Dulu saya gak pernah kepikiran bahwa saya bisa mencari rizqi melalui internet. Dulu juga kuliahnya juga bukan jurusan komputer, IT, atau media creative. Lha wong dulu waktu sekolah jaman-jaman masih berseragam biru aja nilai komputer masih di bawah rata-rata teman satu sekolah. sampai-sampai mau dipanggil guru les komputer tambahan ke rumah.
Jaman-jaman saya SMP dulu, belajar komputernya tentang DOS, LOTUS 123, yang semuanya bikin saya pusing dan maunya selalu ijin sakit setiap pelajaran itu. Abisnya benci banget sama komputer. Susah! 🙂 Saat memasuki masa SMA, ternyata saya masih belum tertarik dengan ilmu komputer, karena pelajarannya gak jauh beda ternyata sama di SMP. Yaitu WP dan LOTUS.
Yang angkatan 80s pastinya masih inget ginian 🙂 |
Tahun 1998 saya kuliah. Alhamdulillah saya diterima melalui jalur SPMB (Dulu namanya SPMB) di salah satu Universitas Negeri di Jakarta, jurusan Pendidikan Biologi. Sebelum diterima di Universitas Negeri, saya sudah persiapan daftar di Universitas Swasta, tapi masih seputar jurusan IPA, waktu itu saya mendaftar untuk jurusan Kimia. Karena dulu saya bercita-cita ingin jadi apoteker 🙂 Jujur aja saya waktu tahu diterima di jurusan itu, saya sempat ogah-ogahan kuliahnya. Karena jurusan Biologi ini ternyata membosankan! Huh, penuh dengan nama-nama kimia dari hewan, tumbuhan, belajar anatomi dan fisiologi dari manusia, dan segala macam yang berhubungan dengan mahluk hidup.
Tahun 1999 dulu jaman saya kuliah, ternyata sudah mulai booming sama yang namanya Yahoo Messanger. Dulu Yahoo, Bing itu ngehitss banget. Jadilah saya dan teman-teman berbondong-bondong untuk bikin akun disana. Akhirnya munculah yang namanya Mirc32. Tahu kan itu apa? Itu loh, aplikasi yang kekinian banget di jamannya untuk chatting. Tapi semua based on text. Saya sempat punya beberapa akun tuh disana, cuma demi untuk chatting sama orang. Dulu itu, Mirc32 ini saya manfaatkan untuk cari jodoh lho, lol. Eh serius! Karena waktu saya kuliah, saya punya target bahwa saya harus punya pacar, haha. Dan saya pengen banget punya pacar orang bule dan yang pasti bukan orang Indonesia.
Contoh MIRC32 (source : Google) |
Jadilah setiap pulang kampus, saya pasti mampir ke warnet dulu, cuma untuk chatting disana. Ganti-gantian deh tuh, Mirc dan Yahoo Messanger. Saking asyiknya, kadang-kadang saya sampai lupa waktu ternyata saya sudah 3 jam disana 🙂 Dulu warnet masih agak mahal Rp 4000 per jamnya. Kalau lebih dari 2 jam, suka diberikan diskon, plus karena udah langganan juga, karena hampir tiap hari mainannya ke warnet. Tapi ngaku ke mama pulang telat gara-gara ngerjain tugas dulu hahaa. (Maafkan aku ma!)
Nah, seiring perkembangan waktu, gara-gara saya sering chatting dan berlama-lama di warnet itu, membuat saya jatuh cinta terhadap internet. Jadi, segala tugas yang diberikan oleh dosen, saya pasti mencarinya melalui internet. Dulu kan belum ada gadget atau laptop, di rumah cuma punyanya desktop model lama yang gede banget (model rental), jadi kalau butuh akses internet kudu ke warnet.
Akhirnya tiba juga saya skripsi, setelah 5 tahun saya kuliah (finally). Karena kecintaan saya terhadap dunia internet dan saya kuliah di Biologi, akhirnya saya mengambil judul ‘Pengaruh Internet Terhadap Mata Pelajaran Biologi’ (Kira-kira seperti itu judulnya, saya sudah lupa-lupa ingat). Alhamdulillah saya lulus (pas-pasan), dengan nilai B (cukuplah), yang penting saya lulus, haha. Dan menyenangkan hati orangtua, Titik.
Selesai kuliah, mama saya ngotot banget kepengen anaknya ini jadi guru, karena kuliah di Pendidikan Biologi memang sewajarnya mengajar. Karena tuntutan orangtua, akhirnya saya mencoba untuk mengajar. Sebetulnya saya sudah mengawali karir saya menjadi seorang guru di tahun 2001, saat saya masih kuliah di semester 3. Berlanjut sampai selesai kuliah. Total pengalaman mengajar bimbel saya sudah 10 tahun. Tapi saya tidak punya keinginan sama sekali mengajar dan menjadi guru di sekolah.
Setelah 10 tahun, ternyata saya mengalami kejenuhan. Saya mulai apply pekerjaan kantoran. Alhamdulillah saya diterima di salah satu perusahaan telekomunikasi di Jakarta. Dan saat itu posisi saya persis banget seperti yang saya idam-idamkan.
Tahun berganti tahun, posisi berganti posisi, 1 kantor ke kantor lain, ternyata saya tidak cocok untuk bekerja di kantoran. Tahun 2009 saya officially resign dari dunia perkantoran dan memilih untuk berwiraswasta. Kamu tahu gara-gara apa saya resign dari kantor? Internet! haha.. Iya, saat saya bekerja di kantor, saya sudah nyambi yang namanya jualan baju online. Tahun 2009 facebook dulu booming banget. Akhirnya saya punya account disana, dan mulai berjualan baju disana. Again, mama saya ngomel-ngomel lagi, karena ijazah pendidikan S1 yang saya perjuangkan selama 5 tahun sia-sia aja karena saya tidak mengajar dan juga tidak bekerja di kantoran. Malah memilih jualan online.
Hmm, tapi kali ini saya tidak menghiraukan omelan mama saya. Saya tetap dengan passion saya yaitu berjualan dan mencari nafkah melalui dunia online. Saya memilih berjualan ketimbang bekerja 9 to 5 karena saya pernah merasakan sendiri nikmatnya mendapatkan uang dari dunia online hanya dengan berjualan dan stand by di depan laptop all the time. Kalau boleh dibilang, itu passion saya banget! 🙂
Tahun berganti tahun, ternyata saya diracuni oleh seseorang untuk terjun ke dunia blogger. Officially tahun 2013 saya bergabung dan membuat blog di blogspot. Awalnya blog saya bukan yang ini, yaitu lebih kepada diary saya, hanya untuk mencatat perjalanan hidup saya. Hm ya, curcol lah ya isitilahnya. Seiring perkembangan, yang awalnya saya mempunyai 1, sekarang saya alhamdulillah sudah mempunyai 5 blog yang dimana semua berbeda kepentingan dan kategori sesuai dengan passion saya. Mulai dari pregnancy, blog seputar tumbuh kembang anak sampai blog utama saya ini yaitu tentang fashion and beauty.
Dulu mama saya ngotot banget untuk saya menjadi seorang guru, karena memang ijazah saya adalah pendidikan (seorang guru). Dan mama saya juga tetep keukeuh marekeuh untuk saya mendaftar menjadi guru di sekolah. Tapi tidak juga saya lakukan. Mama menceritakan betapa nikmatnya jika kamu menjadi seorang guru. Masuk jam 7 pagi, selesai ngajar bisa lanjut mengurus anak. Tapi ternyata passion saya bukan disitu. Dan juga ternyata setelah saya konfirmasi ke semua teman-teman saya yang menjadi guru, mereka bilang justru kebalikannya. Menjadi guru itu tidak mudah. Harus menyiapkan PR, ulangan, memeriksa rapot, memeriksa pekerjaan anak-anak muridnya, belum lagi kalau ada guru yang berhalangan masuk, terpaksa harus rela menggantikan jadi guru piket, lalu pulang sekolah sampai rumah bisa jam 4 atau 5 sore, tergantung dari selesai jam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) jam tambahan di sekolahnya. Naah, ribet kan? 🙂
Sampai sekarang mama masih menganggap menjadi guru adalah pekerjaan yang paling nikmat dan menyenangkan. Sempat saya jelaskan juga bahwa sekarang saya sudah menjadi womanpreneur dan juga seorang blogger. Sebenarnya menjadi seorang blogger tidak jauh berbeda dengan seorang guru kok. Hanya saja perbedaannya yang pertama, guru mengajar anak-anak, blogger memberikan informasi kepada semua orang (tidak terbatas anak-anak). Lalu kedua, guru mendapat pertanyaan, blogger mendapat feedback pertanyaan dari pembaca melalui comment dan di respons pada comment tersebut. Ketiga, guru berkomunikasi terbatas di lingkungan guru, blogger berkomunikasi di social media seperti facebook, twitter dan instagram.
Menjadi guru adalah pekerjaan mulia, namun menjadi seorang blogger juga tidak kalah mulianya. Coba saja di dunia ini tidak ada blogger atau penulis, kamu bisa tahu darimana informasi atau review tertentu yang kamu butuhkan? Saya pernah merasakan berada di kedua dunia tersebut dan dua-duanya menurut saya sama nikmatnya. Baik guru dan blogger adalah pahlawan tanpa jasa.
mirc, hahaha seru tuh chat via mirc tapi banyak yang bohong, hihih sukses yaaa mak Oline
Makin bangga deh menjadi blogger, semoga kita bisa menebarkan manfaat lewat blog sampai tua dan mati, aamiin. Tulisan ini dalam rangka lomba kah Mbak? *kepo 😀
salut punya blog banyak tapi tetap dengan konsistensinya 😀 sukses terus mbak :))
aku juga mengenal lotus dari kecil banget belajar dari bapakku
Membaca tulisan ini membuat saya bangga menjadi seorang blogger. ^^
Wah mba Oline pernah jd bu guru yaa. Saya jg pernah ngajar sbntar cuma setaunan 🙂
waaa tahun kapan ya gw pake mirc, kayaknya jaman dulu masih di brunei, hihihi..
Aku juga sama dg Kania, pernah njajal jadi guru bhs Inggris setahun. Hidup para pencicip guru hehee
Kalau udah passion mau diomelin orangtua ya tetep jalan ya, Mbak. Namanya juga pilihan hati 🙂
Sukses ya, Mbak. Tosss… kita generasi 80s 😀
aku senang jadi blogger, karena bisa cerita banyak hal dan dapat teman baruuu 😀
Enjoy being a blogger? Me, too, mba 🙂
Ternyata latar belakang perjalanan kita hampir sama. Lulus kuliah, yang seharusnya aku berbakti sebagai seorang guru karena jurusan yang diambil adalah sastra indonesia (FKIP, pada prakteknya, belum pernah sekalipun aku melamar jadi guru. Tapi Alhamdulillah ortuku enggak melarang, dan melihat bahwa passion ku di dunia online bisa memberikan karya yang bermanfaat