Dear Love
Jenis Film : Drama
Produser : Henry Meyvanny, Andry Gunawan, Dedy Syah
Sutradara : Dedy Syah
Penulis : Oka Aurora
Produksi : Andromeda Pictures, Himalaya Pictures
Cast : Dimas Aditya, Mentari De Marelle, Billy Davidson, Eza Gionino, Ikang Fawzi, Rebecca Tamarra, Karina, Hesty Damayanti, TiJe, dsb.
Waktu saya lihat trailernya di Youtube, jujur aja saya gak kepengen nonton, karena filmnya drama, aku gak gitu suka film drama, trus menye-menye gitu, film teenagers banget pokoknya, jaman-jaman pacaran. Tapi karena saya ingin melihat actingnya si Mentari De Marelle, saya jadi lumayan penasaran juga, karena terakhir film yang ia bintangi, yang saya tonton adalah film LDR.
Hari Selasa, 18 Oktober 2016 saya ikutan nobar Gala Premiere Dear Love Movie di Blitz Megaplex Grand Indonesia. Seperti biasa kalau film gala premiere itu malam hari, yaitu filmnya dimulai pukul 7 malam. Untungnya saya sudah sampai di lokasi pukul 5.30. Dan disini banyak aja artis-artis di blitz ini :))
Review Film
Saya gak mau terlalu dalam membahas tentang film ini, karena asyiknya film ini ditonton sendiri, eh gak ding, bareng suami atau pacar tepatnya :))
Jadi ceritanya ada seorang gadis bernama Rayya (yang diperankan oleh Mentari De Marelle), bersahabat sejak kecil dengan Nico (yang diperankan oleh Dimas Aditya). Nah, si Rayya ini punya kelainan yaitu penyakit jantung bawaan sejak kecil. Sejak usia 5 tahun Rayya hanya tinggal bersama ibunya. Selain ibunya, Nico adalah sahabat yang paling berarti bagi Rayya. Semua aktivitas dilakukan bersama dengan Nico. Sampai-sampai semua orang yang melihat mereka berdua, sudah bisa membaca bahwa mereka berdua sebenarnya saling menyukai, tapi tidak pernah berani saling mengungkapkan perasaannya.
Rayya juga tipe orang yang pemimpi. Semua khayalan-khayalan dan cita-citanya ia tuliskan dalam bentuk surat, termasuk pria mana saja yang Rayya sukai. Lalu surat itu ia simpan baik-baik ke dalam sebuah kotak rahasia di dalam lemari dan tidak pernah ia kirimkan. Maksud Rayya sih, biar ia saja yang memendam perasaan itu. Rayya bukan tipe yang menunjukkan perasaannya.
Nico adalah sahabat yang paling mengerti Rayya. Sampai-sampai semua pria yang hadir ke kehidupan Rayya, Nico mengetahui semuanya. Pun keduanya bekerja di kantor yang sama, Rayya sebagai fashion designer sebuah majalah, dan Nico adalah fotografer lepasan di kantor tersebut.
Semuanya berjalan mulus apa adanya, sampai suatu ketika Rayya mendapati semua pria-pria yang pernah ia tuliskan dalam surat cintanya itu, hadir satu per satu ke kehidupan Rayya. Rayya sempat bingung, kenapa semua muncul di saat bersamaan? Siapa yang mengirimkan surat itu ya? Di saat pria-pria itu hadir, justru Nico mengalami masalah, ia terkena suatu penyakit yang Rayya tidak ketahui sejak dulu. Nico memang tidak pernah cerita tentang keadaannya, karena Nico khawatir keadaannya akan menyulitkan keadaan dan perasaan dari Rayya. Lalu perlahan-lahan Nico menjauh dari kehidupan Rayya.
Sebenarnya Nico sakit apa? Dan bagaimana Rayya akhirnya bisa tahu bahwa Nico sebenarnya ada suatu penyakit? Jawabannya ada di scene terakhir.
Testimoni
Film ini cukup bagus menurut saya. Ceritanya sangat ringan, mudah ditebak jalan ceritanya. tapi overall semua mimik serta acting para pemainnya keren banget. Yang paling saya suka adalah acting dari Dimas Aditya, ia bisa keluar dari perannya suami yang lucu di teleseries ‘Saya Terima Nikahnya’, dan ia bisa sangat mendalami orang yang suka dengan sahabatnya, berusaha menjaga perasaan, tapi di sisi lain ia menahan sakit yang tidak bisa ia ceritakan kepada Rayya, sahabatnya. Tapi saya agak kurang suka dengan make up-nya Nico disini, karena saat ia sakit, kelihatan banget itu efek make up nya, harusnya jangan terlalu over seperti itu π
Terus yang kedua adalah actingnya Billy Davidson. Saya kurang tahu yah film sebelumnya dia apa, tapi ini pertama kalinya saya lihat actingnya di film ini. Dan acting Addin (perannya disini, yang menjadi pacara Rayya), sangat bagus! Ia gak seperti kayak amatiran, saya suka banget! Terus yang bikin kece kayaknya di film ini, tiap scene nya si Addin selalu berpakaian layaknya esmud muda, jas dan celana panjang. Serta mobilnya yang super car itu membuat profile Addin makin kece π
Tapi di film ini tidak diceritakan kemana ayahnya, itu yang agak sedikit membuat saya bingung.
Yang paling seru saat adegan Addin keluar dari mobil super car itu, 1 bioskop pada teriak kagum, “Whoaaaa..” gitu terus ahahaa…
Terus saya juga suka actingnya TiJe disini. Yang biasanya ngebanyol lucu, disini dia ngomel-ngomel mulu, jadi bos yang nyebelin :))
Film ini walaupun ada genre drama tapi ada kocaknya juga. Di saat sakit Nico bisa melucu juga. Itu yang saya acungi jempol perannya Dimas :))
Pokoknya film ini wajib ditonton untuk 17 tahun keatas. Dan siapkan tissue yah, film ini agak bikin meneteskan air mata juga di scene-scene terakhir. Akan tayang tanggal 20 Oktober 2016 ya.
Berikut foto-foto saat press confrence berlangsung.
Wah, aku kemarin juga datang ke premiere film ini. Kayaknya liat Mba Oline, tapi takut salah hehehe. Ternyata benar! Hihi.
margaapsari.com
Ahh di Bdg baru nanti jumat mau nobar pelem ini, hmm baiklah harus sama pasangan yaa..
Ahh kayanya bakalan kembali ke jiwa anak muda niy nontonnya maak .
owh ada adegan sedihnya juga ya film ini? baiklah..makasih reviewnya Linnn…
Tontonan yang tepat banget ya mba… Tontonan wajib pokonya… Hehehe
Aku pecinta drama, kayaknya wajib nonton nihhh
Wah, seru nich kalau nonton bareng pasangan ya
Kemarin ikutan nobarnya yang di Bandung. Ternyata Addin itu lebih keren lagi pas ketemu langsung *eh
Suka sama Billy Davidson. Selain ganteng *eeh aslinya juga ramah dan ga jaim pas ketemu.
Aku juga suka sama akting judesnya Tije. Judesnya ngangenin hehehe