DETEKSI%2B%2526%2BCEGAH%2BDIABETES.jpg

Deteksi dan Cegah Diabetes Sedini Mungkin

Sejak kecil saya sudah sering mendengar istilah Diabetes, di sekolah dulu pernah belajar tentang Diabetes, namun sebatas istilah atau pengertian, dan sudah tidak ingat lagi apa yang dipelajari waktu sekolah. Bahkan ayah sayapun dulu meninggal gara-gara penyakit gagal ginjal yang disebabkan oleh Diabetes. Katanya menurut info dan teori yang saya tahu, riwayat keluarga yang kena diabetes menjadi faktor resiko diabetes tipe 2. 
Nah beberapa bulan lalu saya mendengar kembali istilah Diabetes, bukan baca dari Internet atau dari status teman di Facebook, tapi dari suami saya sendiri. “Oh no no no, suami saya tidak kena Diabetes, tapi ayahnya kemarin cerita, ohh enggak kok, mertua saya tidak kena diabetes, tapi ….”, daripada jadi asumsi, begini ceritanya

Mertua : Ko, udah ke Puskesmas?

Suami : Belum, Puskesmas yang depan Mandala samping yang jualan Bakso ya? Emangnya ada apa pa?



Mertua : Iya betul yang samping bakso. Kemarin papa cek kesehatan gratis disana



Suami : Emangnya lagi ada acara apa pa, kok cek kesehatan bisa gratis?


Mertua : Kata petugasnya untuk memperingati Hari Kesehatan Dunia, cek kesehatan mulai dari tensi, gula darah, kolesterol dan asam urat, khusus hari Sabtu di gratiskan.

Suami : Oh gitu, mulai ngantri sampai di cek berapa lama pa?
Mertua : Sekitar 3 jam-an
Suami : Busyet lama banget pa, mending cek di Apotek aja deh pa
Mertua : Oiya, waktu tadi papa cek, papa ngobrol dengan salah satu pasien yang rumahnya di Blok C, dia katanya kena penyakit Diabetes
Suami : Diabetes itu penyakit gula ya pa?
Mertua : Iya, simplenya penyakit diabetes itu ya penyakit gula. Orang yang tadi ngobrol itu bilang kalau dia itu kakinya sering kesemutan, bawaannya buang air kecil terus dan selalu mau makan terus.

Suami : Wah serem pa, nanti eko cek gula darah di apotik dekat rumah deh.

Singkat cerita, suami saya setelah diskusi dengan mertua, akhirnya suami saya menyarankan saya untuk tes gula darah di puskesmas, karena apotik generik dekat rumah tidak bisa cek gula darah.

Langsung aja deh cuss ke Puskesmas deket rumah bareng suami dan Narend, waktu sampai di Puskesmas ambil nomor antrian dulu, untungnya untuk yang mau berobat rutin dengan yang cek kesehatan gratis beda antrian, akhirnya ngantri 21 orang yang mau cek kesehatan. And you know what, Narend bener-bener gak bisa diam, lari sana lari sini, masuk ruang dokter, ke ruang tunggu balik lagi ke ruang antrian, bolak-balik gak jelas, walah suami dan saya udah kewalahan nih ngerjar narend di puskesmas, alasannya yah karena puskesmas penuh orang, kalau gak ada orang sih gak apa-apa ini rame banget.
Suami akhirnya menyarankan untuk cek gula darah di Summarecon Mal Bekasi aja, sekalian makan siang. Sesampainya di sana parkir di lantai dasar, ternyata ada 3 apotik yaitu Guardian, Watson dan Century. Biasa nih, insting ibu-ibu nanya dulu deh harganya 🙂 untuk cek Gula Darah di Guardian 15rb, di Watson 15rb dan di Century 10rb, ya udah namanya ibu-ibu pilih yang murah aja di Century 10rb 🙂 Oiya, untuk Watson dan Century lokasinya berdekatan pas seberang Breadtalk, kalau Guardian, lokasinya dekat dengan Mothercare dan Food Hall.

Langsung aja ke Century dan menuju bagian pengecekan kesehatan di bagian belakang dan dengan mba Lusi. Jujur saja, ini pertama kali saya cek gula darah, karena penasaran mau tahu saya kena diabetes atau tidak, jadi memperhatikan mba-nya ngapain aja.

