1464974054434.jpg

Vaksin Sebelum Menikah, Cegah Sebelum Terlambat

Kalau hari jumat itu saya paling pantang keluar rumah, pulangnya pas jam pulang kantor plus ke daerah Jakarta pulak. Pusing macetnya! Eh tapi ada yang special kali ini, hari Jumat 3 Juni 2016 kemarin saya bela-belain mau keluar rumah, ke daerah Sarinah, mau ketemu dengan Grace Melia, yang menjadi nara sumber di acara The Value of Prevention in Healthcare bersama Blogger Perempuan dan In Harmony.

Hmm, ya gak cuma itu aja sih. Selain itu ada topik yang ingin saya dengar seputar kesehatan. Yaitu pentingnya mencegah daripada mengobati. Yah ampun itu mah slogan dari dulu keleus? Iya emang. Justru itu yang bikin saya tertarik ingin datang karena penasaran, karena topiknya mengenai penyakit dalam dan ada hubungannya dengan bahayanya TORCH. Berhubung saya masih awam banget dengan TORCH, akhirnya saya putuskan untuk hadir ke acara ini.

Sesi pertama diawali oleh sharing dari Grace Melia, saya menyebutnya Gesi, panggilan akrabnya, karena saya sudah mengenalnya di sama-sama komunitas Blogger.

Siapa yang belum mengenal Gesi? Beliau adalah mama dari 2 anak yaitu Ubii dan Aden. Selain itu Gesi adalah founder dari Rumah Ramah Rubella (RRR). Gesi juga banyak meraih penghargaan. Ibu yang satu ini memang warbiasaaak 😀

Komunitas yang dibangunnya sejak ia mengetahui anaknya (Ubii) adalah anak yang memiliki kebutuhan khusus.

Komunitas RRR dibangun sebagai edukasi tentang TORCH dan pecegahannya. Dulu awalnya RRR ini dibangun hanya sebagai wadah untuk sharing saja. Tapi lama kelamaan banyak ibu-ibu yang terbantu dengan RRR ini. banyak ibu yang mencari tahu juga tentang TORCH atau penanganan anak yang berkebutuhan khusus.

Gesi menceritakan pengalamannya, bahwa dulu waktu Ubii lahir ia tidak tahu kalau Ubii termausuk salah satu anak yang berkebutuhan khusus. Perlahan Gesi memperhatikan ada keanehan pada Ubii. Seperti contohnya, saat Ubii tidur, posisinya seperti orang sedang kayang (fotonya ada di kiri bawah ini). Dikonsultasikan kepada ibu mertua, katanya gak usah berpikiran negatif, itu anaknya lagi bermimpi naik pesawat terbang, nanti kalau udah besar cita-citanya mau jadi pilot tuh dia LOL 😀

Akhirnya Gesi mencari second opinion. Hampir semua dokter obgyn di Jogja ia datangi. Gesi terus semangat mencari jawaban. Konsultasi ke beberapa dokter, dokter obgynnya bilang bahwa itu adalah bintik-bintik merah biasa. Padahal menurut dr. Kristo, ibu hamil tidak boleh terkena campak ataupun cacar. Itu bisa berbahaya dan bisa berdampak buruk kepada bayi yang dikandungnya.

Karena Gesi terinfeksi virus Rubella saat hamil, akibatnya Ubii terlahir dengan keadaan cacat tuna rungu total. Bukan ith saja, Ubii juga mengalami kebocoran pada jantungnya.

Sampai detik ini Gesi masih melakukan terapi untuk Ubii dan itu dilakukan hampir setiap hari. Luar biasa ya ibu yang satu ini. Gak pernah berpikiran negatif.

Gesi bilang, masa-masa mewek-mewek, sedih-sedih, sudah ia lewati bersama Adit (suaminya). Ia pernah merasa kenapa Tuhan gak adil yah dengan kita? Tapi ia bilang lagi, yah gak mungkinlah kita berkeluh kesah setiap hari terus. Mau sampai kapan? Yang saya lakukan sekarang perbanyak rasa syukur dan terus melakukan banyak terapi untuk Ubii. Saya yakin Ubii bisa sembuh kok. Begitu keyakinannya 🙂

Nara sumber yang kedua adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam, yaitu Dr. Kristoforus. 





Dr. Kristo menjelaskan tentang pentingnya tindakan pencegahan sebelum terjadi.  Dan sebenarnya apa sih tindakan pencegahan itu sendiri? Ada yang benar-benar tau gak arti sebenarnya, selain mencegah lebih baik daripada mengobati? 


The Value of Prevention




Menurut dr. Kristoforus, pengertian tentang tindakan pencegahan itu terdapat 12 arti yang sebenarnya 


1. Pencegahan Mindset
Yang paling penting adalah mindset kita, harus diset bahwa mencegah lebih baik daripada setelah kejadian, baru menyesal kemudian. Karena dalam pencegahan yang terpenting adalah prosesnya, bukan kepada hasilnya.


2. Prevention Goals of Effective?
Dalam hidup kita, apa sebenarnya tujuan yang hendak dicapai? Lalu target pencegahan kita sudah sampai mana? 


3. Victory Loves Preparations


4. Never trust anybody


5. Expect the best, prepare for the worst


6. Life is never ending learning


7. Life is about choice, choose wisely


8. Know Your enemies


9. Scan and Screen


10. Vaksinasi


11. Make a stand to prevent




Overall saya senang sekali bisa hadir ke acara ini. Banyak ilmu yang saya dapatkan, terutama tindakan pencegahan ini. Ada beberapa pertanyaan dari dr. Kristo yang bikin saya berpikir, oh iya ya, saya belum? Pertanyaan-pertanyaan simple sih seperti :


(1) sudah paps smear belum? Wanita yang sudah pernah menikah dan punya anak, wajib dilakukan pap smear paling lambat 1 tahun setelah menikah.


(2) Sudah medical check up belum? Sudah? Dibayarin kantor apa bayar sendiri? Kalau seandadinya bayar sendiri, kamu mau melakukannya? Jangan pernah menunggu sakit dulu, baru sadar diri untuk medical check up. Sekali lagi, harus diingat, mengetahui lebih dulu itu lebih baik ketimbang tahu setelah menderita penyakit yang berat.


(3) Sudah pernah tes TORCH belum sebelum menikah? Yes, dr, Kristo menyarankan untuk bagi calon pasangan suami istri yang ingin menikah, segeralah dilakukan tes TORCH terlebih dahulu. Agar lebih baik diketahui lebih dulu bila ada penyakit yang perlu diobati. Daripada setelah menikah, lalu hamil, terkena TORCH? Lebih bahaya lagi untuk janin dan pasangan.


Dan bukan cuma itu, saya juga jadi kopdar bareng mom blogger yang satu ini, Gesi 🙂 Kapan lagi  bisa foto bareng seperti ini kan? 🙂





Sekarang saya jadi paham makna sesungguhnya slogan mencegah lebih baik mengobati itu. Mendengar pengalaman Grace, rasanya tes TORCH itu tidak akan pernah ada kata menyesal bila dilakukan sejak dini. Karena kembali lagi ke pribadi orangnya masing-masing, apakah ingin hidup dengan dibayang-bayangi kekhawatiran terus? Atau memang ingin hidup sehat? Semua pilihan tergantung kamu. Kamu yang menentukan. Because life is a choice :)





13 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *