Komunitas yang dibangunnya sejak ia mengetahui anaknya (Ubii) adalah anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Komunitas RRR dibangun sebagai edukasi tentang TORCH dan pecegahannya. Dulu awalnya RRR ini dibangun hanya sebagai wadah untuk sharing saja. Tapi lama kelamaan banyak ibu-ibu yang terbantu dengan RRR ini. banyak ibu yang mencari tahu juga tentang TORCH atau penanganan anak yang berkebutuhan khusus.
Gesi menceritakan pengalamannya, bahwa dulu waktu Ubii lahir ia tidak tahu kalau Ubii termausuk salah satu anak yang berkebutuhan khusus. Perlahan Gesi memperhatikan ada keanehan pada Ubii. Seperti contohnya, saat Ubii tidur, posisinya seperti orang sedang kayang (fotonya ada di kiri bawah ini). Dikonsultasikan kepada ibu mertua, katanya gak usah berpikiran negatif, itu anaknya lagi bermimpi naik pesawat terbang, nanti kalau udah besar cita-citanya mau jadi pilot tuh dia LOL 😀
Akhirnya Gesi mencari second opinion. Hampir semua dokter obgyn di Jogja ia datangi. Gesi terus semangat mencari jawaban. Konsultasi ke beberapa dokter, dokter obgynnya bilang bahwa itu adalah bintik-bintik merah biasa. Padahal menurut dr. Kristo, ibu hamil tidak boleh terkena campak ataupun cacar. Itu bisa berbahaya dan bisa berdampak buruk kepada bayi yang dikandungnya.
Karena Gesi terinfeksi virus Rubella saat hamil, akibatnya Ubii terlahir dengan keadaan cacat tuna rungu total. Bukan ith saja, Ubii juga mengalami kebocoran pada jantungnya.
Sampai detik ini Gesi masih melakukan terapi untuk Ubii dan itu dilakukan hampir setiap hari. Luar biasa ya ibu yang satu ini. Gak pernah berpikiran negatif.
Gesi bilang, masa-masa mewek-mewek, sedih-sedih, sudah ia lewati bersama Adit (suaminya). Ia pernah merasa kenapa Tuhan gak adil yah dengan kita? Tapi ia bilang lagi, yah gak mungkinlah kita berkeluh kesah setiap hari terus. Mau sampai kapan? Yang saya lakukan sekarang perbanyak rasa syukur dan terus melakukan banyak terapi untuk Ubii. Saya yakin Ubii bisa sembuh kok. Begitu keyakinannya 🙂
Nara sumber yang kedua adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam, yaitu Dr. Kristoforus.
Dr. Kristo menjelaskan tentang pentingnya tindakan pencegahan sebelum terjadi. Dan sebenarnya apa sih tindakan pencegahan itu sendiri? Ada yang benar-benar tau gak arti sebenarnya, selain mencegah lebih baik daripada mengobati?
The Value of Prevention
Menurut dr. Kristoforus, pengertian tentang tindakan pencegahan itu terdapat 12 arti yang sebenarnya
1. Pencegahan Mindset
Yang paling penting adalah mindset kita, harus diset bahwa mencegah lebih baik daripada setelah kejadian, baru menyesal kemudian. Karena dalam pencegahan yang terpenting adalah prosesnya, bukan kepada hasilnya.
2. Prevention Goals of Effective?
Dalam hidup kita, apa sebenarnya tujuan yang hendak dicapai? Lalu target pencegahan kita sudah sampai mana?
3. Victory Loves Preparations
4. Never trust anybody
5. Expect the best, prepare for the worst
6. Life is never ending learning
7. Life is about choice, choose wisely
8. Know Your enemies
9. Scan and Screen
10. Vaksinasi
11. Make a stand to prevent
Overall saya senang sekali bisa hadir ke acara ini. Banyak ilmu yang saya dapatkan, terutama tindakan pencegahan ini. Ada beberapa pertanyaan dari dr. Kristo yang bikin saya berpikir, oh iya ya, saya belum? Pertanyaan-pertanyaan simple sih seperti :
(1) sudah paps smear belum? Wanita yang sudah pernah menikah dan punya anak, wajib dilakukan pap smear paling lambat 1 tahun setelah menikah.
(2) Sudah medical check up belum? Sudah? Dibayarin kantor apa bayar sendiri? Kalau seandadinya bayar sendiri, kamu mau melakukannya? Jangan pernah menunggu sakit dulu, baru sadar diri untuk medical check up. Sekali lagi, harus diingat, mengetahui lebih dulu itu lebih baik ketimbang tahu setelah menderita penyakit yang berat.
(3) Sudah pernah tes TORCH belum sebelum menikah? Yes, dr, Kristo menyarankan untuk bagi calon pasangan suami istri yang ingin menikah, segeralah dilakukan tes TORCH terlebih dahulu. Agar lebih baik diketahui lebih dulu bila ada penyakit yang perlu diobati. Daripada setelah menikah, lalu hamil, terkena TORCH? Lebih bahaya lagi untuk janin dan pasangan.
Dan bukan cuma itu, saya juga jadi kopdar bareng mom blogger yang satu ini, Gesi 🙂 Kapan lagi bisa foto bareng seperti ini kan? 🙂
Sekarang saya jadi paham makna sesungguhnya slogan mencegah lebih baik mengobati itu. Mendengar pengalaman Grace, rasanya tes TORCH itu tidak akan pernah ada kata menyesal bila dilakukan sejak dini. Karena kembali lagi ke pribadi orangnya masing-masing, apakah ingin hidup dengan dibayang-bayangi kekhawatiran terus? Atau memang ingin hidup sehat? Semua pilihan tergantung kamu. Kamu yang menentukan. Because life is a choice :)
Salam kenal mba,
Wah, saya jadi tahu soal perlunya tes TORCH sebelum menikah meski saya belum tahu kapan mau nikah hehehe. Jadi penasaran tesnya gimana.
Salam,
Bener banget ini Mak, saya jadi sering kasih tau temen saya yg mau nikah untuk periksa dan vaksin dulu sebelum menikah. Gara2 baca pengalamannya Mami Ubii. Meskipun saya belum nikah sih hehehe ..
Nice posts
Memang penting banget itu…bahkan bila ingin punya momongan lagi
Mba Oline, I'm so glad we can meet again. Semoga tulisan-tulisan para blogger yg hadir ke event ini bisa jadi manfaat yah untuk pembaca tentang pentingnya pencegahan untuk penyakit apa pun, tentang bahwa vaksinasi itu penting, dll. XOXO!
sebelum nikah emang disarankan vaksin ini itu, apalagi pas udah hamil harus cek kesehatan juga.. makasih infonya mbak
Salam kenal juga mba Ika,
Kalau mau tes TORCH, bisa langsung ke salah satu RSIA yang dekat rumah, nanti akan diberitahu prosedurnya 🙂
Iya mak Winda, kita belajar dari pengalaman orang lain, dan kita infoin ke orang lain juga, agar mommy-mommy lain juga aware 🙂
Thanks 🙂 kebut nih bikinnya
Iya, aku juga mau jadwalin mau tes TORCH nih sebagai preventif
Amin 🙂
Sama-sama mba Mariana, tapi untuk tes TORCH ini menurut saya bener2 wajib loh, apalagi untuk pasangan muda yang baru menikah
salut sama mba Gesi ini, keren dan positif banget!
aku belum pernah tes TORCH belum pernah kena cacar juga sampe sekarang…kayaknya harus vaksin juga ya