Secara umum mobil di dunia ini menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya, namun dengan munculnya masalah yaitu keterbatasan sumber daya sehingga terjadi krisis harga minyak yang sangat mahal di awal tahun 2000-an, faktor lainnya adalah kesadaran masyarakat dunia akan dampak buruk dari asap knalpot mobil yaitu emisi gas rumah kaca, maka para produsen mobil dunia mulai memberikan perhatian pada R&D untuk mengurangi ketergantungan terhadap bensin, salah satu solusinya adalah penggunaan listrik sebagai bahan bakar, sehingga mulai terdengar istilah pada dunia otomotif yaitu mobil listrik.
Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik dan energi listrik tersebut di simpan dalam batere. Kelebihan mobil listrik dibandingkan mobil berbahan bakar BBM adalah mobil listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor yang biasanya kita kenal dengan CO2 yang dikeluarkan dari knalpot mobil. Karena tidak mengeluarkan asap CO2, mobil listrik juga menyumbang faktor pengurang efek rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil. Namun dibalik kelebihan itu, mobil listrik juga memiliki kelemahan, yaitu dari sisi harga, harga mobil listrik masih terlalu mahal dibandingkan mobil berbahan bakar BBM (selisihnya bisa sekitar $5000), hal ini dikarenakan harga batere Ion Lithium masih sangat mahal dan faktor lainnya adalah SPBU listrik masih terbatas dibeberapa tempat (harga batere Ion Lithium untuk mobil saat ini berkisar $12.000 dengan masa bertahan 7 tahun untuk pemakaian normal).
Daihatsu menjawab permasalahan tersebut dengan meluncurkan 2 mobil listrik andalannya yaitu Daihatsu Pico EV dan Electric Daihatsu Mira. Kedua mobil listrik yang irit serta ramah lingkungan ini, merupakan revolusi teknologi hijau yang kembangkan oleh Daihatsu. Mobil listrik dengan teknologi hijau ini tergolong NEV (Neighborhood Electric Vehicle) atau kendaraan listrik jarak dekat.
Untuk Daihatsu Pico EV sendiri merupakan mobil 2 kursi dengan posisi tempat duduk depan belakang, untuk sekali pengisian listrik hanya memakan waktu 2 jam (pengisian tercepat dikelasnya) dan mobil ini bisa mencapai jarak 50km/jam (teririt di kelas NEV).
Sedangkan untuk Electric Daihatsu Mira, mobil ini merupakan mobil listrik pertama di dunia yang mampu berjalan 1000 km untuk 1x charge (kalau rute Jakarta – Bandung bisa 5x bolak balik).
Bagaimana dengan Indonesia? LIPI bersama putra putri Indonesia berhasil membuat mobil listrik pertama di Indonesia yang namanya Marlip (Marmut Listrik) dengan sakelar mekanisme maju mundur (SM3). Mobil ini sudah diproduksi masal namun masih terbatas pada mobil patroli polisi, mobil di rumah sakit, mobil golf, sampai mobil untuk keperluan pariwisata.
Mobil listrik merupakan salah satu implementasi dari teknologi hijau. Seandainya di Indonesia sudah mulai dipasarkan mobil listrik plus pemerintah mulai menyediakan SPBU listrik, maka ketergantungan minyak dari luar negeri bisa berkurang dan pastinya dana alokasi untuk subsidi BBM bisa dialokasikan untuk pendidikan anak-anak Indonesia, terutama untuk anak-anak yang tidak mampu.
Hidup teknologi hijau, hidup Daihatsu, hidup Indonesia dan maju terus anak-anak Indonesia ^^