food%2Bpanda%2B26.JPG

My First Experince with Food Panda

Keluarga kecil saya di rumah itu punya ritual. Setiap weekend pasti tidak pernah makan di rumah. Boleh dong giving a reward? Karena senin sampai jumat saya selalu masak di rumah, mulai dari membuat makanan untuk si kecil Narendra dan suami untuk ke kantor. 
Minggu Pagi

Biasanya ritual pagi tiap hari minggu, saya melakukan Yoga bersama komunitas di Menteng, Taman Suropati. Tapi kali ini saya absen ah. Karena hari sabtu kemarin saya dan suami pulang malam. 
Hari itu, minggu 28 Desember 2014, pagi-pagi kami udah wangi nih, udah kece, siap kulineran pagi. Yep, kami punya ritual pagi juga nih tiap weekend. Hari minggu pagi-pagi banget kami udah bangun, sekitar jam 7 pagi. Mandi, buat makanan Narend, bersi-bersih kamar, mobil, langsung deh cap cuz. Buat apa? Ya buat kulineran pagi dong. Jadi, gak berlaku tuh buat kami, quotes : Sunday is the Lazy Day. Justru malahan tiap hari minggu kami sengaja bangun pagi untuk bisa pergi pagi. 
Kulineran kemana?

Yaa simple-simple aja gak jauh-jauh kok. Masih seputaran tempat tinggal kami. Terkadang kami coba di McD, KFC atau kuliner di sepanjang Grand Galaxy. Disana macem-macem kulinerannya. Mau yang tradisional ada, fast food juga ada. Mostly sih, kami sarapan gak jauh-jauh dari makanan sederhana seperti, nasi uduk betawi, nasi gudeg, lontong sayur atau bubur ayam. Cuma lokasinya kami buat variatif, setiap kali beda-beda.

Saat melewati Pizza Hut Delivery di Grand Galaxy City, in a meanwhile remember something about ‘delivery’, saya cuma melontarkan ide kepada suami, “Gimana kalau nanti kita delivery pizza aja ke rumah? Kan hari ini aku gak masak kan?” Dan suami mengiyakan pertanda setuju. 
Tapi tiba-tiba suami langsung mengingatkan saya, bahwa saya punya voucher food panda di rumah yang belum saya pakai. Free gift from acara Vlogger Gathering lalu. Eh iya ya, kok saya bisa lupa ya? Akhirnya saya membatalkan untuk memesan Pizza Hut. Padahal rasanya udah terbayang di kepala saya nih :))
Okee.Setelah pulang sampai rumah, saya langsung membuka voucher food panda. Saya punya 2 voucher masing-masing IDR 50000 nih, wah asiik nih (pikir saya).. saya bisa memesan makanan bareng-bareng. Rencana saya mau memesan makanan untuk diberikan kepada ibu mertua dan saudara dari suami, kebetulan tinggalnya cuma beda beberapa blok aja dari rumah.

Voucher Food Panda
Eh iya, saya lupa, saya belum install aplikasi food panda di android saya. Langsung saya install aplikasi food panda terlebih dahulu. Karena lokasi saya di Bekasi, langsung aja pilih Bekasi – Jakamulya. 

Setelah masuk, ternyata cuma ada 2 resto yang bekerja sama dengan Food Panda 🙁 Dan dua-duanya sebenarnya aku gak suka 🙁 Tapi mau gimana lagi, voucher sudah di tangan, yasudah kami langsung aja pesan.

Akhirnya kami memilih Restoran Es Teler 77 saja yang lokasinya di Giant Mega Bekasi.

Saya memesan mie goreng

Setelah dipilih, ada tanda check list seperti ini

lalu saya mau pesan lagi untuk suami…Balik ke menu awal

Ternyata suami mau pesan nasi goreng Ikan asin..

Pilihan nasi gorengnya ada 2, nasi goreng ikan asin dan sambel terasi. Karena gak ada pilihan lain, suami akhirnya memesan Nasi Goreng Ikan Asin saja. 

Setelah di total, plus PPN jumlahnya adalah IDR 62.000

Setelah oke, langsung klik Proceed to Check Out. Lalu masukkan data-data kita dengan detail.

Karena voucher saya IDR 50000 dan total pembelanjaan saya masih kurang IDR 12000 lagi, akhirnya saya memilih metode Cash On Delivery pada payment method. Masukkan kode voucher jika pembayaran menggunakan voucher.

Sebelum place order, ternyata dengan voucher Food Panda ini untuk delivery ada minimal pembelanjaannya, yaitu IDR 75000. Jadinya kami harus memesan lagi dan balik ke menu awal. Cukup merepotkan 🙁 Akhirnya suami memesan Paket Kombo setujuh.

Akhirnya total pembelanjaan kami adalah IDR 82000. Berarti kami nambah dengan uang cash sebesar IDR 32000. Sebenarnya terlalu besar untuk nambah uang segini. Karena dari awal kami tidak punya pilihan resto lain, makanannya juga kami tidak suka, cuma ingin memakai voucher yang saya dapatkan bulan lalu.

Sengaja saya notes-kan disitu, untuk sambel saya minta lebihan, uangnya saya pakai 1 lembar 50000an supaya ada kembali, dan patokan rumahnya juga saya sertakan dengan jelas. Jika memakai voucher, tampilannya seperti di bawah ini. Nomor vouchernya ditampilkan. Nah, lihat kan, saya sudah tulis dengan jelas bahwa saya memakai uang 50000an? 

Total yang harus saya bayarkan cash adalah IDR 40000.

Untuk terms and condition harus di check list sebagai tanda bahwa kita setuju.
Setelah selesai ada konfirmasi seperti ini. Dalam hati saya, wah keren juga ini Food Panda, bahwa pesanan makanan kita akan tiba dalam waktu 1 jam ke depan.
Oke, setelah selesai dengan pesanan makanan siangnya, saya dan suami berlanjut berbelanja. Di tengah-tengah kesibukan saya berbelanja, tiba-tiba saya mendapat telepon…

Halo selamat siang, dengan Ibu Caroline Adenan?”
“Iya, betul. Ini dengan siapa?”
Kami dengan xxxx.., dari Food Panda. Ingin konfirmasi aja dengan pesanan makanan yang Ibu pesan tadi
“Ohyaaa…. silakan”
(Saya pikir gak ada konfirmasi pesanan by phone begini walaupun pesanan dilakukan online, ternyata ada lho. Saya berpikir gimana seandainya ada orang iseng yang coba-coba untuk memesan makanan tapi gak jadi?)
Oke, selesai dengan konfirmasi pesanan saya, si mas dari Food Panda konfirmasi bahwa pesanan saya akan tiba dalam waktu 1 jam.

Selesai berbelanja, kamipun pulang dan langsung beberes-beres barang belanjaan yang tadi kami beli. Ah, 1 jam gak kan terasa lama, pikirku dalam hati.

30 menit kemudian…

Saat itu jam menunjukkan pukul 11.30 WIB. Tiba-tiba saya mendapat telepon. Karena saya sedang menjaga Narend, akhirnya saya menyuruh suami saya yang mengangkat telepon. Wah, ternyata kurir dari Es Teler 77..

Selamat siang, dengan Ibu Caroline?”
“Iya, dengan siapa ini mas?” (Suami yang angkat telponnya)
Saya dari kurir Es Teler 77 pak. Mau antar pesanan Ibu Caroline
“Oke, silakan…”
Saya sih sudah diperjalanan pak, cuma saja ban motor saya pecah di tengah jalan, jadi saya terpaksa harus ke bengkel dulu. Apa bapak bersedia menunggu?
“Kira-kira berapa lama lagi mas?”
Kira-kira 30 menit lagi sih…
“Oke, saya tunggu..”

1 jam kemudian…

Jam sudah menunjukkan pukul 12 teng. Itu artinya sudah 60 menit dari order makanan saya. Tiba-tiba lagi saya mendapat telepon dari kurir Es Teler 77. Dan yang mengangkat adalah suami.

Selamat siang Pak. Saya dari kurir Es Teler 77. Mau konfirmasi pak, motor saya kan masih di bengkel pak, belum selesai, apakah bapak masih mau menunggu?
“Wah, mas. Saya udah mau pergi nih! Kalau lama, saya pergi aja deh. Gak jadi pesan! Kelamaaan nunggu mas!”
Oh gitu ya? Okee kalau gitu, saya coba pinjam motor teman saya deh pak. Patokan rumahnya dimana ya Pak?
“Lhaa… kan sudah saya bilang detail kan di order list saya?? Apakah gak disampaikan dari pihak Food Pandanya?”
Gak tuh pak
(aduuuh bikin kesel aja)…
Selesai menjelaskan patokan rumah saya, akhirnya kami terpaksa menunggu dan menunda jadwal kepergian kami.

1.45 menit kemudian…

Saya dan suami saking kesalnya, memutuskan untuk tidak lagi menunggu.Sudah melewati batas kesabaran kami. Jam sudah menunjukkan pukul 1 kurang. Itu artinya kami sudah terlalu siang untuk berangkat. Khawatir lokasi yang kami tuju penuh luar biasa. Kalau gak salah saat itu kami mau menuju ke Summarecon Mal Bekasi deh.

Wah, saat kami sedang bersiap-siap, tiba-tiba ada kurir Es Teller 77 datang mengantarkan pesanan saya. Dan itu semuanya dingin! 🙁 Inilah pesanan kami.

Setelah kami menerima pesanan, suami menyerahkan uang IDR 50000 untuk mmbayar sisanya. Ternyata dari pihak kurirnya meminta voucher Food Pandanya.

“Ohh, pakai vouchernya juga ya?” Tanya suami.
Iya pak. Harus disertakan vouchernya.”
“Kalau saya gak punya vouchernya gimana? Kalau saya cuma dapat dari teman saya aja kode vouchernya?”
Oh,, gak bisa pak. Harus ada vouchernya.
“Oke, sebentar saya ambil vouchernya dulu”

Setelah keluar sambil membawa voucher, kurirnya bilang, ….

Wah, kita gak ada kembalinya tuh pak. Pakai uang pas aja ada gak pak?” (Saat itu suami saya yang menerima pesanan. Karena saya sudah terlalu muak dengan si kurir ini)
“Khan kami sudah bilang di pesanan kan, bahwa saya memakai uang 50ribuan. Apa gak disampaikan oleh pihak Food Pandanya?”
Gak tuh pak! Bapak kali yang gak nulis di Food Pandanya.” 
“Enak aja! Orang saya tulis jelas-jelas disitu pakai uang 50ribu!”
hmm.. bisa uang pas aja gak pak?
“Lha orang gak ada uang pas, makanya saya tulis di form food pandanya disitu! kalo ada juga saya gak bakalan nulis gitu lah!”
Iya, soalnya kita gak ada konfirmasi apa-apa dari food panda-nya tadi dari yang bagian telepon itu”
“Ya pokoknya saya gak mau taulah. Mau ada konfirmasi apa gak. Itu kan urusan internalnya mas dengan food panda. Masa saya yang harus ikut-ikutan tahu?”
Hmm,,, ada uang pasnya aja gak pak?” Seraya menyerahkan uang 50ribuan yang tadi suami kasih dan tanpa ada permintaan maaf.
“Ya gak ada!”
Kita gak ada uang kembaliannya ini pak
“Yaudah bentar saya cari dulu!”

Akhirnya suami menyerahkan uang pas kepada si mas kurir tersebut, dan terakhir kalinya pun si kurir tersebut juga tanpa ada pernyataan maaf dan terima kasih.

Oke. Mungkin ini terakhir kalinya saya memesan makanan melalui Food Panda. Saya punya voucher banyakpun sepertinya tidak terlalu berpengaruh. Karena 1 transaksi minimal pembelanjaannya adalah IDR 75000. Dan juga sebaiknya jika mau memesan resto yang ada di dalam list food panda tersebut, alangkah baiknya bisa memesan langsung ke resto yang dituju, tanpa melalui food panda. Mungkin sampai ada pilihan resto lain di food panda, mungkin saya baru mau memesan kembali dengan food panda.

Saya akui pelayanan Food Panda pada saat konfirmasi awal pesanan saya cepat sekali responsnya. Hanya dalam hitungan menit saja, saya sudah dikonfirmasi.

Yang saya sesalkan bukan nambah duitnya sih, IDR 40000 itu. Tapi pelayanan dari Es Teler 77 itu sangat-sangat tidak polite ke kami. Dan juga kenapa mereka tidak ada permintaan maaf? Dari pertama waktu delivery saja sudah tanda-tanda bahwa si kurir ini menyebalkan. Semua ceritanya dari awal motornya rusak sampai meminjam motor sepertinya direkayasa. Ditambah lagi dengan memakai uang IDR 50000, dan memaksa kami memakai uang pas, itu sudah cukup menyebalkan. Saya sampai pinjam uang recehan ke rumah ibu mertua 🙁

Ini pengalaman pertama dan terakhirku dengan Food Panda. So, what about you? 🙂

4 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *