Kalau foodlover ditanya “Coba sebutkan makanan India yang foodlover ketahui?“, saya yakin mayoritas akan menjawab dari Roti Cane dan Roti Jala, nah buat foodlover yang sudah pernah makan di restoran India, beberapa pasti akan menjawab Nasi Briyani, yup beberapa makanan itu sudah tidak asing di telinga orang Indonesia karena memang kebanyakan restoran di Jakarta mulai menyediakan menu-menu itu.
|
Mejeng di depan Signatures Restaurant 🙂 – Doc : Pribadi |
Bulan Oktober lalu, tepatnya tanggal 17 Oktober, saya dan suami beruntung bisa menghadiri sebuah undangan jamuan makan siang untuk mencicipi Indian Cuisine experience di Signatures Restaurant Jakarta, tepatnya di Ground Floor Hotel Indonesia Kempinski. Disana kita dapat merasakan sensasi kuliner India dalam menu buffet mulai hari Kamis 2 Oktober dan berakhir pada hari Jumat 17 Oktober 2014. Sebenarnya saya ingin datang saat dinner, alasannya? Yah karena di tanggal-tanggal tertentu ada event khusus di hotel ini (tanggal 4, 5, 11, 12 Oktober ada tarian khas India), tapi dikarenakan saya ada beberapa acara, akhirnya saya baru bisa datang saat makan siang di hari tersebut. Kebetulan tanggal tersebut adalah tanggal terakhir event Colours of India ini.
|
Informasi event “Colours of India” di website kempinski – Source : kempinski.com |
Jujur saya tidak banyak mengetahui kuliner dari negara India, saya hanya tau Roti Jala saja, karena itu sebelum menghadiri event ini, seperti biasa saya menyiapkan beberapa amunisi terlebih dahulu. So, mulailah saya berselancar dan mempelajari kuliner-kuliner khas India dari Mr. Google.
Yang membuat saya excited, selain bisa mencoba makanan India, ternyata dalam event Colours of India, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta spesial menghadirkan
Chef Ashwani Kumar Singh, yaitu Chef De Cuisine dari Kempinski Ambience Hotel Delhi India dan sstt… katanya bisa ngobrol langsung dengan Chefnya lho! 🙂
Gimana foodlover udah kebayang seperti apa Colours of India? Hah, masih belum kebayang juga? tapi pasti laper dong? Yup, saya harap foodlover disini lagi laper waktu baca tulisan saya, biar bisa meresapi rasa makanannya 🙂 Ok deh, yuk simak perjalanan kuliner saya di
Hotel Indonesia Kempinski Jakarta
Hari Jumat ini saya sengaja mengajak suami saya, kenapa? Karena bos suami saya orang India jadi sering diajak makan makanan India di beberapa restoran di Jakarta seperti Frontpage, Queen’s Tandoor sampai
Nona Kopitiam. Jadi setidaknya suami sudah tahu lebih banyak soal makanan India dibanding saya 🙂
Diwali Festival itu apa sih ?
Menurut
Wikipedia, Diwali atau Deepawali berarti festival cahaya, dimana festival ini melambangkan kemenangan baik atas buruk dimana merayakan kembalinya Rama dan Shinta dimana Rama waktu itu berhasil membunuh Rahwana, biasanya lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan dan bahkan dibeberapa negara ada juga yang merayakan dengan kembang api. Di India, Diwali dirayakan secara meriah selama 5 hari berturut-turut dan tiap tahun (kalender Hindu) Diwali selalu jatuh di bulan Oktober atau November.
Diwali Festival menandakan kemenangan atas kejahatan, cahaya atas kegelapan, dan kebenaran diatas kepalsuan. Tujuan Diwali adalah diharapkan akan membawa kebijaksanaan, kebenaran, kemakmuran, dan kedamaian dalam hidup.
Saya kaget waktu ada orang India berbaju chef mendatangi meja saya sambil berkata, “
Hello, I’m Chef Ashwani“, ternyata itu adalah
Chef Ashwani Kumar Singh beneran gak ngira Chef Ashwani masih muda, tadinya bayangan saya Chef Ashwani itu sudah berumur dan pakai topi chef. Setelah duduk di kursi, beliau berkata “Would you like to try the foods now?”, saya bilang “Later, if you don’t mind explanning to us about Diwali Festival”, akhirnya Chef Ashwani menjelaskan semua hal tentang Diwali Festival.
Ritual Diwali Festival di India menurut Chef Ashwani Kumar Singh
Makanan khas yang hanya ada saat Diwali Festival adalah
Nihari atau
Halim. Buat yang belum tahu,
Nihari adalah makanan khas saat Ramadhan di India, hidangan ini adalah rebusan daging sapi atau kambing yang disajikan dengan sumsum tulang dan dimakan pagi hari (saat Ramadhan dimakan setelah sholat Shubuh).
Namun saat Diwali, Nihari bisa dimakan kapan saja, dan sesuai ritual Diwali, pagi hari memasak makanan, siangnya belanja barang-barang, sorenya sembayang (berdoa untuk leluhur) dan malam harinya menyalakan kembang api, barulah keesokan harinya mendatangi tetangga dan saudara dengan membawa makanan yang di masak kemarin pagi.
Untuk beberapa orang India, biasanya 9 hari sebelum hari Diwali melakukan puasa loh, namun ada juga yang melakukannya 28 hari sebelum Diwali. Nah selain mereka membuat Nihari, biasanya masyarakat India membuat manisan, di India manisan gula di sebut Mithai, nah beberapa contoh Mithai seperti Gulab Jamun, Rasmalai dan Jalebi. Untuk makanan manis, selain Mithai, orang India juga menyiapkan Malpua (sejenis pancake yang rasanya manis). Di Diwali Festival ini orang India makan Nasi Briyani gak? di hari yang khusus ini, orang India tidak menyiapkan Nasi Briyani namun menyiapkan Pulao, penasaran Pulao itu apa? Nanti saya jelaskan saat merasakan Nasi Briyani, karena Pulao dan Briyani ini seperti Clash of The Titan menurut Chef Ashwani Kumar Singh 🙂
Ciri khas tiap daerah di India menurut Chef Ashwani Kumar Singh
Saya baru tahu kalau India dibagi menjadi 4 daerah loh, yaitu India bagian Barat, Utara, Timur dan Selatan. Semua daerah punya ciri khas makanan masing-masing, misalnya: India Utara (Mereka tidak makan nasi melainkan hanya roti, yang di campur dengan sayuran dan daging, untuk urusan ikan mereka hanya makan ikan jika ikannya dari sungai, contohnya adalah ikan Rohu), India Selatan (Mereka malah tidak makan roti namun makan nasi, dan biasanya campuran nasinya dengan Kari yang tidak terlalu kental), India Barat dan India Timur (kenapa digabung? Simple, karena India bagian Barat dan Timur berada dekat dengan laut, makanannya bisa ditebak dong, yup 🙂 aneka olahan seafood.
Budaya makan di India menurut Chef Ashwani Kumar Singh
Di India, khusus untuk seafood, mereka lebih suka menggunakan bahan yang fresh, jadi setiap mau menyantap seafood, mereka akan memancing terlebih dahulu. Tidak jauh beda dengan orang India, kebiasaan orang India yang sering dibilang ndeso yaitu makan menggunakan tangan (tanpa sendok) ternyata di India juga sama 🙂
Tau dong di beberapa daerah di Indonesia seperti Solo dan Yogya banyak kuliner yang menggunakan daun pisang sebagai pengganti piring, ternyata di India juga begitu loh, untuk India Utara, India Timur dan India Barat rata-rata makan menggunakan piring, untuk India bagian Selatan menggunakan daun pisang untuk makan.
Untuk porsi tidak jauh dengan kita kok, untuk sarapan porsinya sedikit (mereka baru makan banyak saat menginap di hotel), untuk makan siang porsinya lumayan banyak dan untuk makan malam porsinya tidak sebanyak makan siang. Mendengar penjelasan Chef Ashwani Kumar Singh saya jadi ingat tiap menginap di hotel, untuk breakfastnya selalu buffet all you can eat, nah bawaannya mau makan banyak soalnya.
Selesai penjelasan tentang Diwali Festival, saya dan suami langsung diajak menuju buffet Indian Cuisine.
|
Chef Ashwani menjelaskan tentang cara makan makanan India – Doc : Pribadi |
|
Lokasi Buffet Indian Cuisine berada di bagian belakang – Doc : Pribadi |
Makanan main course di bawah ini adalah optional pasangan dari Nasi Briyani. Bila ingin menikmati Nasi Briyani saja tanpa lauk apa-apa juga sudah pas dan nikmat.
Ini adalah Kebab Udang BBQ. Saya suka sekali dengan menu yang satu ini. Atau mungkin karena seafood lovers kali ya? Udangnya benar-benar sangat empuk, dan bumbu karinya sangat meresap ke dalamnya. Ini seperti udang rasa kari. Tidak basah, tapi kering. Bisa dijadikan side dishes 🙂
|
Chicken Breast Kebab and Barbeque Prawn Kebab |
Barbeque Chicken Breast Kebab ini rasanya gurih sekali, ciri khas kari pada ayam ini benar-benar kuat terasa. Dan tekstur ayamya sangat lembut dan crunchy. Disajikan dalam potongan sekali suapan, jadi tidak perlu ekstra tenaga untuk membaginya kembali.
|
Turra Kebab |
Food lovers, tau nggak ini apa? 🙂 Yess… This is a Barbeque Pineapple and Apple. Awalnya saya pikir ini adalah kentang yang digoreng crunchy. Sebelumnya saya makan dulu. Tapi setelah saya coba, Chef Ashwani memberi tahu kami bahwa ini adalah berbahan dasar ‘nanas’ 🙂 Amazing deh, nanas bisa digoreng garing seperti ini, dan rasanya gak asam sama sekali. And the taste was so good 🙂
|
Barbeque Pineapple and Apple |
Nasi Briyani adalah makanan khas Indian Cuisine. Ohya, Nasi Briyani di Indian Cuisine ini sedikit berbeda dan sangat khas menurut saya. Nasi Briyani adalah hidangan utama berupa nasi yang dimasak dengan menggunakan rempah-rempah, sayuran dan daging.
Pada jaman dulu, beras digoreng di dalam minyak samin sebelum direbus di dalam air bersama rempah-rempah hingga setengah matang. Briyani dibuat dari beras yang sudah direbus di panci terpisah. Setelah beras setengah matang, beras dicampur dengan bahan-bahan lain, ditutup rapat dalam panci dan dimasak hingga matang.
Briyani berbeda dengan pullao (dalam cara memasak), seperti yang saya sebutkan diatas, makanan khas Diwali Festival selain Nasi Briyani, mereka juga memasak pullao. Sewaktu membuat pullao, beras digoreng bersama rempah-rempah di dalam minyak samin, dan langsung dimasak hingga matang.
Pullao itu teksturnya lebih lembut daripada Briyani. Dan tidak kering. Jika kering, mereka namakan Briyani. Dan rempah-rempah yang dipakai untuk memasak pullao biasanya adalah tomat dan bawang.
Nah, saya bilang Nasi Briyani ini rasanya sedikit ‘unik’, karena Nasi Briyani yang dimasak ini adalah menggunakan daging domba, bukan daging kambing. So pasti rasa dan bau yang ditimbulkan akan berbeda. Dan this is it, the real Briyani, they’re using a lamb, not a got 🙂
Tapi saya pribadi menyukai Nasi Briyani yang menggunakan daging kambing. Kalau daging domba ada bau ‘prengus’ yang timbul saat kita makan. Dan sedikit mengurangi citarasa kenikmatan saya 🙂
Oya, beras yang digunakan juga asli Beras Brasmati. Brasmati, ciri khasnya adalah bentuknya panjang-panjang, hampir sama dengan Rojo Lele, cuma lebih panjang, dan beras ini memang khusus untuk Nasi Briyani. Selain Nasi Briyani, biasa juga dipakai untuk Nasi Kebuli. Biasanya akan kita temui di restoran Arabian Food 🙂
|
Nasi Briyani |
Menikmati seporsi Nasi Briyani sama seperti kita menikmati seporsi nasi uduk, ada side dishes sebagai pelengkapnya. Seperti Chicken Curry, Calacossia in Curd, Batter Fried Fish, dan BBQ Prawn Kebab.
|
Chicken Curry |
Ini adalah Chicken Curry. Menikmati Nasi Briyani ini bisa menambahkan chicken curry ini. Tapi kalau tidak suka, juga tidak apa-apa. Karena sifatnya sebagai optional aja. Menikmati Nasi Briyani (polos) aja juga sudah enak.
|
Ini seperti sambelnya dalam Indian Cuisine |
Dalam Indian Cuisine juga ada sambal tradisi mereka. Yang terdiri dari terong berbumbu kari. Bila suka, menikmati nasi Briyani dengan Khatte Arbi ini. Rasanya? Lidah saya sih tidak terlalu pas untuk yang satu ini, karena terlalu strong (acid) tapi dalam bentuk tampilan gulai. Lidah saya masih terbiasa dengan lidah orang Indonesia, gulai itu ya harus manis, bukan asam 🙂
Saya lebih pas dengan sambalnya yang seperti ini
Setelah selesai menu utama, saya jadi penasaran. Saya menikmati 1 porsi menu utama seperti ini
|
Nasi Briyani + BBQ Prawn Kebab + BBQ Chicken Breast Kebab + Sambal |
Oke, selesai menu utama. Lanjut ke menu dessert atau cemilan.
Ini kuliner wajib ada dalam Indian Cuisine, yaitu Roti Jala.
|
Parantha |
Menikmati roti Jala kurang pas bila tidak bersama yang satu ini
|
Yellow Lentis |
Ini adalah gulai untuk Roti Jala-nya. Namanya adalah Dal Tadka atau in English Yellow Lentis.
Untuk cemilannya, mereka ada manisan lho. Agak asam sih rasanya.
Ini adalah Pachdi. Pelengkap menu utama. Rasanya agak sedikit masam menurut saya.
Mint chutney, salah satu menu yang unik, karena ciri khasnya menggunakan daun mint, daun ketumbar yang sudah di-blend halus bersama bumbu lainnya. Dan membuatnya juga sangat mudah. Cukup dengan menggunakan blender, you can mix it all, and then finished! 🙂
Waktu kami datang, Chef Ashwani juga sedang masak di dapur 🙂
Ini bumbu rempha-rempah racikannya yang bikin kita bergoyang lidah.
Cantik ya bumbu rempahnya ditata diatas wadah kayu seperti ini 🙂
2 gambar di bawah ini adalah dessert manisan.
Ini adalah minuman khas Indian Cuisine. Namanya Sharbat atau Sherbet yang terbuat dari buah-buahan atau sari bunga seperti sari bunga mawar, lemon, jeruk, nanas, dan sebagainya. Kalau di Indonesia, mungkin kita mengenalnya dengan sirop ya. Untuk menikmati minuman Sharbat, cukup dengan menambahkan air. Untuk minuman Sharbatnya tidak perlu terlalu banyak konsentrasinya, karena rasanya sudah cukup manis.
Ini adalah Gulab Jamun. Ini sebagai dessert juga. Makanan ini berbasis susu. Cara membuatnya, susu dipadatkan dengan cara dipanaskan diatas api kecil dengan waktu yang lama sampai sebagian besar airnya menguap. Gulan Jamun ini sering disajikan di acara pesta pernikahan atau ulang tahun.
Ini adalah Alhonso Mango Pulp, atau istilahnya bubur mangga (mangga yang dihaluskan). Mango Pulp ini bisa digunakan untuk topping es krim, atau campuran dari milkshakes. Wah, kok saya jadi membayangkan Mango Pulp ini dinikmati dalam keadaan dingin ya. Pasti lebih yummy dan nyess di tenggorokan 😀
Dan inilah dekorasi interior disana. Keren deh 🙂 Selesai menikmati makanannya, dilanjutkan saya menikmati dekorasi disana.
|
Lampu-lampunya lucu 😀 |
|
Dining/Lunch Table |
|
Lunch Set Table |
|
Bar |
Selain menu utama, disini juga dessertnya. Dan inilah buffeet dessertnya. Lumayan lengkap juga disini lho.
Buat yang tidak terlalu suka dengan Indian Cuisine, di restoran ini juga menyajikan makanan Indonesia.
Di Indian Cuisine kita juga bisa melihat langsung Chef-nya memasak lho 🙂
|
Senyum dikit ya mas 🙂 |
|
Pengharum Ruangan yang letaknya di bawah, keren ya 🙂 |
|
Full Sofa |
I like the ambience. Ohya, di 3 foto di bawah ini terlihat tampak sepi ya suasananya? Apa karena nggak ada yang berkunjung kesini gitu? Tentu tidak. Justru saat kami datang saat itu, The Signature Restaurant nampak full seat lho. Dan kebanyakan yang makan saat itu adalah orang-orang perkantoran. Makanya kami disarankan untuk membuat appointment terlebih dahulu sebelum kedatangnan. Agar dipersiapkan seat dan lain-lainnya terlebih dahulu.
Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 14.50 WIB. That’s means, waktu makan siang akan segera berakhir. Para pelayan pun menyuruh kami untuk mengambil makanan kembali sebelum buffeet ini ditutup. Saya memanfaatkan waktu untuk menikmati dessert sebagai penutup.
Ini adalah Apple Pie. Rasanya benar-benar moist di mulut. Bahkan sepotongpun rasanya takkan cukup. Perpaduan susu dan butternya benar-benar bikin saya ketagihan. Manis, tapi gak eneg sama sekali. Padahal saya sudah makan buffet sebelumnya. Tapi sayang perut saya sudah tidak memadai. Akhirnya saya mengambil 1 porsi saja, secukupnya.
Ini adalah Rujak Salad. Saladnya beeuh luar biasa rasanya. Saya memang pecinta salad. Hampir semua salad sudah saya coba. Bahkan saya sering membuatnya sendiri di rumah. Kali ini rujak salad yang saya makan di hotel ini, rasanya gak asam, ada manisnya, dan gurih dari mayonaisenya.
Lalu di samping kiri piring saya, ini adalah Salmon. Saya agak lupa namanya. Yang pasti, ikan salmon itu dimasak dengan menggunakan daun basil dan campuran mayonaise yang begiiiitu gurih. Ikan salmon ini seperti mentah rasanya. Tapi enak 🙂 gak amis. Sepertinya ikan salmon ini hanya di baked saja. Jadi teksturnya masih utuh.
|
Rujak Salad |
Buat yang pecinta coklat, wajib coba dessert yang satu ini. Ini coklat yin-yang. Sekali suapan, langsung lumer di mulut. Saya cuma agak amaze aja sama chef yang buat desser coklat yang satu ini. Kebayang kan agak repot ya? Karena ini perpaduan 2 warna, dan itu artinya harus menunggu coklat dasarnya mengeras dulu baru dihias. Saya menikmatinya dengan cacahan kacang tanah.
Ohya, yang bikin saya jatuh cinta terhadap hotel ini, bukan karena ada event Colours of India ini, tapi juga garnish ataupun pelengkap dari dessertnya lengkap, kap, kap. Coba lihat di piring yang saya sajikan ini. Ini baru setengahnya saja saya ambil. Selebihnya masih banyak 🙂 Tadinya mau saya hias, cuma karena waktunya mepet, akhirnya saya nikmati saja rasanya 🙂
Sebelum kami pulang, kami sempat diberikan sebuah Gift Certificate, it’s a kind of voucher that I must sign. Karena saya mendapat undangan, saya diberikan gift seperti ini. Untuk total kerusakan buffet saya berdua dengan suami saat itu tertera pada bill sekitar IDR 300ribuan for each person.
Buat yang ingin menikmati buffet Colours of India ini di harga IDR 248000 ++ exclude drinks.
Saya juga sempat mengabadikan moment ini bersama sang Chef Ashwani. Dan tidak ketinggalan juga saya berfoto-foto ria di hotel ini. Coz I love the interior ^^
Eh iya, sebelum kami berfoto, Chef Ashwani sempat ganti baju dulu di dapur, karena baju chefnya sempat ketumpahan bumbu gulai. Awalnya sih saya bilang tidak papa, dan beliau menanyakan saya apakah saya bisa mengeditnya dengan photoshop. Saya bilang ‘thats no problem’. But beliau akhirnya insist ganti baju juga, saking gak pede kali ya, masuk media, hehe…
I love this pergola. Perpaduan warna yang ciamik, ungu dan pink, bikin menambah serasi sore itu.
|
Gak sia-sia dandan maksimal pagi ini, karena interiornya oke bangets 🙂 |
|
Gift Certificate |
Saya berfoto bersama salah satu pelayannya. Mereka menggunakan kostum India juga lho selama event ini berlangsung, baik pria maupun wanitanya 🙂
|
ini pergola sebelum pintu masuk restoran Signature |
Bagaimana Diwali Festival bagi keturunan India di Indonesia ?
Di India dan Indonesia, jenis makanannya pasti beda dong, karena tidak semua bahan makanan tersedia di Indonesia, nah yang jadi pertanyaan,
“Orang Indonesia keturunan India merayakan Diwali ini seperti apa ?”, “Ada gak sih makanan khusus seperti di India ?”, Dan “Perayaannya seperti apa ?
Kebetulan suami bekerja di perusahaan IT Consultant yang kebanyakan teman-temannya adalah orang India. Ada 1 temannya WNI berketurunan India yang bernama Vinod Pilay (berprofesi sebagai IT Consultant), dari hasil ngobrol antara suami dan temannya saya tulis dibawah.
Diwali di Indonesia sama seperti di India, Diwali identik dengan Idul Fitri dalam Islam. Dimana Diwali dibagi menjadi 2 hari.
Tgl 22 Oktober, dimulai dengan sembayang pagi berdoa kepada leluhur, di tgl 22 ini tidak boleh makan daging sama sekali, jadi dalam waktu 1 hari teman saya langsung berubah menjadi Vegetarian. Trus ada makanan khusus di tgl 22 ini loh, dan saya yakin teman-teman kebanyakan pasti tidak tahu makanan ini, beberapa makanan wajib yang diceritakan teman suami adalah kue Wadeh (kue yang di goreng dengan rasa pedas), Urundai (kue yang digoreng juga isinya kelapa), Nasi Manis (nasi putih plus gula merah), and you know what makanan-makanan diatas
Tgl 23 Oktober, pagi hari dimulai dengan sembahyang di kuil lalu mengunjungi rumah orang tua atau yang lebih tua, ritualnya tidak jauh seperti Idul Fitri sungkeman. Nah dirumah orangtua, ada acara sujud kepada kedua orang tua untuk meminta restu. Nah untuk makanannya berbeda lagi dengan yang tanggal 22, kali ini makanan umum India seperti kari ayam, kari kambing, roti cane, roti jala, kue lupis, candil sampai kolang kaling. Ada candil dan kolang kaling? Yups ada juga candil dan kolang kaling, kata teman suami yang penting makanannya yang manis-manis.
Last but not Last
Selesailah tour dan cerita saya saat menikmati Diwali Festival di Hotel Indonesia Kempinski ini. Saya jadi banyak mengenal keanekaragaman makanan dan kebudayaan India. Wah, pengetahuan saya tentang kebudayaan agama di India khususnya Diwali Festival, serta makanan yang khas disana seperti apa, jadi bertambah lagi deh.
Tak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih atas undangan yang diberikan kepada saya dan suami siang itu kepada Hotel Indonesia Kempinski, kepada Chef Ashwani Kumar Singh serta kepada Mr. Yusak selaku Signature Manager di hotel tersebut, yang telah men-treat kami very well.
aduh makanannya bikin mupengggg, nelen ludah deh 🙂
wah komplit banget aneka recipe menunya..jadi serba tahu nih keragaman khas India selain pemain Mahabaratanya yang guanteng bingits.
Huaaaaaa, ngiler lihat foto-fotonya 🙂
Daku suka nasi briyani, uenak banget deh, apalagi kalau orang India asli yang masak.
akuu jugaa kesini mbaa ^_^
masakan india khas banget ya..penuh dengan rempah2