Saya sadar bahwa seiring perkembangan jaman di era digital, waktu me time atau #waktubersama saya dengan anak sebagai seorang ibu semakin sediki. Semua yang terjadi dan saya lakukan semuanya serba serba digital. Berbeda ketika jaman dimana era digital belum seperti sekarang ini.
Saat sebelum Narend sekolah, saya pernah konsultasi dengan Dokter Perkembangan Anak, karena di usia 2 tahun Narend juga belum bisa berbicara, saya panik, oleh karena itu saya berkonsultasi dengan dokter. Ternyata menurut dokter, Narend harus segera disekolahkan melihat dari sisi kognitif dan motoriknya agak kurang berkembang, jadi Narend harus banyak berinteraksi dengan banyak orang. Saya bilang bahwa di rumahnya juga selalu diajak ngobrol dan main. Lalu dokter bertanya lagi, sama siapa ngobrolnya? Saya jawab, sama saya dan neneknya? Dokter bertanya lagi, lebih banyak mana porsinya, sama mamanya atau neneknya? Saya menjawab, neneknya.
Langsung saya dinasehati oleh dokter bahwa apa yang saya lakukan dalam meluangkan waktu dengan Narend selama ini salah. Seharusnya me time dengan mamanya lebih banyak ketimbang dari orang lain.
Di situ saya mulai berpikir, gimana caranya ya, saya membagi waktu, sementara saya gak punya ART, saya harus membagi waktu dan diri antara pribadi, pekerjaan saya sebagai blogger, entrepreneur, ibu rumah tangga, sementara saya juga harus lebih banyak memporsikan waktu saya untuk Narend?
Setelah Narend masuk sekolah itulah akhirnya saya merubah rencana dengan suami, bahwa sebisa mungkin weekend harus dilewatkan bersama bertiga. Apapun caranya. Dan salah satunya adalah saya sebisa mungkin mengajaknya ke lokasi outdoor. Bisa tempat wisata atau taman. Setelah dilakukan selama hampir kurang lebih 6 bulan, ternyata hasilnya itu jauh berbeda sangat signifikan dari sebelumnya. Sekarang Narend jauh lebih care terhadap sosialnya, sudah ada tanda-tanda mau berbicara, sudah bisa bernyanyi, dan sebagainya. Duh rasanya saya seneng banget!
Ohya, selain di waktu-waktu weekend, terkadang kalau saya punya waktu senggang, saya sering mengajaknya pergi berduaan saja, kita me time berduaan, lalu have fun berdua-duaan aja. Gak perlu jauh-jauh, saya ajak jalan di mall deket rumah aja dia udah happy banget. Cukup 2 jam saja me time-nya. Makan cemilan berdua, suap-suapan, pokoknya bikin diri kita dan anak kita merasa happy. Ternyata itu efektif banget. Daripada sekedar depan gadget aja, coba dilihat video persembahan Nabati Wafer ini ya:
So, intinya adalah, saya mau mengajak para moms semua untuk bisa dan rela sedikit meluangkan waktu bersama anak, paling tidak 2 jam per hari, bebas dari gadget, bebas dari apapun yang serba digital, luangkan waktu bersama anak dengan sentuhan fisik. Apa yang ia dapatkan sekarang akan menjadi tabungannya kelak, bahwa orangtuanya sangat care terhadapnya, orangtuanya sangat sayang kepadanya.
Itu aja yang mau saya share, semoga bermanfaat ya 🙂
Bebas dari gadget…kalau ibuku ke aku bisa banget. Kalau aku ke anakku? Hemm..semoga kelak bisa
aku ini mikir gimana tar lagi lahiran g ada pembantu g ada sodara atau siapa wkwkwk *mikir kerasss
Wuih keren. Self reminder buat aku. Meski di rumah, aku juga banyak ngurusin kerjaan nulis. Duh… Semoga aku juga bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak. Terutama anak-anak yang masih kecil. Tfs, Oline…
Perjuangan orangtua masa kini. Pilih gadget atau anak?
Samaaaa mbaaaakkk… Apalagi kerja jg. Semangat yaaaak!!!
Yups setuju, masa bersama anak ketika masih kecil, tak akan terulang lagi, so jadi harus dinikmati di setiap menitnya
Thanks remindernya, Mba Oline! Masih jadi PR untuk gak lirik-lirik gadget nih. Huhuhu.