DSCF7982.JPG

Lari Pagi Sekaligus Berdonasi di Acara KungfuRun bersama YKAKI

Sebenarnya sih kalau bisa dibilang hari minggu itu saya paling malas deh yang namanya bangun pagi-pagi (baca : subuh), terus disuruh lari pagi. Hari minggu itu biasanya waktunya saya santai sejenak dan menikmati bangun siang. Tapi karena seminggu sebelumnya saya lihat ada acara fun sosial ini, saya jadi pengen ikutan. Jadi lari pagi di Car Free Day bersama Yayasan Kanker Anak Indonesia, nama acaranya yaitu Kungfurun.
So, tepat di hari minggu pagi itu tanggal 6 Agustus 2017 saya ikutan acara KungfuRun di Gelora Bung Karno Jakarta. Saya gak sendiri, kebetulan saya disana bersama dengan teman-teman saya di acara ini. Acaranya jam 6 pagi, jadi saya harus berangkat jam 5 pagi. Saya masih melihat lampu Jembatan Lingkar Semanggi masih menyala seperti ini 🙂 Maaf ya kalau fotonya blur, karena saat pengambilan foto ini dalam keadaan moving di tengah jalan raya 🙂

Saat tiba di lokasi para peserta Kungfurun sudah siap dengan atributnya.



Sekilas Tentang Kungfurun

Jadi kegiatan ini adalah wujud kepedulian dan partisipasi aktif China Communication Construction Group (CCCG) melalui proyek huniannya yaitu Daan Mogot City (DAMOCI), mengajak masyarakat untuk melawan kanker dengan
berlari sepanjang 5 kilometer dipadukan dengan konsep seni bela diri Kung Fu
dari China, yaitu “Jakarta Kung Fu Run 2017”. Konsep donasi dari
kegiatan ini adalah mengkonversi jumlah peserta dengan nominal sebesar Rp. 20.000,- yang keseluruhan hasilnya
akan di sumbangkan kepada Yayasan Kasih Anak
Kanker Indonesia (YKAKI).


Sedikit berbeda dengan acara lari 5 kilometer yang pernah ada, acara yang diselenggarakan di Ex Golf Drive Range Senayan ini mengusung tema seni bela diri dari China. Berbeda dengan seni bela diri yang lainnya, Kung Fu juga mempunyai tujuan untuk kesehatan, pembentukan karakter dan juga sebagai bela diri itu sendiri. 
General Manager Marketing Daan Mogot City, Mario Jati Parayogo mengatakan bahwa Jakarta Kung Fu Run 2017 sendiri bertujuan mengajak masyarakat untuk berolah raga lari dengan dipadukan konsep bela diri Kung Fu yang di implementasikan dalam 6 rintangan sebagai penggambaran kerja keras dan kemampuan membela diri. Selain itu hal ini juga merefleksikan keharmonisan antara gaya hidup yang berkembang saat ini dengan tidak meninggalkan pola hidup sehat.
DAMOCI ingin mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan berbagi dengan sesama dengan olah raga lari. Selain itu acara ini juga merefleksikan dari konsep Daan Mogot City yaitu sebuah hunian yang tepat, sebuah hunian yang menunjang masyarakat di dalamnya agar dapat hidup harmonis antara gaya hidup, kesibukan kerja dan juga lingkungan yang sehat
Daan Mogot City mempunyai konsep 60% lahannya sebagai ruang terbuka hijau dengan taman dan kebun di area sekitarnya. Selain itu DAMOCI juga menerapkan sistem lalu lintas yang aman di dalamnya sehingga menjadikannya sebagai hunian ramah Anak. 
Disamping itu, pada kesempatan kali ini DAMOCI juga menggandeng Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) sebagai mitra donasi acara lari ini. Ira Soelistyo pendiri dan sekaligus Ketua dari Yayasan Kanker Anak Indonesia menyambut baik ajakan Daan Mogot City untuk ikut berbagi dan melawan kanker dengan cara yang kreatif ini. 
Peserta Kung Fu Run tidak dipungut biaya sepeserpun, sejak dibukanya pendaftaran sampai dengan dimulainya acara, total dari peserta acara lari ini adalah 1500 peserta yang berarti dana terkumpul untuk turut serta ikut dalam rangka penyembuhan Anak Indonesia penderita kanker adalah sebesar 30 juta rupiah. Selain berdonasi, DAMOCI juga menyediakan satu unit mobil sebagai hadiah utama yang akan diundi pada akhir acara ini.
Ada 6 rintangan yang harus dilalui
Di tengah perjalanan peserta Kungfurun, ada 6 rintangan yang harus mereka lalui.
Nanti setiap rintangan yang berhasil mereka lalui, para peserta akan mendapat 1 buah cap. Nanti capnya dikumpulkan dan harus membentuk kata KUNGFU. 

Sayapun hanya berhasil mengcapture beberapa rintangan saja. 
Akhirnya setelah berlari 5K, sayapun tiba di garis finish. 

Setelah sampai di garis finish, para peserta diberikan medali seperti ini satu persatu.

Selesai lari, para peserta berkumpul di dekat panggung, untuk menyaksikan acara hiburan. Ada Barongsai Performance, sampai Wushu. 

Selesai lari pagi, sayapun kelaparan, padahal itu baru jam 9 pagi 🙂 Sayapun membeli cemilan seperti ini, namanya Burito 🙂 Kebetulan disini juga ada yang berjualan di tenda-tenda makanan gitu. 

Finally, setelah pembacaan doorpize, selesai juga acara Kungfurun saat itu. Jujur aja ini pertama kalinya saya mengikuti lari pagi sekaligus saya bisa berpartisipasi untuk anak yang kurang mampu. Semoga ke depannya makin banyak acara-acara fun healthy seperti ini. Funnya dapet, sehatnya dapet, tapi sosialnya juga dapet kaan 🙂

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *