Asean%2BDengue%2BDay%2B2016%2B07.JPG

Cegah Demam Berdarah Dengue Dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

Sering kita mendengar orang meninggal karena penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Dan faktanya bukan hanya menyerang pada anak-anak tapi juga semua usia. Dan WHI mencatat bahwa pada tahun 1970 hanya ada 9 negara yang memiliki endemik DBD, namun sekarang sudah menjadi endemik di lebih dari 100 negara. Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam masyarakat  pada suatu tempat atau populasi tertentu. Itu artinya, penyebarannya juga semakin meluas. Melihat kenyataan inilah Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) menyampaikan pendekatan terbaru dalam rangka pencegahan Hari Dengue Se-ASEAN atau ASEAN Dengue Day (ADD) 2016 yaitu Bergerak Bersama Cegah DBD Melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumatik melalui confrensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta minggu tanggal 16 Juni 2016 lalu.

Dengue merupakan penyakit dengan penyebaran tercepat di seluruh dunia melaui perantaraan nyamuk (kebanyakan oleh Aedes Aegypti betina, dan sedikit oleh Aedes Albopictus betina). Nyamuk ini paling cepat berkembang di dunia yang telah menyebabkan hampir 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya dan Indonesia termasuk negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar diantara 30 negara atau wilayah endemis. Pada tahun 2015, penderita demam berdaran di 34 propinsi di Indonesia sebanyak 129.179 orang, yang dimana 1.240 diantaranya meninggal dunia.

Ciri-ciri nyamuk Aedes Spp adalah seluruh badan dan kakinya berbintik hitam-putih. Dan sangat memamtikan.

Melihat kondisi seperti ini, pemerintah gencar melakukan gerakan “1 Rumah 1 Jumantik”. Gerakan ini adalah program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang mengajak seluruh masyarakat berperan aktif dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk, khususnya jentik nyamuk Aedes Spp. Jumantik adalah Juru Pemantau Jentik.

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik bertujuan untuk menurunkan angka penderita dan angka kematian akibat DBD dengan meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat berbasis keluarga untuk melakukan pencegahan. Gerakan ini sudah digaungkan sejak ADD 2015 yang lalu di Indonesia.

Jumantik adalah anggota masyarakat yang dilatih oleh Puskesmas setempat untuk memanta keberadaan dan perkembangan jentik nyambuk untuk mengendalikan penyakit DBD di suatu daerah melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M. Dan salah satu daerah yang telah berhasil melaksanakan gerakan ini secara efektif adalah Tangerang Selatan.





Dan inilah para jumantik yang berhasil mendapatkan penghargaan.

Nara sumber siang itu adalah Ibu Hj, Airin Rachmi Diany, SH, MH, Walikota Tangerang Selatan dan juga Prof. Dr. dr. Sri Rejeki Hadinegoro, Sp. A(K), sebagai Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunication


Ibu Hj, Airin Rachmi Diany, SH, MH, Walikota Tangerang Selatan sangat berterima kasih kepada Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang sudah mempercayakan Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah percontohan yang nantinay akan terus dipantai dalam pencegahan DBD.

Dok. Pribadi

Sesi selanjutnya adalah Prof. Dr. dr. Sri Rejeki Hadinegoro, Sp. A(K), sebagai Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunication (ITAGI) membawakan materi tentang Waspada Virus Dengue dan Virus Zika.

DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk  Aedes spp. Sering dijumpai di daerah tropis.

Gejala awal DBD pada umumnya adalah demam tinggi, sakit kepala, perdarahan pada kulit, mimisan, dan nyeri pada otot dan persendian. Kalau pada anak-anak sernigkali disertai dengan muntah, sehingga biasanya nafsu makannya berkurang. Bila tidak segera ditindaklanjuti, akan menyebabkan kondisi shock dan perdarahan saluran cerna sehingga menyebabkan kematian. Nah, biasanya juga kematian datang jika si pasien datang terlambat. Jadi, segera periksakan ke dokter jika anak kita demam lebih dari 3 hari dan tidak kunjung turun.

Siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti 

Nyamuk betina meletakkan telurnya di dinding tempat permukaan air. Perlu diingat, satu tetespun air bisa menjadi sarang telur si nyamuk ini.

Penularan Virus Dengue

Virus Dengue sebagai penyebab munculnya gejala demam berdarah hanya dapat ditularkan melalui nyamuk. Virus ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dan nyamuk. Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia yang sedang mengalami Veremia, kemudian virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aese Aegypti.

Seseorang yang dalam darahnya memiliki virus dengue (infektif) adalah sumber penular demam berdarah. Virus dengue berada dalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum demam (masa inkubasi intrinsik). Bila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah ikut terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk. Lalu si virus tersebut akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh bagian tubuh nyamuk.
Kira-kira satu minggu setelah menghisap darah penderita (masa inkubasi ekstrinsik), nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain. Si Virus ini tetap ada di dalam tubuh si nyamuk sepanjang hidupnya. Jadi nyamuk Aedes Aegypti yang telah menghisap virus dengue menjadi penular (infektif) sepanjang hidupnya.

Dan ini adalah infeksi Dengue yang kedua oleh serotipe berbeda

Daur Hidup Nyamuk Aedes Aegypti 

Nyamuk betina meletakkan telurnya di dinding tempat penampungan air
Perkembangan dari telur menjadi nyamuk selama 7-10 hari
Tiap 2 hari nyamuk betina menghisap darah manusia untuk bertelur
Nyamuk bersifat antropophilic
Umur nyamuk betina 2-3 bulan

Gejala Infeksi Virus Dengue

Demam Tinggi (>38,5 C) kurang dari 7 hari
Ruam kulit
Nyeri kepala, nyeri belakang mata, nyeri otot, dan nyeri sendi
Perdarahan seperti mimisan, muntah kehitaman, BAB hitam, menstruasi pada anak perempuan
Pada anak akan mengalami mual, muntah, nyeri perut dan diare
Atau ada kasus dengue di sekitar lingkungannya

Tanda Bahaya

Beberapa hal yang harus segera kita lakukan, jika :

Tidak ada perbaikan klinis setelah suhu turun
Menolak makan atau minum
Muntah terus menerus
Nyeri perut hebat
Lemah, Lesu, ingin tidur terus, perubahan perilaku
Pucat
Kaki dan tangan dingin
Perdarahan (BAB hitam)
Tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam

VIRUS ZIKA

Virus Zika termasuk 1 family dengan Aedes Aegypti, yaitu famili Flavividae. Sama-sama ditularkan ke manusia melalui Aedes Aegypti.

Gejala Penyakit Yang Terkena Virus Zika (Diagnosis)

Gejala infeksi virus Zika sangat mirip dengan infeksi dengue dan chikungunya. Penyakit disebarkan oleh nyamuk yang sama. Untuk membedakan apakah terinfeksi Zika atau dengue atau chikungunya perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Begini prosesnya bila seseorang terinfeksi virus Zika

Yang menyeramkan adalah tidak ada obat untuk mencegah infeksi virus Vika. Tapi bisa dilakukan pengobatan untuk mengurangi gejalanya adalah :

Istirahat yang cukup
Banyak minum untuk mencegah dehidrasi
Untuk mengurangi demam bisa mengkonsumsi obat paracetamol
Jangan minum asetosal atau ibuprofen

Zika dan Kehamilan

Bila ibu hamil terinfeksi virus Zika, tanda-tandanya adalah demam, ruam kulit, nyeri sendi, mata merah setelah berkunjung ke daerah yang melaporkan kasus Zika harus segera melapor ke fasilitas kesehatan.

Efek Virus Zika dengan Bayi Yang Dikandungnya

Apakah benar infeksi Zika pada ibu hamil menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dikandung?

Di kota Brazil, pada Mei 2015 terjadi wabah virus Zika. Terjadi peningkatan bayi dengan kelainan mikrosefali (ukuran kepala kecil dari normal).Lalu Departemen Kesehatan Brazil, PAHO, CDC melakukan penelitian adakah hubungannya antara infeksi virus Zika dengan mikrosefali.

Tentang Mikrosefalus

Mikrosefal itu banyak penyebabnya, bisa karena genetik, infeksi pada ibu, atau keracunan saat hamil. Setelah dilakukan penelitian oleh Studi Epidemiologi dan laboratorium di Brazil, sangat kuat menduga bahwa terdapat hubungan antara kehamilan dengan mikrosefal pada bayi yang dikandungnya walaupun belum bisa dipastikan.

Virus Dengue dan Zika termasuk dalam family Flavividae yang ditularkan oleh nyamuk yang sama (Aedes Aegypti). Tidak semua pasien DBD harus dirawat, tapi diperlukan pemantauan ketat. Tanda bahaya dapat digunakan untuk pedoman kegawatan pada infeksi dengue. Mencegah dan mengatasi shock secepatnya akan mengurangi kematian pada infeksi dengue.

Vaksin dengue dapat dilakukan guna untuk pencegahan dan meningkatkan partisipasi masyarakat.

Infeksi virus Zika mempunyai gejala klinis serupa dengan infeksi dengue dan chikungunya. Hubungan infeksi Zika dengan mikrosefal masih dalam pemantauan serius. Skrining laboratorium diperlukan untuk mendeteksi keberadaan infeksi virus Zika. Pencegahan sama dengan pencegahan pada infeksi dengue.

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

Penyakit DBD masih menjadi masalah di Indonesia dan ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk Aedes Aegypti hidup dan berkembang biak hampir di seluruh wilayah Indonesia. Untuk saat ini obatnya belum ada dan vaksin juga belum tersedia. Resistensi insektisida semakin meluas. Oleh karena itu pemberantasan jentik dengan cara PSN M Plus merupakan cara yang paling efektif. Dan strategi pendekatan keluarga untuk pencegahan dan pengendalian DBD.

Kira-kira ilustrasinya seperti ini

Nah, Jumantik juga ada tingkatan-tingkatannya lho.


Jumantik Rumah

Yaitu kepala keluarga atau anggota keluarga atau penghuni dalam satu rumah yang disepakati untuk melaksanakan kegiatan pemantauan jentik di rumahnya. Kepala keluarga sebagai penanggung jawab Jumatik Rumah.

Jumantik Lingkungan

Yaitu satu atau lebih petugas yang ditunjuk oleh Ketua RT atau pengelola gedung atau instansi untuk melaksanakan pemantauan jentik di tempat-tempat umum (TTU) atau di tempat-tempat institusi.

Tempat-tempat umum antara lain :
1. Pasar
2. Terminal
3. Pelabuhan
4. Bandara
5. Stasiun
6. Tempat Ibadah
7. Tempat pemakaman
8. Tempat wisata

Tempat-tempat Instistusi antara lain :
1. perkantoran
2. sekolah
3. rumah sakit


Koordinator Jumantik

Adalah kader jumantik yang ditunjuk oleh Ketua RT untuk melakukan pembinaan dan pemantauan pelaksanaan jumantik rumah dan lingkungan.
Tugas dan tanggung jawabnya yaitu :
1. Melakukan sosialisasi PSN 3M Plus secara kelompok pada masyarakat
2. Melakukan kunjungan dan pembinaan ke rumah atau tempat tinggal setiap 2 minggu
3. Merekapitulasi hasil pemeriksaan jumantik dan melaporkan hasil kerja jumantik kepada supervisor setiap bulan.
4. 1 koordinator dapat membina 20 – 25 jumantik rumah atau lingkungan.

Supervisor Jumantik

Adalah satu atau lebih anggota yang ditunjuk oleh Ketua RW untuk melakukan pembinaan, pemantauan dan pengolahan data Koordinator Jumantik di wilayahnya.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1. Melatih koordinator Jumantik mengisi formulir hasil pemantauan jentik
2. Melakukan pembinaan dan peningkatan keterampilan atau pelatihan kegiatan PSN 3M Plus kepada koordinator Jumantik.
3. Melatih masyarakat atau anggota keluarga rumah tentang cara mengisi kartu pemeriksaan jentik
4. Melakukan data pemantauan jentik menjadi data Angka Bebas Jentik (ABJ).
5. Melaporkan ABJ ke puskesmas setiap bulan.

Pelaksanaan Pemantauan Jentik

Dilakukan setiap :
1. Seminggu sekali
2. Hari sabtu atau minggu atau hari libur
3. Cukup 15 menit saja

Tempat yang dipantau adalah :
1. Toren
2. Bak Mandi
3. Vas Bunga
4. Tempat Minum Burung
5. Tatakan Dispenser

Gimana caranya dan dimana saja pemberantasan sarang nyamuk itu?

1. Menguras (membersihkan)
a. bak mandi
b. Vas Bunga
c. Tempat minum binatang peliharaan
d. Tatakan dispenser

2. Menutup rapat tempat penampungan air. Bagi tempat penampungan air yang tidak mungkin dikuras atau ditutup, berikan larvasida.

3. Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Seperti ban bekas, botol plastik, kaleng bekas.

PSN Plus itu :

4. Memberantas larva. Yaitu :
a. Larvasidasi
b. Memelihara ikan pemakan jentik
c. Memasang ovitrap atau larvitrap atau mosquitotrap

5. Menghindari Gigitan nyamuk. Yaitu dengan menanam pohon pengusir nyamuk, memakaikan kelambu, repelent, dan lain sebagainya.

Nanti, tiap rumah akan mempunyai KPJ seperti ini

Tentang Dengue Mission Buzz

Selain mensosialisasikan kembali Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, diluncurkan juga portal edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secacara umum terhadap dengue melalui website Dengue Buzz Barometer. Website ini merupakan kelanjutan dari kampanye Dengue Mission Buzz yang diluncurkan dalam rangka ASEAN Dengue Day 2015. Inisiatif ini diprakarsai oleh Asian Dengue Vaccine Advocay (ADVA) dengan didukung oleh Kementrian Kesehatan RI dan Sanofi Group Indonesia.

Di dalam website Dengue Buzz Barometer, masyarakat Indonesia berkesempatan untuk mendapatkan pengetahuan seputar dengue melalui cara yang lebih mudah dan menyenangkan. Salah satunya adalah dengan mengikuti kuis online. Selain itu, portal ini juga memberikan informasi tentang kegiatan yang diadakan di negara-negara ASEAN sehubungan dengan Hari Dengue ASEAN.

Dengue Mission Buzz diluncurkan tahun 2015 untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dengue pada beberapa negara ASEAN yang terpilih. Tahun ini Dengue Mission Buzz melanjutkan missinya untuk menyebarluaskan kewaspadaan terhadap dengue kepada masyarakat di Indonesia, malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam melalui sebuah situs edukasi yang dilengkapi dengan sebuah fitur kuis Kesiapan Dengue. Websitenya bisa diakses disini.

Tentang ADVA

Asian Dengue Vaccine Advocay (ADVA) adalah kelompok kerja ilmiah yang didedikasikan untuk advokasi vaksin dengue di Asia, dengan tujuan menyebarluaskan informasi dan membuat rekomendasi tentang strategi pengenalan vaksin dengue di Asia.

Peran serta pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan. Harus bekerja beriringan. Daerah yang menjadi percontohan adalah Tangerang Selatan. Untuk ke depannya akan diberlakukan daerah-daerah berikutnya.
Mulai bebenah yuk tempat penampungan air di rumah. Jika tidak terpakai, sebaiknya dibersihkan dan airnya dibuang saja. Karena satu tetespun bisa menjadi media perkembangbiakan si nyamuk Aedes Aegypti ini. Yuk sama-sama kita wujudkan negara kita Indonesia menjadi negara yang bebas jentik.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *