1493729876560.jpg

Menikmati Kopi ala Cafe di Rumah Dengan Nescafe Dolce Gusto Piccolo

Sekilas percakapan di WA Grup

Ros : Ngopi-ngopi yuk?
Mba Zata : Mau dimana?
Oline : Di Jakarta aja deh, pas kebetulan ada urusan ke Sency nanti siang
Mba Zata : Ehh… kalau di sekitar Jl. Wijaya jam 5 sore gimana?
Ros, Oline : Wah dimana tuh?
Mba Zata : Masih inget Conclave gak, virtual office itu loh
Oline : Oh iya inget, ya udah gampang, nanti tinggal cari di Gmaps aja deh
Ros : OK, see you there

Singkat cerita, akhirnya kami memutuskan pergi ke café sekitar Jl. Wijaya, kalau membaca review-review food blogger. Tempatnya disana overall cozy banget. Dari rumah di Bekasi menuju ke daerah wijaya sekitar 1.5 jam, untungnya udah ke sency sejak siang, jadi bisa menghindari macet kalau pergi jam 3an. Berhubung urusan dengan client sudah selesai sejak awal, jadi bisa sampai di Leon sejak jam 4 sore sebelum Ros dan mba Zata datang.

Eh ternyata di café ini lagi ada
acara Launching Nescafe Dolce Gusto (NDG) Piccolo Manual. Saya pribadi, baru
kali ini melihat langsung mesin kopi NDG, sebelumnya saya melihat iklan di
Farmers Market untuk mesin kopi ini.

Ya sudah, sambil nunggu Ros dan mba Zata, gak ada salahnya ngobrol sama SPG NDG Piccolo Manual ini.

Oline : Mba, mesin ini harganya berapa?
SPG : Harganya 1.399.000 mba, namun kalau mba tertarik untuk membeli waktu launching hari ini, kami berikan diskon 50%, jadi cukup 699.500 plus 1 box capsule Cappuccino
Oline : Wah mahal banget mba
SPG : Kalau mba beli di Lazada tidak ada diskon loh mba, dan harganya belum termasuk box capsule Cappucinno loh
Oline : Memangnya NDG Piccolo Manual ini fungsinya apa mba, kok bisa mahal seperti ini?
SPG : Mesin kopi ini berbeda dengan coffee maker lain di pasaran, kalau mesin kopi pada umumnya, hanya mencampur kopi dengan memutar-mutar gelas, kalau NDG Piccolo ini kopinya benar-benar di racik sesuai dengan keinginan dan selera ibu, sama seperti kalau ibu menikmati kopi racikan ala barista di Leon Coffee ini
Oline : Wah gak percara saya mba, masa sih bisa sama gitu
SPG : OK mba, saya demo-in ya
(Maaf di skip, Demo mesin NDG Piccolo selama beberapa menit, sampai kopi siap untuk di nikmati)
SPG : Gimana rasanya bu?
Oline : Wah beda banget ya mba, rasanya mirip kaya kopi di Starbuck or JCO mba, kerasa banget kopinya
SPG : Nah betul kan bu, gimana jadi beli? Kita juga menerima kartu kredit disini loh bu

Wah langsung aja saya galau tingkat dewa, untungnya Ros sudah datang, jadi kegalauanku pun terhindar untuk sementara waktu J Namanya minum kopi kayaknya sudah menjadi rutinitas saya sehari-hari, dulu saya pergi ke coffee shop alasannya yah karena internet di rumah lambat, namun karena saya sudah menggunakan internet cable, alasannya sudah bukan leletnya internet, tapi karena males dan ribet bikin kopi dirumah J Sebagai seorang blogger, gak jarang saya suka datang ke acara-acara komunitas yang bertemakan kopi, lumayanlah bisa dapat ilmu dari Barista yang keren. Dulu pernah kepikiran untuk kursus Barista disalah satu akademi perhotelan di Jakarta, namun berhubung tidak mendapat restu dari suami dikarenakan biayanya mahal (sampai 15 juta), jadi saya urungkan niat itu. Alhasil, sekarang saya cukup menjadi penikmat kopi saja 🙂

Kalau dipikir-pikir, untuk pengeluaran saya setiap minggu selama sebulan untuk secangkir kopi lumayan besar loh. Sebagai contoh, untuk menikmati 1 cangkir Ice Cappuccino di Leon, saya harus merogoh kocek 40rb rupiah (terlepas saya memang mau ketemuan sama teman ya). 

Itung-itungan ala emak-emak

Sebagai seorang Blogger dan Batikpreneur, coffee shop sudah menjadi kantor saya, 1 minggu minimal 3-4x saya ke coffee shop (terlepas ketemu teman dan client ya), 1 bulan bisa sekitar 12-16x untuk ke coffee shop, kalau 1 cangkir harganya berkisar 25-40rb, selama 1 bulan itungan kasarnya, rata-rata saya sudah mengeluarkan uang 390-520rb, belum lagi bensin, parkir dan waktu yang harus saya keluarkan dari rumah PP ke coffee shop.

Usai ngobrol ngalur ngidul seputar dunia blogger dan percintaan bersama sahabat tercinta Ros dan mba Zata, kegalauan saya gundah kembali. Akhirnya saya menelpon suami, untuk minta approval membeli mesin NDG Piccolo Manual. Sebelum menelpon, saya mau membuktikan di Lazada terlebih dahulu, apa benar harga mesin kopinya IDR 1.399.000. Hm… menurut penerawangan di halaman ini. Ternyata benar.
Alhamdulillah, usai menjelaskan sambil memohon-mohon ke suami untuk bisa membeli NDG Piccolo ini, akhirnya di approveJ

Kenapa NDG Piccolo Manual?
Yang saya suka, mesin kopi ini adalah mesin kopi manual, jadi kita bisa berkreasi membuat kopi atau latte art sesuai dengan kreasi saya sendiri, mau pakai susu, mau pakai soda gampang deh, dan yang pasti saya tidak usah kursus barista yang biaya tidak sedikit. Oiya, kapsul Dolce Gusto ini ada 4 varian kopi (Cappuccino, Mocha, Espresso dan Grande Intenso) dan 1 varian teh (Nestea). 
Selain itu, bentuknya lumayan lucu loh, jadi kalau di taruh di ruang tamu atau dapur gak malu-maluin deh, asiknya bisa menyajikan kopi atau teh langsung di depan tamu ala-ala Barista gitu J Oiya, selagi di Leon, biar saya tidak bingung nyobain buat kopi dirumah, usai membeli piccolo mesin yang cool ini, saya nyobain membuat Tea Latte dipandu SPG. Nah kerennya, panduan untuk menjadi Barista ini ada aplikasinya loh, ada aplikasi di Google Play, yang namanya Dolce Gusto Timer, nah via aplikasi ini, kita bisa memilih kopi atau teh apa yang ingin kita nikmati, nanti dari aplikasi akan memberikan penduan kapsul yang harus dimasukkan ke NDG Piccolo, akan ada timer (dalam detik) yang memberitahu berapa lama proses pembuatan kopinya, well you will be instant Barista with no time 🙂

Tak lupa, usai ngobrol-ngobrol, saya, Ros dan mba Zata foto dulu, biar eksis dong 🙂



Nyobain NDG Piccolo di rumah

Akhirnya, waktu sampai rumah,
suami udah nagih minta di bikinin Hot Cappuccino. Langsung deh tanpa pikir
panjang otak Barista-ku berputar untuk mengingat kembali bagaimana cara
mengoperasikan mesin ini. Waktu di acara itu saya sempat ngintip cara
pembuatannya.
Begini lho cara pembuatannya :

1. Siapkan NDG Piccolo. Isi dulu air di bagian belakang mesin.

Isi sampai batas max (ada tulisannya).

2. Masukkan air mineral ke bagian piccolo.


Saya menyalakan piccolo (tombol on/off-nya ada di bagian sebelah kiri depan ya), tunggu sekitar 10 menit agar airnya menjadi air panas.

Untuk menggunakan NDG Piccolo ini tidak bisa langsung. Pertama harus di clean up terlebih dahulu. Dan mesin ini juga tidak boleh dicuci ya bagian wadah airnya. Untuk mencucinya ya dengan clean up seperti ini.
Caranya : Setelah air terisi penuh, pasang kembali ke bagian belakang mesin. Kemudian nyalakan ke kiri terlebih dahulu (cold). Tungg sampai 1 menit air keluar. Kemudian buang.

Lalu geser tombol ke bagian kanan untuk membuka air panasnya. Tunggu lagi sekitar 1 menit. Setelah 1 menit, kemudian buang airnya.

Nah, baru deh mesin ini bisa dipakai.

3. Masukkan kapsul cappuccino ke dalam mesin piccolo.


Cara memasukkannya gampang kok, tinggal tarik saja, lalu masukkan kapsulnya, tutup lagi. Nah pencet tombol start pada aplikasi, nanti akan ada timer countdown, langsung hidupkan piccolonya (tombolnya dibagian belakang), nanti aplikasinya akan mengingatkan kalau sudah selesai, akan bunyi, matikan deh piccolonya.

Karena Mesin Kopi Nescafe Dolce Gusto ini manual, jadi bisa mengatur sendiri seberapa banyak susu dan kopinya. Karena saya tidak suka kebanyakan susu, saya jadi langsung aja stop mesinnya. 1 box ini bisa untuk membuat 2 gelas kopi (ukuran standard) 🙂

Dengan Nescafe Dolce Gusto
Piccolo Manual ini, saya bisa membuat kopi dan teh sekelas café tanpa perlu
mengeluarkan biaya mahal, hemat waktu dan uang loh. For me, NDG Piccolo Manual,
what a cool machine.

Rasanya ini kalau boleh jujur saya bilang, jauh banget sama rasa kopi sachet gitu. Rasanya beda dan enak banget. Suami saya jadi sampai ketagihan 🙂

Kalau mau intip, ini ada tutorialnya

Oiya, buat kamu yang tertarik
menjadi Barista ala rumahan, coba deh beli piccolo yang keren abis ini di Lazada. Karena disana sering ada promo.

Salam Kopi 🙂

25 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *