Dampak yang ditimbulkan dari korban bullying adalah mudah gelisah dan cemas, rendah diri, malas belajar, panik, ingin bunuh diri, agresif, dan juga kenakalan remaja. Dan inilah kekerasan terhadap anak di sekolah. Salah satunya adalah kurikulum pendidikan kurang berpihak pada hak anak.
Standar isi dari kurikulum adalah soal etika, estetika, iptek, nasionalisme, kesehatan. Pada dasarnya semua anak itu senang sekali belajar. Belajar yang efektif adalah belajar dalam suasana senang.
Pemaparan Kak Seto sungguh menyadarkan saya kalau saya selama ini masih aja memakai kekerasan. Yang terkadang saya terbawa emosi karena banyaknya pekerjaan.
Anak cerdas bukan jaminan dari IQ nya tinggi. Karena IQ bukanlah segala-galanya. Karena ada fakor lain yang mempengaruhi, seperti CQ (Connecting and Spiritual Intelligence). Ada anak yang mahir dalam hal bernyanyi, atau ada anak yang gemar dalam hal berolahraga. Kenapa bisa berbeda-beda? Karena setiap anak memiliki 8 kecerdasan (Multiple Intelligence).
Kunci untuk menghadapi anak kitanya sebagai orangtua harus berpikir kreatif dan mengikuti jaman.
Gimana caranya agar belajar bisa lebih efektif? Bisa melalui hiburan, permainan, warna-warni, berpikir positif, badan harus segar.
Ada jurus jitu bagaimana menghadapi anak, yaitu punya komitmen kuat, kompak dengan mitra (dalam hal ini adalah pasangan kita), peduli pada hak anak, teruslah belajar, dan harus kreatif.
Pendidik yang profesional adalah bisa menjadi sebagai penghibur, pendongeng, seniman, pelawak, pesulap, ilmuwan, dan sebagainya. Intinya pendidik harus bisa segala profesi. Pendidik itu gak harus seorang guru, orangtuapun termasuk pendidik (guru bagi anak-anaknya).
Kenyataannya saat ini, 70% orangtua belum mampu mengasuh anak dengan metode sekarang. Orangtua masih lebih peduli dengan prestasi akademik. Iya bener juga sih, bagi sebagian orangtua beranggapan biasanya anak yang akademiknya bagus, sudah pasti pintar. Padahal teori itu belum tentu benar. Kecerdasan sosial, emosional dan moral sering dilupakan. Biasanya ketiganya itu hanya 10% nya saja diajarkan di sekolah. 90% nya diajarkan di rumah. Karena ketiga kecerdasan itu sangat erat hubungannya dengan pendidikan karakter. Mendidik anak harus dengan penuh kasih sayang. Karena impian anak sesungguhnya adalah memiliki rumah dan sekolah yang ramah anak. Kak Seto juga mengajak kita untuk menciptakan Jakarta yang ramah anak dan mendidiklah dengan penuh cinta.
Selanjutnya masuk ke sesi sharing dari Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Elin Waty.
Sekilas Tentang Sun Life Financial Indonesia
Sun Life Financial Indonesia adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sun Life Financia. Sun Life menawarkan berbagai perlindungan asuransi dan pengelolaan produk yang variatif, dari asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, dan rencana pensiun. Sun Life bermitra institusi keuangan terkemuka, baik nasional maupun internasional, untuk melayani strategi multi distribution channels dan menyediakan akses yang lebih luas untuk solusi asuransi.
Mba Elin mengatakan bahwa Sun Life Edufair 2017 ini menjadi momentum yang tepat untuk membangun perspektif terutama bagi generasi muda yang tumbuh di era digital. Perspektif baru ini penting karena memiliki implikasi pada perencanaan keuangan yang sesuai dengan pendidikan yang akan ditempuh. Dengan cara pandang baru yang sesuai dengan pendidikan yang akan ditempuh. Dengan cara pandang baru yang sesuai dengan perubahan zaman, orangtua di Indonesia diharapkan mampu mempersiapkan perencanaan keuangan yang tepat untuk mendukung keberlangsungan pendidikan putra-putrinya tanpa harus mengorbankan prioritas-prioritas lain seperti saat ini masih terjadi.
Melalui acara ini Sun Life juga meluncurkan Bright Education, yaitu sebuah prtal informasi yang menampilkan profil 25 sekolah di wilayah Jabodetabek yang dapat dijadikan referensi orangtua dalam memilih sekolah yang sesuai dengan minat dan aspirasi anak.
Beberapa portal Bright Education dilengkapi dengan fitur-fitur bermanfaat, yaitu :
1. Fitur Sekolah
Berisikan informasi mengenai informasi sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam Sun Life Edufair 2017. Meliputi lokasi, kurikulum, fasilitas di lingkungan sekolah, kegiatan ekstra kurikuler yang dapat diikuti oleh para siswa, penghargaan yang berhasil diraih oleh sekolah tersebut, administrasi, sampai testimoni tentang sekolah dari para siswa dan orangtua.
2. Fitur perbandingan
Melalui fitur ini para orangtua bisa membandingkan sekolah yang diminati dengan cara mudah, dengan memilih tingkat pendidikan, lokasi nama sekolah dan mengisi data pribadi. Selanjutnya akan keluar hasil perbandingan secara lengkap yang membantu para orangtua menentukan pilihan sekolah yang sesuai
3. Fitur Kalkulator
Fitur ini membantu para orangtua untuk memproyeksikan dana pendidikan yang dibutuhkan serta menyusun perencanaan keuangan sejak dini.
4. Fitur Artikel
Di dalamnya terdapat informasi dan tips menarik seputar dunia pendidikan, anak dan perencanaan keuangan.
Simplenya, saat kamu masuk ke website ini, kamu bisa langsung menuju ke bagian bawah dari website untuk mendapatkan apa yang akan kamu cari.
Selanjutnya setelah sesi sharing dari mba Elin, acara dilanjutkan dengan Brighter Talent, yaitu setiap sekolah menunjuk perwakilan untuk unjuk kebolehannya masing-masing.
Inilah sekolah-sekolah yang ikut berpartisipasi di acara Sun Life Edufair 2017.
Sayapun tak lupa mengunjungi booth tiap sekolah yang ada disini.
SAya belum begitu kenal sama sunlife, tapi kok jadi penasaran, cek ah
sayangnya sun life belum ada dikota ku
Rudy, Rudy apa yang jago IT..?
.
.
.
.
Rudiantara (Menkominfo) hahahahhaha
Karena aku dateng juga, saya ketawa baca komennya om satto waakaka.
Tapi memang event semacam Sun Live Edufair sangat penting sekali. Semoga menjawab perubahan kurikulum kita yang diharapkan akan berpihak pada anak.
Senang banget ke acara Sun Life kemarin, dapet ilmu parenting lagi, mataku jadi terbuka lebar sebagai orang tua