CarolineAdenan-TUMLuncheon-FunYoga-29.jpg

5 Hal Yang Harus Kamu Lakukan Untuk Menghindari Osteoporosis

Sejak saya hamil dan punya anak, lifetyle saya jadi berubah. Yang tadinya makan junk food hampir 3 hari sekali, sekarang malah jadi sebulan sekali. Itu juga kalau lagi kepepet and kepengen banget. Lalu untuk makan mie instan, dulu saya hampir 2 hari sekali dan untuk sarapan. Karena memang cuma memasak mie instan yang benar-benar instan di waktu pagi saya yang sangat sempit. Tapi sekarang sejak punya anak, makanan dan gaya hidup saya jadi berubah. Gak ada yang mengharuskan berubah sih, cuma yah sadar diri aja. Sejak menyusui kan jadi ‘tahu diri’ bahwa harus makan makanan sehat supaya ASI saya lancar. Dan alhamdulillah kebiasaan itu terbawa sampai sekarang Narend berusia hampir 2 tahun. Ahh gak terasa ya 🙂

Waktu saya hamil juga, saya perbanyak makanan dan minuman yang mengandung banyak kalsium dan zat besi. Supaya apa? Supaya tulang saya kuat dan untuk nutrisi si babynya. Itu teori dari dokter obgyn saya. Dan sudah saya praktekkan sampai menjelang lahiran. Alhamdulillah saat si Narend lahir semua nutrisi termasuk zat gizinya tidak ada yang berkurang.
Kalau ditanya, makan makanan apa aja sih yang mengandung zat besi? Menurut teori dan info yang saya tahu, zat besi paling tinggi terdapat pada hati ayam atau hati sapi. Makanya dulu waktu hamil saya disarankan perbanyak makan hati ayam. Supaya zat besi untuk si babynya tercukupi. Tapi karena saya mual makan hati ayam setiap hari yang cuma direbus saja, atau dijadikan topping di bubur ayam, jadinya saya ujung-ujungnya minta suplemen zat besi juga ke dokter obgyn saya deh 🙂
Nah, saat Narend usia 1 tahun, saya sempat menghadiri workshop yang di dalamnya ada fasilitas pengecekan tulang dan kolesterol secara gratis. Pastinya saya gak melewatkan kesempatan baik ini. yaudah, langsung aja saya cek, darah dan kepadatan tulang saya. Untuk angka kolesterol saya, ternyata alhamdulillah masih kecil dan masih dikategorikan angka normal. 
Untuk hasil tes kepadatan tulang, saat itu (saya ingat betul saat itu awal tahun 2014), saya dinyatakan waspada, berada di garis kuning mendekati angka osteoporosis. Saya masih bersyukur saat itu, karena masih dinyatakan normal tapi waspada.
Nah, beberapa minggu lalu, saya menghadiri acara TUMLuncheon Fun Yoga bersama theurbanmama. Acara talkshow itu semakin menarik karena ada sesi Yoga-nya. Acara lain terpaksa saya cancel demi mengikuti acara ini. Yang pada saat itu sebenarnya saya ada 3 acara yang harus saya hadiri. Karena saya tahu di talkshow yang akan saya hadiri ini akan banyak manfaat yang saya dapat. Karena disini akan ada tes kepadatan (tulang) lagi.

Doc : Theurbanmama
Doc : theurbanmama

Setelah sesi Yoga, para peserta diberikan fasilitas untuk mengecek kepadatan tulang. Saya sempat mengecek kembali kepadatan tulang saya waktu itu.

Ternyata setelah dicek, angka kepadatan tulang saya berada pada posisi minus dan zona kuning. Itu artinya zona waspada.

Doc : Pribadi

Tulang kita itu hidup. Setiap hari tubuh memecah tulang dan membentuk tulang muda. Semakin bertambah usia, ada lebih banyak tulang yang dipecah daripada tulang muda yang dibentuk. Tanpa konsumsi makanan yang tepat dan olahraga teratur, tulang bisa  menjadi rapuh dan muncul osteoporosis.

Jangan beranggapan bahwa osteopororsis itu milik usia lanjut ya, Kita-kitapun (eh kita? LOL), maksudnya yang kita berusia 30-40an pun sudah bisa terkena osteoporosis. Pertama, karena gaya hidup para netizen di Jakarta sudah berubah. Yang tadinya semua apa-apa naik tangga, karena kemudahan sekarang maunya naik lift aja, karena capek 🙂 Belum lagi godaan ajakam ke coffee shop and hangout bareng temen-temen kan? Iya, kalau ke coffee shopnya bayar sendiri sih masih bisa mencegah, apalagi kalau lagi di tengah bulan kan? 😀 Nah, yang susahnya kalau di akhir bulan, tanggal tua, terus ada temen yang mau traktir ke coffee shop, minta apa aja dibayarin 😀 Makin ribet kan mau nolaknya? 😀

Osteoporis itu meningkatkan peluang terjadinya fracture atau retak pada tulang seperti panggul atau pergelangan tangan.
Dan inilah gambaran untuk tulang kita bila mengalami osteoporosis. 
Aduh serem banget ya 🙁
Banyak orang yang tidak menyadari mereka memiliki tulang yang rapuh. Karena kerapuhan tulang berlangsung dalam waktu panjang dan tanpa gejala atau rasa sakit. 
Puncak masa tulang adalah di usia 30 tahun. Dan wanita memiliki faktor resiko paling tinggi untuk tingkat osteoporosisnya, karena ada penurunan kadar esterogen terutama setelah masa menopause. Hormon esterogen membantu penyerapan kalsium oleh tubuh.

Fakta Osteoporosis

Seiring bertambahnya usia, kondisi fisik seseorang semakin melemah. Dan salah satu penyakit yang paling sering diderita oleh kebanyakan orang adalah osteoporosis. Yaitu proses pengeroposan tulang yang membuat tulang menjadi lemah dan rapuh. Biasanya terjadi di bagian pergelangan tangan, pinggul dan tulang belakang. Osteoporosis terjadi karena sel-sel yang lama harus diganti, sel-sel yang baru belum tersedia, sehingga terdapat ruang kosong yang menyebabkan tulang keropos.

Agar tetap dapat terus bergerak, menikmati hari tua dengan nyaman dan aktif seutuhnya, dan tetap cantik sesungguhnya, kita harus selalu jaga kesehatan tulang kita. Tulang adalah penopang tubuh yang utama. Tanpa tulang yang sehat, tubuh tidak akan mampu beraktivitas dengan baik. Di dalam tulang terkandung kalsium, yang menjaga tulang tetap kuat.

5 Hal yang harus kamu lakukan sebelum terjadi osteoporosis :
1. Perbanyak makan buah dan sayuran yang mengandung kalsium.
Salah satu sayuran yang mengandung zat kalsium paling tinggi adalah Brocolli. Lalu untuk makanan kedua yang tinggi kalsium adalah Ikan Salmon. Sekarang saya mengerti mengapa saat saya hamil saya disarankan untuk mengkonsumsi brokoli dan ikan salmon sesering mungkin oleh dokter. Gunanya adalah untuk meningkatkan zat kalsium untuk tubuh.
Sayuran dan buah lainnya adalah daun selada, wortel, timun, kembang kol, bawang boombay, terong ungu, keju, susu, jeruk, bayam dan kacang-kacangan. 
2. Rutin melakukan olahraga
3. Berjemur di bawah sinar matahari, pada pagi hari. 
Sinar matahari yang paling baik adalah sampai jam 9 pagi. Karena sinar matahari adalah sumber vitamin D yang paling alami dan paling murah meriah 😀
4. Melakukan pola Hidup Sehat
Salah satunya adalah tidur teratur. Usia dewasa dengan anak-anak pastinya akan jauh berbeda jam tidurnya. Untuk dewasa normalnya menurut teori yang aku baca adalah 5-6 jam per hari. Untuk anak-anak normalnya adalah 8-10 jam per hari.
Lalu perbanyak minum air putih. Karena air putih merupakan faktor terpenting untuk kinerja ginjal kita. Dengan banyak mengkonsumsi air putih, akan mempercepat proses metabolisme ginjal. 
Kurangi konsumsi gula. Kalaupun mau mengkonsumsi gula, jangan gula putih, tapi gula aren.
5. Mengkonsumsi vitamin C secara rutin
Karena usia saya sudah 30++ saya sudah semakin sadar bahwa nutrisi saya bukan hanya melalui makanan dan minuman yang saya konsumsi. Saya butuh vitamin dan suplemen yang mencukup kebutuhan dan aktivitas saya. Salah satunya adalah Protecal.
Kenapa memilih Protecal?

1. Efektif dan Aman 
Dengan bentuk sediaan tablet effervescent yang lebih mudah diserap tubuh, Protecal Solid aman dikonsumsi setelah makan. Cukup 1 tablet sehari untuk penuhi kebutuhan kalsium harian.

2. Sensasi segar yang sehat
Semua manfaat kalsium dan vitamin Protecal Solid hadir dalam rasa jeruk-raspberry yang menyegarkan. Dan juga Protecal Solid ini bebas akan gula.

3. Formula solid pelindung tulang
Kandungan Protecal Solid bekerja sinergis untuk menjaga kesehatan dan kepadatan tulang.
Kalsium 250 mg sebagai komponen pembentuk tulang
Vitamin D 300 IU untuk mengoptimalkan penyerapan kalsium
Vitamin B6 15 mg sebagai nutrisi untuk tulang kuat
Vitamin C 1000mg untuk membantu regenerasi tulang dan menjaga daya tahan tubuh.

4. Tersedia dalam kemasan strip yang praktis dan higenis

5. Harga lebih ekonomis 


Protecal ini ternyata mempunyai 3 jenis yang berbeda-beda. Sesuai dengan kategori usia. 

Yuk cek kepadatan tulangmu sekarang. Lakukan pengecekan setiap 6 bulan sekali ya untuk mengetahui kondisi tulang terkini.

Tabung kalsium sejak usia muda, untuk mempertahankan kepadatan tulang.

Doc : Zata

Doc : Zata

Doc : Zata

Tags: No tags

7 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *