20170226_093323.jpg

Piknik Sambil Belanja di Museum Tekstil Jakarta

Kalau belanja bulanan secara online, nunggu barang diantar ke rumah, mungkin itu biasa. Tapi kalau belanja bulanan diantar ke museum, atau ada acara demo masak di museum, kamu udah pernah belum? Yes, inilah acara yang saya ikuti kemarin bersama Kriya Indonesia. Acaranya seru, tour the museum tekstil, belanja-belenji, sampai demo masak. Semuanya dilakukan di museum. Kalau kamu mau tahu keseruannya baca tulisanku sampai selesai ya.
Hari Minggu, 26 Pebruari 2017, saya mengikuti acara blogger gathering bersama Honestbee dan Kriya Indonesia. Yang menjadi lokasi acara kali ini adalah Museum Tekstil Jakarta. Tema acara kali ini adalah wisata sambil belanja di Museum Tekstil Jakarta.
Seperti biasa, sebelum mulai acara, para peserta dipersilakan untuk register terlebih dahulu. Selesai registrasi, para peserta diminta untuk download aplikasi Honestbee-nya dahulu. Karena para peserta mendapat voucher belanja honestbee sebanyak 2 buah kode voucher. Untuk kode voucher yang pertama dibelanjakan dan akan diantar di tempat, sedangkan sisanya bisa untuk berbelanja di rumah. Untuk totalnya yaitu IDR 150ribu.

Buat yang mengalami kebingungan, team honestbee siap membantu.


Sekilas Tentang Museum Tekstil

Acara dibuka dengan kata sambutan dari mba Astri, sebagai founder dari Kriya Indonesia. Tujuan dari diadakannya acara ini dan lokasinya di Museum Tekstil adalah, “Saya lihat kok kayaknya ibu-ibunya semua kurang piknik ya? Makanya saya mau ajak jalan-jalan ke museum, sambil belanja disini.” Begitu katanya. Supaya ini menjadi pengalaman yang berbeda, belanja sekaligus piknik di hari minggu. Idenya unik juga ya mba Astri ini 🙂

Selain itu, mba Astri juga memperkenalkan dari pihak Museum Tekstil. Disini kita mendapat sedikit gambaran mengenai sejarah berdirinya Museum Tekstil ini.

Ohya, kamu lihat ada bule itu yang di sebelah kanan gambar diatas? Beliau adalah yang menjadi tour guide para pengunjung disini. Tour guide? Iyaaa. Jadi para peserta diajak berkeliling museum sambil memperkenalkan sejarah batik yang ada disini. Saya sangat amaze bahwa bule ini sangat piawai dalam menjelaskan sejarah batik yang ada di museum ini.

Selesai tour the museum, para peserta diajak ke workshop membatik, yang lokasinya yaitu dekat parkiran.

Selesai dari workshop membatik, acara dilanjutkan dengan acara inti, yaitu demo memasak dengan Chef Juno (saya panggilnya Chef Juno aja).

Resep yang akan didemokan kali ini adalah

1. Ayam rica-rica Ala Dapur Ayah.
2. Puding

Sekilas tentang Chef Juno dan Dapur Ayah.

Chef Juno itu ternyata seorang ayah dan juga memiliki passion di bidang masak memasak. Chef Juno dan istrinya seperti dunia terbalik, yang seharusnya dimana istri yang memegang penuh untuk urusan dapur, tapi kali ini berbeda, urusan dapur semua menjadi tanggung jawab Chef Juno. Seru ya.

Bahan-bahannya :

Ayam broiler
Bawang merah
Bawang putih
Sereh
Jeruk nipis

Cara membuat :

Ayam rica-rica ala dapur ayah ini ternyata pembuatannya gak lama, hanya membutuhkan 10 menit saja.
Sebelumnya ayamnya direbus terlebih dahuly setengah matang, supaya menghilangkan amis daripada ayamnya.

1. Panaskan wajan
2. Masukkan 2 sendok makan minyak goreng
3. Tumis bumbu halus sampai matang
4. Masukkan ayam, daun jeruk
5. Masukkan air kaldu
6. Aduk sampai bumbu meresap ke dalam ayam dan air saat.
7. Siap disajikan

(Foto ayam rica-rica)

Ohya, ayam rica-rica dapur ayah ini sengaja sengaja tidak memakai santan katanya, guna untuk meminimalisir kolesterol. Ohyaya, saya juga kalau masak ayak rica-rica tidak pernah pakai santan sih.

Saya sempat merasakan hasil demo masak Chef Juno si ayam rica-rica ini. Kalau menurut saya sih, rasanya hampir mirip dengan ayam gulai, dan sedikit kurang garam :)) But overall enak sih, saya jadi gak khawatir makan banyak karena gak pakai santan. Cuma kurang nasi putihnya aja sih hahaa.

Ini dia Ayam Rica-rica Ala Dapur Ayah

Menu dessert puding ini adalah menu kedua dapur ayah.

Bahan-bahannya :

1. Telur sebanyak 10 butir
2. Santan Karra

Cara Membuat :

Cukup unik. Yaitu tidak menggunakan mixer. Telurnya cukup dikocok lepasan saja. Dan prosesnya juga tidak lama.

1. Kocok telur lepas
2. Masukkan santan
3. Kukus selama 15 menit.

Untuk 1 adonan ini bisa untuk 28 cup. Saya juga kebagian merasakan pudingnya. Rasanya enak! Dan bisa untuk makanan bayi lho ini. Dulu waktu Narend masih jaman-jaman MPASI, malah saya gak kepikiran untuk membuat puding sendiri. Ternyata sesimple itu ya!

Tarraaa.. pudingnya sudah jadii..

Selesai acara demo masak, kitapun berfoto bersama

Sebelum pulang, para peserta yang tadi sebelum acara sempat berbelanja, bisa mengambil barang belanjaannya di meja registrasi. Tapi sayang saya gak bisa melakukan order saat itu, jadi harus melakukan order di rumah dan tidak free ongkir hiks, karena aplikasi honestbee nya eror. Hmm ya dimaklumi ya, karena dalam waktu bersamaan diakses oleh 100 blogger ^^

Tapi rasa kecewa saya terobati karena saya akhirnya memenangkan lomba livetweet saat itu. Dan mendapat rewards voucher belanja honestbee sebesar 250K, yeay!

Mari Berbelanja!

2 hari setelah acara, saat saya punya waktu senggang di rumah, saya mencoba berbelanja di honestbee dengan menggunakan kode voucher potongan 75K yang pertama. Btw, ini bukan pertama kalinya saya berbelanja di honestbee. Jadi saya cukup faham saat melakukan order disana.

(Baca : Honestbee Indonesia)
Baca : Pengalaman Pertama Belanja di Honestbee

Setelah barang sampai, saya agak kaget kali ini, kok yang biasanya dapat shopping bag Honestbee, tapi kali ini tidak? Saat saya tanyakan, katanya karena sedang kehabisan, hiks. Semoga ke depannya Honestbee tidak kehabisan lagi ya shopping bagnya. Karena kan itu menjadi ciri khas dari honestbee 🙁

Dua voucher lagi belum sempat saya belanjakan. Beruntung saya bisa memiliki voucher honestbee, karena akhir-akhir ini kondisi kesehatan saya sedang up and down, jadi saya gak perlu keluar rumah untuk urusan belanja.

Terima kasih honestbee 🙂

3 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *