Ki – Ka : Mia (Unilever), Dewi (WWF), Nola B3, Paman Gerry (MC) |
1. Molto
Pastinya (hampir) semua wanita tau ya itu apa. Yes itu adalah pelembut dan pengharum pakaian. Molto menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan melalui inovasi Molto Sekali Bilas, yang bisa menghemat para ibu menghemat air sebesar 75% saat mencuci. Di tahun 2015, Molto sekali bilas berhasil menghemat 32,185,036,000 liter air di Indonesia.
2. Rinso
Rinso percaya berani kotor itu adalah hal yang baik bagi anak. Tanpa berani kotor, anak tidak akan mengerti arti pembelajaran. Rinso dapat membantu ibu menghilangkan noda yang paling bandel pada pakaian tanpa perlu membilas anak untul berkembang melakukan berbagai aktivitas.
3. Domestos
Domestos menjaga kesehatan keluarga dengan memastikan kebersihan toilet dan juga lingkungan.
4. Lipton
Lipton memastikan bahan-bahan di dalamnya berasal dari sumber tang berkesinambungan. Lipton menggunakan 100% kantong teh yang berasal dari perkebunan bersertifikasi Rainforest Alliance 2015.
Selain itu juga Lipton membantu para perani teh menerima upah yang layak.
5. Bango
Bango memberdayakan kehidupan 38.500 petani kedelai hitam. Bango juga memberikan beragam aktovotas untuk 3.300 istri petani seperti edukasi tentang perkebunan, pelatihan kepribadian dan workshop berbisnis dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan merela sehingga membuat mata rantai berkelanjutan.
Bango terbuat dari kedelai hitam dengan membangun mata pencaharian para petani.
6. Shampoo Lifebuoy
Shampoo Lifebuoy membantu para ibu memberikan solusi melamui 5 tanda rambut sehat untuk keluarga.
7. Dove
Selain merawat rambut dan menciptakan persepsi tentang kecantikan, Dove juga memberikan perawatan khusus bagi perempuan Indonesia.
8. Pepsodent
Pasta gigi pepsodent telah membantu meningkatkan kesadaran dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
9. Pure It
Pure it adalah alat pemurni air minum dengan misi menyediaman air minum higenis ke jutaan konsumen di Indonesia. Penggunaan Pure It bisa mengurangi konsumsi air dalam kemasan. Harganya juga terjangkau sekaligus mengurangi dampak buruk bagi lingkungan.
Selain itu juga Pure It bisa memaksa kita untuk menghemat listrik kan? 🙂
Di akhir tahun 2014 sampai tahun 2015, Unilever kembali menghadirkan kampanye bright future dengan berfokus Masa Depan Sehat yang menitik beratkan tentang masa depan dari pemimpin muda yang memiliki mimpi untuk menghadapi tantangan dengan menciptakan perubahan positif pada isu-isu lokal. Khusus di Indonesia, sanitasi menjadi isu lokal yang menjadi perhatian Unilever tahun ini. Dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan, project Sunlight telah mengumpulkan sebanyak 8 juta dukungan yang didapatkan dari partisipasi masyarakat melalui berbagai cara mudah.
Unilever menginginkan masyarakat yang menjadi konsumen harus mempunyai masa depan yang cerah. Target unilever adalah dampak lingkungan turun tetapi dampak yang ditimbulkan ke masyarakat juga naik. Karena Unilever berkomitmen :
- Bahan baju harus tidak merusak lingkungan
- Tidak merusak habitat orang utan dan lingkungan
Punya pabrik dimana-mana tapi dampak yang ditimbulkan oleh pabrik hanya 3%. Dan justru yang terbesar berada di konsumen sebanyak 68%. Thats why unilever mengeluarkan campaign bright your future, dan beli yang baik ini adalah lanjutan dari campaign bright your future.
Visi Unilever
- Mengajak konsumen untuk hidup hemat
- Lebih bijak untuk memilih barang yang benar-benar dibutuhkan saja
- Mengajak konsumen untuk mengubah kebiasaan belanja sachetan ke ukuran yang family size, karena sachet lebih menimbulkan sampah. Selain itu juga hitungannya juga lebih murah.
Lalu contoh konkrit yang bisa kita lakukan apa?
Setelah ceritaku diatas, pasti ada yang bertanya-tanya, trus langkah konkritnya apa yang bisa kita lakukan?
- Apakah fungsi yang kita beli sudah sesuai dengan yang kita butuhkan? Cermati ukurannya, beli yang family size atau tidak?
- Bahan bakunya darimana? Contohnya tissue. Lalu sabun batangan vs margarin (persamaan sama-sama mengandung minyak sawit). Di Unilever ada standard researchable.
- Kita perlu tau asal produksinya, yang juga harus ramah lingkungan.
- Lalu bagaimana kontribusinya produk tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat? Nah kita bisa lihat dari produk tersebut menjual fungsi atau menjual edukasi tidak terhadap masyarakat?
- Kemasan tersebut bisa recycle atau tidak? Caranya yaitu kita memilah sampah, sampah organic (kompos) dan non organics. Untuk non organics contohnya adalah botol-botol atau plastik yang bisa dimanfaatkan untuk barang lain. Jadi pada saat di pembuangan akhir benar-benar seminimal mungkin.
- Menulis kisah inspirasi kita di Facebook Unilever
- Tulislah tips bagaimana kita bisa melestarikan lingkungan di kolom comment status facebook Unilever dengan #beliyangbaik. Buat inspirasi terbaik akan mendapatkan voucher Hypermart senilai IDR 100K. Mayan kan? 🙂
- Atau bisa datang ke Hypermart terdekat dan ikut kompetisi #beliyangbaik
- Untuk keterangan lebih lanjut bisa klik disini
Setiap pembelian produk Lipton, Bango, Lifebuoy, Pepsodent, Domestos, Dove, Molto, Rinso, dan Pure It varian dan ukuran tertentu di Hypermart mulai 21 April sampai 17 Mei 2016, kamu akan otomatis mendonasikan IDR 1000 untuk program NEWtres, yaitu penanaman 10.000 pohon di Jakarta, Jogjakarta dan TulungAgung bersama WWF.
- Hypermart Royal Surabaya tanggal 30 April bersama Ersa Mayori
- Hypermart Mal Panakukang Makassar tanggal 30April bersama Novita Angie
- Hypermart Balikpapan tanggal 7 Mei bersama Meisya Siregar
- Hyperamart Palembang Square tanggal 7 Mei bersama Mona Ratuliu
- Hypermart Puri Indah Jakarta tanggal 14 Mei bersama Ersa Mayori
- Saving harimau. Harimau-harimau di Indonesia sudah semakin punah keberadaannya.
- Mengajak konsumen untuk lebih hemat lagi dalam penggunaan tissue. Kedengerannya sih simple ya, 1 lembar tissue kayaknya gak merugikan lingkungan kok. Tapi jika kita bisa menghemat bisa membuat bumi ini lebih asri.
Mba Dewi dari WWF |
- Dalam hal belanja, pilihlah barang yang ramah lingkungan
- Dalam menentukan, membeli dan memilih mobil, pilihlah yang hybrid atau ergonomis.
- Namun jika tidak bisa melakukan kedua hal diatas, kita bisa share juga kepada masyarakat
Nola B3 |
Dari ketiga narasumber diatas, banyak banget yang belum kita lakukan secara maksimal, untuk mencintai bumi ini supaya bumi kita tetap lestari. Dari hal-hal simple aja bisa kok kita lakukan kepada anak kita, yaitu :
1. Membuang sampah pada tempatnya
Bencana banjir dapat kita jadikan sebagai akibat membuang sampah sembarangan. Kita ajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan lupa untuk menyediakan tempat sampah di beberapa sudut rumah, seperti kamar tidur, ruang keluarga, dan ruang bermain supaya mempermudah anak menemukan tempat sampah. Sediakan juga tempat sampah di mobil supaya anak tidak membuang sampah di jalan.
Yang saya lakukan untuk Narend :
Memberitahukan letak atau posisi tempat sampah kepada Narend.
Saya tidak pernah memindah-mindahkan tempat sampah di rumah. Supaya Narend tahu dimana posisi tong sampah di rumah.
Saya meletakkan ada 3 posisi di rumah, yaitu dapur, kamar tidur dan teras depan rumah.
2. Membersihkan Halaman Rumah
Biasanya membersihkan rumah adalah pekerjaan asisten rumah tangga. Sesekali ajak anak bersama kita untuk membersihkannya. Minta ia menyapu atau mengambil daun-daun yang jatuh ke tanah. Jelaskan kepadanya bahwa dengan memiliki halaman rumah yang bersih merupakan bentuk cinta kita kepada bumi.
Yang saya lakukan untuk Narend :
Karena saya tidak punya ART di rumah, saya biasanya mengerjakan sendiri.
Saat saya mengambil sapu, dengan sendirinya Narend pasti ikut serta mengambil sapu lainnya, ceritanya mau ikutan nyapu sih, dan saya tidak pernah melarangnya. Supaya ia tahu bahwa apa yang mamanya kerjakan adalah untuk kebaikan bumi 🙂 Saya paham Narend baru berusia 2 tahun dan mungkin belum bisa memahami bahwa menyapu itu adalah salah satu untuk melestarikan lingkungan, setidaknya jika dilakukan berulang-ulang, bisa ia ingat dan akan ia terapkan pada waktunya 🙂
3. Memelihara Hewan Peliharaan
Mengajak Anak mencintai bumi juga dapat dilakukan dengan cara memelihata hewan peliharaan. Anjing, kucing, atau kelinci merupakan hewan peliharaan yang aman untuk anak-anak. Dengan berinteraksi kepada hewan peliharaan, kita dapat mengajarkan anak tentang pentingnya mencintai mahluk hidup dan menyadari bahwa bumi juga rumah bagi mereka.
Yang saya lakukan untuk Narend :
Saya pernah membeli ikan (itupun secara tidak sengaja) dan menyuruh untuk merawatnya. Dengan cara memberi makan, dan tidak memasukkan tangannya ke dalam kolam ikan. Kolam ikannya juga tidak besar, saya menggunakan gelas bekas air mineral atau toples yang tidak terpakai di rumah. Waktu itu ikan yang saya beli adalah ikan mas koki. Walaupun nyawa ikan itu hanya beberapa hari saja, setidaknya saya sudah bisa mengajarkan sedikit demi sedikit kepada Narend bahwa ia juga mahluk hidup sama seperti kita, ciptaan Tuhan yang wajib kita sayangi.
4. Menghemat Air
Biasanya anak senang bila mandi di bak mandi bersama bebek karetnya. Tapi jangan lupa mengajarkan pada anak kita bahwa bila kita terus menerus membuang air dengan percuma, si bebek tidak bisa berenang lagi. Selalu mengingatkan si anak untuk menutup kran air bila sudah tidak diperlukan lagi. Contohnya saat mencuci tangan dan menggosok gigi.
Yang saya lakukan untuk Narend :
Narend itu paling senang dengan bermain air. Saat mandi, Narend memang belum bisa menggunakan shower. Jadi saya masih menggunakan ember dan gayung saja. Saat air dialirkan melalui kran air, itu rasanya ia happy banget! Lalu juga saat ia menggosok gigi bersama saya. Maunya ia bermain air, dan kalau udah bermain air, rasanya sudah gak mau berhenti.
Kalau sudah seperti itu, biasanya saya pelan-pelan memberitahukan bahwa nanti kalau airnya habis, Narend-nya gak bisa mandi lagi, gak bisa gosok gigi lagi. Walaupun ia masih 2 tahun, pelan-pelan ia juga sudah mengerti kok 🙂
5. Menanam tanaman
Menanam tanaman juga dapat menjadi satu kegiatan untuk mengajarkan anak untuk mencintai bumi. Anak di usia dini biasanya masih penuh dengan rasa ingin tahu. Selain menanam tanaman, kita bisa mengajarkan anak untuk merawat tanaman itu. Kita bisa memberikan si anak hadiah bila tanaman itu tumbuh subur.
6. Membawa wadah makanan dan minuman sendiri
Waktu istirahat sekolah tiba, anak-anak selalu membeli makanan diluar dan seringnya meninggalkan sampah plastik atau sterofoam setelah makan. Kita bisa menjelaskan kepada anak kita bahwa makanan dengan bungkus plastik atau setrofoam tidak baik untuk kesehatan dan dapat meninggalkan limbah beracun terhadap lingkungan. Selalu bawakan wadah makanan dan minuman sendiri dari rumah untuk meminimalisir penggunaan plastik atau sterofoam.
7. Membuat mainan dari bahan bekas
Kardus-kardus yang tidak terpakai akan bermanfaat untuk kreatifitas si anak. Kita bisa mengajak anak kita untuk membuat mainan dari bahan tersebut. Bahan bekas seperti kardus atau kotak sepatu dapat disulap menjadi barang yang lebih berguna. Ajarkan pada anak kita bahwa sampah-sampah tersebut selalu dapat dimanfaatkan kembali
8. Membawa tas saat berbelanja
Membiasakan dri untuk tidak menggunakan kantong plastik adalah hal yang harus dicontoh, khususnya bila diterapkan kepada anak. Kita bisa menggunakan tas atau paper bag setiap kali berbelanja. Biasanya supermarket modern menyediakan paper bag yang dijual di sekitar kasir untuk memperkecil penggunaan kantong plastik. Kita bisa menjelaskan kepada anak kita bahwa kantong plastik tidak digunakan lagi karena sudah banyak menumpuk dan tidak terpakai di rumah.
9. Menghemat Listrik
Biasanya anak-anak sering membiarkan TV dan lampu dalam keadaan menyala ketika mereka meninggalkan ruangan. Kita bisa mengajarkan kepada anak kita agar mematikan lampu pada pagi dan siang hari. Saat anak tidur, pendingin ruangan di kamar tidur juga diberi timer supaya tidak terus menerus menyala esok harinya. Hal-hal kecil seperti ini sepele tapi menyebabkan kontribusi yang besar bagi lingkungan.
10. Berjalan kaki atau bersepeda saat bepergian
Ada banyak manfaat dari mengajak anak bersepeda dan berjalan kaki ketika bepergian. Selain hemat bahan bakar, tubuh juga menjadi lebih sehat dengan bersepeda atau jalan kaki. Kita bisa meluangkan waktu untuk bersepeda dengan keluarga pada akhir minggu. Jangan lupa juga ya menggunakan alat keselamatan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saat bersepeda.
Saya makin tersadarkan bahwa sebagai orangtua harus benar-benar mengajarkan hal-hal yang baik untuk anak. Misalnya hal simple yaitu terkadang saya masih lalai dalam hal gaya hidup khususnya. Misalnya, saya masih memilih kemasan pouch kecil ketimbang yang family size, padahal seharusnya kita bisa memilih ukuran family size supaya lebih ramah lingkungan. Saya benar-benar tersadarkan dengan campaign ini. Dan mulai sekarang pelan-pelan saya akan mengubah lifestyle saya untuk generasi yang akan datang, karena apa yang kita lakukan sekarang adalah investasi untuk anak dan cucu kita demi menjadikan bumi kita lebih baik.
Semoga bermanfaat ya 🙂
Mulai dari diri sendiri dan ajak keluarga, mulai dari yg kecil2 (sederhana), ternyata hasilnya besar ya, Mbak?
Btw itu bener soal ngajakin anak nyapu, anakku jg suka nyontoh tanpa disuruh 😀
setuju banget sama kampanye beli yang baik ini demi kita dan anak cucu, demi bumi yang lebih nyaman ditinggali..
makasih artikelnya ya Lin, lengkap bangettt…
Gaya hidup sehat menjadi investasi buat masa depan bumi kita ini yaa kak