Mba Lusi mengeluarkan 3 barang, 1 mirip seperti Token iBanking, 1 lagi seperti tabung film dan 1 lagi seperti pulpen dengan merek ONE TOUCH.

Waktu melihat pulpennya dibuka, ternyata di dalamnya ada jarum, ihh ngilu banget, bayangin kalau bakal sakit banget waktu di cuss. Ya sudah, demi tahu kena diabetes atau tidak, beraniin diri aja deh. Yang kena cuss, jari tengah saya, ternyata tidak terlalu sakit kok, hanya bagian permukaan saja.

Nah waktu darahnya keluar, ditaruh di bagian atas alat yang bentuknya seperti Token iBanking.

Setelah itu, langsung diberi tisu alkohol agar lukanya bisa langsung sembuh.

Setelah di cek, alhamdulillah hasil gula darah saya adalah 123, dan suami saya 129. Oiya, pengecekan ini saya lakukan sewaktu habis makan. Kata mba Lusi untuk cek gula darah ini ada 2 macam, waktu puasa dan waktu setelah makan. PR saya, tinggal cek gula darah keesokan hari setelah bangun tidur 🙂 Kata mba Lusi, gejala orang kena diabetes itu gampang kok, seperti : sering buang air kecil, sering lapar dan suka sekali dengan minuman manis. Dan katanya Diabetes ini tidak menurun, jadi bisa saja ayah terkena diabetes, tapi anak tidak kena diabetes 🙂

Masih seputar Diabetes, saya sih masih penasaran banget tentang Diabetes itu, karena memang ingin tahu jauh tentang Diabetes, jadi bisa menghindari penyakit seperti Alm ayah saya. Alhamdulillah tanggal 1 Oktober saya mendapat undangan mengikuti talkshow bertemakan Cegah, Obati dan Lawan Diabetes di XXI Plaza Indonesia (seberang GI). Temanya cukup menarik bagi saya, karena saya ingin tahu lebih dalam mengenai penyakit Diabetes ini, kebetulan juga beberapa bulan lalu suami saya sempat membahas tentang penyakit yang satu ini. Faktanya, 80% penyakit jantung, stroke, dan diabetes sebenarnya penyakit yang bisa dicegah. Diabetes bisa dikontrol dengan pengobatan yang sesuai dan pola makan yang sehat. 80% orang yang menderita diabetes adalah berada di negara yang berpenghasilan menengah ke bawah. Kenapa? Karena orang yang berpenghasilan rendah tidak aware terhadap kesehatan. Faktanya lagi, 1.5 juta kematian dunia justru disebabkan oleh Diabetes. 60% pria, 40% meninggal sebelum usia 70 tahun.

Indonesia #lebihbaik 🙂 – Doc: Pribadi



Pada tahun 2014, 1 dari 10 penduduk 18 tahun ke atas menderita diabetes. Dan faktanya diabetes termasuk dari 4 prioritas penyakit tidak menular. Dari seluruh yang sakit, 2/3 nya tidak menyadari atau bahkan tidak mengetahui bahwa mereka menderita penyakit tidak menular. Padahal penyakit diabetes ini termasuk 10 penyebab kematian utama di Indonesia. 

Tahun 2015, Indonesia menempati urutan ke-7 dunia penderita diabetes. Dan Diabetes ini penyebab kematian ke-3 tertinggi di Indonesia. Obesitas dan berat badan adalah penyumbang faktor terbesar terjadinya diabetes. 

Sebenarnya, Diabetes itu penyakit tidak menular tapi kok cukup membahayakan ya? Pola makan yang seperti apa sih untuk menghindari terjadinya Diabetes?

Definisi Diabetes

Mungkin kamu sering dengar ya penyakit Diabetes ini. Saya jelaskan lagi ya supaya kamu tahu. Diabetes adalah suatu kondisi dimana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi. Diabetes ada 2 tipe :
1. Diabetes Tipe 1
Biasanya diderita oleh anak-anak. Tidak diketahui penyebab tepatnya dan tidak dapat dicegah. Tubuh benar-benar berhenti memproduksi insulin, karenanya si penyandang sangat bergantung pada terapi insulin untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan kesehatannya.

2. Diabetes Tipe 2

Orang-orang biasanya menderita diabetes yang tipe 2 ini. Artinya, pankreas menghasilkan jumlah yang tidak memadai insulin, atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang tersedia dengan benar.

Sekarang kita lanjut ke Mitos dan Fakta tentang Diabetes yah.


Mitos VS Fakta Diabetes
MITOS
Diabetes bukan masalah besar
FAKTA
Jika dibiarkan tidak diperiksa, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius dan menyebabkan kematian lebih cepat dari yang seharusnya. Menderita diabetes memperbesar kemungkinan 2 kali lebih besar terkena serangan jantung. Diabetes adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah dan beberapa akibat jangka panjang yang membuat mutu hidup jadi lebih rendah.
MITOS
Orang dengan diabetes harus melakukan diet khusus
FAKTA
Diet makanan sehat bermanfaat bagi siapapun, termasuk orang dengan diabetes. Pola makan sehat harus mengandung biji-bijian, sayuran dan buah, menghindari lemak trans, dan membatasi lemak larut dan kabohidrat olahan terutama gula.
MITOS
Makanan ramah diabetes dan bebas gula baik bagi penderita diabetes
FAKTA
Makanan bebas gula mengandung sejumlah kalori atau gula. Bahkan karbohidrat. Jadi mulailah meneliti label makanan. Dan kata natural, asli alami, itu bukan berarti 100% aman.
MITOS
Olahraga pasti menurunkan berat badan
FAKTA
Olahraga atau aktivitas fisik gak selalu menurunkan penurunan berat badan. Justru dengan berolahraga, kita bisa menghilangkan lemak dan menghasilkan otot. Otot juga memiliki berat. Keuntungan olahraga dan kegiatan fisik adalah meningkatkan kepekaan insulin, menurunkan tekanan darah dan kadar lipid, dan membantu mencegah terjadinya serangan jantung. Keuntungan berolahraga tidak bisa dinilai sekedar dari turunnya berat badan.
MITOS
Penyandang diabetes tidak dapat mendonorkan darah
FAKTA
Penyandang diabetes tetap dapat menjadi donor darah selama kadar gula darahnya terkendali.
MITOS
Perempuan penyandang diabetes sebaiknya tidak hamil
FAKTA
Dengan kontrol gula darah yang baik, perempuan penyandang diabetes tetap dapat mengandung dan melahirkan bayi yang sehat.
MITOS
Diabetes pada ibu hamil tidak perlu dianggap serius, akan menghilang saat melahirkan
FAKTA
50-70% ibu hamil yang memiliki resiko diabetes saat mengandung, ia beresiko menderita diabetes tipe 2 dalam waktu 5-10 tahun setelah melahirkan. Jika diabetes dibiarkan tanpa pengobatan, anak-anak yang lahir dari ibu yang menderita diabetes selama hamil beresiko menderita diabetes tipe 2 di usia dewasa. Diabetes pada saat hamil disebut diabetes gestasional.
MITOS
Penyandang diabetes dapat makan gandum, tapi tidak bisa makan nasi
FAKTA
Tidak benar. Baik gandum atau nasi keduanya mengandung kadar karbohidrat (-70%) dan indeks glikemi yang sama. Keduanya meningkatkan kadar gula secara sama. Dengan porsi terbatas, keduanya dapat dikonsumsi.
MITOS
Penyandang diabetes tidak dapat makan permen atau coklat.
FAKTA
Dengan diet yang tepat dan olahraga, penyandang diabetes dapat makan makanan manis seperti permen, es krim, atau kue-kue. Kuncinya adalah porsi kecil, dan hanya makan jika ada acara istimewa.
MITOS
Penyandang diabetes tidak dapat makan makanan seperti pasta, roti, kentang, mie
FAKTA
Orang dengan diabetes boleh saja mengkonsumsi bahan pangan tersebut dengan jumlah kecil. Roti gandum coklat, sereal, pasta, nasi, kentang, talas, jagung, dan kacang polong bisa dikonsumsi sebagai makanan utama atau cemilan. Kuncinya adalah mengenali kadar karbohidrat dalam makanan, lalu sesuaikan jenis makanan dan porsi yang dikonsumsi.
MITOS
Penyandang diabetes tidak bisa terlalu banyak berolahraga karena kadar gula darah bisa menjadi terlalu rendah
FAKTA
Penyandang diabetes tipe 2 tidak tergantung pada insulin dan minum obat secara teratur tidak akan jatuh kadar gula darahnya karena olahraga. Kegiatan fisik atau olahraga sangat penting untuk mengendalikan diabetes, bersamaan dengan menjaga berat badan normal.

Di acara tersebut, hadir juga Dr. Lili, Direktur Penyakit Tidak Menular.

Dr. Lili menyampaikan bahwa Diabetes termasuk peringkat ke-3 penyakit mematikan. Dan trendnya setiap tahun terus meningkat. Penyakit ini biasanya disebabkan dengan gaya hidup. Dan beliau sangat mengapresiasi acara ini karena bisa mengedukasi orang banyak.

Diabetes memang penyakit tidak menular, tapi selamanya akan minum obat. Penderita diabetes akan menjalani terapi insulin dan harus menjaga pola makan. Jadi penyakit diabetes sangat erat berkaitan dengan ekonomi.

Sekarang kita bahas tentang daily activity dari diabetes yuk!

Daily Diabetes Activity

Dr. Lili menjelaskan bahwa ada 5 penyakit katasropik, yaitu penyakit tidak menular dengan beban biaya rawat inap tertinggi. Dan penyakit diabetes termasuk di dalamnya.

Dan rata-rata penyakit diabetes ini erat sekali hubungannya dengan masalah gizi. Indonesia termasuk dalam 17 negara di dunia dengan 3 masalah gizi. Bukan hanya kurang gizi, tapi juga gizi yang berlebihan. Keduanya sama-sama merugikan. Kalau yang kurang gizi akan menghambat kemampuan kognitif (inteligensia) dan motorik anak. Sedangkan yang kelebihan gizi akan menyebabkan obesitas dan beresiko akan terjadinya diabetes.

Faktor Resiko Perilaku Penyebab Terjadinya Diabetes Yang Harus Diperbaiki

2.6% Kurangnya Aktivitas fisik
36,3% Penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun merokok, dan perempuan usia lebih dari 10 tahun
93,6% Penduduk yang berusia diatas 10 tahun kurang mengkonsumsi buah dan sayur
4,6% Penduduk yang berusia 10 tahun keatas minum minuman beralkohol

Cegah Diabetes

Diabetes adalah penyakit yang bisa dicegah sekarang juga

Lawan Diabetes

Ada beberapa step yang bisa kamu lakukan untuk melawan penyakit diabetes

1. Konsumsi Makanan Sehat dan Gizi Seimbang

Konsumsi buah minimal 5 porsi per hari, sedapat mungkin menekan konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan atau maksimal 50 gram per hari. Hindari makanan atau minuman yang manis dan berkarbonasi.

2. Banyak Melakukan Aktivitas Fisik

Bisa melakukan olahraga, jalan kaki, membersihkan rumah, usahakan dilakukan dengan BBTT (Baik, Benar, teratur dan terukur).

3. Periksa Kesehatan Secara Teratur

Awasi berat badan agar tetap ideal dan tidak beresiko (IMT : 18-23), periksa gula darah dan tensi darah secara teratur. Tipsnya agar tetap ideal, kalau punya baju kesayangan dan kesempitan, jangan beli baju baru, tapi jangan beli yang lebih besar lagi, tapi kita harus melakukan diet. Itu tandanya kita sudah over weight.

4. Teratur Mengikuti Pengobatan Dengan Tepat dan Benar

Bisa dengan mendaftarkan diri menjadi peserta JKN.

5. Seluruh komponen (masyarakat, pemerintah, organisasi profesi, dan sebagainya) bersama-sama untuk menekan angka diabetes, dengan dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

Diet Sehat Untuk Bayi dan Anak-anak

Diet sehat bukan hanya berlaku hanya untuk orang yang obesitas atau penyandang diabetes saja, tapi diet juga berlaku untuk bayi atau juga anak-anak. Diet sehat seperti apa pada bayi dan anak-anak?

1. Bayi harus disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan
2. Bayi harus disusui terus menerus sampai 2 tahun dan seterusnya
3. Dari usia 6 bulan, ASI harus dilengkapi dengan nutrisi makanan yang memadai. Garam dan gula tidak boleh ditambahkan ke makanan pendamping.

Aktivitas Fisik

Tadi di paragraf diatas saya bilang bahwa banyak melakukan aktivitas fisik secara baik dan teratur. Lalu yang dimaksud dengan baik dan teratur itu seperti apa?

Aktivitas fisik dibagi menjadi 2 kategori, yaitu untuk anak – remaja dan dewasa

Anak dan Remaja (5 – 17 tahun)

1. Bisa beraktivitas fisik minimum 60 menit setiap hari. Lebih lama lebih baik untuk kesehatan. Sebagian besar aktivitas fisik bersifat aerobik.

2. Aktivitas yang berat dengan instensitas tinggi (seperti angkat beban, push up dan sebagainya, yang memperkuat otot) bisa dilakukan setidaknya 3 kali seminggu.

Diatas Remaja (18 – 64 tahun)

1. Setidaknya melakukan kegiatan aerobik dengan intensitas sedang setidaknya mencapai menit dalam seminggu. Atau setidaknya 75 menit aktivitas fisik aerobik yang berat dalam seminggu.

2. Aktivitas fisik aerobik dilakukan dalam set, setiap set minimum 10 menit.

Dewasa (Lebih dari 65 tahun)

1. Setidaknya bisa melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang 150 menit dalam seminggu atau 75 menit dalam seminggu.

2. Aktivitas fisik aerobik dilakukan dalam set, setiap set minimum 10 menit.

3. Orang dalam kelompok usia ini dengan mobilitas yang buruk melakukan aktivitas fisik yang meningkatkan keseimbangannya dan mencegah jatuh setidaknya 3 kali atau lebih dalam seminggu.

4. Disarankan melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan.

Beberapa Do and Donts seputar makanan yang kita konsumsi :

1. Gula
Orang Indonesia memang sangat susah untuk mengurangi konsumsi gula. Terutama terapkan pada anak-anak sejak dini.

2. Garam.
Garam juga diperbolehkan hanya 1 sendok teh saja.

3. Karbohidrat
Karbohidrat juga diperbolehkan hanya 4 sendok makan (peres saja).

4. Minyak Goreng
Dalam sehari kita hanya membutuhkan 5 sendok makan. Kalau ahli gizi menyarankan sebaiknya batasi konsumsi gorengan. Satu hari maksimal 2 saja. Misalnya, pagi kita sudah makan nasi goreng, siangnya sudah makan bakwan goreng, nah itu sudah terhitung makan 2 gorengan dalam 1 hari.

Dan inilah pesan dari Dr. Lili agar kita bisa CERDIK, yaitu :

Dr. Lili juga mengatakan bahwa disinilah pentingnya seorang blogger, untuk menyampaikan informasi tentang Diabetes secara benar. Mengajak komunitasnya untuk memulai kebiasaan sehat, tidak merokok, tidak minum alkohol. Cek diri secara teratur, lakukan deteksi dini untuk mencegah dan memperlambat perjalanan penyakit.

Nara sumber berikutnya adalah Sidartawan Soegondo, seorang master dan profesor Internist and Consultant in Diabetes & Endocrinology. Beliau mengatakan setiap 6 detik orang meninggal karena diabetes. Itu menunjukkan bahwa hanya 1,5% orang yang terdiagnosa penyakit DM, dan 4,2%  orang yang tidak terdiagosa DM. Artinya sebanyak 70% nya dari seluruh penduduk Indonesia yang tidak terdiagnosis. Angka yang cukup besar ya, padahal kita tahu bahwa penyakit DM adalah penyakit tidak menular yang cukup mematikan. Penyebab utamanya adalah karena Obesitas.

Pengaruh teknologi dan urbanisasi membuat orang semakin malas untuk bergerak. Penggambarannya seperti ini ; jaman dulu kalau orang mau mendapatkan makanan harus berburu di hutan. Kalau sekarang? Yah tinggal menggunakan jari, makanan langsung sampai deh. Alias pesan delivery. Dulu juga orang kalau mau makan harus ke pasar dulu, kalau sekarang bisa pesan makanan jadi. Itulah semua penyebab dari terjadinya Obesitas.

Kalau cek gula darah pagi hari saat bangun tidur yaitu > 126. Kalau < 100 masih tergolong aman. Kalau angka GDS lebih tinggi dari 200 mg/dL, itu artinya darah kita sudah terkena diabetes. Dan jika GDP lebih besar dari 126 darah sudah kena diabetes. Jadi jangan sembarangan kita bilang, “Saya terkena penyakit gula.’. Karena harus melalui tes lab terlebih dahulu. Sebaiknya jangan periksa gula darah yang di mall, karena tidak akurat.

Prof Soegondo juga mengatakan diabetes adalah suatu penyakit progresif yang tidak bisa sembuh, baik tipe 1 maupun 2. Dan seseorang yang sudah terkena diabetes, harus melakukan tes HBA1c, yaitu gunanya untuk mengetahui diabetes kita dalam level apa. Karena banyak orang yang sudah terkena diabetes tapi banyak yang tidak sadar. Waktunya bisa dipilih, bisa sebulan sekali atau 2 bulan. Targetnya adalah 1 tahun sekali.

Gejala gula itu akan terasa dalam jangka waktu yang lama. Kalau ada turunan sakit gula, segeralah periksa. Waspada juga untuk ibu yang melahirkan bayinya lebih dari 4 kg ya.

Peningkatan jumlah penduduk beresiko DM ini akibat dari :

1. Bertambahnya jumlah penduduk usia lanjut
2. Perubahan pola makan
3. Banyak makanan yang tidak sehat

Kalau sudah terjadi komplikasi, sudah tidak ada jalan keluarnya lagi. Tipe 1 DM adalah obatnya suntik insulin seumur hidup. Alias cuci darah. Thats why Prof mengingatkan kita untuk jangan sampai kita terkena komplikasi. Hiduplah selalu sehat, dan kalau sudah terkena gula, kontrollah sesering mungkin. Salah satu yang bisa dilakukan adalah transplantasi ginjal.

Satu-satunya cara adalah dengan EDUKASI dan jangan absen AKTIVITAS FISIK. Minimal jalan kaki minimal 30 menit selama seminggu. Olahraga itu gak harus pagi hari, tapi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sakit gula itu yang terpenting adalah jenis makanannya diperhatikan serta jadwalnya berapa. Sakit gula itu juga boleh kok makan yang manis-manis. Minum teh gulanya 1 sendok teh juga boleh kok. Konsumsi garam masih diperbolehkan, asal sebagai bumbu dan jumlahnya juga sedikit ya. Perhatikan juga plate model ya. Jumlah buah dan sayur harus setengah piring.

Dulu prof Soegondo berat badannya mencapai 90 kg. Tapi sekarang karena sudah diet, berat badannya sudah kembali normal. Hanya 2 yang dia hindari, yaitu sambel dan manis. Karena keduanya bisa menambah nafsu makan. Orang kalau sudah minum manis, minum apa saja rasanya mau nambah lagi.

Waspada, jika :

1. Kalau pipisnya banyak, itu pertanda gulanya banyak
2. Kalau malam hari bolak balik ke kamar mandi. Karna normalnya malam hari pipis hanya 1 kali.

Kalau saat jam makan kita belum lapar, sebaiknya kita paksakan makan.

Untungnya saya ikut acara seminar ini bersama dengan Sun Life Financial, jadi saya jadi tahu apa itu Diabetes, bagaimana mencegah diabetes, bagaimana mengatasi diabetes (jika sudah positif diabetes) dan memang benar, yang terpenting itu adalah cek sedini mungkin diri kita serta orang-orang terdekat kita, jadi kita bisa mengetahui (jika positif Diabetes), bagaimana kita menjalani hidup kita secara maksimal mulai dari makanan dan minuman yang diperbolehkan, hal-hal yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan, apalagi tanggal 14 November kan Hari Diabetes Sedunia loh.

Yuk, mulai sekarang coba cek gula darah, jangan ditunda-tunda deh, di Mall banyak kok apotik seperti Guardian, Watson dan Century, jadi bisa sekalian ke mall bisa sekalian cek gula darah. Simplenya, yuk mulai pola hidup sehat, cegah dan atasi Diabetes … sekarang.

23 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *