20160216_195225.jpg

Cerita Meet and Greet Saya Bersama Cast OK-JEK

Sehari sebelumnya, tanggal 16 Februari jam 7 malam, tiba-tiba Narend kulitnya memerah sekujur badan. Gak panas sih, tapi cukup bikin saya galau, karena keesokan harinya which is today 17 februari 2016, saya sudah kepalang janji confirm hadir ke acara Meet and Greet bersama Para Cast OK-Jek. Saya mendadak panik! Cancel atau gak yah acara besok? Kalau gak cancel, siapa yang nganterin Narend ke rumah sakit ya? Suami masuk pagi, jadinya secara logika mau gak mau saya yang bawa Narend ke dokter. Karena waktu saya flexible, bisa datang atau gak. Mau dibawa ke dokter malam itu juga percuma, karena pendaftaran dokter anaknya hanya sampai jam 7.30. Duh, galau. Akhirnya saya dan suami sepakat untuk menunda membawa Narend ke dokter dan memantau keadaannya selama semalaman.

Narend officially kena tampek
Keesokan harinya, tanggal 17 Februari 2016 jam 6 pagi, saya lihat kulit Narend sekitar wajah dan badan sudah looks better. So, yang tadinya saya memutuskan untuk membawa Narend ke dokter jam 8 pagi ini bersama daddynya, akhirnya terpaksa di cancel. Alhamdulillah, berarti rencana semula masih bisa tetap dijalankan.
Jam 8 pagi, saat saya dan suami hendak bersiap-siap untuk berangkat, tiba-tiba saya lihat kulit Narend memerah lagi! Ohemji! Saya panik! Karena pasalnya ini udah jam 8 pagi, saya punya waktu sempit untuk memutuskan, apakah saya mengantar Narend ke rumah sakit pagi ini, atau saya tetap lanjut dengan rencana semula datang ke press confrence-nya OK-Jek?
Sempat berdiskusi dengan suami, selama hampir kurang lebih 30 menit, akhirnya saya memutuskan tidak jadi membawa Narend ke dokter pagi itu. Karena kami melihatnya Narend baik-baik saja. Badannya gak panas, dan juga masih normal masih mau bercanda. Okeelah, kalau gitu, saya agak tenang sedikit, saya memutuskan untuk membawa Narend ke rumah sakit sore nanti.
Akhirnya berangkatlah saya menuju acara press confrence bersama OK-Jek. Sebenarnya sih, bisa-bisa aja saya membatalkan keikutsertaan saya di event ini, tapi saya bukanlah orang yang seperti itu, sudah terlanjur confirm, tapi saat di hari H saya malah tidak datang. Saya memegang teguh komitmen yang telah saya buat. Dan juga saya merasa sangat tidak enak kepada si pengundang. Saya tetap menjaga nama baik, walaupun keluarga tetap prioritas.
Karena kegalauan saya, akhirnya saya menjadi sedikit terlambat untuk berangkat. Alhasil saya sampai di lokasi pukul 11.30 WIB, which is telat 1 jam dari jam yang sudah ditentukan. Tapi yah saya pede aja, karena memang keberangkatan saya pagi ini juga sudah perjuangan untuk saya. 
Karena saya telat, saya jadi duduk paling belakang deh. Dan yang paling ngeselin saya gak bawa kamera, hiks! Tapi ya gapapalah. Sudah bisa datang kesini aja sudah bersyukur luar biasa. Ohya, cerita sedikit akses saya menuju ke gedung ini. Saya memang sebelumnya tidak tahu lokasi Mitra Terrace dimana. Sehari sebelum keberangkatan, saya sempat searching lokasi event ini. Tidak banyak yang menceritakan lokasi Mitra Terrace itu tepatnya dimana dan bagaimana. Hanya sebuah kantin dengan dekorasi setingan outdoor. Dan loksinya bersebelahan dengak Hotel Kartika Chandra. Hmm, berarti tidak jauh ya dari keluar tol Tebet.

Oke, berangkatlah saya lewat tol dalam kota. Di tengah perjalanan sebelum memasuki gate tol halim, tidak jauh dari gate Jatibening, macetnya luar biasa. Karena saya tidak ingin terlalu terlambat, akhirnya saya memutuskan untuk keluar cawang dan mengambil route biasa aja.
So, akses saya menuju Mitra Terrace adalah Tol Jatibening – MT. Haryono – Kuningan – Rasuna Said – Mega Kuningan – Mitra Terrace. Total 1,5 jam perjalanan.

Acara diawali dengan konvoi para pemain Ok-Jek dengan menggunakan sepeda motor yang biasa digunakan untuk ‘ngojek’, starting pointnya adalah dari Gedung East Tower (yang lokasinya tidak jauh dari Mitra Terrace), menuju Mitra Terrace, Jl, Gatot Subroto, Jakarta. Awalnya saya mengira nantinya akan dipilih siapa-siapa aja yang akan dibonceng oleh para cast OK-Jek. Wah, ternyata saat saya sampai disana, sudah ada orang-orang terpilih, waaah sedih 🙁 Padahal saya sedikit ngarep bakalan dibonceng sama Moel. Yeaa… Moel adalah satu-satunya motivasi saya untuk hadir ke acara meet and greet kali ini. Kalau bukan karena saya ingin ketemu Moel, saya gak mungkin mau dan sudah membatalkan ikut hadir kesini.

Doc :NET

Setiap pemain membonceng awak media dan berperan selayaknya peran mereka sebagai pengemudi ojek di sitkom OK-Jek. Yaah, agak-agak drama OK-Jek gitu deh tadi diatas panggung. Nampaknya tadi lama settingan conversation dulu 😀 Dan finally, kedatangan mereka disambut meriah oleh para fans OK-Jek yang sudah berkumpul di Mitra Terrace sejak pagi hari.

Para media menunggu di depan pemberhentian para Ok-Jek dan hampir semuanya mengabadikan moment ini.

Sebelum menghadirkan para pemain OK-Jek, acara dilanjutkan dengan menghadirkan orang-orang yang berperan penting untuk acara sitkom ini. Sayapun sedikit penasaran, siapa sih penggagas cerita sitkom dan orang-orang behind the scene sitkom ini?

Dan inilah mereka.

Doc : Pribadi

Roan Y. Anpria, Kadiv. Production & Programming NET menjelaskan awal mulanya ia menghadirkan sitkom OK-Jek karena melihat situasi dan kondisi sekarang yang sedang booming. Mungkin semua orang sudah tau tentang aplikasi Go-Jek kan? Itu lho, aplikasi Ojek Online yang lagi happening banget. Kamu pasti taulah 😀 Nah, mas Roan terinspirasi dari Go-Jek itu. Apalagi aplikasi ojek online kan disukai oleh semua masyarakat, karena praktis, dan banyak cerita menarik seputar itu.

Setelah hampir 2 bulan per Februari 2016 ini, ternyata animo masyarakat terhadap tayangan OK-Jek ini sangatlah positif. Khususnya pemirsa NET. Makanya, rencana ke depannya, tayangan OK-Jek tidak lagi 30 menit, tapi akan diperpanjang menjadi 60 menit, yeay!

Rupanya crew dari OK-Jek sedikit kesulitan juga menemukan para cast lho. Jangan salah, dibalik pembuatan tayangan ini, menemukan karakter yang pas ternyata gak semudah itu. Misalnya, Asna, yang diperankan oleh Atiqah Hasiholan, satu-satunya seorang driver cewe yang cantik, penuh optimis, selalu safety driver, taat aturan lalu lintas. Menemukan driver cewe itu ternyata sulit, karena tidak semua bisa mengendarai motor 🙂 awalnya Atiqah juga gak bisa lho. Tapi karena diajari oleh para crew selama 1 bulan, then finally dia bisa! Keren ya 😀

Doc : Pribadi

Atiqah menambahkan bahwa program ini merupakan kali pertama terlibat di program sitkom. Sebelumnya ia hanya sering di layar lebar.Acara yang dibuat oleh NET. lebih mengedepankan kualitas dan edukasi, sehingga ia berani mengambil peran yang syutingnya dilakukan secara stripping. Lewat perannya menjadi Asna, Atiqah ingin menunjukkan unsur emansipasi bahwa wanita juga bisa melakukan pekerjaan yang didominiasi oleh kaum pria dan membuat wanita menjadi lebih mandiri.

Lalu ada Iqbal pakai Q LOL, yang diperankan oleh Oka Antara. Driver yang belum menikah dan sayang sekali dengan ibunya, dan masih tinggal bersama dengan ibunya. Ohya, ibunya diperankan oleh senior di bidang perfilman, yaitu Jajang C. Noer. Ternyata menurut pengakuannya, mba Jajang C. Noer ini pertama kalinya main di stripping lho. Sebelumnya ia lebih sering main di film-film layar lebar, haha. Alasannya karena semua produser menolaknya 😀

Selain itu juga ada Ibnu Jamil, yang berperan sebagai Seno. Dan menjadi idola para ibu-ibu juga disana. Karena saat ia naik ke panggung, teriakan yang mendominasi nampaknya dari para ibu-ibu, hahaa. Ibnu mengaku berperan sebagai Seno tidaklah sulit. Dulu waktu latihan basket, dari rumah ke lapangan basket jaraknya 10 km, dia selalu naik ojek. Dulu belum ada ojek online. Selain itu istri dari Ibnu Jamil juga sering menggunakan jasa ojek online untuk keperluan membeli makanan.

Ibnu Jamil menambahkan konsep yang diusung OK-Jek ini adalah sitkom yang ceritanya sudah menarik dan lucu. Ibnu sendiri mengaku ia bukanlah komedian, tapi cukup membuatnya tertantang untuk memerankan menjadi Seno di cerita ini. 

Nucky Rosandy, sang produser dari NET. mengatakan bahwa program ini dibuat karena melihat fenomena ojek online yang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari. Selain membantu dalam hal transportasi juga membuka banyak lowongan pekerjaan. 

Semua program baru ini dapat dinikmati melali akses multiplatform termasuk siaran TV free-to-air lewat antena rumah dan langganan televisi berbayar, diantaranya First Media (Channel 390 HD), BIG TV (Channel 232) dan Orange TV. Tapi bisa juga live streaming di youtube.com/netmediatama, www.netmedia.co.id, dan bisa juga melalui aplikasi di iOS dan Android dengan memasukkan keyword : Netmediatama Indonesia.

This is all the cast 🙂

Dan inilah sang directornya, Thomas Nawilis.

Saat Moel (pakai Yadi) tampil diatas panggung, ternyata fansnya banyak luar biasaa 🙂

Sebelum acara selesai, diumumkanlah pemenang livetweet, salah satunya adalah saya, alhamdulillah. Pulang saya bawa helm 😀

Acara ditutup dengan foto dan makan siang bersama.

5 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *