Oline%2B-%2BNarend%2B-%2BEko%2Bdi%2Bkebun%2Bbinatang.JPG

Wujudkan Pernikahan Impianmu di Bridestory

Alhamdulillah di bulan Oktober 2015 nanti kami akan memasuki tahun pernikahan ke-7 tahun. Waah gak kerasa banget kami sudah melewati fase pertama pernikahan, 5 tahun pertama. Kata orang sih gelombang ujian pertama itu di fase 5 tahun pertama 🙂 Semoga kami selalu langgeng sampai maut memisahkan kami, amiin.
Kemarin lagi beres-beres rumah, ketemu bon booking sewa gedung yang gagal kami sewa. Senilai 1 juta rupiah untuk DP gedung. Hihi.. masih ada ya? Iya, saya termasuk orang yang awet nyimpen-nyimpen barang 🙂 
Baru minggu lalu suami saya cerita, teman di kantornya lagi pusing nyari gedung buat pernikahan. Dan nanya soal budgetnya berapa. Dan berapa budget yang harus dipersiapkan. Karena hari H nya tinggal beberapa bulan lagi. Ahh, kamipun dulu gitu. Lamaran bulan Februari 2008, nikah bulan Oktober 2008. Kejar tayang deh tuh persiapannya 😀
Eh iya, sekarang biaya nikah itu udah mahal banget ya? Pantesan teman kantor suami bingung banget nyari gedung. Hmm.. Dulu kami menikah di Gedung Pewayangan TMII. Untuk harga sewa gedung saat itu adalah 5,5 juta rupiah. Murah ya? Ya termasuk mahallaah, di jamannya. Waktu tahun 2008 itu harga sewa Gedung Antam adalah 7 juta rupiah. So, saya memilih di Gedung Pewayangan TMII aja, karena atas dasar pertimbangan ‘lokasi’.

Bugdet Pernikahan
Saya kenal dekat dengan suami itu tahun 2007. Kami pacaran gak lama-lama, cuma 1 tahun. Dan itupun langsung proses lamaran dan nikah. Nikah tuh gak perlu lama-lama, karena umur juga udah gak mendukung 🙂 Dan kebetulan suami adalah teman SMA saya sendiri. Jadi ya lamarannya 80% alamat di approve oleh mama saya 🙂
Saat itu saya dan suami masih sama-sama bekerja. Saya ingat betul gaji kami gak besar saat itu. Dulu saya bekerja sebagai Customer Service. Gajinya ya ampun, pas-pasan! Pas akhir bulan, selalu makan nasi kucing, yang budgetnya maksimal 12ribu berdua sekali makan. Pas gak ada uang buat ke mol, lirik casu *calon suami* qeqeqe… 
Tapi walaupun begitu, harga-harga kebutuhan dan barang-barang belum mahal seperti sekarang. Jadi kami masih bisa saving per bulan. Mau tau gaji saya waktu 2008 itu? 1.7 juta rupiah saja. Kecil? Ya alhamdulillah cukuplah. Cukup buat jajan 😀 Per bulan saya masih bisa saving 200ribu dan kasih ke orangtua. Setiap hari masak dan bawa makanan ke kantor. Pokoknya super duper hematlah. Namanya juga mau nikah. Ya kudu hidup hematlah. 
Dulu kami menabung 1 tahun sebelumnya untuk mengumpulkan uang pernikahan. Alhamdulillah bisa lho! Dari gaji kami terkumpul 20juta rupiah. Ditambah tabungan kami 20juta. Total 40juta rupiah. 
Ngurusin Perintilan
Kemana-mana kami selalu naik motor. Sampai urusan persiapan juga kami selalu menggunakan motor. Jadi inget kami betapa capeknya kami bolak balik ke Pasar Tebet – Bekasi untuk ngurusin kartu undangan. Mulai dari memilih tokonya, memilih desain kartu undangannya, bentuk kartunya, ACC sampai final.
Lalu kami bolak balik ke Kelapa Gading – Bekasi untuk ngurusin souvenir. Semua kami persiapkan dan lakukan sendiri. Kami tidak menyewa jasa WO. Duh, budget darimana kami? Lha wong gaji aja pas-pasan? Kami sih pernah ditawari oleh teman, kenapa gak pakai jasa WO aja? Paling gak jasa WO sekitar 5jutaan lah? Yaaa 5 juta juga uang kalee. Berguna banget buat nambah-nambahin budget nikah 🙂
Kalau dipikir-pikir bensin, waktu dan tenaga habis terbuang ya. Padahal sebagai calon pengantin kan katanya gak boleh stress, gak boleh capek. Harusnya duduk tenang dan memikirkan yang indah-indah aja, supaya hepi terus. Kenyataannya mah 100% beda! Justru kalau mau nikah pastinya aura kita stres. Bener kan?

Salah satunya ini. Yes, souvenir

Souvenir itu bagian paling yang kelihatannya simple tapi haruslah bermakna. Iya dong, namanya juga souvenir, kalau dipilih asal-asalan, nanti jadi gak ada kenang-kenangannya seumur hidup. Kalau saya dulu souvenir pernikahannya adalah pouch hp.

Saya baru kepikiran kalau notes bisa juga dijadikan souvenir. Salah satunya Ellinorline Gift. Disini untuk souvenirnya bisa custom sesuai dengan selera dan budget. Harganya juga make sense, yaitu start from Rp. 8000 per piece  minimal order 1000 pcs. Ada banyak model-modelnya, bisa langsung stalking ke websitenya diatas. Gak cuma notes, ada goodie bags, glass jar, leather pouch, dan sebagainya. Lucu-lucu deh modelnya 🙂

One Stop Solutions
Kalau dulu saya dan suami harus dateng dulu ke pameran di JCC, ngumpulin satu-satu brosurnya, diskusi, lihat harganya satu-satu, bandingkan satu dengan yang lainnya, minta ACC ke orangtua dan mertua, then APPROVE! Itu kalo diapprove. Kalau gak suka, ya cari lagi vendor yang lain. Begitu seterusnya 🙂
Tapi sekarang mah udah jauh lebih enak. Udah banyak banget WO yang menyediakan one stop solutions. Contohnya bridestory.com. Saya tau info ini ada iklannya di facebook. Ada si sisi kiri dan di bagian tengah. Lalu pas saya masuk ke websitenya, waaa… this is one stop solutions for all the brides!

Why one stop solutions?

Bridestory merupakan sebuah online wedding marketplace terbesar di Indonesia yang membantu para calon pengantin untuk memperoleh informasi seputar wedding vendor. Untuk vendor pernikahan sudah lengkap disini. Mulai dari Catering, Make Up & Hair Do, Photography sampai ke Wedding Planning ada disini. Bukan cuma itu aja, di bridestory ternyata bukan cuma lokasinya di Jabodetabek aja. Biasanya kan kalau WO lain hanya di Jabodetabek aja ya, tapi di bridestory gak lho. Ini all cities and all countries. Whoo jadi mupeng kalau lihat ada vendor photography di Bali. Iyaaa, cita-cita kami emang pengen banget nikah di Bali, kayak Glenn Fredly gitu, kayak artis-artis. Tapi ya balik-balik lagi, gak ada budget yang mencukupi qeqeqe….
Jadi, buat teman-teman yang dalam waktu dekat ini sedang merencanakan pernikahan, coba bisa menggunakan bridestory deh. Disini juga ada beberapa reviewer dari beberapa vendor yang pernah menggunakan jasanya. Jadi kita sebagai calon pengantin lebih ‘trust’ ya.

5 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *