Screenshot_20170406-062637_1.jpg

Kado untuk Narend

Oline : Ma, nanti kalau Oline punya anak, kira-kira Oline bisa mendidik dan membesarkan anak Oline seperti mama gak ya?
Mama: Oline … nanti kalau kamu sudah menikah lalu punya anak, mama yakin pasti kamu bisa membesarkannya jadi anak yang hebat
Oline : Wah Oline gak yakin bisa ma
Mama: Insyaallah, nanti kalau kamu sudah menjadi seorang ibu, mama yakin kamu akan bekerja keras untuk kebahagiaan anak kamu. Dan ingat lin, anak itu adalah titipan Allah SWT, menjadi sumber kebahagiaan dan kebanggaan kamu dan suami. Nah untuk rezeki tidak usah takut, semua itu sudah diatur oleh Allah SWT.
Entah kenapa, saya bisa teringat pembicaraan dengan mama waktu saya masih kuliah. Sebelum memiliki momongan memang saya tidak pernah berfikiran seperti itu, bahkan waktu melihat ada orangtua bersama anaknya, yang tiba-tiba anaknya lari-larian gak jelas, tiba-tiba menangis, tiduran dilantai sampai belepotan waktu makan, saya anggap hal itu adalah hal yang aneh. Namun semenjak diberi kepercayaan oleh Allah SWT, alhamdulillah saya juga mengalami hal-hal tersebut, dan sudah bukan menjadi hal yang aneh, namun malah menjadi hal yang menyenangkan, membahagiakan dan membanggakan untuk saya dan suami 🙂

Hasil testpack pertamaku saat kehamilan Narend 🙂 – Doc: Pribadi

Saya jadi ingat 3.5 tahun lalu, tepatnya 22 Juni 2013, kali kedua dalam hidup saya, merasa sangat senang dan gembira karena hasil pengujian testpack-nya positif 🙂 hari demi hari saya lalui dengan menjaga kepercayaan Allah SWT ini dengan hati-hati, mulai dari menjaga makanan, tingkat kesibukan saya sebagai Entrepeneur, Blogger dan ibu rumah tangga, sampai menuliskan jadwal kontrol dan mengecek detak jantung sampai tendangan bayi setiap hari. Dan akhirnya pada tanggal 25 Februari 2014, dengan kelahiran secara normal lahirlah bayi yang sehat, lucu dan sehat, yang kami beri nama Narendra Havian (buat kamu yang mau baca kisah saya waktu melahirkan Narend, klik Welcome to the world Baby Narendra).

“Buat kamu yang mau membaca kisah kehamilan saya, dari hari ke hari, kunjungi olinepregnancy.wordpress.com , saya menulis blog itu karena banyak calon mommies  yang bingung tentang apa yang harus dilakukan saat kontrol dokter,  bagaimana seharusnya perkembangan janin setiap minggu sampai persiapan apa yang harus dibawa saat detik-detik menjelang due date, dengan harapan calon mommies yang membaca jadi lebih aware dan mengerti tentang kehamilan dan persiapan kelahiran”
Kalau kamu perhatikan, diatas saya bilang kali kedua dalam hidup saya, apakah ada kali pertama dalam hidup saya?. Sebelum Narend lahir, ada anak kami yang bernama Elysia Adenan. Kalau dihitung secara matematika, kamu mungkin berkata “Wah sekarang Elysia sudah 4.5 tahun dong, sekarang sudah kelas A ya?” saya cuma bisa jawab, sekarang Elysia sudah mendahului saya, suami dan narend, sekarang dia sudah ada di surga. Ya, Elysia adalah anak pertama yang meninggal saat masih di dalam kandungan berumur 35 minggu atau 8.5 bulan, dikarenakan Elysia terlalu aktif sehingga tali pusatnya berputar sampai hampir putus, sehingga tidak ada oksigen yang sampai ke Elysia. Semenjak kepergian putri pertama kami, setiap hari sebelum berangkat ke kantor dan saat  sebelum tidur, saya dan suami punya kebiasaan untuk mengecek jumlah tendangan bayi dan detak jantung bayi. Karena kehilangan Elysia ini, saya sangat sayang kepada Narend.

Karena sayang itulah, tidak hanya saat dalam kandungan, namun semenjak lahir, saya dan suami selalu mendahulukan kebutuhan Narend diatas kebutuhan kami, saya yakin kok semua orang tua sama seperti ini, kalau ada pepatah “Lebih baik saya tidak makan, asalkan anak saya bisa makan“. Jadi ingat 25 Februari lalu saya dan suami sudah planning untuk merayakan ulang tahun Narend di Pizza Hut, alasannya sih kata suami “Kalau bisa sih merayakan ulang tahun tidak hanya sekedar nyanyi-nyanyi atau anaknya senang-senang, tapi juga bisa berbagi dengan sesama dan kalau bisa memberikan manfaat atau pengalaman baru untuk anak-anak”. Karena itu waktu ultah ke-2, kami merayakan di Panti Asuhan untuk berbagi dengan anak-anak panti asuhan, dan ultah ke-3 di Pizza Hut karena mereka sedang ada program PMJ atau Pizza Maker Junior, dimana anak-anak akan diberikan pengalaman untuk membuat pizza sendiri, mulai dari persiapan masuk ke dapur, pengenalan freezer dan bahan-bahan pizza sampai membuat adonan dan memanggang pizza masing-masing.

Namun plan untuk merayakan tanggal 26 Februari harus di cancel, karena sejak tanggal 20 Feb sedang ada banjir 5 tahunan, yang menyebabkan tidak hanya komplek rumah namun sekitaran Jakarta, Bekasi kebanjiran. Alhasil pertama kalinya komplek rumah saya masuk Kompas -> 14 Kompleks Perumahan di Bekasi Terendam Banjir. Akhirnya mulai dari lokasi, kue sampai hadiah harus di pending semua ke tanggal 5 April 🙁 Terlepas itu, ada 1 hal yang saya dan suami sampai kelupaan di kesibukan aktivitas dan pesiapan ultah apalagi karena banjir. “Ayo tebak, apa yang bisa kelupaan? 🙂“, jawabannya adalah kado untuk Narend.

Awalnya sih suami seperti biasa, mau beliin kado mobil-mobilan, entah kenapa ya, cowok itu selalu identik dengan mobil, Narend itu tidak bisa lepas dari yang namanya mobil hotwheel, Tamiya bahkan kali ini bapake mau beliin mobil RC Drift yang katanya bisa kaya pilem-pilem yang nge-drift ala-ala Fast Furious Tokyo Drift.

Tapi kali ini saya tidak mengikuti kata suami, saya bilang “Kalau mainan aku yakin kok dapet banyak dari temen-temennya Narend, bayangin aja ada 2 karung hadiah yang belum di buka, gimana kalau kita kasih Narend kado yang memang dia butuhkan“. Alhamdulillah suami tidak banyak perlawanan, dia mengiyakan saran saya, tapiii,,,,, malah saya yang diberi tugas untuk mencari kado untuk Narend. Langsung aja saya pinjam laptop suami untuk mencari kado untuk Narend.

Saya berfikir, apa yah yang dibutuhkan Narend saat ini (selain mainan yah), hm… butuh waktu lama untuk bermeditasi 7 hari 7 malam, akhirnya mendapat pencerahan dari halaman kategori mainan.

Kan lagi musim hujan nih, apalagi musim banjir, saya kepikiran ada beberapa barang yang sangat dibutuhkan oleh Narend saat musim hujan dan terkadang banjir menuju ke sekolahnya, yaitu …. mainannnn, ahh enggak, bukan kok, tapi coba dipikir pas hujan butuh apa? yup, jas hujan, terus kalau banjir saat jalan ke sekolah pakai apa? yup sepatu boots, dan satu hal yang terpenting adalah vitamin untuk menjaga kesehatan Narend agar selalu sehat 🙂 Nah kira-kira hasil search saya seperti dibawah.

Nah asik deh kado untuk Narend sudah ditentukan, tinggal menunggu pengiriman ke rumah, terus di bungkus biar Narend membuka kadonya sendiri 🙂 Eh… btw tidak semua anak bisa membuka kado loh, kita sebagai orang tua harus mengajarkan caranya bagaimana, jangan sampai nanti saat anak mendapatkan hadiah, kebingungan cara membukanya 🙂

Mudah-mudahan Narend suka dengan kado yang telah dipilih ini 🙂 Tidak semua kado itu mainan loh, terkadang kita bisa memberi barang-barang yang sedang dibutuhkan oleh anak sebagai kado. Yang pasti, serunya untuk anak yah surprise saat membuka kado, dia tidak tahu apa yang ada didalam bungkusan. Kalau Narend tahu gak dia bilang apa? “Mami mamiii…. ini mobil nih, mobil nalend” 🙂

Narend, untuk saya dan suami, dia itu adalah Matahari, yang selalu menyinari kami berdua, we really love you Narend 🙂

One Response

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *