Jam menunjukkan pukul 6.25 WIB. Itu artinya saya harus bangun dan segera beraktivitas.
Semalam diskusi and meeting dengan suami sampai jam 11 malam. Yes, kami memang sering memanfaatkan waktu saat malam hari untuk sekedar diskusi di saat Narend sudah terlelap tidur. Kebetulan Narend tidur sejak jam 6 sore. Berarti dia akan bangun jam 12 atau 1 malam hari. Artinya kami punya waktu dari jam 7 malam sampai jam 12 malam.
Sudah jadi kebiasaan saya selalu membuat jadwal H-1 untuk agenda seminggu penuh. Saya memang orangnya semua aktivitas terschedule. Mulai dari bangun pagi sampai tidur malam lagi.
Nah, karena saya ingat hari ini itu jadwalnya lumayan padat, banyak PR yang harus saya kerjakan, otomatis saya bangun terkaget-kaget. Saya bangun pagi pukul 06.25 WIB. Semalam saya mengalami 3x bangun tidur. Itupun udah ‘disogok’ roti bakar sama suami 🙂 *malem-malem minta tolong sama suami lagi ngidam roti bakar* hihii…
Yes. Narend terbangun jam 12 malam. Minta puting. Duh, rewel banget. Saya sampai terbangun sampai 3 kali. Saya sempat jetlag berkali-kali, yang menyebabkan jam tidur saya berubah-ubah 🙁 Saya dan suami jadi gantian jadwal begadangnya. Alhasil si Narend baru tidur jam setengah tiga pagi jendral! 🙁
Ohya, semalam saya sempat bermimpi satu hal. Dalam bulan Agustus saya harus pergi keluar negeri untuk urusan bisnis selama kurang lebih 2 minggu dan itu artinya saya harus meninggalkan Narend selama itu. Pusingnya gak karu-karuan. Bikin saya galau. Akhirnya pikiran itu terbawa mimpi deh.
Jam 06.25 WIB kemudian saya bangun dengan perasaan aneh. Karena mimpi tersebut, bangun pagi hari saya terasa ada beban. Lalu saya panik karena jam sudah menunjukkan pukul setengah 7. Dan saya belum menyiapkan makan pagi, dan lain-lain.
Kemudian, saya langsung bergegas menuju ruang dapur, untuk memasak nasi selama saya mandi. Setelah selesai, saya langsung bergegas ke kamar mandi. Ini masih dalam keadaan sempoyongan.
Source : Google |
Saya masuk ke kamar mandi. Saya keramas. Seketika saat itu saya merasa benar-benar pusing dan vertigo. Dunia serasa berputar 🙁
Kemudian saya lanjutkan mandi seperti biasa. Keluar kamar mandi, saya masih belum merasa pusing terlalu parah. Kemudian saya paksakan menuju ruang dapur untuk menyiapkan makan pagi untuk suami dan Narend. Sekejab saat itu saya ingin jatuh rasanya. Pusing gak karu-karuan.
Saya tidak kuat. Akhirnya saya mencoba untuk duduk di ruang meja makan. Kemudian saya masuk ke kamar untuk mengecek apakah Narend sudah bangun. Wah ternyata dia sudah bangun. Saya dekati. Kemudian dia ingin main dan bermanja-manjaan dengan saya.
Posisi badan saya saat itu tidak lurus, akibatnya saya tambah pusing luar biasa.
Sekejab saya merasa asam lambung saya menjadi naik ke kepala. Narend sedang dalam posisi bersandar manja di sebelah saya. Saya merasa ingin muntah luar biasa. Akhirnya saya minta bantuan suami untuk mengambilkan air putih atau teh manis hangat untuk meredakan rasa mual ini.
Saya pikir itu masih pusing-pusing biasa. Ahh santai. Nanti juga dalam waktu 1 jam akan normal lagi (pikir saya dalam hati).
Jam 08.00 WIB
Saya mencoba untuk bangun, tapi tidak bisa. Dunia seperti terasa berputar hebat. Saya hampir pingsan saat itu. Mencoba untuk sarapan dan minum teh hangat yang disiapkan oleh suami, rasanya itu belum cukup melegakan.
Akhirnya saya terbaring lemah di kasur. Tibalah saat suami jadi sangat marah dengan saya, bahwa saya menggampangkan perasaan pusing yang sebenarnya sudah saya rasakan sejak pagi tadi.
Akhirnya saya disuruh untuk bed rest oleh suami. Duh, rasanya ini benar-benar gak enak. Saya jadi kepikiran macem-macem. Dapur masih berantakan, Narend belum dimandikan, dsb. Tapi suami berusaha untuk menyuruh saya untuk istirahat!
Jam 10.00 WIB
Tibalah saat puncaknya. Saya merasa sangat mual. Mual sekali yang tidak bisa saya tahan lagi. Akhirnya saya bergegas ke washtafel terdekat dan akhirnya saya muntah-muntah 🙁 Semua makanan dan minuman sejak pagi yang saya makan sukses keluar dengan lancarnya.
Tapi setelah saya muntah, saya merasa lebih enak.
Sebelumnya saya sempat meminta kepada suami apakah saya boleh minum obat sakit kepala panad*l yang biasa saya minum. Tapi suami menolak permintaan saya dan malah menyuruh saya hanya beristirahat saja.
Setelah suami berangkat kerja, alhasil saya tidur siang sampai jam 3 sore. Saya benar-benar harus bed rest.
Inilah pelajaran yang saya ambil :
1. Jangan pernah abaikan sakit kepala
Jika kamu benar-benar merasa sakit kepala, tidak sehat, ataupun pusing, segeralah untuk beristirahat.
2. Jangan langsung minum obat
Tidak selamanya minum obat itu menjadi solusi penyakit yang kita rasakan. Adakalanya kita hanya butuh beristirahat saja.
3. Setelah bangun tidur, jangan langsung beraktivitas
Inilah yang menjadi kesalahan saya. Segudang apapun aktivitas kamu, cobalah untuk relaksasi dan berikan waktu sejenak untuk badanmu menerima kondisi bahwa kamu baru saja bangun dari tidurmu. Sehingga otakmu tidak jetlag dan tidak akan terjadi vertigo seperti yang saya alami hari ini.
4. Banyak minum air putih
Jika kamu merasa sakit kepala, coba segeralah untuk minum air putih. 1 gelas air putih sangat disarankan untuk pagi hari sebelum kamu mulai beraktivitas.
Dan pengalaman yang sangat tidak mengenakkan ini menjadi pelajaran untuk saya, supaya saya lebih menghargai badan dan kesehatan saya. Bahwa badan saya bukanlah robot. Bukanlah mesin yang bisa saya suruh-suruh semau saya. Mudah-mudahan apa yang saya sharing bisa berguna untuk teman-teman semua.
Salam
saya termasuk orang yang suka sakit kepala (hampir tiap hari). tapi karena kurang tidur sih…
kalo saya udah sakit kepala, pasti berawal dari flu terus udahannya batuk 🙁
eh tapi katanya ga boleh kebanyakan minum obat warung ya?
kayak pana*ol sama para*ex gitu ada efek sampingnya…
Kalau sakit kepala saya gak pernah minum obat, cukup tidur dan minum air putih yg banyak 😀
Atau makan yg pedes2, terus keluar keringat ……enakan deh
Nice sharing Oline…bangun tidur jangan langsung nyuci, nyetrika dll berarti ya 🙂