Jadi waktu aku body treatment, aku dihandle oleh 1 orang therapist yang menurut aku baru. Karena aku belum pernah lihat dia sebelumnya. Begitupun dia. Dia gak pernah lihat aku sebelumnya.
Oke, singkat cerita, biasanya di sela-sela treatment, ada yang therapist yang doyan ngomong, sampai aku gak bisa tidur, ada juga yang pendiem, sampai aku bisa tidur pulaz 😀 Aku sih paling suka dengan therapist yang gak banyak omong, alias pendiem. Aku tipe orang yang gak suka ditanya-tanya. Kalau sekedar basa-basi okelah yaaa. Tapi kalau lebih dari basa-basi aku malas meladeninya 🙂
Jadi ceritanya aku kedapetan therapist yang doyan ngomong. Cerewetnya gak ketulungan. Sampai aku gak bisa tidur. Tujuan aku body treatment saat itu mau sekalian boci alias tidur siang. Tapi karena diajak ngobrol terus gagal deh.
Awalnya sih nanya tinggal dimana, udah nikah apa belum, sampai udah punya anak atau belum. Awalnya sih sharing soal melahirkan cesar vs normal. Lalu kemudian obrolan jadi merambah kemana-mana. Nanya aku umur berapa, punya anak usia berapa sekarang. Pokoke jadi hitung-hitungan umur deh. Hmm oke, aku emang terbilang yang telat punya anak, yaitu sekitar 3 tahun setelah pernikahan. Aku sih emang sengaja gak pakai KB. Buat apaan juga KB? Lha wong punya anak pertama aja kemarin aku sulit?
Oke, singkat cerita, obrolan kita jadi merambah kearah sex, hubungan dia dengan suaminya dan sebagainya. Aku lama-lama kok risih yo dengernya? Kemudian aku ingat omongan mamaku, yang bilang katanya sebisa mungkin ada beberapa hal yang TABU dibicarakan kepada oranglain sekalipun saudara sendiri. Obrolannya sih udah lama, dulu banget sebelum aku dan suami menikah. Masih jaman aku masih gadis bahkan. Mama wanti-wanti keempat hal yang verbodent untuk oranglain tahu.
Nah, 4 hal TABU masalah rumah tangga yang sebenarnya tidak boleh diketahui oranglain yaitu :
1. Penghasilan suami
Mau suami kita penghasilannya besar atau kecil, sebaiknya jangan sampai keluar dari rumah. Biarlah rahasia itu jadi urusan kita saja. Karena jika oranglain atau teman tahu, orang tersebut akan jadi under estimate dan tidak menghargai suami kita. Usahakan untuk tidak membahas masalah finansial kita di hadapan oranglain.
2. Perilaku buruk suami
Suka kesel dengan perlakuan suami yang suka berkata kasar atau main tangan, sebaiknya jangan sering curhat kepada semua orang. Karena lama kelamaan image suami kita kasar akan tertanam seumur hidup bagi oranglain. Nah ketika suami kita berubah perilakunya jadi lebih baik, dan nice kepada kita, tapi tidak dengan teman kita yang kita ceritakan itu. Bisa aja masalah kita sudah kemana-mana, diceritakan kembali ke oranglain. Malah jadi nambah masalah baru.
Sebaiknya jika kita ada masalah seperti ini tentang perlakuan suami, sebisa mungkin selesaikan dulu pribadi, jika sudah tidak ada jalan keluar lagi dan butuh tempat atau teman untuk curhat, bisa memilih teman yang bisa dipercaya. Jangan asal pilih teman. Terlebih lagi teman yang tidak bisa menyimpan rahasia. Kalau curhat dengan teman tidak cukup, bisa memilih curhat ke psikolog perkawinan saja. Itu lebih fair curhat ke orang ketiga yang sama sekali gak ada hubungannya dengan kita.
3. Utang
Sebisa mungkin jangan pernah umbar berapa banyak utang kita kepada oranglain terutama teman. Hampir sebagian besar pasutri akan mengalami yang namanya hutang piutang seperti kredit mobil, kredit rumah dan sebagainya. Terkadang adakalanya kita suka stress dengan banyaknya hutang kita. Jangan suka mengumbar berapa hutang kita kepada oranglain, apalagi sekarang kan jamannya sosial media, hampir semua kehidupan kita seakan tanpa batas (jika kita tidak menggunakan sosmed secara bijak?). Nah kalau kita misuh-misuh soal utang kepada orang banyak, bisa-bisa sebagian teman kita jadi under estimate lalu bisa menjauhi kita karena takit dipinjami uang.
4. Kehidupan seks
Nah, yang terakhir adalah seks. Seks adalah hal yang paling TABU dibicarakan oleh oranglain, apalagi teman whew! Sepertinya memang seru membagi cerita tentang kehidupan seks kita kepada teman ya.
Apa aja yang suka diceritakan? Misalnya gimana malam pertama, posisi favorit suamilah, sampai hal-hal detail soal intimate. Hmm boleh aja sih bahas soal seks dengan sesama teman wanita, tapi sebaiknya batasi hal-hal yang umum saja, gak perlu deh cerita sampai hal-hal detail gitu. Seperti ejakulasi dinilah, impotent, itu cukup kita aja yang tahu. Kamu tentunya gak mau kan jadi bahan gunjingan oranglain, walaupun dalam lingkup pertemanan sendiri?
Seperti ceritaku diatas sebelumnya, si mba-mbanya cerita saat dia berhubungan dengan suaminya, saat diminta begini begitu oleh suaminya, rasa sakitlah dan sebagainya, lha saya kan jadi risih dengernya? Mungkin si mbanya itu nerasa nyaman cerita dengan aku, tapi aku jadi negative thinking dengan suaminya, walaupun aku gak kenal siapa itu suaminya.
Nah, itulah 4 hal yang TABU untuk dibicarakan dengan teman atau oranglain. Ternyata pesan si mama ada benarnya juga. Menurut kamu bener gak sih keempat hal itu TABU dan BIG NO NO banget dibahas sama oranglain? Atau mungkin ada hal lain yang lebih crutial? Bisa share di kolom komentar ya. Tulisan ini juga sebagai reminder buat aku.
Semoga ke depannya aku tetap Istiqomah terhadap pesan-pesan mamaku do and dontsnya tentang rumah tanggaku supaya tetap jadi keluarga sakinah, mawardah warohmah, amin 🙂
Setuju mbak dengan 4 hal tersebut. Selama ini aku juga bener2 ngejaga "rahasia"itu, tapi emang bener ada beberapa orang yang suka curcol hal hal yang seharusnya tabu, hehe. Curcolnya dengan innocent pula.
Setuju banget mbaa. Tfs yaa
makasih remidernya mba, iya seharusnya saling menjaga rahasia masalah suami istri
Aku paling males kalo dpt yg cerewet. Kadang ada juga yg cerewet sembari ngobrol sama temennya sesama terapis. Malesinnnn
Bener banget pesan Mamanya Mba Oline dan aku salah satu orang yg melakukannya. Diusia pernikahanku yg 16 tahun mau 17 malah, aku ngga pernah curhat apapun ttg brp bsr pndapatan kel kami, brp besar tanggungan kami (cicilan) atau kewajiban lainnya, aib suami, apalagi ttg kehidupan seks. Meskipun ke ibu aku sendiri. Sejak menikah aku enggak pernah curhat seputaran hal hal.tersebut diatas krn menurutku itu adalah urusan personal banget dan bkn untuk konsumsi org lain.
Setujuuu mbak! Makasih artikelnya berguna banget untuk aku yang umur pernikahannya masih bisa dihitung jari di satu tangan wkwkwk. Emang bener sih cerita cerita rumah tangga sebaiknya ga diumbar. LIngkar pertemanan terdekat aku juga gitu. Pas masih pacaran sih berantem dikit langsung pada curhat sedetail-detailnya. Pas udah pada nikah, ya dikurang-kurangin curhat soal suami masing-masing. Istri kan juga harus menjaga kehormatan suami 🙂
Hai mba..
Menyimak, tambah ilmu aku. Aku pada dasarnya jarang cerita2 apalagi yang
masuk ranah pribadi gitu yaa
Gak bisa tak tinggal tidur mba. Lha wong pas aku merem dikit, dia nanya, 'Kakak tidur gak sih?' Gubrakk :)))
Sumpah nih mbanya keknya butuh temen tjurhat lol.
Ada yang seriiing banget cerita tentang penghasilan suami tinggi, hutang dimana-mana dan saya malah liat mereka gaya hidupnya tinggi banget. Emang efeknya jadi ga respek, ya.
Duh pliss sebisa mungkin jangan sampai cerita kepada orglain..
Setuju banget, aku bahkan menjaga banget 4 hal itu termasuk sama orang-orang terdekat misalnya orang tua nggak sembarang curhat.
Iyaaa bener. Kalo kita cerita soal gaji suami, bisa2 org akan under estimate ke suami kita. Atau bahkan ke kita juga.
Iya. Kalau mau curhat sebisa mungkin ke temen yang bener2 bisa dipercaya.. fatal akibatnya kalo salah curhat ke orang yang ember..masalah kita bs kemana2 deh..
Itu tambah ngeselin. Malah ngobrol sama temen lain ..
Setuju banget mbak Oline, kadang suka heran sama mereka yang seneng ngumbar masalah rumah tangga
Sepakat mbak. Sebisa mungkin bicara yang baik baik saja tentang suami kita. Kayanya emang mba terapis butuh temen curhat aja deh 🙂
setuju banget mbak… cerita2 juga belum tentu dpt solusi tp bs jd malah jd gunjingan di lain waktu hehe. Thanks for sharing:)
betul, sesuatu yang tak hrs keluar jangan sampai orang tahu
This comment has been removed by a blog administrator.
Pengen nyantai dan rileks malah dapet cerita kayak gitu, pasti KZL.
Orang yg obral cerita rahasia Rumah Tangga seperti keempat hal di atas seringkali mereka gak tau ilmu serta dampaknya, mbak.
Setuju Mbak Olin.
Abis nikah ini aku malah jarang curhat sama temen sih mbak. Soalnya kalo curhat larinya malah ke suami semua. Hihihi.
aamiin 🙂 semoga bisa ikut menjaga diri dan rumah tangga saya juga deh mbak 🙂 setuju banget dengan apa yang mbak sampaikan
nganu.. aku bingung kasih jejak komen setelah baca… 😀
Kalau saya lebih seneng jadi pendengar setia aja Kak, paham kan maksudnya? 🙂
Iya emang bener banget dan aku setuju dengan 4 point di atas Mbak. Aku pernah secara ga sengaja denger curhatan temen kerja tentang kehidupan seksnya ama pasangan, kebetulan pas berada dalam 1 ruangan. Antara akward dan kaget juga dengernya.
aku sendiri nggak tau si mbak berapa penghasilan suami. iya aja aku maaah. ehehehhe.
makasi udah diingetin. soal seks emang ga banget ya dibuka ke orang. mungkin dipikir tu therapist, nggak kenal2 amat sama mbak jadi cerita trus lupakan deh. eeeh ternyata mbak oline nulis di blog 😀