“Kalau saya bekerja di kantor sekalian berjualan, bukannya malah membuat pekerjaan kantor jadi terbengkalai?”
Betul sekali, banyak teman-teman kantor saya berjualan loh, dan ada efek negativenya seperti sering datang telat (karena paginya ngurusin usaha), menggunakan fasilitas lantor untuk usaha mereka (seperti telepon dan printer) bahkan banyak pekerjaan kantor yang pending (karena fokus ke jualan daripada pekerjaan kantor). “Terus bagaimana caranya agar pekerjaan kantor tidak terbengkalai?“, ada 5 tips dari saya yang bisa kamu lakukan, seperti :
1. Datang lebih awal ke kantor
Kalau kamu masuk kantor jam 9, usahakan kamu bisa datang jam 8 bahkan jam 7 pagi, alasannya bukan buat beres-beres kantor, tapi waktu 2 jam itu bisa kamu gunakan untuk meng-update socmed jualan kamu, menjawab pertanyaan customer sampai melakukan pendataan barang jualan kamu loh.
2. Commit terhadap waktu di kantor
Kalau kamu bekerja di kantor dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, kamu bisa gunakan jam 12-1 siang untuk mengecek jualan kamu, tapi commit jam 1 kamu sudah fokus ke pekerjaan kembali. Sama halnya jika sudah lewat jam 5 sore, kamu harus commit bahwa tidak ada pekerjaan kantor lagi yang diurus, jadi kamu fokus untuk jualan kamu.
3. Selesaikan pekerjaan secepatnya, usahakan tidak ada pendingan untuk besok
Kalau ada pekerjaan, fokuslah pada pekerjaan itu, jangan malah mengurusi jualan kita, jadi pekerjaan hari ini jangan sampai dikerjakan esok hari, pastinya tidak enak deh pekerjaan kemarin kamu kerjakan hari ini, bisa-bisa pekerjaan makin menumpuk bahkan ada pekerjaan 1 minggu lalu baru sempat dikerjakan hari ini.
4. Tulis semua aktivitas kamu di buku catatan atau notes di HP
Mungkin terdengar simple, namun ini sering saya lakukan dan sangat berguna, jadi semua order customer sampai hal-hal yang butuh penanganan saya catat di sebuah buku, jadi kalau saatnya saya mengurusi jualan, saya tinggal melihat buku saya dan mem-followup apa saja yang saya miss dari jualan saya.
5. Gunakan HP lain untuk jualan
Beli saja 1 HP lagi khusus untuk jualan, jadi HP jualan kamu tidak akan tercampur informasinya dengan HP pribadi/kantor. Apalagi kan jaman sekarang, orang minimal punya 2 HP dengan 2 nomor operator yang berbeda. Jadi HP untuk pribadi/kantor bisa kamu pegang atau lihat saat bekerja, nah yang untuk jualan disimpan ditas, jadi saat non office hour boleh dipakai.
“Apa sih hal-hal yang harus saya perhatikan jika saya berjualan dikantor, apakah ada rule untuk berjualan di kantor?”
Mungkin terdengar sepele, namun ada beberapa batasan yang tidak boleh sampai kamu lewati untuk bisa berjualan dikantor, karena nanti akibatnya bisa saja kamu kehilangan pekerjaan kamu dikantor kalau ternyata kamu ketahuan memakai aset kantor untuk jualan kamu. Nah rule-rule dibawah adalah rule yang saya pegang teguh saat saya berjualan di kantor.
1. Tidak boleh menggunakan waktu bekerja untuk berjualan
Saya tidak mau kalau sampai ada rekan kerja yang bilang “Yah bukannya kerja, malah jualan“, mungkin terdengar biasa, tapi kalau sampai ke telinga bos kita, well siap-siap saja untuk dikurangi dari performance appraisal tahunan atau worst case kita dilarang untuk berjualan di kantor. Jadi strict-lah ke diri sendiri, jam 9 pagi sampai jam 12 siang, jam 1 siang sampai jam 5 sore adalah waktu bekerja di kantor, fokuslah dengan urusan kantor. Diluar itu bebas kalau mau jualan.
2. Tidak boleh melihat HP selama bekerja
Apakah simple? Wah jujur saya susah sekali, karena HP itu menurut saya adalah hal yang sangat penting, dari sekedar membaca berita di Twitter, cek status teman di Facebook sampai nge-like foto teman yang lagi liburan menjadi hal yang biasa, jadi kalau sampai 1 menit saja gak pegang HP, rasanya snut-snut gimana gitu 🙂 tapi dengan dibiasakan untuk tidak melihat HP selama bekerja, saya bisa bekerja lebih fokus. “Caranya gimana?” taruh aja HP kamu didalam tas, jadi kamu hanya boleh memegang HP saat sebelum mulai kerja, jam makan siang sampai setelah pulang kantor. “Wah gak mungkin, karena ada teman kantor yang menelpon juga!”, solusi ke-2 adalah tips nomor 5 diatas, menggunakan 2 HP, HP yang pertama untuk kantor, HP yang satu lagi untuk jualan
3. Tidak boleh menggunakan fasilitas kantor untuk berjualan
Banyak loh teman-teman kantor saya yang menggunakan telp kantor untuk menelpon customer, akibatnya malah customer menelpon kantor untuk mencari teman saya jika butuh barang. Yang paling sering adalah printer kantor, sering sekali digunakan untuk print yang berhubungan dengan jualan (mini brosur, surat perjanjian untuk konsumen kita. Ingat loh, kantor kita bekerja tidak punya kewajiban apapun untuk usaha kita, jadi jangan gunakan aset kantor untuk membantu operasional jualan kita.
4. Tidak boleh menggunakan alamat kantor untuk pengiriman barang
Pernah teman saya, kedapatan mengirim barang sesuai makan siang, nah dialamat pengiriman dituliskan alamat kantor dan tentunya dengan info pengirim oleh teman saya, alhasil pernah suatu ketika saat barangnya kembali saat alamat tidak jelas, jadi bertanya ke rekan kerja saat barang kembali, jadi rekan kerja kita tahu kita jualan dan tidak enaknya, mencela kita bahwa kita salah berjualan dikantor.
4 hal diatas adalah hal yang paling fundamental dan harus dilakukan jika kamu mau jadi pengusaha saat kamu menjadi karyawan.
“Ada gak sih tips untuk berjualan “aman” dikantor?”
Saat teman kita tahu bahwa kita berjualan, positifnya saat dia butuh dia akan menghubungi kita, namun negatifnya, jika jualan kita disampaikan ke bos yang tidak suka atau tidak ingin karyawannya berjualan, wah bisa berabe deh. Saya punya 7 tips yang biasa saya lakukan agar saya “aman” berjualan di kantor, tentunya pasti tidak melanggar norma-norma dikantor.
1. Menjadi sponsor waktu ada acara kantor
Dengan menjadi sponsor, orang-orang kantor akan respek terhadap jualan kamu, karena kamu ikut andil terhadap kegiatan kantor. Gak usah mikir yang susah, hal-hal simple seperti kaos outing, cemilan saat outing sampai payung untuk outing bisa kamu bagi-bagikan kok, jumlahnya tidak perlu banyak, 10-15 pcs saja sudah cukup kok.
2. Tulis usaha di signature email
Cara ini sangat berguna jika tidak ada peraturan penyeragaman signature email atau kalaupun ada, biasanya “pesan sponsor” kita sisipkan sebagai “kata mutiara” dibawah signature kantor. Efeknya? Well, orang-orang yang membaca email kita, secara alam bawah sadar tahu bahwa kita jualan 🙂
3. Bagikan sample ke bos
Ini nih yang harus kamu pikirkan, kamu harus listing bos-bos mana yang perlu mendapatkan produk sample untuk mereka gunakan, efeknya kamu akan “diperbolehkan” jualan dikantor 🙂 Ingat loh, sample jangan hanya cuma sekali, berikan saya 1-2x dalam setahun.
4. Taruh produk di meja kerja
Kalau kamu berjualan kaktus, coba deh untuk menaruh jualan kamu di meja kerja, pasti orang yang datang ke meja kerja kamu akan bertanya-tanya tentang produk yang ada di meja kamu loh, namun usahakan jangan terlalu kontras loh ya, jangan sampai meja kerja kita isinya barang-barang dagangan kita.
5. Minta OB untuk bercerita tentang uaha kita
Sudah jadi rahasian umum kalau OB tahu semua tentang kantor kita loh, nah yang paling penting, biasanya para OB akan ngobrol dengan OB atau karyawan kantor lain, nah saat itu kita bisa memanfaatkan OB menjadi sales tim kita loh 🙂 Tentunya tidak gratis, coba berikan sekitar 100-200rb, mereka mau kok menjadi sales tim kita.
6. Buat produk kita iconic di beberapa benda
Wallpaper komputer motif batik, handphonenya pakai protector motif batik sampai pakai mouse batik. Saat itu orang-orang yang melihat akan langsung tahu bahwa kamu jualan batik loh 🙂
7. Beriklan di WA grup kantor
Setiap kantor, komunitas bahkan keluarga memiliki WA grup, nah kamu bisa memanfaatkan WA grup sebagai sarana untuk jualan loh, berikan saya beberapa hari sekali “pesan iklan” di grup WA, insyaallah tetap bisa menjaring rekan kerja yang berkeinginan membeli produk kita.
Kalau kamu memanfaatkan 7 tips diatas, mudah-mudahan kamu akan tetap aman berjualan dikantor, tapi ingat loh ada beberapa kantor yang melakukan sidak dadakan untuk mengecek hal-hal yang tidak berhubungan dengan kantor (audit), tapi tenang, kamu bisa mempersiapkan diri kok, jadi kalau terjadi hal seperti ini, kamu bisa menyusun rencana, agar usaha kamu tetap bisa eksis. Pasti kamu bertanya, “Dari tadi ngomongin buka usaha, jualan, tapi jualan itu tidak seindah yang kamu kira, karena …“
“Jualan kan butuh modal besar, butuh website bahkan butuh tim sales untuk menjual barang-barang kita, saya sebagai karyawan, tidak punya hal-hal itu !”
Kalau kamu berfikiran “kuno” jualan itu masih sebatas membeli barang dengan uang sendiri, men-stock barang, lalu mempromosikan barang kita melalui media promosi koran, flyer. Buang jauh-jauh pikiran itu, sekarang jaman sudah modern, banyak hal yang mempermudah kita, salah satunya adalah smartphone, apalagi sekarang 34.9% penduduk Indonesia sudah menggunakan internet dan 85% menggunakan smartphone, tidak percaya? Coba lihat infografis dibawah dari CNN Indonesia tentang Demografi Pengguna Internet Indonesia.
Pengguna internet Indonesia tahun 2015 – Source: CNN Indonesia |
Dari infografis diatas bisa diambil benang merahnya, yaitu transaksi online menggunakan smartphone berbasis OS Android dan iOS akan meningkat beberapa tahun kedepan. Setelah kita mengetahui kita jualan dimana, selanjutnya adalah produk yang dijual. Untuk mengetahui produk yang disukai oleh konsumen biasanya kita harus melakukan riset terlebih dahulu, barulah kita membeli barang yang laku atau disukai konsumen. Tidak hanya itu, kita juga harus memperhitungkan berapa jumlah barang yang harus dibeli dan disimpan di gudang maksimal berapa lama. Setelah itu kita harus pikirkan mau dijual dimana. Apakah berhenti sampai disitu? Belum dong, masih ada proses tanya jawab calon konsumen terhadap produk yang kita jual, lalu proses pembayaran mulai dari verifikasi dan yang terakhir adalah pengiriman barang ke konsumen. Gimana ribet gak? 🙂
“Ada tips gak supaya bisa belajar wirausaha langsung dari praktisinya?”
Sebenarnya untuk menjadi pengusaha itu butuh proses, tidak ada yang instan, karena yang terpenting bukanlah modal namun lebih kearah persiapan mental bahwa kita siap jadi pengusaha. Ingat loh, saya tidak bilang kamu harus keluar dari pekerjaan kamu sekarang (resign) untuk jadi pengusaha, namun yang saya sampaikan disini adalah kamu bisa tetap menjadi karyawan, sekaligus menjadi seorang wirausaha, mungkin 3 tips dibawah ini harus kamu lakukan sebelum terjun menjadi wirausaha :
1. Join Komunitas Wirausaha
Untuk komunitas, kamu bisa join komunitas-komunitas bisns seperti HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), TDA (Tangan Di Atas) ataupun KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia), saya pribadi join ke-3 komunitas itu, dan mengikuti program-program kewirausahaan seperti KMM (Kelompok Mastermind), Mentoring, Coaching sampai Kompetisi Bisnis untuk mengasah kemampuan entrepreneur saya.
2. Belajar dari pebisnis lain
“Saya kan tidak punya pengalaman wirausaha, dan saya juga tidak punya produk yang akan dijual?“, tenang saja di komunitas akan banyak yang bisa kamu pelajari tentang wirausaha, karena orang-orang yang join komunitas adalah orang-orang yang suka dan senang untuk berbagi ilmu, jadi nanti kamu bisa belajar pengalaman para pengusaha tanpa perlu mengalami yang dialami oleh pengusaha itu 🙂
3. Mulailah dari hobi atau hal yang kamu sukai
Buat saya, bisnis adalah pasion jadi apa yang saya jual mencerminkan siapa jadi diri saya, nah untuk kamu yang sulit untuk menentukan bisnis apa yang cocok untuk kamu, bisa mulai dari hobi kamu, kalau kamu suka dengan baju, coba aja belanja baju lalu jual baju-baju hasil hunting kamu di internet atau kalau kamu suka masak, coba mulai untuk menawarkan teman-teman kantor catering hasil masakan kamu.
“Wah
ribet banget, mana ada waktu untuk ngurus kaya gitu sambil kerja di
kantor? Ada solusi gak, biar Semua Bisa Jadi Pengusaha?”
Pasti ada dong, sekarang coba kamu ambil smartphone kesayangan kamu … “Udah diambil belum smartphone kamu? Oiya, ini khusus smartphone yang OS-nya android ya 🙂“, lalu buka Google Play lalu ketik “yuk jadi pengusaha“, “Gimana udah ke-listing belum daftar aplikasinya? Apaaa, lemot, wah coba cari Wifi gratisan terdekat 🙂“, sekarang lihat urutan pertama, ada aplikasi yang bernama Kudo, monggo di klik aja.
Mungkin kamu bertanya-tanya “Mahluk apa nih Kudo, apa bisa bantuin saya jadi pengusaha?“, kalau kamu pilih Read More di aplikasinya, nanti kamu akan melihat bahwa aplikasi Kudo adalah aplikasi yang memungkinkan semua orang menjadi pengusaha hanya dengan bantuan smartphone. Aplikasi Kudo sudah di download lebih dari 10.000 user di Android, tau gak asplikasi ini di develop oleh Kudo Digital Solutions yang beralamat di Radio Dalam Jakarta, jadi 100% aplikasi lokal 🙂 #DukungAplikasiLokal
“Gimana kamu penasaran kan? penasaran gimana caranya aplikasi ini bisa membuat pekerja kantoran menjadi seorang pengusaha? ya sudah biar gak makin penasaran, langsung aja 🙂“, klik “Install” lalu biarkan proses download dan installasi selesai, sekarang buka aplikasi Kudo, nanti kamu akan disambut oleh welcome screen penjelasan singkat tentang Kudo.
“Nah ini langkah penting kamu untuk menjadi salah satu pengusaha, yang pertama kamu keluar dari zone aman dan bisa mulai berjualan, atau kamu tetap kamu stay di zone aman dengan keluar dari aplikasi Kudo? Well kalau saran saya, jangan sampai kamu jadi orang yang kalah sebelum perang …. gimana sudah diputuskan mau keluar dari zona aman? ok 🙂 lanjut“, setelah welcome screen itu, kamu akan langsung diminta untuk registrasi, kamu bisa menggunakan alamat email ataupun nomor telepon, setelah itu kamu akan diminta untuk memasukkan password. Ada kalanya setelah kamu registrasi, password untuk login ke Kudo belum kunjung datang, kamu bisa langsung contact CS-nya Kudo via email, telp ataupun WA 🙂
“Sebelum memulai berjualan, kita harus paham terlebih dahulu senjata yang akan kamu gunakan, dalam hal ini adalah aplikasi Kudo itu sendiri“, Nah kalau kamu sudah register, langsung aja deh login, kamu akan langsung menuju ke menu utama, disini kita lihat dari menu paling kiri, disitu ada produk apa saja yang ada di Kudo, nah produk-produk inilah yang bisa kamu jual. Kalau kamu mengira kamu hanya bisa berjualan produk-produk biasa seperti shampoo, sabun, tenang saja, disini kamu bisa berjualan pulsa prabayar juga loh, dan asiknya kamu bisa jadi agen untuk pembayaran listrik, telepon, air bahkan bayar cicilan motor dan mobil, semua via aplikasi Kudo.
Di aplikasi Kudo, ada banyak penawaran loh, mulai dari kode voucher, komisi bulanan sampai penjualan barang-barang via marketplace lain dan semua itu bisa dilakukan dari Kudo 🙂
“Menarik nih, tolong dijelaskan lebih jauh dong soal aplikasi ini?”
“OK
untuk tampilan awal saya sudah mengerti, apa saya sudah bisa mulai
jualan?”
saldo kita masih Rp. 0 ? Tau darimana kalau saldo kita kosong? Coba klik menu “AKUN” nah disana ada informasi, berapa saldo kamu, total transaksi hari ini sampai total komisi kamu hari ini 🙂
Kamu harus buka www.kudo.co.id, disini kamu bisa memulai jualan kamu menggunakan produk orang lain dan kamu akan mendapatkan komisi tiap ada barang yang terjual di lapak kamu, bahkan mulai dari 10rb kamu sudah bisa mulai jualan loh 🙂 Tertarik dengan Kudo? Yuk baca aja kudo.co.id, dengan Kudo, Semua Bisa Jadi Pengusaha 🙂