Lifebuoy%2BActivSilver.jpg

Yuk, Rajin Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Makan

Bisa dibilang saya termasuk orangtua yang beruntung, karena Narend bukan tipe anak yang sering sakit. Sampai saat ini ke rumah sakit (dokter anak) bisa dibilang hitungan pakai jari. Kalaupun sakit juga pasti gara-gara nular dari mamanya (saya). Dan salah satu faktornya adalah (mungkin) karena Narend adalah Anak ASI. Dulu sih saya gak percaya, saya pikir itu hanya teori dokter, tapi nyatanya benar adanya lho.

Tapi seumuran Narend itu ada lho yang sering sakit, ya minimal sakit flu-lah, batuk ringan, demam, bahkan ada yang lebih ekstreem sakit thypus masuk rumah sakit. Aduuh kalau denger anak kecil masuk rumah sakit terus diinfus kok kayaknya saya gak tega yah? Denger kayak gitu saya bersyukur anak saya bukan anak yang gampang sakit.

Nah itu kalau yang teridentifikasi penyakitnya.  Sekarang udah banyak lho penyakit-penyakit aneh baru yang sampai dokter aja gak tau penyebabnya dan nama penyakitnya apa. Dokter anak Narend pernah menyarankan saya untuk selalu menerapkan pola sehat pada keluarga terutama Narend sejak dini. Salah satunya adalah rajin mencuci tangan.

Terus apa hubungannya mencuci tangan dengan penyakit-penyakit aneh?

Di jaman canggih seperti sekarang, menurut teori ternyata bukan cuma smartphone dan teknologi aja yang mengalami perkembangan, virus dan bakteri juga berevolusi lho! Untuk itulah Lifebuoy bersama Theurbanmama mengadakan acara Lifebuoy ActivSilver Formula Launch Event.

Acara talkshow kali ini berlokasi di Plataran Menteng. Tempat yang sangat cantik dan instagrammable banget buat foto-foto. Tapi sayang wajah saya sedang full treatment, jadi saya tidak bisa memanfaatkan kesempatan emas ini deh saat ke lokasi ini, hiks.

Acara talkshow kali ini menghadirkan 2 nara sumber. Pertama adalah Evan Rickyanto, seorang Senior Brand Manager Lifebuoy PT Unilever Indonesia Tbk.

Mas Evan menjelaskan latar belakangnya diciptakan sabun Lifebuoy ActivSilver ini karena Lifebuoy mengerti bahwa kuman sekarang sudah berevolusi menjadi semakin kuat, sehingga meningkatkan kekhawatiran para ibu. Karena jaman sekarang banyak penyakit baru yang sulit untuk disembuhkan.

Sebenarnya bukan karena diri kita imun terhadap kuman atau obatnya sudah tidak efektif, tapi justru kumannya makin beragam, dan pertahanan tubuh kita lemah. Sehingga anak jaman sekarang rentan terhadap sakit. Oleh karena itu, untuk melindungi anak dari kuman penyebab penyakit, 92% ibu menerapkan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat, yaitu mandi teratur dan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Seiring dengan data Riskesdas tahun 2013 menyatakan bahwa seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat dalam melakukan kebiasaan CTPS ini angka penyakit diare Indonesia menurun sebanyak 5%.

Dan Lifebuoy ActivSilver Formula ini adalah sebuah inovasi baru dari PT Unilever Indonesia sebagai sabun keluarga yang mampu memberikan perlindungan tubuh dari kuman yang berevolusi menjadi semakin kuat.

Kenapa dengan kandungan Silver?

Sebenarnya Silver sendiri sudah lama dikenal sebagai antibakteri yang efektif dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya penggunaan silver pada alat kesehatan yang terbukti dapat mencegah bakteri menempel hingga 99%. Demikian juga penggunaan pada salep luka dan perban yang bisa membantu mengurangi berkembangnya bakteri pada luka.

Apakah kandungan silver ini aman untuk kesehatan?

Lifebuoy ActivSilver ini pastinya sudah melewati tahap research yang membuktikan bahwa dengan kandungan silver ini telah teruji efektif terhadap berbagai jenis kuman, termasuk kuman yang lebih kuat sekalipun.

Lalu narasumber yang kedua adalah DR. Dr. Ariani Dewi Widodo, SpA (K). Tema talkshow yang dibawakannya adalah tentang bagaimana melindungi anak dan berkontribusi terhadap kesehatan dunia. Beliau mengatakan salah satu yang menjadi penyebab masyarakat rentan terhadap penyakit karena penyalahgunaan terhadap antibiotik. Misalnya, dalam aturan kita harus minum antibiotik sampai habis (selesai), nyatanya banyak diantara kita yang tidak patuh terhadap resep dokter. Terkadang, orang berpikirnya, ah sudah sembuh, sudah tidak batuk atau pilek lagi misalnya, lalu konsumsi antibiotik dihentikan, padahal seharusnya tetap harus dilanjutkan, supaya tubuh kita tidak imun dan kumannya tidak berevolusi.

