan orang kantoran. Pekerjaan ibu rumah tangga itu harus standby 24 jam tanpa istirahat. Itulah kenapa memasak adalah cara saya untuk bisa menyalurkan hobby sekaligus saya bisa terus berkreasi. Apalagi sejak saya sibuk dengan persiapan MPASI. Segala macam menu MPASI saya coba, mulai dari yang mudah sampai yang susah sekalipun.
Ohya, saya termasuk orang yang fakir waktu, alias ibu-ibu rumah tangga yang cuma punya waktu limited. For being a full time mommy, as an entrepreneur, and as a blogger. Saat membaca Blogger, mungkin kamu akan bertanya “Emangnya blogger bikin menyita waktu ya? Ibu rumah tangga kan punya banyak waktu luangnya?” Kalau itu yang ada pikiran kamu, SALAH BESAR cuy. Semua punya porsi masing-masing. Menulis juga butuh ketekunan dan konsistensi. Yang pastinya butuh yang namanya “waktu“.  That’s it.
Memasak untuk suami
Demi menerapkan pola hidup sehat dan yang terpenting yaitu hemat (catet, Hemat, bukan Irit loh), maka saya selalu memasak setiap hari. Walaupun menunya kadang-kadang sederhana, tapi saya selalu mengusahakan untuk memasak, “Kenapa?” Supaya suami saya gak jajan dikantor, dan bisa makan masakan saya setiap hari dikantor, baik itu makan siang atau makan malam. “Loh kok makan malam?” Well begini ceritanya, dia itu kerjanya shift-shiftan atau jadwal yang tidak menentu. Kadang-kadang minggu ini masuk pagi, kadang minggu depan masuk siang. Nah dikantornya itu pas malam kalau makan makanan warteg, dijamin 100% makanannya sudah gak fresh, kasihan suamiku, gizinya gak ada, cuma dapet kenyang aja. Itulah alasan saya selalu membawakan dia makan siang atau makan malam setiap hari.

Menurut penelitian, bahwa orang yang memasak dan makan makanan rumah minimal 5 kali seminggu memiliki kemungkinan 47% lebih besar dapat berumur panjang. Hmm… wah insyallah suami dan anak saya berumur panjang, amin 🙂


Manfaat memasak sendiri dirumah


Banyak yang bilang, masak sendiri di rumah itu repot, mulai dari membeli bahan-bahan, menyiapkan untuk mulai memasak, dan apalagi kalau rasanya tidak sesuai. Coba deh buang jauh-jauh pikiran itu, memasak sendiri dirumah memiliki banyak manfaat, mau tahu?


1. Jaminan bersih dan sehat. Segala sesuatu yang dimasak sendiri dari rumah sudah pasti lebih bersih dan juga lebih sehat. Sepakat?

2. Mengatur rasa. Kita bisa menakar penggunaan garam, atau jika perlu bisa menambahkan penyedap rasa.

3. Menyeimbangkan nutrisi. KIta bisa bebas membuat kreasi menu sendiri, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak dan zat lain secara seimbang. Hmm… terlebih lagi saat ini saya sedang ingin menerapkan pola makan Food Combining.

4. Hemat. Coba bandingkan makanan yang kita beli diluar dengan kita masak setiap hari. Saya pernah membuat survey kecil-kecilan, selama 1 minggu. Komparasi antara saya beli makan diluar (minimal warteg), dengan saya memasak sendiri di rumah. Hasil perbandingannya bisa 1: 10. 

Pola masak ala Oline
Setiap orang punya kebiasaan yang berbeda-beda, nah buat orang yang suka masak seperti saya, saya menyebutnya pola masak harian, dengan ritme seperti ini 

Menu Sarapan Pagi, setelah sholat shubuh, saya selalu menyiapkan sarapan pagi untuk saya dan suami. Kalau menunya Nasi Goreng, biasanya saya selalu memanfaatkan nasi sisa semalam untuk membuat menu Nasi Goreng Ayam atau Sosis atau Seafood tergantung persediaan makanan, nah karena sekarang Narend sudah bisa makan nasi, saya sudah mulai memberikan nasi goreng ke Narend. “Kalau nasinya habis?” Yah simple, masak nasi baru. Setelah selesai menu pagi, saya lanjutkan dengan menu untuk bekal siang. 
Menu Makan Siang, sebagai tips, biasanya kalau suami saya masuk pagi, untuk bahan-bahannya sudah saya siapkan dari semalam dan untuk menghemat waktu, biasanya untuk makan siang, saya membuat 2 menu sekaligus (1 macam lauk dan 1 macam sayur). Ohya, menu makan siang selain saya buat untuk makan siang, sekaligus juga Menu Makan Malam saya dan suami. Jadi porsinya agak banyak.

Selesai dengan menu makanan siang, lanjut dengan menu MPASI Narend. Disini saya buat 1 menu saja. Biasanya saya buat kalau enggak nugget ayam, perkedel jagung keju, atau apapun yang bisa pendamping makan nasi. 
Tips Memasak Sehat ala Oline


Hampir semua orang bisa memasak, terlepas rasanya enak atau tidak loh, namun ternyata memasak saja tidak cukup, ada hal penting yang harus kita perhatikan yaitu kesehatan. Nah dibawah ini tips memasak sehat ala Oline :
1. Selalu membiasakan menyiapkan bahan-bahan masakan 1 hari sebelumnya (jika hanya mempunyai sedikit waktu). Agar pada saat yang dibutuhkan bisa memasak dengan cepat, efisien dan hasilnya seperti yang diharapkan.

Seperti yang dikatakan oleh Chef Yuda waktu Ramadhan Cooking Challenge lalu, bahwa jika kita ingin memasak, perlu adanya 3 P. yaitu Planning (perencanaan), Preparation (persiapan), dan Process (proses). See that? Bahwa sebelum mulai memasak perlu adanya persiapan yang matang terlebih dahulu. Supaya hasil akhirnya tidak gagal 🙂
Tehnik 3P ini sering saya pakai, khususnya untuk menu makanan yang (menurut saya berat), seperti rendang, nasi kuning, nasi bogana, gudeg, dan sebagainya.

2. Sebelum diolah, biasakan selalu mencuci bahan-bahan sayuran terlebih dahulu dengan air bersih yang mengalir. Biasanya kalau saya, setelah dicuci dengan air tanah, saya selalu membilaskan dengan air yang biasa kita minum.

3. Selalu membiasakan mencuci tangan sebelum memasak.

Resep Makanan : Cara Membuat Nasi Briyani

Saya juga punya resep andalan nih. Namanya Nasi Briyani. Membuat Nasi Briyani ini menjadi semakin mudah dengan adanya Pressure Cooker Philips. “Kenapa harus Pressure Cooker Philips?”, Well, karena Pressure Cooker Philips membuat masakan yang sulit menjadi mudah. Cocok banget untuk pemula. Karena Pressure Cooker ini bisa untuk menumis, memasak, presto ataupun memasak nasi. Semua jadi all in 1.

Pressure Cooker Philips – Doc : Pribadi

Bahan-bahan :


250 hr daging kambing, potong dadu 3 cm
1 1/2 sdm minyak, untuk menumis
1 1/2 gelas air
1 gelas beras brasmati, cuci tiriskan
12,5 gr daun ketumbar
12,5 gr daun mint
1 buah tomat, cincang kasar
1 sdm yoghurt kental
25 gr bawang boombay, iris tipis dan goreng hingga layu
2 sdm bawang merah goreng
Garam dan merica secukupnya

Bumbu Halus :

25 gr cabai hijau keriting (sesuai selera)
3 siung bawang putih
1 sdt kapulaga hijau
1 sdm bubuk garam masala
1 sdt jintan
minyak secukupnya

Cara Memasak :

1. Blender bumbu halus dengan hand blender
2. Nyalakan fungsi BAKE dalam pressure cooker. Beri sedikit minyak, tumis bawang boombay dan bumbu halus hingga harum dan minyaknya keluar. Masukkan daging dan tumis sebentar.
3. Tambahkan potongan tomat, yoghurt, 1/2 porsi daun mint, 1/2 porsi daun ketumbar,bawang goreng, garam dan merica. Aduk rata.
4. Masukkan beras brasmati dan air, aduk rata. Masak dalam pressure cooker dengan menekan fungsi otomatis RICE, masak 15 menit, keluarkan tekanan dan buka pressure cooker lalu sisihkan.
5. Taburi kembali dengan sisa daun ketumbar dan daun mint.

Tips : Buat yang tidak menyukai kambing, bisa diganti dengan menu ayam atau daging sapi.

Untuk menghemat waktu saya selalu siap sedia bumbu halus di kulkas. Untuk bumbunya sendiri saya pisahkan lagi per kategori. Bumbu putih, bumbu kuning dan bumbu dasar. Lalu saya masukkan per wadah di kulkas. Jangan lupa diberi label dan tanggal untuk masing-masing. So, anytime saya butuh masak yang membutuhkan bumbu instan, tinggal ambil dari kulkas deh.
Masakan Indonesia itu for basically pasti akan selalu menggunakan bumbu halus (giling). Apapun jenis makanannya. Mau tumisan, mau gulai, mau apapun. Pasti bahan dasarnya adalah bawang merah dan bawang putih. 
Untuk menghemat waktu, pastinya saya membutuhkan peralatan masak yang serba cepat. Beruntung saya menghadiri acara Ramadhan Cooking Challenge bersama Philips Selasa 16 Juni 2015 lalu. Alhamdulillah saya dan team menang sebagai juara 2 lomba memasak. Yeay! Dan seluruh pemenang mendapatkan 1 buah hand blender Philips.

Me and my team, 2nd winners 🙂 – Doc: Pribadi
Ini nih Hadiah Juara 2 Philips Cooking Competition, mau? 🙂  – Doc: Pribadi
Unboxing Hand Blender Philips, lengkap ya boo… – Doc: Pribadi

Langsung deh sampai rumah saya coba. Kebetulan juga saya masih perlu hand blender untuk membuat MPASI Narend. Sebenarnya sih juga saya sudah punya hand blender. Tapi masih yang manual.

Test Run Dibandingkan Produk Lain

Sebelum mendapatkan Hand Blender Philips sebenarnya saya juga memiliki Hand Blender, jadi punya keinginan membandingkan 2 hand blender dengan 2 merk yang berbeda. 1 adalah merk lain, dan 1 lagi hand blender Philips.

Komparasi Hand Blender merek lain dan merek Philips – Doc: Pribadi

Bahan yang saya jadikan percobaan adalah bawang merah. Setelah diblender bersamaan, hasilnya menunjukkan perbedaan seperti ini.

Oya, tes komparasinya adalah menggiling bawang merah yang sudah di kupas, lalu di grind dengan metode turbo selama 5 detik, untuk gambar yang kiri hand blender merek lain, potongan cabenya masih terlihat, malah lebih seperti chopper dibandingkan dengan hand blender, sedangkan gambar yang kanan di blender menggunakan hand blender Philips, bawang terlihat lebih halus. Buat kamu yang mau melihat video komparasinya, silahkan dilihat video dibawah.

Kenapa harus Hand Blender Philips?

Sebenarnya ada banyak hand blender lain, selain hand blender Philips, namun saya pribadi merekomendasikan hand blender philips, terutama produk-produk philips, karena :

1. Hand blender Philips bisa menghancurkan bumbu sampai halus.
2. Tersedia dalam 2 jenis wadah (volume sedang dan juga volume besar)

3. Tidak Mengotori Baju. Hand Blender philips saat menggiling bumbu ada tutupnya seperti ini. Jadi bumbu yang digiling tidak tumpah kemana-mana, saya sudah pengalaman menggunakan produk lain, saat blending, terkadang airnya keluar/tumpah.

4. Mudah dilepas maupun dipasang kembali. Produk lain, ada yang susah untuk membukanya, alasannya karena bahannya dari plastik, jadi kawatir rusak.

5. Ada pilihan turbo, jika kita ingin hasil yang lebih cepat. Dan lebih halus. Produk lain ada juga tombol turbonya, namun philips untuk turbonya ada tingkatan kecepatan.

5. Untuk choopernya seperti ini, bisa dilepas pasang. Jadi memudahkan saat pencucian. Penting banget nih, buat yang punya asisten rumah tangga di rumah. Terkadang jika mereka yang tidak tahu, khusus yang hand blender jadi satu dengan listrik, mereka langsung mencuci 1 paket dengan kabel listriknya. Wah bisa berabe kan tuh? Bisa koslet deh.

Tips : Ohya, hati-hati untuk chopper ini, usahakan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Karena bagian ujungnya terdapat mata pisau yang sangat tajam.

Wah kalau kayak gini ditaruh sembarangan, bisa-bisa dikira mainan ini sama Narend 🙂

Untuk penyimpanan jika kita sudah tidak menggunakannya lagi, ada mata pelindung yang terbuat dari plastik jadi lebih save terutama bagi yang punya anak kecil seperti saya.

Saya seneng banget sekarang saya sudah punya Hand Blender Philips ini. Pekerjaan yang sebelumnya saya anggap sulit, sekarang menjadi sangat mudah, hanya dalam hitungan menit saja. Mau blender bumbu dalam jumlah banyak? Atau mau bikin rendang? Opor ayam? Ayam bakar bumbu rujak? Ahhh saya siaaap dong. Siap banget menyambut lebaran nanti 🙂

Sampai bertemu dengan resep saya berikutnya ya 🙂

Untuk rangkaian Product Philips bisa dilihat di :

Philips Product Site philips.to/FoodPreparation
Facebook Philips Home Living https://www.facebook.com/PhilipsHomeLivingID
Twitter @Philips_ID https://twitter.com/Philips_ID

Salam,

9 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *