Caroline%2BAdenan%2B-%2BTheUrbanMama%2B1.jpg

Tips Mengelola Keuangan Menjelang Idul Fitri Bersama Fioney Sofyan

Dalam waktu kurang dari satu bulan, tanpa terasa kita akan memasuki bulan Ramadhan. Di tahun 2015 ini, bulan Ramadhan jatuh pada bulan Juni 2015. Bulan yang rawan. Alias bulan yang paling banyak pengeluaran. Kenapa? Karena pada bulan Juni bertepatan dengan liburan anak sekolah. Itu artinya adalah bulan ekstra pengeluaran. Saya sih belum mengalami ya, karena Narend masih kecil, masih bayi, masih berasa gede pengeluaran cuma di popok and mainan aja. Belum sampai kepada pengeluaran sekolah dan liburan. Tapi walaupun begitu, ya cukup kerasa juga menjelang bulan puasa begini. Harga-harga semua pada naik. Saya sih punya tips sendiri dalam menyikapi bulan puasa. Tapi… beeuh tetap aja tiap bulan saya merasa kebobolan budgetnya 🙂
Untuk itulah saya menghadiri talkshow singkat TUMLuncheon bersama The UrbanMama hari sabtu 23 Mei 2015 dengan tema Mengelola Keuangan Menjelang Idul Fitri. Bertempat di Anomali Coffee Menteng Jakarta, nampaknya tidak terlalu sulit bagi saya untuk menemukan lokasinya. Karena tempat ini sangat familiar oleh saya.

Anomali Coffee Bar
Pembicara siang itu adalah mba Fioney Sofyan (Mba Oney panggilannya), seorang perencana keuangan Independen. 
Sebagai gambaran mba Oney mengambil contoh adalah ‘Bubur Ayam‘. 2 Tahun lalu semangkuk bubur ayam dihargai 6000 rupiah. Tahun lalu 8000 rupiah. Nah tahun ini bisa jadi 10ribu rupiah.

Contoh kedua adalah harga kelapa muda. Tahun 2013 harga 1 buah kelapa muda adalah 6000 rupiah. Tahun 2014 harganya 7500 rupiah. Tahun 2015 sudah dipastikan akan naik lagi.

Dari dua contoh diatas kita bisa tarik garis kesimpulan apa?
Bahwa setiap tahun, harga kebutuhan barang pokok pasti naik. Gak mungkin gak.

Dan juga setiap tahun kita akan menjelang lebaran kita pasti menghadapi hal-hal seperti ini :

1. Pasti terjadi setiap tahun
2. Pasti didahului dengan bulan puasa
3. Pasti harga-harga naik
4. Pasti pengeluaran bertambah
5. Pasti harus pulang kampung

Setiap tahun polanya sama seperti itu. Walaupun mungkin point no. 5 tidak pasti semua orang ya, termasuk saya 🙂 But overall yang dialami setiap tahun, setiap orang problemnya sama. Nah, kalau sama, berarti kita harus bisa mengantisipasi dong? 

Dan faktanya, selama kita sekolah, gak ada orangtua yang mengajarkan kita tentang persiapan dunia kerja, investasi ataupun inflasi. Ilmu ini hanya kita dapatkan dengan kita melaluinya sendiri. Belajar sendiri.

So, apa sih yang harus kita persiapkan?
1. Susun rencana.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu susun menu makanan dari awal puasa sampai akhir puasa supaya tidak berulang. Atur menu supaya tidak bosen.
Mba Oney menyarankan untuk menu makanan pada saat bulan puasa diusahakan yang berkuah-kuah bening. Kenapa? Karena saat lebaran kan kita makan makanan yang mengandung santan, sebisa mungkin saat bulan ramadhan kita masak sayur yang tumisan atau bening-bening saja.

Ini adalah sebagai gambaran penurunan nilai mata uang kita karena inflasi

Tips dari mba Oney, dulu waktu mamanya tinggal di Indonesia (yang sekarang bermukim di Belanda), saat bulan puasa, mamanya masak makanan Rendang. Lalu ditaruh di kulkas. Selama sebulan penuh. Dikonsumsi saat sahur tiba. Karena sahur waktunya singkat, memasak menu makanan rendang mungkin bisa jadi solusi. Tinggal dihangatkan saja, selesai deh. Hmmm.. cuma saat itu saya tidak sempat tanya ke mba Oney, kalau makan makanan rendang selama sebulan penuh, apa gak bosen yah? Mengingat tadi di awal menghindari makan makanan yang mengandung santan? 🙂
For your info, saat bulan puasa di supermarket saat jam 7 malam keatas, pasti akan rame banget, tapi sementara kita ada aktivitas lain. Jadi, mengakalinya kita bisa ke supermarket sebelum jam 7 malam, atau sore hari. 
Lalu masaklah makanan yang bisa disimpan lama di kulkas, setengah matang dan lain sebagainya.

Cuma tahun ini saya berencana untuk membuka lapak alias berjualan penganan buka puasa, ritual jadwal saya seperti ini rasanya akan berubah 😀

Buat yang berencana untuk pulang kampung, disarankan untuk survey harga dan pesan tiket lebih awal. Kenapa?

1. Biasanya menjelang mendekati hari H tiket akan selalu cepat habis
2. Biasanya ada travel fair, dan itu diskonnya lumayan.
3. Harganya juga masih early bird, jadi masih dapat tiket yang di harga normal. 
Dengan melihat kenyataan seperti itu, kita wajib berinvestasi. Karena dengan berinvetasilah yang bisa menyelamatkan diri kita di masa depan. Salah satunya bisa melalui reksadana.
Ini adalah beberapa contoh reksadana untuk jangka waktu pendek dan menengah.

Selain berinvestasi, mba Oney juga menyarankan, jika kita mempunyai hobby, bisa kita manfaatkan untuk menghasilkan pendapatan. Gali potensi yang ada pada diri kita.
Mba Oney menceritakan beberapa kisah ini dengan keunikan cerita masing-masing 🙂
Kisah no. 3 : Bubur Candil dan Masjid Raya
Di komplek rumahnya mba Oney punya ritual yang cukup unik. Setiap bulan puasa banyak yang berjualan bubur candil di sepanjang kompleknya. Dan uniknya mereka berjualan bubur candil setiap jarak 10 m. Dan herannya lagi, stocknya selalu habis! Amazing gak? 🙂
Kalau dipikir pakai akal sehat, kayaknya gak bakalan mungkin habis ya karena persaingannya ketat banget antara pedagang satu dengan yang lainnya. Tapi justru kuncinya adalah, setiap orang sudah punya langganan masing-masing. Karena rasa bubur candil dari satu penjual ke penjual lain memang agak sedikit berbeda. Itulah mengapa orang-orang di sekitarnya sudah hapal banget, mau beli di tukang bubur candil si anu, atau yang ini, dsb.
Kisah no. 4 : Rendang dan Ketupat Sayur
Di rumah mba Oney punya kebiasaan tukar menukar makanan. Jika mba Oney masak rendang, tetangga ada yang memasak ketupat sayur, nanti tinggal tukeran deh. Jadi, kita bisanya apa, maksimalkanlah itu. Misalnya saya hanya bisa masak rendang, coba tawarkan ke tetangga dan mencoba untuk menukar makanan. Waktu lebih hemat, dan variannya juga jadi banyak 🙂

Di bawah ini adalah contoh brand-brand yang sering kita konsumsi, sering kita temui dan sangat familiar dalam keseharian kita. Ini artinya apa? Artinya adalah sebenarnya kita bisa lho berinvestasi di pasar modal di brand-brand yang sering kita konsumsi ini. Jadi berinvestasi gak harus di brand besar seperti garuda, atau pertamina. Dan simple things seperti ini aja bisa lho dijadikan investasi.

Nah, mba Oney membagi tips nih, supaya kita gak over budget tiap bulan. Saat kita menerima penghasilan, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah, sisihkan dana untuk saving (invest) terlebih dahulu. Baru sisanya untuk pengeluaran. Karena biasanya yang biasa orang lakukan adalah mengeluarkan dana cicilan dan buedget bulanan dulu, baru sisanya untuk saving.

Tapi ternyata kalau seperti itu, yang ada pasti ada kata-kata ‘Nanti deh savingnya kalo ada sisanya‘, atau ‘Yahh sisanya cuma segini untuk saving‘. Yang pasti investasi di-nomor duakan.

So, bagaimana caranya untuk menghadapi bulan puasa setiap tahunnya mengalami kenaikan? Inilah PR kita :
1. Manage your cash flow
Kita harus pintar-pintar membagi post penghasilan kita benar-benar sesuai porsinya. Tips dari mba Oney, khusus ampao untuk lebaran, mba Oney memporsikannya dengan menggunakan amplop. Dan jangan lupa untuk ditulis nama satu persatu. Wajib nih kita lakukan. Terkadang memberi nama kita anggap hal sepele. Karena kita pikir, kita tahu ingin kasih ke siapa. Tapi pada kenyataannya, saat lebaran orang suka over budget terkadang ada saja saudara jauh, atau kerabat kita yang datang tiba-tiba ke rumah. Nah, karena kita kebiasaan orang Indonesia itu ‘rasa gak enakan’, akhirnya kita memberi ampao ke mereka. Sekecil apapun uang yang kita keluarkan diluar post yang sudah kita siapkan, tetap saja itu akan jadi over budget.
2. Prepare.. Prepare… prepare
Melihat kondisi ekonomi seperti ini, kita harus penuh persiapan. 

3. Invest before everything

Menabung sebelum melakukan pengeluaran lainnya. Agar nantinya kita punya tabungan. Jadi saat akhir bulan, dan budget bulanan menipis, kita tidak merasa bersalah. Karena kita sudah saving duluan di awal.
4. Do your homework is browsing your tickets
Jika kita berencana ingin keluar kota, contohnya pulang kampung, surveylah tiket dari jauh-jauh hari sebelumnya. Supaya kita bisa mendapatkan harga murah dan tiket masih tersedia.

Tapi, ada beberapa hal yang tidak boleh kita lakukan.

1. Mendahulukan ‘wants’ daripada ‘needs’
Kebanyakan orang lebih mendahulukan keinginannya terlebih dahulu ketimbang kebutuhannya. Memang ya, yang namanya nafsu belanja, atau membeli apapun yang tidak kita butuhkan, terlebih lagi kalau godaan salenya ‘CUMA HARI INI SAJA’, naah itu tuh yang paling nyebelin 🙂

2. Menggunakan kartu kredit sebagai dana darurat bulan puasa dan Idul Fitri
Sah-sah aja menggunakan kartu kredit. Tapi tidak sebagai dana darurat. Bijaklah dalam penggunaan kartu kredit. Misalnya, membayar dengan kartu kredit untuk mendapatkan promo.

3. Harus!
Yang ketiga, kedua point diatas HARUS kita lakukan. Tapi itu semua kembali lagi kepada diri kita. Kitalah yang mengontrol keuangan kita sendiri. Kita yang mengatur pendapatan ataupun saving kita mau sebesar apa.

Ohya, saya juga punya tips penggunaan dan pengelolaan keuangan selama bulan puasa. Nanti ya di bahasan terpisah 🙂

Tibalah di penghujung acara. Mba Oney sekali lagi berpesan, untuk bijaklah dalam penggunaan dana di bulan puasa.Banyak sekali godaan yang memungkinkan kita menjadi over budget. Hmm…gak terasa obrolan yang ringan ini jadi berujung kepada obrolan ‘reksadana dan ‘saham’. Yang secara tidak sengaja membuat saya jadi tertarik untuk mempelajari lebih dalam soal saham 🙂

Acarapun ditutup dengan makan siang dan berfoto bersama.  
Lunch was ready
My Sweet Ice Tea 
Isi goodie bags 🙂
Yeayy .. Berfoto bersama 🙂
Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih kepada The Urban Mama dan kepada mba Oney selaku nara sumber siang itu. Saya jadi belajar banyak hari ini. Belajar tentang pengelolaan uang, belajar bagaimana kita pentingnya berinvestasi, sampai kepada saya jadi tertarik ingin belajar dan bermain saham nih, hehee…

Sampai bertemu di TUMLuncheon berikutnya 🙂

Salam,

Tags: No tags

17 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *