Postingan ini murni adalah curhatan saya. Jadi kalau ada yang gak suka, gak usah dilanjutkan ya.
Pekerjaan menjadi seorang blogger masih dianggap pekerjaan yang gak penting, cuma nongkrong depan laptop, trus nulis curhatan, trus foto-foto, kerjanya juga gak ada kantor, bisa di mall, bisa di coffee shop, pekerjaan remeh temeh yang gak penting. Tapi banyak juga yang yakin dan percaya bahwa menjadi blogger bisa membuat seseorang hidup berkecukupan bahkan kaya.
Tiba-tiba saya merasa melow, ada seseorang yang menganggap pekerjaan saya sebagai blogger ini pekerjaan yang buang-buang waktu saja. Dia melihat aktivitas saya tiap minggu kerjaannya keluar masuk hotel, makan mewah sana sini, keluar masuk mall, makan enak, dan sebagainya. Padahal ada ‘harga’ yang harus saya bayar untuk semua itu. Gak hanya itu, bahkan orang ini menyuruh saya berhenti melakukan pekerjaan yang saya cintai ini.
Saya serba salah meyakinkan bahwa pekerjaan blogger itu gak semata-mata bukan cuma itu. Bahkan saya dicap pemalas yang kerjanya cuma depan laptop aja.
Gak banyak juga orang dicap seperti itu mentalnya akan langsung down. Saya sih gak down, cuma menyayangkan aja masih ada orang awam seperti itu. Jadi blogger itu seperti ada di 2 dunia, ada dan tiada. Saat datang ke sebuah event, untuk meliput, kadang suka merasa disepelekan. Media dapat goodie bags, sedangkan blogger gak. Bahkan beberapa wartawan aja masih ada yang gak tau blogger itu apa.
Mungkin orang awam hanya tau kulitnya saja. Tapi dibalik apa yang dilakukan oleh blogger ada harga yang harus dibayar. Contoh kecil, kalau mau mereview make up atau makanan, semua atas biaya sendiri. Saya beli, saya review, saya tulis di blog saya. Dan itu saya lakukan dengan senang hati.
Gara-gara ocehan negatif ini, saya langsung shock dan nangis berjam-jam. Serius saya sedih. Padahal apa yang saya lakukan untuk pekerjaan saya as a blogger, itu semua saya bayar pakai darah dan air mata.
Mungkin ada baiknya saya sharing aja kali ya, benefit saya jadi blogger itu apa ya.
1. Saya bisa membiayai Narend sekolah.
Percaya atau tidak, tapi itu kenyataan. Mungkin juga teman-teman blogger lainnya berlaku hal yang sama, atau bahkan lebih. Ya Allah kalau bisa flash back, saya benar-benar bersyukur menjadi blogger. Bahkan saya bisa melahirkan secara free dengan menjadi seorang blogger. Kalau gak, mungkin cicilan biaya melahirkan sampai sekarang masih ada. Karena pada saat saya ingin melahirkan, saya benar-benar gak punya uang sepeserpun untuk melahirkan. Tapi Allah menunjukkan dengan cara yang lain. Baca :
Rejeki Baby Alhamdulillah.
2. Bisa menulis
Awalnya saya benar-benar memang gak bisa menulis. Bikin blog aja dulu cuma buat tempat curhatan. Tapi ternyata saya bisa. Karena apa? Ya karena latihan. Saya sering ikut lomba. Makin lama skill menulis kita diasah dan bertambah. Kita jadi tau kekurangan kita dimana. Gimana cara menulis EYD. Gimana cara menulis opening and closing sebuah cerita. Dan sebagainya. Menulis itu tidak mudah, tapi juga tidak sulit. Hanya butuh latihan. Semua orang bisa menulis kok. Asal dia ada niat dan mampu.
3. Doyan membaca
Gara-gara sering menulis, saya jadi doyan membaca, yang awalnya saya ogah menyentuh novel, sekarang di rumah rak buku udah hampir 3. Dan itu isinya didominasi oleh novel dan majalah saya semua.
4. Keep Up To Date
Menjadi seorang blogger memaksa saya harus keep update. Mau apapun itu. Memaksa saya untuk membiasakan diri mencari infonya dulu di internet, yaitu Google, lalu menuangkan infonya di blog. Jadi apa yang saya tulis semua berdasarkan research ditambahkan dengan opini atau testimoni saya. Jadi saya gak asal tulis.
5. Mempunyai jaringan yang luas
Dengan menjadi blogger, link pertemanan saya bertambah. Saya jadi kenal sekelas travel blogger handal, jadi kenal marketer handal seperti Mas Yuswohady, saya jadi sering ketemu artis, yang tadinya saya berpikir hanya mimpi, walaupun itu hanya untuk kepentingan acara blogger. Saya jadi kenal blogger-blogger dan teman-teman di luar daerah. Saya jadi semakin kaya teman. Jadi suatu saat saya butuh bantuan mereka, saya bisa langsung menghubungi mereka. Saya jadi kenal orang dari berbagai profesi. Dan juga menjadi blogger membantu pekerjaan saya sebagai entrepreneur.
6. Menjadi sumber penghasilan
Secara tidak sengaja pekerjaan saya jadi blogger ini menjadi penghasilan untuk saya. Semua yang saya kerjakan halal kok. Dengan saya mempunyai penghasilan, saya bisa membayar cicilan rumah, membantu orangtua, cicilan pendidikan anak, kepentingan pribadi tanpa minta ke suami, membantu ekonomi keluarga, dan sebagainya. Menjadi sumber penghasilan sama saja seperti kita mendapatkan bonus atas reward atas apa yang kita kerjakan.
7. Menambah kepercayaan diri
Ini juga serius. Jadi blogger menambah kepercayaan diri kita. Dulu saya waktu mau salaman sama ‘orang penting’ atau mungkin katakanlah ‘artis’ aja sampe gemeteran kayak apa. Tapi sejak saya bergelut di dunia blogger, berkenalan, tatap muka, ngobrol sampai kenal pribadinya sudah menjadi hal yang biasa.
Maybe as a blogger is my passion. I dont know for sure. Ya at least for now. Karena saya percaya kalau passion dikerjakan dengan happy, insyallah rejeki akan mengikuti kok. Allah itu gak tidur.
Jadi masih mengira pekerjaan
blogger itu ecek-ecek dan tidak penting? Semua itu kembali pada pribadi masing-masing. Yang penting saya melakukannya ini dengan happy dan positif.
Baca : Suka Duka Menjadi Seorang Blogger
Akhir kata, makasih banget buat suamiku, he is the one who always supported me, whatever I did, and whatever I decided to. Dia selalu ada untuk saya, dia selalu menjadi bahu saya untuk bersandar, untuk aku menitikkan air mata.
Saya cuma berharap suatu saat Allah bisa menyadarkan orang ini atas apa tuduhannya kepada saya.
Makasih banyak teman-teman dan semua pembaca yang mau membaca tulisan curhatan saya gak penting ini. Saya serasa mempunyai ‘bahu tambahan’ karena banyak menyemangati saya untuk terus maju. Makasih. Makasih.
Insyallah apa yang saya tulis bisa bermanfaat buat seluruh pembaca blog saya atau semua yang ada di muka bumi ini.
Yang ngomongin mba oline itu, sudah mantap kerjanya? 🙂
Aku aja iri liat mba olin, bisa mandiri, punya penghasilan sendiri..
Stay true to what you are, and let nobody gets in your way.. Yang sabar yaaa…
Aku bangga jadi blogger, setiap ketemu temen atau kenalan pasti aku bilang kalo aku blogger ngetop #LaluDugampar hahaha.
Kamu tetep semangat yaaa kak
Curhatannya sama mba, saya juga begitu, selalu dianggap remeh. Tapi, ketika bisa menghasilkan, punya tambahan penghasilan, punya tabungan buat beli ini itu, baru deh pada pengen ikutan.
Semangat terus mba, yang penting kitanya senang melakukannya.
Mereka harus merasakan dulu nikmatnya menjadi blogger. Baru tau rasa deh. Semangat terus mama Narend
Tabungan bank biru ku berisi karena dari profesi blogger, lha kalo ngandelin gaji aja nanti gak bisa jalan2 atuh *eh. Alhamdulillah orang2 di sekitar ku udah ngerti kalo blogger itu profesi sama halnya pekerjaan utama ku mbak. Keep fighting mbak, lakukan apa yg menurut mbak benar sepanjang tidak merugikan orang lain negara dan agama
Senang sekali membaca ini, menjadi blogger banyak tantangannya bagi saya yang masih newbe.
Ahhh kakak mah emang udah femes soalnya :))
Iya bener. Ada aja ya yang kayak gitu. Gak open minded banget.
Tetap semangat juga yaaa
Waaah aku suka komenmu mak, hahaaa…
Semangkaaa ^^
Oline, tarik napas…buang napas seolah lepaskan semua beban. Sabar aja. Apa iya orang yg suka recok sama profesi orang lain itu layak dapat airmatamu?
Aku sih beranggapan kalo ada orang yg nyinyir dgn kehidupanku artinya kehidupan dia ga asik. Kehidupanku yg lbh asik. Ya kan?
Ato jangan2, orang itu ngiri karena belum dikunjungi tim Google?
See? Your life is more colorful and interesting than hers/his.
Chin up! Keep being a great blogger! *hug*
Kok aku jadi mellow juga ya… padahal jadi blogger itu banyak hal yang menghasilkan ketimbang kerjaannya nyinyirin orang…
Yang sabar ya, tunjukkin aja sama orang itu apa prestasimu di dunia blogging. Aku aja iri lihat dirimu…
*peluk dari jauh*
yang sabar ya mbak. Jawab "pengremehan" (eh, ada gak yah kata ini di KBBI? hihi) mereka dengan bukti mbak. Anjing menggonggong, kafilah berlalu. keep up the good work!
Selama yg kita lakukan halal, go a head mba oline, buktikan dgn hasil kerja kita. Semangat.
Setuju dengan komentar ini. Airmata kita terlalu mahal untuk diteteskan bagi orang yang membuat kita tidak nyaman.
Bersikap seperti Frozen saja: let it go. Kita tidak bisa mengatur komentar orang lain tentang kita, tapi kita bisa memilih bagaimana kita akan bereaksi terhadap komen orang lain. Sukses terus yaa.
Saya juga sering mbak digituin. Kerja saya juga sarungan di depan komputer. Dituduh pengangguran, dituduh ikut teroris, dikatain,"Kamu kok gak kerja-kerja sih?" "Kalau mau gerak pasti kamu dapat duit." "Ikut kerja aku aja, daripada kamu nggak menghasilkan kaya gitu!" "Kerja sana, kerja apa aja yg penting halal."
Giliran dikasih lihat bukti penghasilan, jarang banget yg mau percaya 😀
Sering juga kalo ada yg nanya kerjaku apa, jadi ngobrol panjang jelasin seluk-beluknya. Kadang di akhir obrolan ditanya gini,"Berarti bisa benerin laptop yg rusak, dong?" Apa hubungannya wkkkkkkkk
Mba Oline, aku juga suka gitu dicibir orang karena keluar jadi wartawan malah jadi blogger. Padahal dari ngeblog aku dapat barang-barang yang aku inginkan,bisa jalan-jalan, tetep bisa ngerasain kayak liputan tapi waktu jauh lebih fleksibel. Sekarang kalo ada yang cibir 'apaan tuh blogger' mending aku ngaku nggak kerja sekalian alias pengangguran daripada capek ngomong sama orang yang kapasitas pengetahuan dan infonya minim banget. Bahkan kadang banyak yang ngaku kekinian tapi blog dan blogger aja nggak tau.
Sama..aq juga sering ngrasa gitu.apalagi temen2 di sekolah..pasti bilang ga ada kerjaan deh cuma di depan laptop..
Yg penting jd blogger gak ngerusuhin org lain deh mak…
Sukses ya mak…
Teruskan saja yang diyakini. Biar aja, Orang akan mengikuti bila semakin terlihat.Semangka…!
Aku aja tiap nulis Bio di socmed as a blogger, bukan karyawan kantoran. Dan aku bangga walau orang berkata apa. :)))
Semangat Mbak Oline!
Hiks, saya jadi melihat ke diri sendiri nih. Kalau selevel Mbak Caroline aja masih ada yang merendahkan, apalagi saya yang baru beberapa bulan kembali aktif tanpa penghasilan pasti, dll, dsb.
Tapi saya pernah merasakan yang nomor 6, malah penghasilan saya waktu itu dolar. Bukan cuma membiayai hidup saya (semasa bujang), tapi bisa bantu-bantu biaya kuliah adik saya di UGM. Ya cuma sekedar membantu sih, tak seberapa jika dibanding total biaya kuliahnya yang lumayan wow. Tapi tetap saja itu uang hasil ngeblog bisa buat bantu biaya kuliah, iya kan? Hehehe…
Terus, poin ke-7 juga pernah saya rasakan. Utamanya saat ada ebook saya yg booming dan semacam jadi referensi wajib untuk yg minat sama satu program periklanan online. Apalagi terus buku terbit satu demi satu.
Dan, saat saya berhenti ngeblog, berhenti nulis secara keseluruhan bahkan sejak 2012, saya kehilangan rasa kepercayaan diri itu. Saya dagang dan dapet duit yang lebih oke ketimbang fee sebagai blogger, tapi saya nggak ngerasa punya apa-apa selain uang. Beda saat masih ngeblog. Kebanggaannya beda, karena selain uang saya juga punya karya berupa blog, ada yang baca, ada yang komen, ada yang merasa tercerahkan, ada yang merasa dapat manfaat. Intinya, nilai diri saya dan manfaat saya jauh lebih banyak dari sekedar uang yang saya hasilkan. Dan itu luar biasa memuaskan.
Lah, kok saya ikut-ikutan curhat. Hahaha…
Semoga dengan berjalannya waktu, rasa sedih Mbak olin perlahan segera terkikis.
Adakalanya kita bisa cuek atas apapun komen orang terhadap kita, namun tak dipungkiri terkadang komen itu menohok dan menyisakan perih, sehingga kita menangis karenanya.
Semoga "orang" itu menyadari kesalahannya dan bersedia minta maaf.
Salam kenal mbak olin, tetap senyum, tetap semangat, dan senantiasa menabur kebaikan dan manfaat.
Wah berarti orang tersebut kurang gaul ya. Hehehe.
Semangat Mbak Oline. Gak ada satu orang pun yang berhak men-judge keputusan kita mau jadi apa. Toh dia ga untung juga ga rugi. Mulutnya aja yang jahil.
Saya malah masih bermimpi untuk bisa jadi blogger "professional". Salut kakak…
Peluk sayang! Muaaaaah! Semangat mbak Oline! :*
Mak Olineee,peluuuk :*
Aku malah kalau liat dirimu kagum gitu lo. Orangnya nge fight, bisa handle blog, usaha, masih urus Narend juga. Superb lah. Berharap someday aku bisa jadi blogger beneran kayak dirimu. (((beneran)))
Sekarang masih jadi-jadian kayaknya, HAHAHAHA
Oliiin, sama banget deh perasaan kita. Gw pun belum lama ngalamin hal yg mirip2, dikepoin, ditanya2in tapi dengan nada yang gak enak, makanya gw juga bafru nulis ttg apa aja sih kegiatan blogger itu, biar pada paham, hehehe.
Iya, setuju banget sama yang nomor 5, soal jaringan yang luas. Berasa banget pas jadi blogger jaringan malah makin luas, bukannya mentang2 lebih sering kerja dari rumah malah gak punya jaringan, ya kaaannn…
Wah… Sekelas mba caroline bisa terpancing juga…
Ngga usah diladeni kali mba…
Jauh didalam hati blogger hatters..mereka kagum hanya saja bahasanya berbeda
Yaa Allah, seandainya mereka tahu, nikmatnya menjadi blogger – penulis – social media influencer – ilustrator (eeeh … sombooooong.. sombooong..)
Temen2 kantorku malah pada ngiri liat aktivitasku jadi blogger mbak, banyak yg gratisan, hehe.. malah pada pengen tapi ogah nulis, cape dech.
Semangat ya mbak Oline
Aku ngefans sama kamu mak, karena dirimu blogger n pengusaha kece…
Keep inspiring ya mak…
Wah kalo itu mah sirik tanda tak mampu mak oline… keep fighting… kalo aku juga ngiri sama mak oline…ngiri gimana bisa jadi blogger hebat kayak mak oline
saya jadi makin semangat dan terus mencoba untuk bahagia terus sebagai blogger, minimal bahagia krn bisa berbagi
*puk2
aku belum ngalami selama jadi blogger seh digituin, sabar jeh.
Aku malah berencana berhenti jadi pegawai negeri dan jadi blogger yang bisa ngatur jadwal sendiri
saya malah salut dan sungkan sama mba Oline yg bisa menjadi blogger profesional 🙂
Semangat terus, Mba. ^^
Mba Olin salam kenal yah, pernah ktmu kayanya di event bebelac :D. Klo mba Olin yg udah sering ksana ksini aja masih diremehin,gimana dakuu..
Keren curhatannya mba,terasa banget semangatnya 🙂
Curhatan ini jadi penyemangat saya untuk terus belajar dan belajar mba, belajar atau bekerja bisa di mana aja kan. Jaman digital ini hehe 🙂