Akhir bulan Mei 2016 lalu saya berkesempatan hadir ke acara gathering bertemakan The Value of Prevention in Healthcare, yaitu seputar pencegahan terhadap suatu penyakit. Kebetulan penyakit yang menjadi topik pembahasan yaitu seputar Rubella and Other Vaccine Preventable Disease. Saya menjadi sedikit concern terhadap penyakit yang satu ini, karena Rubella ternyata tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tapi juga anak-anak. Kamu tau tentang Rubella?
Apa itu Rubella?
Rubella dikenal juga Campak Jerman, atau tiga hari Campak. Penyakit infeksi ini disebabkan oleh rubella virus. Sebagian orang menganggap bahwa ini adalah penyakit ringan saja, karena hanya menyerang bagian paling luar dari tubuh saja, yaitu kulit. Tanda-tanda seseorang terkena Rubella adalah ia akan mengalami ruam sekitar 2 minggu. Awalnya di sekitar wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Lalu ruam ini juga disertai dengan demam, sakit tenggorokan dan juga ia juga menjadi cepat lelah. Lalu disertai dengan pembengkakan pada kelenjar belakang telinga dan belakang kepala (kelenjar getah bening).
Penyebaran virus ini sangat cepat dan sangat mudah. Yaitu hanya melalui titik-titik udara yang berasal dari droplet si penderita batuk, sudah bisa menularkan dengan mudahnya. Bisa juga melalui berbagi makanan.
Rubella dengan campak biasa itu berbeda, rubella sedikit lebih ringan ketimbang campak, tapi hati-hati bila Rubella ini dialami oleh ibu hamil, terutama untuk yang berada di trimester pertama dan kedua, yaitu dibawah lima bulan. Bila ibu hamil terinfeksi Rubella sudah dipastikan anaknya yang lahir akan mengalami Congenital Rubella Syndrome (CRS), cacat lahir pada bayi or the worse case is keguguran. Gejala yang ditimbulkan dari Rubella Congenital adalah Katarak, Retinitis, Kebutaan, Glaukoma, Tuli, Gangguan syaraf, otak kecil, dan gangguan pembentukan pembuluh darah jantung dan paru-paru.
Gejala Orang Yang Terinfeksi Rubella
Gejala ini timbul setelah 2 sampai 3 minggu masa inkubasinya.
1. Suhu tubuh naik atau Demam sekitar 37,5 – 38,5 derajat celcius
2. Sakit kepala
3. Pilek atau Hidung tersumbat
4. Mata memerah
5. Sendi nyeri (ada beberapa wanita yang mengalami ini)
6. Setelah 3 hari ruam merah muda muncul di bagian wajah dan seluruh tubuh
7. Tidak nafsu makan
Campak hanya berlangsung 3 hari, tapi pembengkakannya terjadi sampai 1 minggu. Untuk nyeri sendi berlangsung sampai 2 minggu.
Apa Sih Penyebabnya?
1. Daging Tidak Matang
Hati-hati ya buat kamu yang suka makan makanan tidak matang. Biasanya terdapat pada makanan yang tidak dibakar atau dimasak sempurna. Karena memakan daging setengah matang membawa kemungkinan seseorang bisa tertular. Karena hewan yang terinfeksi dimasak belum matang, jadi virus yang ada pada daging masuk ke dalam tubuh manusia.
2. Transplantasi Organ
Melalui transplantasi organ juga memungkinkan seseorang terkena Rubella. Karena secara tidak langsung ada darah si penderita yang masuk ke dalam tubuh manusia.
3. Hubungan Seksual
Khususnya bila berhubungan seksual dengan seseorang yang terkena virus Rubella, bisa beresiko tertular dengan cepat. Biasanya terjadi pada orang yang suka gonta-ganti pasangan nih.
Diagnosis Virus Rubella
Cara mendiagnosis virus Rubella ini adalah dengan menggunakan sample air liur atau tes darah untuk diperiksa di laboratorium. Tes tersebut bertujuan untuk mendeteksi keberadaan antibodi Rubella. Lalu bisa dideteksi juga apakah seseorang tersebut pernah melakukan vaksinasi atau belum. Misalnya ada antibodi IgM, itu artinya kamu mengidap Rubella. Sedangkan jika terdapat antibodi IgG berarti kamu sudah pernah mengidap Rubella atau sudah menerima vaksinasi.
Tes ini juga bisa dilakukan untuk ibu hamil, dilakukan melalui tes darah. Jika ibu hamil didiagnosis mengidap Rubella, pemeriksaan lanjutannya adalah USG dan amniosentensis. Amniosentensis adalah prosedur pengambilan dan analisis sampel cairan ketuban untuk mendeteksi kelainan pada janin.
Apa yang terjadi setelah seseorang terinfeksi Virus Rubella?
Sudah pasti daya tahan tubuhnya akan menurun, sehingga mudah terkena penyakit lainnya. Bila seseorang sudah terkena virus ini harus selalu tetap jaga stamina supaya ketahanan tubuh tetap bisa dipertahankan.
1. Once lifetime
Bila kamu sudah terkena virus rubella, ke depannya kamu tidak akan lagi terinfeksi rubella. Karena antibodi dalam tubuhmu sudah kebal. Selain itu tubuh akan menghasilkan anti toksin yang khusus menetralisir pathogen virus Rubella. Sehingga saat virus rubella masuk lagi ke dalam tubuh, sudah bisa dinetralisir dengan anti toksin yang dibuat tubuh tadi. Kira-kira seperti itu penggambarannya.
2. Infeksi Telinga (Otitis Media)
Ada juga yang mengalami infeksi telinga tapi hanya beberapa kasus saja.
3. Radang Sendi
Biasanya terjadi pada wanita selama 2 minggu atau bahkan ada yang sampai 1 bulan. Biasanya nyeri sendinya terdapat di jari-jari tangan, pergelangan tangan atau lutut.
4. Radang Otak
Ada yang mengalami radang otak atau ensefalitis. Tapi hanya beberapa orang saja.
Penanganannya Bagaimana?
Rubella ini tidak membutuhkan penanganan khusus oleh tim dokter, cukup langkah-langkah sederhana saja, seperti :
1. Minum air putih untuk mencegah dehidrasi
2. Mengurangi nyeri dan demam. Bisa mengkonsumsi obat yang mengandung parasetamol atau ibuprofen untuk menurunkan panas dan meredakan nyeri pada sendi
3. Minum air hangat yang dicampur dengan madu dan lemon untuk meredakan sakit tenggorokan dan plek.
4. Beristirahat sebanyak mungkin.
Pencegahannya Seperti Apa?
Aduh, serem juga ya virus Rubella itu? Supaya saya gak terkena Rubella gimana caranya ya? Atau saya harus ngapain ya?
Langkah yang paling efektif adalah dengan vaksinasi. Terutama untuk wanita yang merencanakan menikah atau hamil. Sekitar 90 persen orang yang sudah vaksinasi ini akan terhindar dari rubella.
Tindakan preventifnya saya bagi menjadi 2 ya.
Pencegahan Secara Alami
1. Pola Hidup Sehat
2. Kurangi banyak makanan yang tidak matang, seperti konsumsi steak, sate, dan sebagainya. Jikapun ingin mengkonsumsi, pastikan daging yang digunakan adalah daging yang sehat dan bersih.
3. Kurangi berinteraksi dengan hewan yang berbulu seperti kucing, anjing, dan sebagainya. Bila pun memelihara hewan peliharaan yang berbulu di rumah, sebisa mungkin dilakukan tes kesehatan terlebih dahulu pada hewan kita. Dan usahakan setelah memegang hewan tersebut, segeralah untuk mencuci tangan.
Lalu ada juga pencegahan secara kimia, seperti :
Premarital Test
Biasanya pada sebagian orang yang ingin menikah tidak pernah terpikirkan untuk melakukan premarital test ini. Sebenarnya test ini penting dilakukan karena pada umumnya calon pasangan yang ingin menikah tidak tau keberadaan pasangannya masing-masing. Apalagi yang belum pernah melakukan medical check up sama sekali. Bisa saja orang yang terlihat sehat-sehat saja tapi ternyata ia adalah silent carrier atau pembawa penyakit infeksi dan hereditas (keturunan) yang nantinya pada saat hamil bisa mempengaruhi janin atau bayi yang dikandungnya kelak.
Premarital check up bisa dibagi lagi menjadi 3, yaitu :
1. Pemeriksaan Klinis Secara lengkap
Ini gunanya untuk mengetahui status tekanan darah pasangan dan mengetahui apakah calon pasangan mengalami obesitas atau tidak. Bila ibu hamil mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi), bisa berbahaya, karena bisa membahayakan janin, salah satunya adalah pertumbuhan si janinnya bisa terhambat. Selain itu obesitas juga bisa menghambat kesuburan.
2. Check Up Darah Secara Rutin
Yaitu cek kadar Hemoglobin (Hb), Hematokrit, Sel Darah Putih (Leukosit) dan Trombosit (pembekuan darah). Dari tes darah ini bisa diketahui juga seseorang mempunyai kolesterol tinggi atau tidak, Seperti kita tahu bahwa kolesterol tinggi bisa meningkatkan resiko jantung koroner dan stroke.
Nah pada ibu hamil yang menderita diabetes tidak terkontrol bisa mengalami gangguan pada janinnya, seperti janin yang tidak sempurna atau cacat, hipertensi, hydramnions (meningkatnya cairan ketuban), meningkatkan resiko lahirnya prematur, dan macrosomia (bayi menerima kadar glukosa tinggi dari ibu saat kehamilan hingga janin tumbuh besar).
3. Check Up Organ Reproduksi dan Kesuburan
Kalau bicara tes reproduksi pasti deh hanya kepikiran untuk wanita saja. Padahal keduanya baik calon pasangan pria dan wanitanya harus sama-sama diperiksa.
Pria
Untuk pria yang dites adalah pemeriksaan penis, skrotum, prostat, dan hormon FSH, yaitu hormon yang berperan dalam proses pembentukan sperma dan hormon testoteron.
Wanita
Untuk wanita akan dilakukan tes USG, untuk mengetahui kondisi rahim, saluran telur, indung telur. Setelah itu akan dilakukan tes HSG (Hysterosalpingogram) untuk mengetahui kondisi tuba falopii, sumbatan yang disebabkan kista, polip endometrium dan tumor fibroid. Lalu juga bisa diketahui juga apabila ada yang siklus haidnya tidak teratur atau berlebihan. Akan dilakukan test hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Lutenizing Hormone) dan Estradiol (Estrogen).
Premarital Vaccine
Ini adalah salah satu tes kesehatan yang dilakukan untuk calon pengantin dengan memberikan vaksin dan sifatnya wajib. Ada lima vaksin yang diberikan, yaitu :
1. Hepatitis B
Penyakit ini bersifat menular, yaitu melalui cairan tubuh yang terkontaminasi,
2. MMR (Mumps – Measles – Rubella)
Mumps adalah gondongan yaitu menjadi penyebab tidak suburnya si calon pasangan ini. Rubella pada saat ibu hamil juga berbahaya untuk bayi karena bayi akan mengalami katarak seumur hidupnya sejak lahir, Vaksin ini hanya diberikan satu kali sebelum menikah dan harus dalam keadaan sehat.
3. TT (Tetanus – Toxoid)
Vaksin ini sifatnya optional.
4. HPV (Human Papiloma Virus)
Adalah virus yang menyebabkan kanker serviks dan kutil pada wanita dan kutil ada pria. Disarankan diberikan vaksin HPV sebelum menikah sebanyak 3 kali suntikan (bulan 0, 1 atau 2, 6).
5. Hepatitis B
Penyakit ini bisa menular melalui cairan tubuh yang terkontaminasi, yang sering kita dengar penyakit kuning, liver sirosis dan kanker hati. Pencegahannya bisa dengan imunisasi. Tapi vaksin ini diberikan 3x setelah pemeriksaan darah HbsAg dan Anti Hbs (bulan 0, 1, 6).
Dan semua tes-tes diatas itu biasa kita kenal dengan tes TORCH. Sudah pernah dengar belum? Tes TORCH adalah tes yang dilakukan untuk : Toxoplasmosis, Other, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex.
Berbicara soal tes TORCH, saya ingat, dulu waktu saya sedang merencanakan kehamilan, saya pernah bertanya-tanya ke laboratorium soal tes TORCH ini. Saya ingin bertanya berapa biayanya dan sebagainya. Ternyata tes TORCH ini bisa dipilih, tidak harus semuanya dilakukan. Tapi memang sebaiknya semua dilakukan agar saat si wanita bila ingin hamil tidak perlu lagi ada kekhawatiran. Biayanya waktu itu sekitar 2 jutaan.
Semua vaksin diatas bisa kamu lakukan di In Harmony Health Clinics. Adalah pusat layanan kesehatan holistik yang menyediakan layanan medis, alternatif, dan juga preventif. Selain itu juga In Harmony memiliki kerjasama strategis antara berbagai institusi dan layanan kesehatan lainnya, seperti Kimia Farma Laboratories, Laboratorium Klinik Pramita, SatGas Imunisasi Dewasa, dan berbagai klinik dan prinsipal vaksinasi yang ada di Indonesia.
Waktu acara gathering lalu, saya sempat bertanya kepada dokter Christo, seperti ini percakapan saya :
Saya : Dok, saya kan ingin merencanakan kehamilan ketiga, apakah sebaiknya saya melakukan tes TORCH ya sekarang, mengingat di kehamilan pertama saya, saya tidak melakukan tes TORCH?
Dr. Christo : Sekarang dikembalikan lagi kepada ibu, ibu merasa penting atau tidak? Misalnya di rumah ibu pelihara hewan berbulu, atau pernah berinteraksi dengan orang yang sedang terinfeksi rubella, sering makanan makanan yang kurang matang, dan ibu takut kalau kehamilan kedua ini terkena TORCH, ya sarankan dites saja bu. Gak ada salahnya kok! Once in a lifetime. Satu kali tes TORCH ini bisa untuk seumur hidup. By the way, ibu pernah medical check up?
Saya : Belum pernah dok
Dr. Christo : Kenapa?
Saya : Yah, belum terpikirkan aja oleh saya untuk tes medical check up.
Dr. Christo : Apa karena ibu merasa sehat-sehat aja sekarang?
Saya : Iya, dok. Dan juga sebenarnya saya takut dok, kalau nanti setelah check up saya ternayat mengidap penyakit tertentu, saya jadi kepikiran.
Dr. Christo : Lho, justru itu! Justru lebih baik ibu mengetahuinya dari sekarang sebelum terlambat. Ibu jadi tau cara pencegahannya, dan apa yang harus dilakukan. Ingat pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati kan?
Saya : Iya dok
Dr. Christo : Nah tuh, apalagi itu, ibu gak pernah medical check up. Saya kembalikan lagi kepada ibu, ibu merasa penting atau gak.
Saya : Habis saya pernah tanya ke dokter obgyn saya, apakah saya perlu medical check up atau gak. Dokter saya bilang itu terserah aja. Gak juga gapapa.
Dr. Christo : Iya, saya juga bilang, ya dilakukan lebih baik, ya tidak dilakukan juga tidak apa-apa. Kan ibu yang bisa merasakan sendiri manfaatnya 🙂
Wah, mendengar penjelasan dokter itu, saya jadi merasa, oh iya ya, vaksin atau medical check up ini kan cuma sekali seumur hidup, Apalagi buat saya yang sedang merencanakan kehamilan anak ketiga, gak ada salahnya juga bila dilakukan tindakan pencegahan ini.
Kalau saya mau ke In Harmony Clinics, lokasinya dimana ya?
Lokasi In Harmony ada di beberapa wilayah seperti :
In Harmony Pusat, di Jl. Percetakan Negara IV B No 48 Jakarta Pusat, 10560 Seberang Penjara Salemba, Belakang Klinik 24 Jam Rawasari
In Harmony Jakarta Barat, Jl. Kamal Raya Kav. PTB, Blok U8 No. 6 – 8 Tegal Alur, Jakarta Barat
Klinik Asma dr Priyadi (klinik Ho) Semarang, di Jl. Kompol Maksum No.296 Semarang Selatan/Semarang Selatan
Klinik Kefa NTT, di Jl. Jendral Sudirman No. 12 Kel. Benpasi Kefamenanu, TTU, NTT, 85613.
Klinik Nurdin Wahid Cibinong, di Jl Dr Nurdin 22 RT 001/01, Gunung Sindur, Cibinong, 16340
dan Trinity Medika Jakarta, di Kompleks Hotel Ibis Mangga Dua Jl. Pangeran Jayakarta Blok E1 No.12 Jakarta.
Buat yang ingin tau lebih lanjut mengenai vaksinasi, info lokasi dan jam operasional dari In Harmony Clinics, bisa mengunjungi websitenya,
Source :
http://www.alodokter.com/
http://inharmonyclinic.com/
http://halosehat.com/