Jaman sekarang sepertinya membaca teks sudah perlahan-lahan ditinggalkan ya, jamannya sudah beralih yang namanya video. Semua orang kebiasaannya sudah berubah, yang tadinya nonton TV ya di rumah, kalau sekarang ya kalau mau nonton ya tinggal buka smartphone terus buka Youtube deh. Jangankan orang dewasa, anak saya aja, kalau mau cari apa-apa, bukanya bukan Google lagi, tapi Youtube. Yes, dia sudah masuk ke generasi Z, jadi generasi Youtube. Itulah kenapa sekarang era video atau Vlogger (Video Blogger) sedang hype, naik daun. Orang berlomba-lomba membuat akun disana. Bahkan sekelas artis Joshua Suherman aja sekarang berpindah haluan menjadi Vlogger loh. Karena dari menjadi Vlogger aja sudah bisa jadi milyaran lho. Kamu percaya gak? 🙂
Hari Sabtu, 3 Desember 2016 lalu, saya dan beberapa teman-teman blogger mengikuti sebuah workshop short travel video using smartphone bersama Mas Teguh Sudarisman. Waktu saya tahu mas Teguh open discussion tentang event ini saya langsung daftar, karena saya memang sedang mendalami yang namanya dunia video dan juga sih rencana jangka panjang saya ingin mencari nafkah dari hanya Freelance Jurnalist gitu deh, alias Vlogger. Soalnya sudah banyak cerita bahwa dari menjadi seorang Vlogger aja sudah bisa membeli rumah ataupun mobil. Duuh, siapa yang gak kepengen sih? Ya, tapi gak semudah itu ya. Perjuangannya masih panjang, asalkan kamu tekun dan serius menjalaninya ^^ Untuk itulah saya ingin belajar dengan mas Teguh, sang Travel Blogger yang nama dan prestasinya sudah melalang buana di dunia.
Behind The Scene
Ohya, cerita dulu deh behind the scene saya mencapai lokasi ini. Jadi, hari sabtu itu saya merelakan berangkat sendirian (yang biasanya family time bersama keluarga), kali ini saya harus berangkat sendiri, bahkan disaat anak saya sedang tidur 🙂 Karena saya memang ingin niat menuntut ilmu. Suami saya di rumah aja, menjaga si Narend. Kali ini saya mendapat ijin dan restu dari suami untuk belajar short travel video. Ohya, lokasinya di Morrissey Residence, Kebon Sirih Jakarta. Karena masih hari Sabtu pagi, belum ada macet, jadi masih bisa dicapai dengan waktu 40 menit saja 🙂
Sampai di Lokasi Morrissey Residence
Buat yang belum tau Morrissey dimana, mungkin diantara kamu ada yang sudah pernah lewat kesini. Kalau dari depan namanya Ocha Bella. Sudah pernah dengar kan? Nah, lokasi Morrissey Residence ada di belakangnya persis. Sebelum kamu masuk ke Morrissey, kamu akan menemukan motor-motor antik disini.
Ya, itu adalah salah satu ciri khas dari Morrissey Residence, hotel dan juga residence yang bergaya vintage modern. Nanti saya akan cerita banyak ya, tapi sekarang saya mau cerita tentang workshopnya dulu nih, pasti udah pada gak sabar bacanya 🙂
Sebelum mulai workshop para peserta berfoto, sarapan dan registrasi dulu disini.
Akhirnya pukul 08.30 workshop-pun segera dimulai.
Kenapa Harus Video?
Mas teguh mengawali dengan topik, kenapa video? Mungkin sebagian ada yang bertanya seperti itu? Jawabannya sih simple, karena semua orang suka video. Video juga lebih banyak menyentuh rasa kita, panca indera kita dibanding teks atau foto, jadi pesan yang disampaikan lebih efektif. Selain itu video adalah cara paling menarik untuk mempromosikan barang dan jasa. Tidak jarang juga sekarang job yang berdatangan banyak meminta dibuatkan review dalam bentuk video. Tapi gak cuma untuk kerjaan sih, bisa aja cuma buat narsis, kepentingan pengenalan profile, wawancara, lalu ada tutorial. Saya termasuk orang yang rajin menonton video tutorial. Hampir setiap hari sih saya pasti liat tutorial. Salah satunya tutorial make up.
Biasanya kalau orang udah membuat video, akan dibagikan ada yang melalui facebook, twitter, Instagram, Snapchat atau juga Youtube. Video itu meningkatkan conversion rates di website eCommerce karena pengunjung lebih merasakan produk atau jasa itu.
Di tahun 2016 sekarang penggunaan Live-Stream seperti Periscope atau facebook live sudah mulai populer. Selain facebook live, ada juga Instagram strories. Saya sih belum terlalu paham kegunaan dari keduanya, tapi yang pasti saya sudah pernah menggunakan keduanya. Dan tujuannya juga beda sih, kalau facebook memang untuk hanya teman-teman di lingkaran facebook, sedangkan IG stories bisa untuk diluar lingkaran pertemanan kita. Keduanya sama-sama live-stream, sama-sama bisa di-save, sama-sama bisa langsung update. Tapi tidak bisa ditonton kembali kemudian. Jadi sifatnya aktual.
Beda lagi era di tahun 2018 nanti, menurut survey sebesar 69% trafik internet dalam bentuk video. Dan tahun 2019 sebesar 80% trafik internet dalam bentuk video. Perlahan teks atau blog mulai akan ditinggalkan.
Trend Video 2017
Menurut prediksi di tahun 2017 akan lebih banyak lagi video di FB dan 360 derajat video. 82% pengguna twitter adalah penonton setia video. Penggunaan video untuk menjual produk akan lebih meningkat, dan generasi Z (usia 13-24 tahun) sangat menggilai apps dan visual content (video). Itulah sebabnya Snapchat dan IG sangat famous di kalangan negeri ini. Orang sudah tidak lagi menonton entertainment di TV, tapi sudah beralih ke mobile. Sudah banyak lho aplikasi yang memungkinkan kita nonton mobile. Nantinya menonton virtual reality akan meningkat. Sstt.. saya termasuk tipe yang doyan nonton apa saja di smartphone lho. Pertama karena saya selalu mobile, kedua karena TV kamar didomininasi oleh Disney Junior kerjaannya anak saya, si Narend *hiks*.
Unsur Penyusun Video
Ada beberapa unsurnya meliputi : gambar bergerak, gambar diam, teks, suara, musik, animasi atau juga efek visual.
Short Video
Mas teguh mengajarkan kita untuk membuat short travel video karena rata-rata perhatian manusia hanya 8.25 detik saja. Ada juga sebagian orang tidak betah membaca artikel lama-lama, tapi kalau nonton video bisa lama karena tidak membosankan, setiap frame ganti-ganti scene terus kan? Tapi kalau kelamaan orang bisa bosen juga, ada juga yang quotanya sangat terbatas. Itulah kenapa mas Teguh mengajarkan kita untuk bisa membuat short travel video. Video yang singkat akan berpotensial untuk sering dilihat oleh para viewers.
Menurut survey :
55% orang menonton sekarang 1 video per hari,
65% diantaranya mau nonton sampai 3/4 panjang video
Biasanya orang yang rela nonton video 3-4 kali atau bahkan lebih, pasti ada yang menjadi tujuannya. Kalau aku langganan ada selalu liat video Youtubenya Female Daily. Disana banyak banget insight yang aku dapatkan, seperti insight OOTD, recomended items (for fashion or make up), atau how to, all tips and tutorialnya. Saya rela nonton 15 menit gitu, karena memang videonya menarik dan saya ingin belajar darinya. Itulah kenapa sedikit banyak video saya terpengaruh adanya female daily.
Idealnya berapa menit untuk ukuran short video ini?
Menurut versi mas Teguh adalah 2-3 menit. Karena bila 1 menit terlalu singkat, tapi kalau 5 menit terlalu lama. Masing-masing 1 shotnya adalah per 5 detik.
Apa Saja isi Video?
Bisa apa aja sih, tergantung dari kamunya. Tapi isi video bisa dipisahkan menurut 2 kategori, yaitu informasi dan entertainment. Isi dari berita bisa meliputi berita, dokumentasi, live event, diary pribadi, feature human interest, photostory. Sedangkan kalau entertainment : ada acara TV, film fiksi, video lagu, video lucu atau juga unik.
10 Langkah Untuk Membuat Video
Ada 10 langkah yang mas Teguh ajarkan untuk membuat video bagi pemula :
1. Ask Your Self
Tanyakan ke diri sendiri; apakah saya perlu belajar membuat dan mengedit video?
2. Prepare tools for shoot or editing
Siapkan peralatan untuk mengambil video
3. Prepare the software or application
Siapkan juga aplikasi dan softwarenya
4. Learn about the hardware and that software
Pelajari aplikasi tersebut
5. Learn about the concept and shotting process
Pelajari konsep video yang akan kita buat
6. Well Plan the event
Menyusun rencana pembuatan video. Jadi sutradara untuk diri sendiri. Kalau saya sih, biasanya saya buat rundown atau scene video saya. Jadi ada panduan pembuatan videonya.
7. Do Shooting
Lakukan shooting.
8. Do Editing
Setelah syuting, jangan lupa diedit terlebih dahulu, supaya videonya hasilnya ciamik.
9. Upload to Youtube or other channel
Kalau punya akun youtube atau channel lain, bisa juga langsung upload ke youtube.
10. Sharing and promotion
Sering-seringnya untuk share hasil video kamu. Siapa tau oranglain yang sedang membutuhkan informasi sehubungan topik yang kamu buat bisa berguna lho.
Setelah tau langkah-langkahnya, siapkan alat-alatnya yuk.
1. Smartphone (Android, iOS, Windowsphone, Blackberry)
2. Pocket Camera
3. Tripod
4. Steady cam
5. Remote control or tomsis
6. Holder tripod
7. Microphone (for added)
8. Voice recorder (alternatif)
9. Lakban, gunting, dan laptop
Mas Teguh memperagakan bisa mengakali dengan seperti ini, smartphone kita ditempel dengan menggunakan lakban supaya tidak lepas-lepas.
Ini juga salah satu monopod yang cukup lumayan stabil. Bisa dipakai dengan smartphone atau juga DSLR. Cuma kelemahan tripod ini harus diakalin lagi, yaitu dibolongin mur lagi, supaya bisa menempel antara smartphone dengan tongsisnya.
Dan inilah salah satu pilihan alat untuk membuat video :
Apa Gunanya Tripod?
Tripod itu sangat berguna, apalagi kalau kamu dalam keadaan travel sendirian :
1. Menstabilkan Shot
Terkadang dalam kondisi lapangan jalan yang tidak rata, atau yang tidak memungkinkan kita pegang smartphone kita menggunakan tangan, disinilah fungsi dari Tripod, which is menstabilkan shot yang kita ambil.
2. Zoom-in and Zoom-out
Saat kita merekam video, tangan kita tidak mungkin memegang fitur zoom-in dan zoom-out, bisa-bisa gambar tangannya terlihat dong?
3. Low Angle Shot
Misalnya kita mau ambil angle orang yang sedang berjalan di bawah, atau kita mau mengambil langkah orangm atau foto sepatu. Kan gak mungkin kita jongkok-jongkok 🙂
4. High Angle Shot
Nah, begitu juga kebalikannya. Misalnya saat liputan event, yang tidak memungkinkan kita zoom in karena kualitasnya akan pecah. Satu-satunya cara adalah menggunakan bantuan tripod
5. Selfie
Selfie is mandatory, Selfie bukan hanya sebagai narsis saja, tapi juga sebagai bukti kehadiran kita di event itu. Nah adanya tripod akan berfungsi sekali.
6. 360′ timelapse
7. Timelapse
8. 360′ rotation
9. Tilt
10. Pan
Dibawah ini adalah beberapa pilihan tongsis.
Nah, kalau ini adalah stabilizer. Jadi seperti tongsis tapi harganya lumayan mahal, sekitar 1,2juta. Saya jadi mupeng stabilizer ini 🙂 Jadi dia bergerak kemanapun kita bergerak, alias mengikuti pergerakan kita.
Mas Teguh menceritakan ada juga kelemahan dan keuntungan dari mengambil gambar menggunakan smartphone, yaitu :
Keuntungan :
- Ringan, ringkas : Pakai smartphone mudah dibawa kemana-mana.
- Murah
- Selalu ada di tangan
- Kemampuan merekam sudah full-HD
- Suara stereo
- Dengan aplikasi tertentu (misalnya videocam+), bisa zoom digital
- Bisa langsung diedit dan upload
Kelemahan :
- Sensornya lebih kecil sehingga kualitas video mungkin tidak sebagus dari DSLR atau mirrorless
- Sering hunting fokus jika object bergerak : karena DSLR lebih sulit mencari fokus daripada smartphone
- Bukaan diafragma lensa selalu tetap
- Noisy saat dipakai kondisi minim cahaya (Iphone lebih bagus ketimbang Tab)
- Kualitas microhone juga kurang bagus
3. Software and Apps for Editing Video
Ada beberapa software untuk editing video versi mas Teguh :
Android : Filmora Go, Power Director, Viva Movie, Magisto
iOS : iMovie, Splice
Untuk editing foto dan bisa menggunakan snapseed (bisa untuk android atau iOS).
Untuk versi dekstop :
Windows : Filmora, Movavi,
Windoes Movie Maker, Adobe Premiere Pro, Sony Vegas
Untuk Mac yaitu iMovie, atau Final Cut Pro.
4. Kumpulkan Bahan Pendukung
Siapkan juga musik backgroundnya. Untuk musik-musiknya bisa diambil disini :
Youtube,
Bensound.com,
FreeMusicArchive.org, JoshWoodAward.com, FreeSoundtrackMusic.com, Incompetech.com
Setelah diberikan bekal editing video, acara talkshow break sesaat untuk makan siang, sholat dilanjutkan dengan tour Morrissey Hotel.
Dan setelah selesai makan siang, para peserta naik ke ruangan workshop lagi untuk melanjutkan materi kedua.
5. Tempat untuk Belajar
Ada beberapa aplikasi dan media untuk kita belajar editing video. Diantaranya yaitu : iPhone millionerare, Movavi, dan Youtube.
Yang pernah dan paling sering saya coba media untuk belajar adalah Youtube. Disana terdapat semua tutorial, baik how to shoot video, atau juga editing video. Semua aplikasi editing video juga ada tutorialnya di Youtube.
6. Merencanakan Liputan
Selanjutnya setelah siap akan segala peralatan untuk meliput, sekarang merencanakan liputan. Ada beberapa step yang bisa kamu siapkan :
- Mencari ide cerita, bisa melalui mendengarkan musik
- Latar dulu?
- Mencari informasi tentang subjek yang akan disyut
- Membuat skenario
- Menentukan setting atau lokasi
7. Melakukan Syuting
- Siapkan alat-alat termasuk sudah mengaktifkan bluetooth tomsis.
- Supaya gambar bisa steady, harus memakai tripod.
- Rekamlah dari posisi landscape (mendatar) bukan portrait (vertikal)
- Candid selalu lebih baik
- Syutlah sewaktu-waktu, misalnya 1 scene per 10 detik.
Terapkan 5 shot method di bawah ini ya :
- close up muka
- close up aktivitas
- wide shot
- side shot
- over-the shoulder shot
Tiap scene 10 detik. Tahan nafas kalau tidak pakai tripod. Cek hasil syut kita, jika dirasa kurang pas, ulangi kembali.
8. Editing
Editing bisa menggunakan smartphone. Aplikasi di smartphone yaitu Filmora, Kine Master, Power Director, dsb. Sedangkan via laptop windows bisa menggunakan windows movie maker, filmora versi desktop (berbayar), dan sebagainya.
Nah, itulah beberapa point penting yang harus kita perhatikan dalam membuat video. Mulai dari peralatan dan perlengkapan apa saja yang harus disiapkan, kelengkapan backsoundnya bagaimana dan sebagainya.
Ada beberapa kesimpulan yang bisa aku tekankan :
1. Membuat video itu gak harus mahal, tapi kita harus tahu peralatan apa yang supporting untuk membuat video.
2. Terus juga waktu. Waktu itu penting banget kita sediakan.
3. Niat. Harus diniatkan juga. Plus siapkan konsep. Jangan cuma mau buat video, terus taoi gak tau videonya apa dan bagaimana. Karena kan tujuan kita membuat video itu supaya orang bisa terhibur dan bisa mendapat manfaat. Jadi videonya sebisa mungkin jelas dan menarik.
4. Jangan pernah malu untuk share.
5. Fokus
Sebaiknya kamu fokuskan ke satu bidang misalnya kamu tertarik travelling, nah coba satu akun sosmed Youtube kamu masukkan cerita-cerita travelling kamu disana. Atau kamy lebih tertarik soal beauty and make up, kamu bisa menekuninya disana.
Finally saya seneng banget bisa hadir ke workshop ini. Banyak hal baru yang bisa saya dapatkan disini. Nextnya workshop apalagi ya dari Mas Teguh, nantikan aja deh. Nanti kalau ada workshop lanjutan insyallah saya sharing lagi ilmunya ya.
Buat yang ingin tahu cerita tour the hotel, bisa mengunjungi ceritaku disini ya Morrisey Hotel Residences, Hunian Nyaman di Jakarta Bercitarasa Vintage Modern.
Thank you ^^
Aku blm pernah bikin video yang khusus. Paling anak main, aku video in. Bermanfaat banget nich belajar sama om Teguh. Kapan kapan aku mau belajar ach
Kalo ada workshop dengan mas Teguh, iyaaa ikut aja mba. Bermanfaat bangeet lho 🙂
Duuuuhh, makasi banget kaaaaak…. Selama ini aku make iphone buat videoin tutorial DIY utk ngelengkapi blog doang. Tapi masih blm maksimal. So thanks buat insight ke depannya better bikin channel youtube. Sama info2 lain terutama situs belajarnya. Smg next course bisa gabung…. Penting bgt. Thanks sekali lagi kak Olinnn!!!
survey ttng blog yg bakal ditinggalin nnti tahun 2019 bikin pengeen pindah jadi vlogger mbak..-_-
btw, emng seru bnget kyknya bisa bikin video bagus ya
Waaah makasih infonya lengkap banget. Aku termasuk yang betah berlama-lama di youtube utk cari tutorial. Aku jarang nyari hiburan disana. Ibaratanya 1000 kata di postingan blog bisa diringkas dalam 1 menit video saja. Enakan nonton. Etapi jangan bilang2 teman2 blogger ya ahahahah….
kalau soal video aku nggak ngerti … tapi habis baca artikel ini jadi paham dech cara edit video itu gimana
Triiims Mba Oline sharingnya lengkap bgt, jd berasa ikut workshop virtualnya.. 😀 Pas lg butuh info jg terutama aplikasi apa yg enak buat edit video di smartphone.. Pingin jg bikin video yg lbh serius lg d rasanyaa.. 🙂
Lengkap reportasenya, Mbak. Saya udah mulai belajar lebih serius soal video akhir tahun 2014, terus buat prakteknya bikin akun YouTube. Bikin video apa aja modal kamera Blackberry, terus ada rejeki beli handycam murmer. Tapi malah akun personal yang dibikin sejak 2010 belum digarap serius. Bingung sih mau bikin video apa.
Orang nonton bisa karena 1) orangnya, kasusnya kaya Jojo yang udah beken; atau 2) kontennya, misalnya tentang apa gitu yang dicari banyak orang. Nah, saya bukan siapa-siapa, nggak beken, kesehariannya pun nggak menarik. Hahaha.
Sekarang saya fokus ke channel anak-anak, untuk sementara perkembangannya menggembirakan. Optimis pokoknya. Kalau lihat hasil survey di atas, kudu ngegas buat menguasai video sejak sekarang biar nggak ketinggalan tren.
Wahh udah menekuni dr thn 2014 ya mas. Berarti udah jago dong mas 🙂
Ayoklah kapan2 aku diajari gitu 🙂 belajar video itu seruuu..
Terima kasih mba Dita 🙂
Yukk ditunggu videonya. Bisa apa aja videonya.
Makasih sharingnya Mbk, Kece banget ilmunya
Wahhh artikelnya lengkap-kap spesial pake telor, krupuk dan sambel. Thanks udah nulisin. Ditunggu tayangan video-videonya Mbak Oline.
Udah 3x ikut workshop mas Teguh, kayaknya saya masih belum puas aja hahaha. Kapan-kapan pengen ikutan lagi ^_^
Pengen deh beli tripod, unt merekam timelapse spy gk nyari2 sandaran lg hihihi.
Tfs tips2nya oke bgt, workshopnya sarat ilmu banget.
wah makasi mba Oline, sharenya…penting nih. iya sih aku juga lagi pengen beli stabilizer, secara suka videoin sambil bonceng motor haha
Lengkap banget! Thanks for sharing mbak 😀 Aku jadi nggak minder2 amat nih pakai hape main videonya. 😀