Beberapa faktor penyebab tubuh kita suka rentan terhadap penyakit, yaitu : Urbanisasi, tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan juga kumuh. Lalu perubahan iklim dan pemanasan global. Lalu globalisasi dan sering travelling, Selain itu faktor lainnya adalah polusi dan gaya hidup kita yang tidak sehat. Ditambah lagi kondisi kuman yang semakin agresif menyerang pertahanan tubuh, membuat penyakit menjadi semakin lama dan sulit untuk disembuhkan. Zat antimikroba yang paling efektif untuk membunuh kuman adalah antibiotik, Polyhexamethylene biguanide (PHMB), madu, iodine, dan salah satunya ada silver.

Apa yang bisa orangtua lakukan? 

Cara yang paling sederhana sebagai perlindungan pertama terhadap infeksi kuman adalah : (1) dengan membantu anak memilih jenis olahraga atau aktivitas apa yang paling disukainya. (2) banyak beraktivitas, jaman sekarang karena semua serba digital anak jadi malas untul bergerak. (3) menyediakan makanan dengan menu gizi seimbang, cukup vitamin dan mineral. (4) cukup tidur. (5) Tidak minum antibiotik sembarangan, bila sudah mulai minum harus dihabiskan.

Itulah cara sederhana yang sering diabaikan orangtua sehingga menyebabkan anak jadi gampang sakit.

Selain itu juga penting untuk menerapkan kedisiplinan anak untuk mencuci tangan di rumah. Untuk memastikan anak kita jauh dari kuman penyakit adalah dengan CTPS dan mandi secara teratur. Karena peranan seorang ibu dalam rumah tangga sangat besar kontribusinya terhadap dunia.

So, dengan CTPS ini kita jadikan kebiasaan sehat dan mandi dua kali sehari sangat diperlukan untuk mencegah tubuh tertular infeksi kuman penyebab penyakit.

CTPS vs Sanitizer

Mungkin ada yang berpendapat bahwa cuci tangan pakai sanitizer saja sudah cukup? Padahal itu belum tentu 100% higenis. Jadi Dr. Ariani mengatakan, sah-sah saja mencuci tangan dengan sanitizer, jika kondisi tidak memungkinkan untuk CTPS. Tapi alangkah baiknya jika CTPS terlebih dahulu baru diakhiri dengan sanitizer. Karena sanitizer gunanya hanya untuk mensterilkan saja, bukan membersihkan. Tetap tangan kita harus dicuci dengan sabun.

Disini hadir juga Sissy Preschilla sebagai experienced mom dan Sabai (istri dari Ringgo Agus Rahman) sebagai Young Mom.

Sissy bilang, sejak kecil ia suka banget aama yang namanya mencuci tangan. Dikit-dikit cuci tangan. Jadi kebiasaan itu ia bawa sampai sekarang sudah berumah tangga. Anak-anaknya ia latih untuk terbiasa seringnya mencuci tangan. Ternyata kebiasaannya ini membawa dampak positif terhadap kesehatan keluarga. Salah satunya anak-anaknya jadi jarang sakit.

Gak cuma dirinya, tapi peran ayah juga penting sebagai pelopor kesehatan keluarga. Apalagi kan suaminya pembalap, terkadang pulang ke rumah karena capek suka gak memperhatikan kebersihan tangan dan badan. Nah disinilah Sissy seringnya memberikan warning untuk selalu membiasakan cuci tangan dan mandi seusai beraktivitas.

Selain Sissy, hadir juga Sabai Dieter, artis sekaligus stri dari Ringgo Agus Rahman. Mama Sabai juga bilang peran ayah juga penting banget di rumah. Suaminya terkadang suka lalai dan suka lupa untuk mencuci tangan. Jadi ia selalu rajin mengingatkan ke suaminya untuk rajin mencuci tangan, karena ayah menjadi role model untuk anak-anaknya.

Mencuci tangan dengan sabun itu mudah, tapi sayangnya masih banyak tempat-tempat umum yang masih tidak menyediakan sabun cuci tangan. Antisipasinya mulai dari diri kita sendiri dulu sih. Kalau saya sih selalu bawa sabun cair (sabun tangan) kemana-mana. Apalagi saya yang suka bepergian kemana-mana. Karena kalau hanya mengandalkan sanitizer saja pastinya tangan kita tidak pasti bersih. Jadi saya cuci tangan pakai sabun terlebih dahulu, baru diakhiri dengan sanitizer. Saya berharap sih semoga ke depannya ada peraturan resmi dari pemerintah bahwa setiap restoran atau tempat makan lainnya, bisa menyediakan sabun cuci tangan.

Terkadang hal sesimple ini suka kita lupakan. Padahal jika kita sepelekan efeknya bisa merembet kemana-mana ya. Anak kita gampang sakit, aktivitas sekolah terganggu, aktivitas suami ke kantor karena sakit juga terganggu, dan sebagainya. Dengan kita menanamkan kedisiplinan pada anak sejak dini, efeknya untuk seumur hidup. Anak kita tidak rentan terhadap sakit dan juga terlindungi dari segala kuman dan bakteri.

Dokumentasi Pribadi

Source : Theurbanmama

6 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *