Danone%2B242%2B-%2BCaroline%2BAdenan.jpg

Puasa Bikin Gemuk, Mitos Atau Fakta?

Memasuki bulan Ramadhan ini, pastinya seluruh aktivitas kita akan berubah. Terutama makan. Yang tadinya makan 3 kali sehari, tapi sejak puasa ritual jadi berubah. Makan hanya 2 kali sehari, yaitu pagi hari saat sahur dan juga malam hari saat berbuka puasa. 

Selain itu, tapi juga pola tidur. Yang tadinya tidur kita gak tidur saat pagi hari, tapi karena kita malamnya tidur terlalu larut, sehingga jetlag bangun sahurnya. Kemudian, karena kita masih ngantuk, akibatnya setelah sahur kita lanjut tidur kembali.

Ada yang bilang puasa itu bikin kita gemuk? Apakah benar ya? Yuk coba kita ingat-ingat lagi pola hidup kita.

Tidur Setelah Makan

Hindari Tidur Setelah Makan

Setelah makan biasanya kita akan merasa ngantuk. Karena oksigen dan makanan sudah dihantarkan ke otak. Apalagi kalau porsi makan kita terlalu banyak karbohidrat, akibatnya kita akan susah menahan kantuk.

Langsung tidur setelah makan akan mengganggu pencernaan dan membuat perut menjadi kembung karena makanan tidak dicerna secara sempurna. Selain itu tidur setelah makan akan menimbulkan kerusakan pada organ pencernaan seperti infeksi pada lambung dan usus, jika terus dilakukan dalam jangka panjang.

Saat bulan puasa, saat siang hari pastinya sebagian dari kita akan merasa ngantuk. Karena tidak ada asupan sama sekali ke otak kita. Itu wajar-wajar aja sih. Sayapun sering merasa seperti itu. Tapi karena setiap siang hari saya selalu terbiasa beraktivitas, lama kelamaan rasa kantuk itu akan hilang dengan sendirinya. Apalagi saya sebagai ibu menyusui, rawan banget sama yang namanya tidur siang. Setiap kali kita menemani anak tidur, biasanya kita akan ikut tertidur.

Kebiasaan tidur siang bukan berarti bisa menambah berat badan. Yang penting, waktu tidur kamu tidak melebihi waktu beraktivitas. Tidur siang secukupnya saja. Maksimal 1,5 – 2 jam. Justru orang yang tidak mendapatkan tidur cukup rentan terhadap kenaikan berat badan daripada mereka yang cukup tidur.

Bukan hanya pola makan dan tidur saja yang berubah. Tapi juga pola minum. Terkadang saat berpuasa, kita jadi jarang minum. Apalagi minum air putih. Buka puasa kita dengan minuman yang manis-manis. Saat sahur, kita kembali mengkonsumsi teh manis hangat.


Hindari Minum Teh Setelah Makan

Sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap kali setelah makan orang pasti mengkonsumsi teh. Terlebih lagi teh manis. Apalagi sekarang di bulan puasa, setiap orang akan biasa mengkonsumsi teh manis. Tapi justru kebiasaan minum teh setelah makan akan membawa pengaruh yang buruk terhadap kesehatan sistem pencernaan kita. Kok bisa? Karena teh memiliki kansungan asam yang sangat tinggi. Nah, asam tersebut dapat meningkatkan kandungan protein pada makanan yang kita konsumsi, so pasti akan lebih sulit mencernanya. Selain itu, teh juga bisa menyerap kandungan zat besi pada makanan hingga 80% sehingga membuat zat besi yang seharusnya masuk ke dalam tubuh secara sempurna, tapi jadi berkurang karena kita mengkonsumsi teh. Jika kita ingin mengkonsumsi teh, beri jeda waktu 1 jam setelah makan besar, atau campur teh dengan air yang lebih banyak. Komposisinya 20 % teh : 80% air putih.
Selain itu terlalu banyak minum teh juga tidak baik untuk urine kita. Urine yang baik adalah urine yang warnanya bukan kuning pekat. Coba lihat grafik di bawah ini.
Saya pernah melakukan tes urine, waktu control saat ingin melahirkan. Pagi hari saya sempat mengkonsumsi teh manis. Siangnya saya melakukan tes urine. Hasilnya kuning pekat. Akibatnya saya disarankan untuk lebih banyak mengkonsumsi air putih daripada teh. Padahal sebelumnya saya sudah mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang banyak, yaitu 8 gelas. Hanya saja saat itu saya sedang ingin minum teh.
Itu membuktikan bahwa 1 botol teh saja bila diminum tidak rutin saja bisa mengakibatkan urine kita berwarna kuning pekat. Bagaimana bila dilakukan rutin? Akibatnya ginjal kita tidak bisa bekerja secara maksimal. Tubuh itu lebih membutuhkan air putih daripada teh.

Saat berpuasa sebaiknya juga kita membatasi mengkonsumsi air teh. Karena air teh mengandung kafein yang sifatnya diuretik, yaitu membuat kita jadi lebih sering buang air kecil. Bila dilakukan berulang-ulang akibatnya kita akan merasa dehidrasi.

Hindari Minum Berlebih 

Sebaiknya batasi minum air ketika sedang makan dan setelah makan. Jumlah air yang terlalu banyak di dalam lambung dapat menaikkan asam lambung, sehingga perut terasa tidak nyaman bahkan sesak. Selain itu, air juga bisa mengencerkan enzim, sehingga tubuh harus bekerja lebih keras selama proses pencernaan.

Jadi baiknya bagaimana?

Selama bulan puasa, kita bisa memakai metode #Aqua242. Apa itu?

Aqua242 adalah cara mudah untuk mencukupi kebutuhan cairan di dalam tubuh saat berpuasa.

Infografis by Danone

2 gelas yaitu saat berbuka dan setelah makan besar.
4 gelas yaitu sebelum makan, sehabis makan, dan menjelang tidur
2 gelas saat sahur

Kenapa harus Aqua?

Kamu tahu, aqua sudah ada sejak tahun 1974. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Dan diluncurkan pertama kali dalam bentuk botol kaca ukuran 950 ml dari pabrik di Bekasi. Harga per botolnya waktu itu adalah Rp. 75.
Lalu pabrik kedua didirikan di Pandaan Jawa Timur pada tahun 1984, sebagai upaya agar lebih mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.
Lalu di tahun 1985 pengemasan bertransformasi menjadi kemasan botol PET 220 ml. Pengembangan ini membuat Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.

Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan dan pembuatan kemasa Aqua dilakukan bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol  Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga produksi menjadi lebih higenis.

Di tahun 2000, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Di tahun 2001, Aqua menghadirkan kemasan baru 380 ml. Tahun 2002, Aqua mendapat award di ajang Indonesian Best Brand Award.

Nah, sekarang sudah terjawab dong kenapa harus aqua? 🙂

Air Putih Selalu Lebih Baik

Ya, karena air putih adalah cairan yang paling alami untuk tubuh. Tidak mengandung pemanis, tidak bersifat diuretik, mengandung zat pewarna, bau ataupun zat pengawet.

Kalau ditanya, apakah betul puasa bikin gemuk? Jawabannya, tergantung. Bila tidak diimbangi dengan minum yang cukup, serta jam tidur yang berlebihan, jawabannya ya akan menambah berat badan kita.

Kebutuhan cairan tubuh saat berpuasa sama kondisinya saat kita tidak puasa. Dan sebaliknya, pengeluaran cairan tubuh saat berpuasa.


Source :

www.aqua.com
www.aqua242.com

2 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *