[Ki-Ka : Ligwina Hananto – Dr. Bernie – Astrid – Ajeng – Dr. Damayanti – MC] |
Mr. Danish Rahman |
- Pilar dalam perencanaan masa depan; melakukan perencanaan dengan baik dengan kenali bakat
- Perencanaan yang bagaimana?
- Sekolah yang tepat
- Pendampingan yang tepat
Dr.Bernie |
Ciri anak bertumbuh dan berkembang adalah dari perubahan dari ukuran tubuh dan juga volume otaknya. Itulah sebabnya mengapa saat kita control anak kita ke dokter anak yang diperhatikan adalah faktor : tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala.
Coba perhatikan gambar di bawah, saat masih anak-anak perbandingan kepala dan panjang tubuh adalah 1:3. Lalu saat dewasa perbandingannya adalah 1:7. Itu artinya, semakin dewasa kepala kita semakin kecil.
Untuk ukuran volume otak juga berubah. Coba lihat syaraf otak untuk newborn sampai adult deh. Mana yang lebih baik? Yang lebih baik adalah saat anak berusia 2 tahun. Karena syaraf-syarafnya semua terhubung (menyambung). Jadi kalau kita berbicara kepada anak yang usia 2 tahun sudah nyambung kan? 🙂
Saat ditanya slide ini, saya malahan menjawab saat usia 1 bulan, dan ternyata salah. Karena syaraf-syarafnya belum terhubung sempurna. Saya pikir malahan otak yang gak ruwet malah lebih baik, ternyata anggapan saya salah 🙂 Otak yang semakin kompleks, itu semakin baik. Ada anak yang paham bahasa receptive dan ada juga yang paham bahasa ekspressive. Kalau bahasa receptive misalnya bila disuruh menyebutkan hidung yang mana? Dia bisa menunjukkan. Kalau bahasa ekspressive itu justru sebaliknya.
Dalam perkembangan anak terdiri dari motorik kasar dan halus. Motorik kasar itu adalah yang berkembang dulu adalah kepala dulu, baru kaki. Misalnya saat ia tengkurep, berjalan, dan sebagainya. Nah, jika sampai 18 bulan ia tidak bisa berjalan, baru anak tersebut dikatakan terlambat berjalan.
Faktor yang berperan untuk tumbuh kembang anak adalah faktor genetik, nutrisi dan lingkungan.Untuk lingkungan bisa dari Pola Pengasuhan, Stimulasi, Psikologis, Kesehatan, dan Imunisasi. Untuk faktor nutrisi bisa dipengaruhi dari asupan ASI, MPASI dan makanan seimbang.
Untuk kebutuhan dasar tumbuh kembang anak terdiri dari 3 yaitu :
- Fisis Biologis : Nutrisi, imunisasi, kebersihan badan & lingkungan, pengobatan, olahraga dan bermain
- Kasih sayang : Rasa aman & nyaman, dilindungi, pola asuh demokratik
- Stimulasi : sensorik, motorik, emosi, kognitif, mandiri, kepemimpinan
Dan untuk gizi seimbang harus memperhatikan komposisi gizi sesuai dengan piramida makanan seperti di bawah ini
Stimulasi
Stimulasi adalah bentuk pengulangan setiap hari dan setiap ada kesempatan. Dilakukan dalam suasana bermain, pola asuh yang otoritatif (demokratik), beri kebebasan dan jangan dipaksa. Berikan anak pujian dan penghargaan.
Nara sumber berikutnya adalah mba Ajeng Raviando. Beliau adalah ibu dari 2 orang anak 14 tahun dan 10 tahun. Tema yang akan diangkat oleh mba Ajeng adalah Menggali dan Mendukung Potensi si Kecil.
Faktanya sebagian besar dari ibu memiliki keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. Tapi tidak mengetahui atau kurang memahami hal-hal yang paling dibutuhkan oleh anak.
Untuk merencanakan masa depan anak, salah satu aspek penting yang perlu dilakukan oleh para ibu terlebih dahulu adalah identifikasi potensi anak, dengan 8 Tipe Kecerdasan Majemuk yaitu :
1. Kecerdasan Bahasa
2. Logika atau Mateimatika
3. Musikal
4. Spasial
5. Kinestetik atau Jasmani
6. Naturalis
7. Interpersonal
8. Intrapersonal
Jadi kecerdasan bukanlah satu hal yang mutlak atau tetap, tapi suatu kumpulan kemampuan atau kertrampilan yang dapat ditumbuh atau kembangkan. Pada dasarnya anak itu cerdas, sekarang tinggal bagaimana peran orangtua, guru dan masyarakat mencari cara untuk mengenali, menghargai serta mengembangkan bakat, minat dan potensi anak secara alami.
Untuk menjadi seorang anak yang one step ahead, anak perlu memiliki kecerdasan interpersonal, yaitu kemampuan untuk memahami diri sendiri yang akan membantunya menghadapi situasi dan mengendalikan dirinya. karena anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal akan memudahkan ibu untuk mengembangkan potensinya.
Selanjutnya adalah materi dari Praktisi Pendidikan Anak Drh. Damayanti Jusuf, M.Sc, Ph.D.
Mba Damayanti menjelaskan tentang cara memilih sekolah yang tepat. Yaitu :
1. Idealisme Keluarga
2. Kondisi Keluarga
Untuk orangtua yanhg berpindah-pindah domisili juga jadi pertimbangan. Biasanya ikut kepala keluarga. Ini juga bisa jadi pertimbangan memilih sekolah di tempat tujuan.
3. Keuangan Keluarga
4. Kondisi Anak
Kondisi anak juga jadi pertimbangan, apakah anak kita masuk ke kategori umum atau khusus.
5. Jarak dan Fasilitas sekolah
Jangan lupa, kerjasama antara orangtua dan sekolah juga itu penting lho. Jalin hubungan baik antara keduanya.
Perlu diingat :
Orangtua adalah orangtua pertama di rumah
Guru adalah orangtua kedua di sekolah
Guru adalah guru pertama di sekolah
Orangtua adalah guru kedua di rumah
Lalu ini adalah Do and Dont’s yang harus dilakukan orangtua sat mendampingi anak sekolah
Kita harus mengikutkan anak di dalam kegiatan ekstra kurikulum (baik dari SD sampai dengan SMA).
Menimbang kebutuhan les dan terapi (SD sampai SMA). Kita perlu tau kebutuhan tambahan apa yang diperlukan anak kita.
Serta membantu anak menetapkan minatnya dan bandingkan dengan bakat dengan kemampuan (usia SMP sampai SMA).
Jangan lupa terapkan praise and reward ya.
Seorang ibu harus menjadi One Step Ahead dalam mempersiapkan pendidikan anak. Mulai dari memilih sekolah yang tepat, memberikan pendampingan di sekolah, sampai menyesuaikan dengan gaya belajar anak. Karena pada dasarnya setiap anak memiliki potensi akan sesuatu hal dan pendidikan yang tepat dapat memaksimalkan potensinya tersebut. Selain itu juga ibu harus memasukkan berbagai aktivitas diluar sekolah yang dapat mendorong potensi anak maksimal.
Udah tau potensi anak, dan sudah tau peran serta orangtua, trus, apalagi? Persiapan finansial dong, karena pendidikan butuh uang! 🙂
Nah, selanjutnya materi yang penting banget nih, yang berhubungan dengan finansial, perencanaan keuangan. Nara sumbernya pastinya sudah kamu kenal ya, mba Ligwina Hnanto. Berikut profile mba Wina buat yang ingin tau.
Memastikan anak memperoleh pendidikan yang terbaik itu adalah kewajiban orangtua. Sebagai One Step Ahead Mum, ibu harus merencanakan dengan cermat sedini mungkin supaya masalah dana bukan lagi menjadi kendala di masa depannya.
Perkiraan biaya pendidikan adalah seperti ini :
Di tahun 2016 perkiraan untuk biaya masuk, TK sebesar 5 juta. SD sebesar 10 juta. SMP 10 Juta. SMA 15 juta dan untuk S1 60 juta. Asumsi inflasi pendidikan TK sampai dengan SMA 16%, dan S1 12%. Jadi misalnya anak kita akan masuk ke TK di tahun 2019, berarti :
TK uang masuk sebesar IDR 7,8 juta.
SD uang masuk sebesar IDR 21 juta (TK 2 tahun berarti 2019 + 2 tahun jadi tahun 2021)
SMP uang masuk sebesar IDR 51.2 juta (SD 6 tahun berarti 2021 + 6 tahun jadi tahun 2027)
SMU uang masuk sebesar IDR 120 juta (SMP 3 tahun berarti 2027 + 3 tahun jadi tahun 2030)
S1 uang masuk sebesar IDR 412 juta (SMU 3 tahun berarti 2030 + 3 tahun jadi tahun 2033)
Nah kira-kira ilustrasi perhitungan dana pendidikannya seperti ini
Jadi kalau Narend nanti masuk TK di tahun 2018, berarti saya harus mempersiapkan uang muka sekitar 6,6 – 7 jutaan. Bila dibagi 2 tahun berarti per bulannya (24 bulan) saya harus menabung IDR 275ribu. Itu asumsi untuk inflasi 16%. Itu hanya uang muka saja belum uang bayaran sekolah per bulannya.
Jujur aja setelah melihat perhitungan mba Wina ini, saya jadi stress, duh berarti budget yang saya keluarkan untuk pendidikan Narend selama ini berarti belum cukup yah? Dan sepertinya saya harus hitung ulang untuk dana pendidikannya nanti. Karena setiap tahun dana pendidikan itu naik. Naiknya gak kira-kira. Dan selama ini saya cuma punya tabungan liquid saja alias di Logam Mulia. Dan menurut mba Wina, untuk tabungan jangka pendek disarankan untuk ambil deposito saja. Oke, baiklah, akan saya hitung ulang. Ohya, mba Wina pernah menjelaskan alasannya kenapa saya harus mengambil deposito. Nanti saya bahas di ulasan terpisah yah 🙂
Untuk investasi dana pendidikan bisa bermacam-macam caranya. Bisa melalui :
- Tabungan / deposito
- Logam mulia
- Reksadana
- Surat Berharga
- Properti
Untuk menyiapkan dana pendidikan mba Wina membagikan tipsnya :
1. Tentukan akan bersekolah dimana
2. Cari tahu biayanya
3. Jangka waktu untuk mulai masuk sekolah & lamanya pendidikan
4. Hitung kebutuhan di masa akan datang
5. Siapkan dana mulai dari sekarang
6. Investasi sesuai profile resiko
Selanjutnya, ada mommy dari Chef Revo nih, Junior Masterchef Indonesia, Mommy Astrid Suryatenggara.
Mommy Astrid |
Revo ini ternyata sudah terlihat bakatnya di dunia masak memasak sejak usia 8 tahun. Padahal Astrid sendiri tidak suka dunia masak, dan juga tidak bisa memasak juga. Revo itu anaknya sangat visual. Setiap hari ia praktek apa saja tutorial yang ada di youtube, lalu ia belanja bahan makanan sendiri lalu praktek sendiri di apartemennya.
Pernah suatu waktu Revo mau bikin kue tapi gak punya oven. Mau minta beliin oven tapi Astrid tidak mendengarkan permintaan revo. Karena Astrid pikir itu hanya keinginan sesaat aja. Akhirnya Revo berinisiatif pinjam ke tetangga. Ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan, Revo tetap melanjutkan passionnya dalam hal memasak. Membuktikan juga Revo sangat kreatif.
Apa Kata Para Ahli Tentang Astrid, Mommy Revo?
Ketiga narasumber yang saya sebutkan diatas semua terkangum-kagum atas kerja keras Revo terhadap dunia memasak. Sampai sekarang Revo sudah merasakan hasilnya, yaitu Revo sudah bekerjasama dengan Pop Up Brunch, dan pastinya itu melalui kerja keras dan ketekunan.
Menurut mba Damayanti, Astrid adalah ibu yang baik sekali. Bisa memotivasi potensi anak dan mengajak anaknya untuk menggali potensi.
Jujur aja sayapun kagum melihat kemampuan Revo yang sudah bisa memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya. Sudah bisa menghasilkan uang sendiri, dan yang pasti sudah menemukan passionnya sejak dini. Semua itu berkat peran serta orangtua. Sebagai orangtua harus melihat bakat anak kita ada dimana. Cara mengetahui bakat anak? Caranya, semua harus diperkenalkan dulu. Dan tidak boleh ada banyak kata ‘jangan’ atau ‘tidak boleh’. Karena itu akan membatasi anak untuk berkreasi. Yang penting kita sebagai orangtua bisa memantau dari jauh.
Menjadi One Step Ahead Mum itu menjadi mommy yang selangkah lebih maju yaitu :
- Mampu mengembangkan potensi dan bakat anak sesuai dengan minatnya
- Harus mempunyai perencanaan yang matang (dalam hal ini adalah pendidikan)
- Pendampingan yang tepat (perhatikan asupan nutrisi dan susu yang dikonsumsinya)
- Dan juga sekolah yang tepat
Merencanakan keberhasilan dimasa depan, jadi udah disiapin sejak dini yaaa
Pembicaranya keren2 banget ya Lin… Thanks artikelnya yaa, gw gak dtg tp tetep dapet banyak ilmu 🙂
wah lengkap abnget nih infonya, trims
Padet banget ilmunya ya mbak..sayang banget waktu itu ga jadi dateng gara2 ada kuliah dadakan. Tapi setuju, terutama soal keuangan,memang hrs direncanakan sejak dini supaya one step ahead.
Wow mamanya Revo cantik ya hihihi.
Wah jd diingetin utk nabung buat pendidikan anak. TFS Mbk Olin 🙂
bekal yang baik untuk sikecil meraih masa depan yangcemerlang… lengkap sekali mulai dari gizi, pendidikan, keuangan dibahas lengkap..makasih informasiny
Wah segala aspek dibahas di acara ini ya mak, lengkap bgt..pas bgt ni lg cari kriteria milih sekolah, utk persiapan sd gavin…tfs mak
Whoaaa thank you artikel nya mbak! Nice to e-meet you again
Regards,
Astrid
Lengkap banget infonyaaa, makasih ya Mami Narend. Perlu di aplikasikan nih 🙂