Saya sih sama mba Yonna sama profesinya, cuma beda jauh. Saya Vlogger pasif aka Vlogger abal-abal, sementara mba Yonna Vlogger aktif. Lah emang bedanya apa? Hahaa nanti ya saya jelasin di bawah :))
Oke mulai materi yang pertama ya.
Kenapa orang membuat akun dan posting video di Youtube?
Kira-kira jawabannya apa temen-temen? Nah, aku kasih jawabnnya ya.
1. Hidup hanya sekali
Di bagian pertama ini mba Yonna jelasinnya sangat berapi-api, hahaa. Iya simple sih, emang bener juga, hidup kita hanya sekali, jangan pernah disia-siakan. Terus apa hubungannya dengan Youtube? Nah, justru itu mba Yonna mengajak semua orang untuk bisa menjadi Vlogger. Terlepas properti kamu apa, kalau bisa apapun yang kamu lakukan kamu bisa dokumentasikan lalu jadikan Vlog. Sayang banget momen demi momen harus terlewatkan begitu saja.
Contoh simple aja, mba Yonna cerita pengalamannya waktu ke Paris, saat itu
2. Networking
Networking disini pengertiannya ada 2, bisa dari circle kita di dunia Vlogger jadi bertambah, bisa juga dari pertemanan offline. Datang ke sebuah acara, tukeran kartu nama, akhirnya networking kita jadi bertambah lagi.
3. Skil bertambah
Dengan menjadi Vlogger, skill kita jadi bertambah. Yang tadinya kita gak bisa edit video, mau gak mau kita jadi terpaksa belajar dari 0. Mau yang basicnya pendidikan, dokter atau apapun kalau memang mau terjun ke dunia Vlogger secara serius, kamu harus pelajari juga bagaimana tehnik video shoot yang bagus, anglenya bagaimana, bagaimana tehnik editing video yang sederhana tapi hasilnya bagus, dan sebagainya.
Mba Yonna saya pikir dulunya memang les yang namanya desain grafis atau video animasi, tapi apa yang ia hasilkan sekarang adalah hasil yang ia pelajari sendiri. Semua learning by doing. Keren ya 🙂
4. Gain money
Youtube gak hanya cuma untuk mencurahkan hobby, tapi sekarang sudah bisa menambah penghasilan kita. Ya contohnya aja mba Yonna ini. Dia sudah bisa merasakan mendapat penghasilan dari menjadi Vlogger. Jadi bisa dong Vlogger disebut sebagai sebuah profesi? 🙂
Lalu mba Yonna melontarkan pertanyaan seperti ini :
Pernah Kayak Gini?
1. Upload video yang views cuma 5 orang?
2. Udah sering upload video, tapi subscriber masih segitu-gitu aja?
3. Dikasih jempol unlike?
4. Dikasih komentar negatif?
Believe me, saya sih sudah pernah semua. Apalagi yang nomor 1 lol. Tapi saya gak patah semangatlah. Tetep aja upload and create video, walaupun yang views cuma 5 :))
Apa yang membuatmu berhenti berkarya?
Sebenarnya apa shh yang menyebabkan orang gagal untuk berkarya jadi Vlogger?
1. Udah banyak youtuber
Ada yang berpikiran begitu? Padahal hanya 3-5 milliar orang yang online lho. Sisanya masih banyak yang belum kenal dunia Vlogger.
2. Gak punya uang
Kadang orang menunggu peralatan yang perfect dulu, baru menjadi Vlogger. Padahal tinggal bikin akun Youtube and bikin video pakai smartphone juga udah bisa lho.
3. Gak bakat
Duh ini alasan klasik lagi ya. Justru semakin kamu autentik dan karya original, kamu semakin memiliki value disana. Seperti Vlogger Indonesia contohnya Rachel Goddard.
4. Gak ada waktu
Ini kayaknya alasan oleh semua orang sejuta umat ya. Padahal Tuhan memberikan kita waktu 24 jam dan 7 hari seminggu. Dan bikin video itu cuma butuh beberapa jam per minggu.
5. Gak punya koneksi
Sebenarnya point ini pintar-pintarnya kita aja sih. Kalau soal provider, kita tinggal pilih aja sih mau pakai apa. Kekuatan sinyal kan tergantung daerah masing-masing.
Soal networking, kamu bisa sering-sering melakukan kopdar dan tukeran kartu nama. Atau kamu bisa juga colaboration dengan Vlogger lain, itu justru bisa meningkatkan traffic Vlog kamu lho.
Lalu setelah bikin Vlog, banyak-banyaklah share di sosial media. Gratis lho! Jadi jangan udah bikin, terus gak diapa-apain. Gimana orang bisa tahu kamu ada video baru? Sharinglah di beberapa komunitas yang kamu ikuti.
Etika share di sosial media
Disini mba Yonna, memberikan tips lagi. Sering gak sih kamu sebagai blogger, lihat 1 timeline isinya 4L, dia lagi dia lagi tapi dia sharing di komunitas blogger yang berbeda-beda at the same time? Bikin pegel mata gak sih? Nah, mba Yonna menyarankan, memang iya perbanyak share di sosial media atau komunitas, tapi sesuaikan juga dengan karakter group tersebut. Misalnya hari ini share di 2 komunitas, besok share lagi di 2 komunitas yang berbeda. Sharinglah di jam-jam peak hour. Disaat orang sedang ramai buka facebook.
Verbodent banget :
Share di semua komunitas, copy paste, kata-kata yang sama dan di satu waktu.
Materi diatas masih materi pertama, kamu masih mau lanjut baca di materi kedua? Kamu kepo kah? Rahasianya mba Yonna belum tuntas nih. Silakan baca lanjutannya disini
Setuju no 3,ngerasain banget
Acaranya seru yaaa kak 🙂
dirmu juga Hawtt mba. Makin hawttt nih pideonya setelah workshop :))